You are on page 1of 17

Tugas Praktikum

STUDI KASUS OUTBREAK/KLB

Oleh:
Helen 04084821618184
Audy Andana Rosidi 04084821618185
K.M. Syarif Azhar 04084821618188
Ignatius Aldo Winardi 04084821618189

Pembimbing:
Achmad Ridwan, dr., MO., M.Sc

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Praktikum

Judul
ARTIKEL MC NEMAR DAN STUDI KASUS OUTBREAK/KLB

Oleh:
Helen 04084821618184
Audy Andana Rosidi 04084821618185
K.M. Syarif Azhar 04084821618188
Ignatius Aldo Winardi 04084821618189

Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Komunitas dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 2 Oktober - 11 Desember
2017

Palembang, Oktober 2017


Pembimbing,

Achmad Ridwan, dr., MO., M.S


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas praktikum dengan judul “Studi Kasus Outbreak/KLB” tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimkasih kepada Achmad Ridwan,
dr., MO., M.Sc selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
praktikum ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas praktikum ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Palembang, Oktober 2017

Penulis
STUDI KASUS

OUTBREAK ENTERITIS
SELAMA PERJALANAN HAJI KE MEKKAH

Setelah mempelajari studi kasus ini dan menjawab 16 pertanyaan, mahasiswa akan mampu
untuk:
 Menentukan epidemik, outbreak atau kluster
 Membuat dan memahami pengunaan definisi kasus
 Mengggambarkan kurva epidemik
 Menghitung food- spesific attack rate
 Menyusun langkah-langkah penyelidikan sebuah kasus outbreak akut.

Misi Kuwait medical, terdiri dari 112 anggota, menempuh perjalanan dengan bus dari
Kuwait ke Mekkah. Pada 30 Oktober semua anggota misi telah menginap di Mina. Pada
waktu matahari terbit 31 Oktober mereka telah berangkat ke Arafah, dimana pada pukul 8.00
a.m. mereka telah minum teh dengan atau tanpa susu untuk minum pagi. Susu tadi telah
disiapkan segera sebelum dikonsumsi dengan mencampur bubuk susu dengan air panas. Sisa
hari mereka tadi telah digunakan untuk melaksanakan ibadah. Pada jam 2.00 p.m., makan
siang disajikan untuk semua anggota misi. Makanan khas Kuwait terdiri dari tiga jenis: nasi,
daging dan saus tomat. Sebagain besar anggota misi mengkonsumsi semua jenis makan tadi.
Makan siang telah disiapkan di Mina pada 30 Oktober dan diantar ke Arafah oleh truk pagi 31
Oktober. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober anggota missi kembali ke Mina.
Deskripsi klinis
Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset (Waktu timbulnya) kasus tadi
akut, ditandai kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus dan darah dalam tinja
terjadi tidak sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporkan dengan demam. Semua pulih
dalam 12-24 jam. Kira-kira 20% telah meminta pertolongan medis. Investigator tidak
memperoleh spesimen tinja untuk pemeriksaan.
Investigator menentukan bahwa 64 kasus mulai sakit selama perjalanan haji, semua
yang telah makan siang di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31 Oktober. 15 anggota misi
tidak makan siang: tidak ada yang sakit.

Tabel 6.8 informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit
sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak
termasuk dalam tabel tersebut.

Tabel 6.8. Karakteristik rombongan Calon Jemaah haji Kuwait yang makan di Arafah, Saudi
Arabia, 31 Oktober 1979.

