You are on page 1of 14

PARTISI EKSTRAK

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Tabel Hasil partisi padat-cair sampel kulit batang mangga


( Mangifera indica).
No Pengamatan Sampel
1 Metode partisi Padat-cair
2 Bobot ekstrak metanol 5,0242 g
3 Bobot fraksi n- Butanol 3,3805 g
4 Persentasi kadar n- butanol 67,284

Partisi adalah keadaan kesetimbangan keberhasilan pemisahan


sangat tergantung pada perbedaan kelarutan senyawa tersebut dalam
kedua pelarut. Secara umum prinsip pemisahannya adalah senyawa
tersebut kurang larut dalam pelarut yang satu dan sangat larut di pelarut
lainnya. Air banyak dipakai dalam sistem ekstraksi cair-cair senyawa
organik karena banyak senyawa organik yang bersifat ion atau sangat
polar yang cukup larut dalam air Pelarut lainnya adalah pelarut organik
yang tidak bercampur dengan air (yaitu bukan dari golongan alkohol dan
aseton). Dalam sistem ekstraksi ini akan dihasilkan disperse komponen
kimia dari ekstrak yang telah dikeringkan dalam suatu pelarut yang sesuai
dan zat-zat tidak diingikan seperti garam tidak akan larut
Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, ekstraksi dibagi
menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Pada
ekstraksi padat-cair, bahan yang menjadi analit berbentuk padat dengan
pemisahannya menggunakan pelarut yang sesuai.
Adapun tujuan dilakukannya partisi yaitu untuk memisahkan
komponen kimia dari sampel berdasarkan tingkat kepolarannya. Dimana
proses partisi sebenarnya dapat dilakukan dengan partisi cair-cair ataupun

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

partisi padat-cair, namun pada praktikum kali ini hanya dilakukan partisi
padat-cair. Prinsip dari proses partisi yaitu digunakannya pelarut yang
sesuai untuk memperoleh komponen zat terlarut dari camperannya dalam
padatan.
Pelarut yang digunakan yaitu pelarut yang bersifat polar . Dimana
pelarut polar yang digunakan yaitu n-butanol untuk menarik yang senyawa
yang bersifat non polar pada sampel .
Dimana didapatkan hasil dari ekstraksi padat-cair dengan
menggunakan pelarut n-butanol yaitu 3,3805 g % dengan persentasi
67,284 %.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

BAB V

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik


kesimpulan bahwa untuk mengetahui pemisahkan komponen kimia
dari campuran ekstrak kulit batang mangga ( Mangifera cortex)
dengan metode partisi padat – cair dan didapatkan hasil 3,3805
dengan persetase 67,284 %.

Saran
Diharapkan kepada asisten untuk mengarahkan praktikan dan
membagi pekerjaan agar praktikum cepat selesai.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan


perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang
berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Pada ekstraksi
cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam
bahan ekstraksi. Kerapatan terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat
mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan
bahan ekstraksi.
Partisi adalah keadaan kesetimbangan keberhasilan pemisahan
sangat tergantung pada perbedaan kelarutan senyawa tersebut dalam
kedua pelarut.
Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, ekstraksi dibagi
menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Pada
ekstraksi cair-cair, bahan yang menjadi analit berbentuk cair dengan
pemisahannya menggunakan dua pelarut yang tidak saling bercampur
sehingga terjadi distribusi sampel.
Ekstraksi padat cair digunakan untuk memisahkan analit yang
terdapat pada padatan menggunakan pelarut organik. Padatan yang akan
diekstrak dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau
dapat juga diiris-iris menjadi bagian yang tipis-tipis. Kemudian padatan
yang telah halus dibungkus dengan kertas saring.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah pada praktikum ini yaitu bagaimana cara
memperoleh fraksi ekstrak kulit mangga ( Mangifera cortex ) dengan
metode partisi padat-cair ?

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara fraksinasi pada sampel kulit batang mangga ( Mangifera
cortex) dengan menggunakan metode padat-cair.

D. Tujuan Praktikum
1 . Tujuan Umum Praktikum
Adapan tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk memperoleh
aktif dari ekstrak pada sampel kulit batang mangga (Mangifera cortex)
dengan metode padat-cair.
2. Tujuan Khusus Praktikum
Adapun Tujuan khusus dari praktikum ini adalah untuk
mendapatkan fraksi aktif pada sampel kulit batang mangga (Mangifera
cortex) dengan menggunakan metode padat-cair dengan menggunakan
pelarut n-butanol.
E. Manfaat Praktikum
1 . Manfaat Teoritis
Penulisan laporan ini agar dapat menjadi sumber data ilmiah untuk
praktikum selanjutnya mengenai cara memperoleh fraksi pada sampel
kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan menggunakan metode
partisi padat cair.
2 . Manfaat Praktis
Penulisan laporan ini agar dapat menjadi agar dapat menjadi
informasi kepada masyarakat mengenai cara memperoleh fraksi pada
sampel kulit batang mangga ( Mangifera cortex) dengan menggunakan
metode partisi padat-cair.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman Mangga(Mangifera cortex)

