You are on page 1of 7

RINGKASAN

METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

AIDILLAH MAYUDA

22010113120001

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013
Metabolisme Purin dan Pirimidin

Nukkeotida terdiri dari komponen basa, gula dan fosfat. Nukleotida memiliki nama-nama
tertentu berdasarkan nama basa, gula dan jumlah fospatnya.. nukleotida merupakan molekul
yang sangat penting bagi tubuh dan selalu diperlukan oleh tubuh, sehingga nukleotida menjalani
suatu mekanisme yang disebut Metabolisme Nukleotida atau Metabolisme Purin dan Pirimidin.

Metabolisme nukleotida disebut juga metabolisme purin dan pirimidin sebab basa
pembentuk nukleotida ada 2 golongan yaitu golongan purin dan pirimidin. Purin dan pirimidin
memiliki fungsi :

1. Sebagai bahan pembentuk asam nukleat seperti DNA dan RNA yang memiliki peranan
dalam penyimpanan dan pemunculan sifat. DNA berperan sebagai penyimpan seluruh sifat
sedangkan RNA sebagai pemroses yang diperlukan agar sifat yang disimpan dalam DNA
dapat muncul secara nyata (ekspresi gen).
2. Nukleotida ATP, ADP, GMP, GDP, AMP siklik dan GMP siklik tersebut memiliki fungsi
yang penting dalam tubuh. Namun tidak kita dapatkan dari tubuh karena bukan barang
yang esensial. Esensial ialah senyawa yang diperlukan tubuh tetapi tidak bisa dibuat oleh
tubuh itu sendiri dan biasanya terdapat dalam makanan. Purin dan pirimidin merupakan
senyawa non-esensial karena dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nukleotida Purin ialah nukleotida dengan basa nitrogen berstruktur purin (A dan G).
Nukleotida pirimidin ialah nukleotida dengan basa nitrogen berstruktur pirimidin (C, U dan T).
Ribonukleotida merupakan nukleotida-nukleotida yang komponen gulanya berupa ribosa.
Polimerisasi ribonukleotida menghasilkan asam nukleat ribo, (ribonucleic acid =RNA).
Deoksiribonukleotida merupakan nukleotida-nukleotida yang komponen gulanya berupa
deoksiribosa. Polimerisasi ribonukleotida menghasilkanasam nukleat deoksiribo,
(deoxiribonuccleic acd= DNA).

Ada 2 cara pembuatan nukleotida :

1. Pembuatan baru dari senyawa lain (sintesis de novo)


Sintesis de novo ialah intesis nukleotida (purin dan purimidin) dari zat-zat antara yang
kecil (zat antara amfibolik atau zat intermedia amfibolik). Amfibolik ialah zat yang
terlibat dalam katabolisme dan anabolisme.
2. Jalur penyelamatan (Save )
Proses pembuatan nukleotida dari bahan-bahan sisa-sisa atau buangan hasil pemecahan
nukleotida. Nukleotida pada umur tententu, akan mengalami metabolisme menjadi zat
sampahnya. Tubuh kita bisa memiliki kemampuan untuk menyelamatkan sampah tadi
menjadi nukleotida yang berfungsi lagi. Dalam jalur penyelamtan ini, ada dua reaksi yang
berlangsung, yaitu :
a. Reaksi fosforibosilasi dengan enambahkan gugus fosforibosil
b. Fosforilasi nukleosida-nukleosida melaui penambahan gugus fosfat atau fosforil.

Baik Jalur penyelamatan maupun sintesis de novo nukleotida purin maupun pirimidin,
keduanya menggunakan intermedia gula yang aktif, yaitu 5-fosfo-ribosil-1-pirofosfat ( PRPP).
PRPP dihasilkan melalui reaksi fosforilasi ribosa-5P yang dikatalisis oleh enzim PRPP
synthetase dan memerlukan ATP , sebagai berikut:

ribosa-5-fosfat + ATP  PRPP + AMP

AMP terbentuk melalui penglepasan 2 fosfat berenergi tinggi dari ATP, yang setara dengan
energi yang dikonsumsi selama reaksi berlangsung.

BIOSINTESIS PURIN DAN PIRIMIDIN

Nukleotida purin dan pirimidin terbentuk melalui sintesis de novo dan jalur
penyelamatan. Khusus pembentukan DNA dan RNA, nukleotida yang digunakan ialah
nukleotida yang trifosfat atau berfosfat tiga. Pembentuk DNA ialah trifosfat yang menggunakan
kata DNA sedangan pembentuk RNA ialah trifosfat yang tidak menggunakan kata DNA.