Id # Age Onset of Foods Signs/symptoms*


Sex Illness
Date Hour Rice Meat TS* D C BS N V F
31 36 M Oct,31 5 p.m x x X D C BS
77 28 M Oct,31 5 p.m x x D C
81 33 M Oct,31 10p.m x x X D C
86 29 M Oct,31 10p.m x x X D C
15 38 M Oct,31 10p.m x D BS N
17 48 M Oct,31 10p.m x x D C
18 35 M Oct,31 10p.m x x X D C
35 30 M Oct,31 11p.m x x X D C
88 27 M Oct,31 11p.m x x X D C
76 29 M Oct,31 11p.m x x X D C BS
71 50 M Oct,31 12 mn x x X D
1 39 M Nov.1 1a.m x x X D C V
27 36 M Nov.1 1a.m x x X D C N
28 44 M Nov.1 1a.m x x X D C
29 48 M Nov.1 1a.m x x X D C BS
30 35 M Nov.1 2a.m x x X D C
50 29 M Nov.1 2a.m x x X D C
59 51 M Nov.1 2a.m x x X D C
67 40 M Nov.1 2a.m x x D
72 58 M Nov.1 3a.m x x X D C
73 28 M Nov.1 3a.m x x X D C
60 31 M Nov.1 3a.m x x X D C
61 38 M Nov.1 3a.m x x X D BS
51 32 M Nov.1 3a.m x x X D C V
52 37 M Nov.1 3a.m x x D
58 30 M Nov.1 3a.m x x X D C
22 35 M Nov.1 3a.m x x X D C
25 30 M Nov.1 3a.m x x X D C
32 50 M Nov.1 3a.m x x X D C
38 26 M Nov.1 3a.m x x X D C
79 29 M Nov.1 3a.m x x X D C
80 28 M Nov.1 3a.m x x X D C
37 30 M Nov.1 4a.m x x X D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x X D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x X D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x X D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x X D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x X D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x X D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x X D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x X D C
40 38 M Nov.1 5a.m x x X D
78 27 M Nov.1 5a.m x x X D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x X D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x X D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
14 52 M Nov.1 6 am x x X D
16 40 M Nov.1 6 am x x X D BS
93 30 M Nov.1 6 am x x X D C
94 39 M Nov.1 6 am x x X D C
33 55 M Nov.1 7 am x x X D C
34 28 M Nov.1 7 am x x x D C
85 38 M Nov.1 7 am x x D C
43 38 M Nov.1 9 am x x D C
69 30 M Nov.1 9 am x x x D C
4 30 F Nov.1 10am x D C
5 45 F Nov.1 10am x C
3 29 F Nov.1 1 pm x x D C
12 22 F Nov.1 2 pm x x X C
74 44 M Nov.1 2 pm x x X D
75 45 M Nov.1 5 pm x x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x x X D C
6 38 F Well x x
7 52 F Well x x X
8 35 F Well x X
9 27 F Well x x X
10 40 F Well x x X
11 40 F Well x x X
13 50 M Well x x X
19 38 M Well x x X
20 38 M Well x x X
23 29 M Well x x X
24 27 M Well x x X
26 47 M Well x x X
36 60 M Well x
39 27 M Well x x X
41 30 M Well x x X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x X

TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS: Blood in stool ; N-Nausea; V=Vomiting
F=Fever.
Pertanyaan
1. Apa kriteria KLB pada kasus ini
 Kasus ini merupakan kasus baru
 Kasus ini telah menyerang sebanyak 64 orang. Lebih dari separuh komunitas
 Penyakit dalam kasus ini muncul sejak awal perjalanan haji lebih spesifik tanggal 31
Oktober pukul 2 pm setelah makan siang
 Kasus ini berdampak diare, nyeri perut, nausea, vomitus dan darah dalam tinja

2. Apa isi kuesioner pada penyeldikan KLB/wabah


Informasi identitas responden mencakup nama lengkap, tanggal lahir/usia, jenis
kelamin
Informasi mengenai faktor risiko/penyebab penyakit
Kapan Anda mengkonsumsi makanan yang disediakan? (sebutkan tanggal dan
waktu)
Apa saja jenis makanan yang Anda konsumsi?
Bagaimana cara Anda memakan makanan tersebut? (apakah dengan peralatan
sendok garpu yang tersedia atau langsung menggunakan tangan)
Apakah Anda ada mengkonsumsi makanan lain selain makanan yang
disediakan oleh penyedia jasa makanan?
Apakah Anda merasakan sesuatu yang aneh dengan makanan yang Anda
konsumsi? (bau, tekstur, dll)
Informasi mengenai keluhan (klinis)
Apa saja keluhan yang Anda alami setelah mengkonsumsi makanan tersebut?
Kapan keluhan itu muncul? (Berapa lama Anda mengalami keluhan tersebut
terhitung dari jarak Anda mengkonsumsi makanan tersebut?)
3. Buat definsi kasus pada KLB ini
Apa tindakan yang Anda lakukan setelah mengalami keluhan tersebut?
Definisi kasusgejala dapat membaik dengan sendirinya?
Apakah
KasusBerapa
gastroenteritis yang Anda
lama keluhan ditandai denganmembaik?
dirasakan diare, nyeri perut, mual, darah dalam
tinja terjadi tidak sering dan pulih dalam 12-24 jam.