1. Klasifikasi( www.itis.gov )

Kingdom : Plantae
Subkingdom : viridiplantae
Infrakingdom : streptophyta
Super division : Embriophyta
Division : Tracheophyta
Sub division : Sphermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Superoreder : Rosanae
Order : Sapindales
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera Indica
Ekstraksi adalah proses penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif
dan bagian tumbuhan obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk
biota laut. Zat-zat aktif tersebut terdapat di dalam sel, namun sel
tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan begitu pula ketebalannya
sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu untuk
mengekstraksinya (Tobo, 2001).
Umumnya zat aktif yang terkandung dalam tumbuhan maupun hewan
lebih mudah larut dalam pelarut organik. Proses terekstraksinya zat aktif
dimulai ketika pelarut organik menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan terlarut sehingga
terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan
pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi ke luar sel,

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara
konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel (Tobo, 2001).
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode
pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan utamanya adalah bahwa
peemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro.
Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali
corong pisah. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
bercampur, seperti benzene, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasannya adalah zat terlarut dapat di transfer pada jumlah yang
berbeda dalam keadaan dua fase pelarut. Teknik ini dapat digunakan
untuk kegunaan preparatif, pemurnian, pemisahan serta analisis pada
semua skala kerja. (Khopkar, 2008)
Hubungan zat terlarut yang terdistribusi diantara dua pelarut yang
tidak saling bercampur dinyatakan pertama kali oleh “Walter nernst ”
(1981) yang dikenal dengan hukum distribusi atau partisi “jika solut
dilarutkan sekaligus kedalam dua pelarut yang tidak saling bercampur,
maka solut akan terdistribusi diantara kedua pelarut. Pada saat setimbang
perbandingan konsentrasi solut berharga tetap pada suhu tetap”. (Yazid,
2005.)
Jenis-jenis partisi : (Yazid , 2005)
1. Partisi cair-cair
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan
komponen kimia diantara dua fase pelarut yang tidak dapat saling
bercampur dimana sebagian komponen larut pada fase pertama dan
sebagiannya lagi larut pada fase kedua.Kedua fase yang mengandung
zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan
sempurna dan terbentuk dua lapisan fase zat cair. Komponen kimia
akan terpisah ke dalam dua fasa tersebut sesuai dengan tingkat
kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk memperlakukan


sampel atau clean-up sampel untuk memisahkan analit-analit dari
komponen matriks yang mungkin menggangu pada saat kuantifikasi
atau deteksi analit. Disamping itu, ekstraksi pelarut juga digunakan
untuk memekatkan analit yang ada didalam sampel dalam jumlah kecil
sehingga tidak memungkinkan atau menyulitkan untuk deteksi dan
kuantifikasinya. Salah satu fasenya seringkali berupa air dan fase
yanglain pelarut organik seperti kloroform atau petroleum eter.
Senyawa-senyawa yang bersifat polar akan ditemukan didalam fase air,
sedangkan senyawa-senyawa yang bersifat hidrofobik akan masuk
pada pelarut anorganik. Analit yang tereksasi kedalam pelarut organik
akan mudah diperoleh kembali dengan cara penguapan pelarut,
sedangkan analit yang masuk kedalam fase air seringkali diinjeksikan
secara langsung kedalam kolom.
2. Partisi Padat-cair
Partisi padat cair adalah proses pemisahan untuk memperoleh
komponen zat terlarut dari campurannya dalam padatan dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Dapat juga didefenisikan sebagai
dispersi komponen kimia dari ekstrak yang telah dikeringkan dalam
suatu pelarut yang sesuai berdasarkan kelarutan dari komponen kimia
dan zat-zat yang tidak diinginkan seperti garam-garam tidak dapat larut.
Operasi ekstraksi ini dapat dilakukan dengan mengaduk suspensi
padatan di dalam wadah dengan atau tanpa pemanasan.
Ekstraksi padat cair digunakan untuk memisahkan analit yang
terdapat pada padatan menggunakan pelarut organik. Padatan yang
akan diekstrak dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara
ditumbuk atau dapat juga diiris-iris menjadi bagian yang tipis-tipis.
Kemudian padatan yang telah halus dibungkus dengan kertas saring.
Padatan yang telah terbungkus kertas saring dimasukkan ke dalam alat
ekstraksi soxhlet. Pelarut organik dimasukkan ke dalam pelarut godog.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