A. Purin
1. Sintesis De Novo
Sintesis de novo ribonukleotida purin terjadi di sitoplasma dan hampir pada semua sel,
terutama hepar.

Pembentukan nukleotida purin secara de novo terjadi dalam 2 tahap :

1. Pembentukan Inosine Monofosfat


Inosine monophospate ialah nama nukleotida yang basanya hiposantin.
Metabolisme ini memerlukan 11 enzim. Bahan awalnya ribosa 5 fosfat, Alfa dekstro
ribosa 5 fosfat. Ribosa fosfat ini oleh enzim pakerppsintase akan dirubah menjadi
molekul yang namanya PRTP (phospho ribosil tirophospate). Oleh molekul ATP,
akan menyerahkan 2 fosfatnya . Fosfat yang kedua terakhir akan saling berikatan
menjadi tiro fosphate. Kedua phosphate akan menginakat lagi fosforibosa tiroo fosfat.
2. Penambahan gugus amino didapat dari asam amino yang bernama glutamine.

Sintesis de novo purin diawali dengan penggunaan PRPP, dan akan menghasilkan
nukleotida yang pertama kali terbentuk berupa inosin 5'-monofosfat (IMP) yang basa
purinnya berupa hipoksantin. Basa purin dibangun pada komponen ribosa-P oleh
beberapa amidotransferase dan reaksi-reaksi perpindahan gugus formil
(transformilasi). Sintesis IMP dari PRPP memerlukan 5 mol ATP, 2 mol glutamin, 1
mo glisin, 1 mol CO2, 1 mol aspartat, 2 mol format, dan karbon tunggal dipasok oleh
koenzim tetrahidrofolat (THF) dalam bentuk N5,N10-metenil-THF, dan N10-formil-
THF.

Terbentuknya molekul IMP merupakan suatu titik percabangan biosintesis purin de


novo, karena IMP selain dapat dikonversi menjadi AMP , dapat juga dikonversi menjadi
GMP, melalui jalur metabolisme yang berbeda.

 Jalur yang menghasilkan AMP memerlukan energi dalam bentuk GTP;


 Jalur yang menghasilkan GMP memerlukan energi dalam bentuk ATP.

2. Jalur Penyelamatan
Siklus nukleotida purin berlangsung di dalam sel otak dan sel otot. Enzim kunci 5'-
AMP aminohidrolase (AMP deaminase ) juga terdapat dalam eritrosit dan dan banyak
jaringan lain. Peningkatan aktivitas sel otot mengkreasi suatu kebutuhan untuk meningkatkan
siklus asam sitrat, untuk mendapatkan lebih banyak NADH dalam rangka untuk produksi
ATP dalam fosforilasi oksidativ. Karena sel otot tidak mempunyai hampir semua enzim utk
reaksi-reaksi anaplerotik utama (major anapleurotic reactions), intermedia TCA-cycle otot
fumarat dimunculkan melalui siklus nukleotida purin.

Timbulnya fumarat menyediakan otot skelet dengan hanya satu sumber substrat
anapleurotik untuk siklus asam sitrat (siklus Kreb). Agar untuk siklus asam sitrat bisa terus
berlanjut selama exercise, protein-protein otot harus digunakan untuk memasok nitrogen
amino untuk timbulnya aspartat. Aspartat terbentuk dengan reaksi transaminasi asam amino
glutamat dengan asam keto oksaloasetat utk membentuk asam -ketoglutarat dan asam amino
aspartat.

Myoadenylate deaminase merupakan isoenzim AMP deaminase yang khas otot, dan
defisiensi dalam mioadenilat deaminase cenderung menyebabkan gejala kelelahan sehabis
olahraga (post-exercise fatigue), kram-kram (cramping) dan nyeri otot (mialgia).

B. Pirimidin

1. Sintesis De Novo

Nukleotida pirimidin bisa disintesis secara de novo dengan menggunakan molekul-


molekul kecil seperti asam amino, CO2 dan ATP. Reaksi pertama ialah glutamine, CO2 dan
ATP.