Waktu kejadian
Waktu kejadian kasus 31 Oktober 1979 jam 2.00 p.m setelah makan siang.

Tempat/orang
Tempat kejadian: Arafah.
Orang: 64 dari 112 anggota.
4. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang anda
simpulkan? Lihat tabel 6.8.
Makanan Anggota misi Total Attack Anggota misi Total Attack
yang makan Rate yang tidak Rate
makan
Sakit Sehat Sakit Sehat
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus tomat 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%

Attack rate (anggota misi yang makan) : X 100% = 57,14%

Attack rate (anggota misi yang tidak makan) : X100% = 13,39%

Kesimpulan:
5. Dengan menggunakan priode waktu yang tepat, gambar sebuah kurva
Terdapat perbedaan angka serangan (attack rate) antara anggota misi yang
epidemiologik.
makan dan yang tidak makan terhadap penyakit (enteritis) sebesar 43,75%.
Berdasarkan data tersebut dicurigai telah terjadi wabah akibat keracunan
makanan, karena ditemukan lebih dari penderita dengan gejala yang serupa
berupa gangguan pencernaan sesudah memakan makanan yang sama.

6. Apa tipe curva epidemi pada kasus ini?

Berdasarkan kurva epidemiologi, terlihat bahwa kurva membentuk


gambaran common source, adanya satu puncak yang timbul. Gambaran kurva
tersebut memberikan informasi bahwa gejala timbul secara serentak akibat
penularan dari satu sumber dalam waktu yang sama dan singkat, pada kasus ini
dicurigai akibat dari makanan yang dikonsumsi.
7. Modifikasi grafik yang telah digambarkan (Pertanyaan 8) untuk
mengilustrasikan distribusi masa inkubasi. Tentukan atau hitung minimum,
maksimum, mean, median, mode, range , standar deviasi priode inkubasi.
No. Waktu Inkubasi f f (x) f ( xi  x) 2
(jam)
1 3 2 6 242
2 8 5 40 180
3 9 3 27 75
4 10 1 10 16
5 11 4 44 36
6 12 4 48 16
7 13 13 169 13
8 14 8 112 0
9 15 8 120 8
10 16 4 64 16
11 17 3 51 27
12 19 2 38 50
13 20 2 40 72
14 23 1 23 81
15 24 2 38 200
16 27 1 27 169
17 33 1 33 361
 64 900 1562

Mean, x 
 f ( x) 14,0625
f
13  14 13,5
Median,
2
Modus 13
Range, (maksimum- 33 jam- 3 jam = 30 jam
minimum)
Standar Deviasi 24,793 = 4,979
SD  s 2

Varians 1562
= 24,793
 f x  63
i x 2

s2 
n 1
8. Dilihat dari median inkubasi…apa penyababnya….
Kemungkinan penyebab outbreak ini adalah Salmonella spp., Clostridium perfringens,
Streptococcus faecalis, dan Enterococcus.

9. Dengan mengunakan riwayat mengkonsumsi makanan pada tabel 6.8. lengkapi


item 7 dari form Penyelidikan out break Keracunan makanan

Food specific attack rate (item 7 Form investigasi outbreak karena makanan)

Food Jumlah orang yang makan spesifik Jumlah orang yg tidak makan spesifik
item food food
disajikan Sakit Sehat Total Attack Sakit Sehat Total Attack
rate Rate
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Tomat

10. Apa desain penelitian epidemiologi yg digunakan.


Desain Cross Sectional

11. Apa hipotesis penelitian epidemiologi pada kasus ini.


Keracunan disebabkan oleh konsumsi daging
12. Buat tabel 2x2 hitung RR tiap jenis makanan. Lakukan uji hipotesis yg sesuai

Nasi
Sakit Sehat Total
Makan 62 31 93
Tidak makan 2 0 2

Hitung RR
RR = ad/bc = (62/93) / (2/2) = 0,67

Daging
Sakit Sehat Total
Makan 63 25 88
Tidak makan 1 6 7

Hitung RR
RR = ad/bc = (63/88) / (1/7) = 5
Makna: orang yang makan daging 5 kali lebih mungkin terkena gastroenteritis
daripada yang tidak makan daging.

