You are on page 1of 3

RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN BAYI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


004/Yanmed.IGD/SPO/RSNH/IV/2013 1 1/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit: Direktur
SPO
01/ 04/ 2013
Dr. Arrus Ferry

PENGERTIAN : Suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan


keadaan henti nafas dan atau henti jantung ke fungsi optimal guna
mencegah kematian biologis
TUJUAN : 1. Mencegah berhentinya sirkulasi dan respirasi.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
bayi yang mengalami henti jantung
3. Memberikan oksigenasi pada otak, jantung, organ vital
KEBIJAKAN/ :
REFERENSI
PROSEDUR : 1. Petugas menyiapkan peralatan meliputi : Oropharyngeal airway /
mayo tube no. 0 s.d. no. 2 sesuai ukuran, Face mask no. 0 s.d. no 2
sesuai ukuran pasien, Air bag ( kantong udara), Selang oksigen,
Headbox, Oksigen dinding / tabung oksigen dengan flowmeter dan
humidifier berisi aquabidest, handuk dan selimut, troley emergency
yang berisi alat-alat + obat-obat emergency, Set intubasi :
laringoskop, ET no. 2 s.d. 3,5 sesuai ukuran, stilet, jelly
Set Suction : suction dinding/ mobile suction, kateter suction no. 6
s.d no. 9, kom steril , Plester, Gunting, Handscoon disposable,
Handscoon steril, Bedside monitor / pulse oxymetri dan 5 elektroda
bayi, Infant Warmer
2. Cek bayi, bila bayi baru lahir :
3. Apakah bayi bersih dari mekoneum?
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN BAYI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


004/Yanmed.IGD/SPO/RSNH/IV/2013 1 2/3

(Bila iya, lakukan intubasi dan pengisapan lendir trachea sebelum


langkah berikutnya)
4. Apakah bayi bernafas atau menangis?
5. Apakah tonus otot baik?
6. Apakah warna kulit kemerahan?
7. Apakah bayi cukup bulan?
a. Jika tidak, keringkan bayi, berikan kehangatan, taruh bayi di
infant warmer, posisikan bayi terlentang, buka jalan nafas,
rangsang bayi untuk nafas (dengan menyentil telapak kaki
atau menggosok punggung, perut, dada, atau ekstrimitas bayi)
, bila perlu bersihkan jalan nafas, beri oksigenasi. Lakukan
secara cepat langkah 2.1. dan 2.2. dalam 30 detik.
b. Evaluasi pernafasan, frekuensi jantung dan warna kulit. Bila
apnu, FJ < 100 X / menit dan cyanosis, mintalah pertolongan.
c. Mengatur posisi penolong : penanganan airway pada bagian
atas kepala, penanganan sirkulasi pada bagian samping kanan
pasien, penyedia obat pada dekat troly emergensi, leader
(pemberi aba-aba).
d. Berikan ventilasi tekanan positif dengan face mask dan air
bag , O2 100 % dengan kecepatan 40-60 X / menit selama 30
detik (lakukan intubasi bila perlu)
e. Evaluasi bila FJ dalam hitungan 6 detik, bila FJ < 60 X/
menit, lanjutkan ventilasi, lakukan kompresi dada dengan
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN BAYI

No. Dokumen No.Revisi Halaman


004/Yanmed.IGD/SPO/RSNH/IV/2013 1 3/3

teknik 2 jari atau ibu jari pada 1/3 tulang bawah dada, yang terletak
antara tulang dada sifoid dan garis khayal yang menghubungkan
kedua puting susu. Satu siklus selama 2 detik terdiri dari 4 kegiatan
: tiga kali kompressi dan 1 kali ventilasi
f. Evaluasi FJ setelah 30 detik resusitasi, bila ada FJ > 60 X/menit,
lanjutkan ventilasi dengan kecepatan 40-60 x per menit. Bila FJ <
60 X / menit. Pasang iv line bila belum ada, berikan obat-obat
emergensi sesuai kebutuhan
8. Mengatur posisi penolong : penanganan
9. Lakukan intubasi dengan tepat dan cepat
10. Jika berhasil siapkan untuk penanganan lebih lanjut
11. Dokumentasikan tiap langkah tindakan
Hal- hal yang perlu di perhatikan :
1. Respon pasien
2. Ketepatan pelaksanaan

Unit Terkait : RM, Kasir

You might also like