Kemudian peralatan ekstraksi dirangkai dengan menggunakan


pendingin air. Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut organik
sampai semua analit terekstrak.
Pada ekstraksi padat cair, satu atau beberapa komponen yang
dapat larut dipisahkan dari bahan padat dengan bahan pelarut. Pada
ekstraksi yaitu pada bahan ekstraksi dicampur dengan pelarut, maka
pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melaritkan
ekkstrak. Larutan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk
dibaian dalam bahan ekstraksi. Dengan cara difusi akan terjadi
kesetimbangan konsentrasi anatara larutan tersebut dengan larutan
luar bahan padat. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai
unjuk kerja ekstraksi atau kecepatan ekstraksi yang paling tinggi pada
ekstraksi padat-cair yaitu:
1. Karena perpindahan massa berlangsung pada bidang kontak
antara fase adat dan fase cair, maka bahan itu perlu sekali memiliki
permukan yang luas mungkin
2. Kecepatan alir pelarut sedapat mungkin besar dibandingkan
dengan laju alir bahan ekstraksi
3. Suhu yang lebih tinggi (viskositas pelarut lebih rendah,kelarutan
ekstrak lebih besar) dari pada umumnya unjuk kerja ekstraksi
(Tobo.2001)

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

LAMPIRAN I SKEMA KERJA

Ekstrak metanol

Ditimbang ekstrak sebanyak 5, 0242.


Diekstraksi dengan n-butanol
Dimasukkan kedalam erlenmeyer
Diletakkan diatas plat stirer
Disambungkan dengan arus listrik
Diatur kecepatan yang sesuai pada stirer
Dibiarkan pelarut hingga jenuh
Dikeluarkan suspensi
Dipisahkan antara padatan dan cairan
Diulangi pengerjaan pada bagian yang tidak larut
Dipindahkan sampel kedalam wadah

Fraksi

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu batang


pengaduk, cawan porselin, corong pisah, gelas kimia, gelas ukur, pipet
tetes, sendok tanduk, timbangan, toples kaca, analitik dan vial.
2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu


aquades, aluminium foil, ekstrak kental daun kulit batang mangga
(Mangiera cortex) label, n-butanol, dan tissue.
B. Prosedur Kerja (Anonim, 2017)

Ekstraksi Padat-Cair
Ekstrak metanol kering yang diperoleh, diambil sebanyak 5,0 gr
untuk diekstraksi dengan pelarut dietil eter dengan cara partisi padat cair
yaitu ekstrak metanol kering tersebut dimasukkan kedalam labu
erlenmeyer 250 mL lalu ditambahkan sekitar 25 mL n-butanol. Batang
pengaduk magnetik dimasukkan ke dalam labu erlemeyer kemudian
diletakkan diatas plat stirrer . stirrer disabungkan dengan arus listrik dan
distel dengan kecepatan yang sesuai . Biarkan sampai pelarut jenuh ,
kemudian suspensi dikeluarkan dan dipisahkan antara padatan dengan
cairan ( untuk hasil yang maksimal digunakan sentrifuge). Bagian yang
tidek larut dimasukkan kedalam labu erlenmeyer dan ditambahakan 25 mL
n-butanol yang baru lalu dilakukan seperti pada perlakuan pertama .
Proses partisi padat-cair ini dilakuakan hingga pelarut n-butanol yang
ditambahkan bening. Fraksi larut n-butanol dikumpulkan, pelarutnya
diuapkan hingga diperoleh ekstrak n-butanol kering.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia I, Fakultas


Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Depkes RI,


Jakarta.

Khopkar, S.M, 2008, Dasar-dasar Kimia Analitik, Erlangga, Jakarta.

Rahayu, L., 2009, Isolasi dan Identivikasi senyawa flavonoid dari Biji
Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.), Universitas Brawijaya,
Malang.

Rohman, A., 2009, Kromatografi untuk Analisis Obat, Graha Ilmu,


Yogyakarta.
Tobo, F. 2001. Buku Pegangan Laboratorium Fitokimia I. UNHAS:
Makassar
Integrated Taxonomic Information System, 2016, Lygodium circinnatum,
Diakses tanggal 20 oktober 2016.

Yazid, E., 2005, Kimia Fisika untuk Paramedis, Andi, Yogyakarta.

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

LAMPIRAN GAMBAR

Hasil dari partisi padat cair Hasil dari partisi padat-cair setelah
sebelum diuapkan diuapkan

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020
PARTISI EKSTRAK

LAMPIRAN
PERHITUNGAN

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑛−𝑏𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙


% n-butanol = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
3,3805
= 5,0424
= 67,284 %

RETNO ISWARI ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL


15020150020

You might also like