Saus tomat
Sakit Sehat Total
Makan 51 26 77
Tidak makan 13 5 18

Hitung RR
RR = ad/bc = (51/77) / (13/18) = 0,92

13. Bila hipotesis tidak terbukti apa yg harus dilakukan?


Jika hipotesis tidak terbukti, dapat dilakukan hal berikut:
 Melakukan pengendalian awal, seperti memusnahkan makanan yang terinfeksi
dan melakukan perawatan orang yang sakit.
 Mencari kasus baru lainnya
 Melakukan evaluasi dan penyuluhan terhadap penyedia makanan
 Melakukan pemeriksaan sampel sisa makanan
 Melakukan pencegahan sekunder untuk mencegah kasus tersebut timbul kembali.

UJI MC NEMAR

Tabel 1. Tabel frekuensi keadaan sesak dengan sebelum


dan sesudah pengobatan
Sebelum Pengobatan & Sesudah Pengobatan

Sesudah Pengobatan

Sebelum Pengobatan Tidak Sesak Sesak

Tidak Sesak 17 2
Sesak 33 6

Berikut adalah tabel 2x2 yang menunjukan keadaan sesak pada pasien sebelum pengobatan
dan sesudah pengobatan. Dari tabel tersebut tampak jumlah pasien yang tidak sesak sebelum
pengobatan dan sesudah pengobatan berjumlah 17 orang, sedangkan yang menjadi sesak
sesudah pengobatan 2 orang. Untuk pasien yang mengalami sesak sebelum pengobatan
menjadi tidak sesak sesudah pengobatan berjumlah 33 orang, sedangkan yang tetap sesak
berjumlah 6 orang.

Tabel 2. Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis dan
diagram alur.

Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang dihubungkan Variabel yang dihubungkan adalah
keadaan sesak (kategorik) dengan
pengobatan (kategorik)
2 Menentukan jenis hipotesis Asosiatif/komparatif
3 Menentukan masalah skala variabel Kategorik
4 Menentukan berpasangan/tidak Berpasangan
berpasangan
5 Menentukan jenis P x K 2x2
Kesimpulan:
Jenis P x K pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji McNemar

Untuk mengetahui hubungan asosiatif dari keadaan sesak sebelum dan setelah
pengobatan maka dilakukan uji hipotesis yang sesuai dengan variabel tersebut. Variabel pada
penelitian ini berjumlah dua kelompok. Skala variabel ini merupakan variabel kategorik dari
sampel yang berpasangan, sehingga dilakukan uji hipotesis dengan metode McNemar.

Berikut ini adalah tabel hasil uji hipotesis McNemar

Tabel 3. Hasil uji McNemar


Test Statisticsa
Sebelum
Pengobatan &
Sesudah
Pengobatan

N 58
b
Chi-Square 25,714
Asymp. Sig. ,000

a. McNemar Test
b. Continuity Corrected

Dari tabel tersebut didapatkan angka Significancy 0,0001. Karena nilai p<0,05, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sesak antara sebelum dan sesudah pengobatan berbeda
secara bermakna.

Tabel 4. Hubungan Sesak sebelum dan sesudah pengobatan

Sesak sesudah pengobatan


Tidak Total P
Sesak
Sesak
Sesak sebelum Sesak 17 2 19
pengobatan Tidak Sesak 33 6 39 0,0001
Total 50 8 58

UJI COCHRAN

Tabel 5. Tabel frekuensi batuk sebelum, 2 minggu setelah, dan 4


minggu setelah pengobatan
Frequencies

Value

Batuk Tidak Batuk

Sebelum Pengobatan 41 17
2 Minggu Setelah
32 26
Pengobatan
4 Minggu Setelah
20 38
Pengobatan

Tabel berikut ini menunjukan jumlah pasien dengan gejala batuk sebelum pengobatan, 2
minggu setelah pengobatan, dan 4 minggu setelah pengobatan. Dari tabel ini, didapatkan
jumlah sampel 58 orang yang diperiksa gejala batuknya dari sebelum pengobatan, 2 minggu
setelah pengobatan, dan 4 minggu setelah pengobatan. Hal ini menunjukan sampel pada
penelitian ini berpasangan.
Jumlah pasien batuk sebelum pengobatan adalah 41 orang dan yang tidak batuk 17
orang. Setelah 2 minggu pengobatan, 32 orang mengeluh batuk dan 26 orang tidak batuk. 4
minggu setelah pengobatan, 20 orang mengeluh batuk dan 38 orang tidak batuk.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan maka pada penelitian ini
menggunakan uji hipotesis asosiatif dengan metode uji Cochran. Analisis uji hipotesis pada
penelitian ini ditunjukan pada tabel.