Reaksi pertamanya ialah glutamine, CO2, ATP memiliki peran. Glutamine


menyumbangkan gugus amino, ATP menyumbangkan fosfatnya dan CO2 menyumbangkan
karbonnya membentuk karbamoil phosphate. Karbamoil fosfat bergabung dengan aspartat,
oleh enzim aspartat transkarbamoilase membentuk karbamoil aspartat. Karbamoil asparat
dihidrotase akan mengalami penutupan oleh cincin yang disebut struktur pirimidin. Primidin
yang pertama terbentuk ialah Dihidro Orotat atau dihidro orotic acid (DHOA).

Dihidro orotat mengalami oksidasi menjadi asam orotat (struktur pirimidin yang
sebenarnya karena memiliki ikatan rangkap yang cocok dengan pirimidin ). Struktur ini
mendapatkan tambahan Ribosa fosfat dari PRTP. Dimana PRTP akan lepas dan ribose fosfat
akan terikat pada orotat. Sehingga orotat menjadi pirimidin, dan ada ribose fosfat membentuk
nukleotida. Nukleotidanya disebut orotidin monophospate, karena basanya merupakan basa
orotat yang memiliki asam karboksilat. Karboksilat lepas, orotat berubah menjadi urasil,
Orotidin monophosphat menjadi pirimidin. Pirimidin akan mengalami proses berikutnya dan
menjadi pirimidinfosfat dan mendapat tambahan fosfat dari ATP. Kemudian, pirimidin fosfat
mengalami reduksi (gula ribosa yang terdapat pada basanya) menjadi deoksi ribosa.

UDP dengan penambahan pospat melalui enzim UTP kinase, akan menjadi
pirimidintrifosfat, dimana urasilnya terdapat penambahan gugus amino yang terikat pada
urasil. Urasil menjadi sitosin, pirimidin menjadi sitidin., dan pirimidin monofosfat menjadi
sitidin monofosfat.

Urasil dibentuk dari orotat , kemudian ada yang membentuk sitosin, primidin menjadi
trifosfat lalu menjadi sitosin trifosfat. Urasil akan ketambahan carbon dari etilen hidrofolat
sehingga urasil menjadi timin. Timidin gulanya selalu deoksiribosa.Analog pirimidin didalam
tubuh akan mengalami reaksi, karena ditangkap oleh enzim-enzim pada tubuh.

2. Jalur Penyelamatan

Proses pembentukan bukan dari pembentuk molekul kecil tapi bahan-bahan hasil
pemecahan nukleosida. Berperan pada sintesis purin maupun pirimidi. Untuk purin, semua
basa purin sibonukleosida purin (adenosine guanosin), deoksiribonukleosida purin bisa
dijadikan nukleotida monofosfat.

Kelainan katabolisme purin lainnya termasuk antara lain sindroma Lesch-Nyhan,


penyakit von Gierke’s dan hypouricemia. Karena katabolit nukleotida pirimidin larut air,
overproduksi mereka tidak menimbulkan kelainan klinik. Walaupun ada kelainan defisiensi
ornitin transcarbamoilase karena kelebihan karbamoil –fosfat, yang karena dapat digunakan
untuk biosintesis pirimidin, menyebabkan peningkatan ekskresi prekursor pirimidin, asam
orotat.
Manifestasi klinik katabolisme purin abnormal timbul karena ketidaklarutan hasil
degradasi purin, asam urat. Akumulasi asam urat menyebabkan hiperurisemia. Presipitasi
kristal sodium urat di dalam cairan sinovia sendi, menyebabkan inflammation hebat dan
arthritis. Keadaan ini sering disebut sebagai gout. Penyebab umum gout ialah kelebihan purin
karena cacatnya enzim PRPP sintase, atau karena defisiensi enzim penyelamatan HGPRT.
Gout dapat diobati dengan pemberian antimetabolit, allopurinol yang merupakan suatu analog
hipoksantin yang menghambat xantin oksidase .
Sindroma Lesch-Nyhan disebabkan oleh hilangnya fungsi gen HGPRT. Kelainan ini
diturunkan sebagai suatu sex-linked trait. Gen HGPRT terlokasi pada khromosom X (Xq26-
q27.2). Enzim HGPRT berperan dalam jalur penyelamatan purin. Enzim ini aktif di dalam sel
otak. Cacat enzim ini menyebabkan gangguan pertumbuhan otak. Basa-basa purin gagal
diselamatkan akan mengalami degradasi membentuk asam urat, menimbulkan kadar asam urat
meningkat.

You might also like