Tabel 6. Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis dan
diagram alur.

Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang dihubungkan Variabel yang dihubungkan adalah
keadaan batuk (kategorik) dengan
waktu pengobatan (kategorik)
2 Menentukan jenis hipotesis Asosiatif/komparatif
3 Menentukan masalah skala variabel Kategorik
4 Menentukan berpasangan/tidak Berpasangan
berpasangan
5 Menentukan jenis P x K 3x2
Kesimpulan:
Jenis P x K pada soal ini adalah 3 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Cochran

Tabel 7. Hasil Uji Cochran


Test Statistics
N 58
Cochran's Q 24,667a
df 2
Asymp. Sig. ,000

a. 1 is treated as a success.

Berikut ini adalah hasi luji Cochran pada penelitian ini. Didapatkan angka
Significancy menunjukan angka 0,0001. Karena nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa paling tidak terdapat perbedaan batuk antara dua kali pengukuran. Untuk mengetahui
pada pengukuran mana saja yang terjadi perbedaan dari gejala batuk pada penelitian ini maka
perlu dilakukan uji post hoc. Dilakukan uji post hoc dengan hubungan variabel sebagai
berikut:
1. Batuk sebelum pengobatan dengan batuk 2 minggu setelah pengobatan
2. Batuk sebelum pengobatan dengan batuk 4 minggu setelah pengobatan
3. Batuk 2 minggu setelah pengobatan dengan batuk 4 minggu setelah pengobatan

Berikut adalah hasil uji post hoc menggunakan uji McNemar.

Tabel 8. Tabel frekuensi batuk sebelum dan 2 minggu setelah


pengobatan
Sebelum Pengobatan & 2 Minggu Setelah Pengobatan

2 Minggu Setelah Pengobatan

Sebelum Pengobatan Batuk Tidak Batuk

Batuk 30 11
Tidak Batuk 2 15

Tabel 9. Tabel frekuensi batuk sebelum dan 4 minggu setelah


pengobatan
Sebelum Pengobatan & 4 Minggu Setelah Pengobatan

4 Minggu Setelah Pengobatan

Sebelum Pengobatan Batuk Tidak Batuk

Batuk 19 22
Tidak Batuk 1 16

Tabel 10. Tabel frekuensi batuk 2 minggu setelah dan 4 minggu setelah
pengobatan
2 Minggu Setelah Pengobatan & 4 Minggu Setelah
Pengobatan

4 Minggu Setelah Pengobatan


2 Minggu Setelah
Pengobatan Batuk Tidak Batuk

Batuk 17 15
Tidak Batuk 3 23

Tabel 11. Hasil uji post hoc

2 Minggu
Sebelum Sebelum Setelah
Pengobatan & 2 Pengobatan & 4 Pengobatan & 4
Minggu Setelah Minggu Setelah Minggu Setelah
Pengobatan Pengobatan Pengobatan

N 58 58 58
b b
Exact Sig. (2-tailed) ,022 ,000 ,008b

a. McNemar Test
b. Binomial distribution used.

Tabel 11 menunjukan hasil uji McNemar. Angka Significancy antara batuk sebelum
pengobatan dan 2 minggu setelah pengobatan menunjukan angka 0,022; nilai p antara
sebelum pengobatan dan 4 minggu setelah pengobatan sebesar 0,0001; dan nilai p untuk batuk
2 minggu setelah pengoabtan dengan 4 minggu setelah pengobatan sebesar 0,008. Maka dapat
diambil kesimpulan ditemukan perbedaan yang bermakna antara batuk sebelum pengobatan
dan 2 minggu setelah pengobatan, batuk sebelum pengobatan dan 4 minggu setelah
pengobatan, dan batuk 2 minggu setelah pengobatan dan 4 minggu setelah pengobatan.

UJI RUN

Tabel 12. Hasil uji Run


Runs Test
Obat Rusak n
500
a
Test Value 9
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 14
Z -,557
Asymp. Sig. (2-tailed) ,577

a. Median

Berikut merupakan hasil uji Run terhadap sampel obat rusak di Puskesmas. Uji Run dilakukan
untuk menguji randomness. Tabel 12 menunjukan nilai Significancy 0,577. Nilai p pada uji
Run terhadap data sampel tersebut lebih dari 0,05 yang dapat diambil kesimpulan bahwa
sampel obat rusak di Puskesmas pada penelitian ini random.

You might also like