Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Helen 04084821618184
Audy Andana Rosidi 04084821618185
K.M. Syarif Azhar 04084821618188
Ignatius Aldo Winardi 04084821618189
Pembimbing:
Achmad Ridwan, dr., MO., M.Sc
Tugas Praktikum
Judul
ARTIKEL MC NEMAR DAN STUDI KASUS OUTBREAK/KLB
Oleh:
Helen 04084821618184
Audy Andana Rosidi 04084821618185
K.M. Syarif Azhar 04084821618188
Ignatius Aldo Winardi 04084821618189
Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Komunitas dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 2 Oktober - 11 Desember
2017
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas praktikum dengan judul “Studi Kasus Outbreak/KLB” tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimkasih kepada Achmad Ridwan,
dr., MO., M.Sc selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
praktikum ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas praktikum ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.
Penulis
STUDI KASUS
OUTBREAK ENTERITIS
SELAMA PERJALANAN HAJI KE MEKKAH
Setelah mempelajari studi kasus ini dan menjawab 16 pertanyaan, mahasiswa akan mampu
untuk:
Menentukan epidemik, outbreak atau kluster
Membuat dan memahami pengunaan definisi kasus
Mengggambarkan kurva epidemik
Menghitung food- spesific attack rate
Menyusun langkah-langkah penyelidikan sebuah kasus outbreak akut.
Misi Kuwait medical, terdiri dari 112 anggota, menempuh perjalanan dengan bus dari
Kuwait ke Mekkah. Pada 30 Oktober semua anggota misi telah menginap di Mina. Pada
waktu matahari terbit 31 Oktober mereka telah berangkat ke Arafah, dimana pada pukul 8.00
a.m. mereka telah minum teh dengan atau tanpa susu untuk minum pagi. Susu tadi telah
disiapkan segera sebelum dikonsumsi dengan mencampur bubuk susu dengan air panas. Sisa
hari mereka tadi telah digunakan untuk melaksanakan ibadah. Pada jam 2.00 p.m., makan
siang disajikan untuk semua anggota misi. Makanan khas Kuwait terdiri dari tiga jenis: nasi,
daging dan saus tomat. Sebagain besar anggota misi mengkonsumsi semua jenis makan tadi.
Makan siang telah disiapkan di Mina pada 30 Oktober dan diantar ke Arafah oleh truk pagi 31
Oktober. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober anggota missi kembali ke Mina.
Deskripsi klinis
Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset (Waktu timbulnya) kasus tadi
akut, ditandai kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus dan darah dalam tinja
terjadi tidak sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporkan dengan demam. Semua pulih
dalam 12-24 jam. Kira-kira 20% telah meminta pertolongan medis. Investigator tidak
memperoleh spesimen tinja untuk pemeriksaan.
Investigator menentukan bahwa 64 kasus mulai sakit selama perjalanan haji, semua
yang telah makan siang di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31 Oktober. 15 anggota misi
tidak makan siang: tidak ada yang sakit.
Tabel 6.8 informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit
sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak
termasuk dalam tabel tersebut.
Tabel 6.8. Karakteristik rombongan Calon Jemaah haji Kuwait yang makan di Arafah, Saudi
Arabia, 31 Oktober 1979.
TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS: Blood in stool ; N-Nausea; V=Vomiting
F=Fever.
Pertanyaan
1. Apa kriteria KLB pada kasus ini
Kasus ini merupakan kasus baru
Kasus ini telah menyerang sebanyak 64 orang. Lebih dari separuh komunitas
Penyakit dalam kasus ini muncul sejak awal perjalanan haji lebih spesifik tanggal 31
Oktober pukul 2 pm setelah makan siang
Kasus ini berdampak diare, nyeri perut, nausea, vomitus dan darah dalam tinja
Waktu kejadian
Waktu kejadian kasus 31 Oktober 1979 jam 2.00 p.m setelah makan siang.
Tempat/orang
Tempat kejadian: Arafah.
Orang: 64 dari 112 anggota.
4. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang anda
simpulkan? Lihat tabel 6.8.
Makanan Anggota misi Total Attack Anggota misi Total Attack
yang makan Rate yang tidak Rate
makan
Sakit Sehat Sakit Sehat
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus tomat 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Kesimpulan:
5. Dengan menggunakan priode waktu yang tepat, gambar sebuah kurva
Terdapat perbedaan angka serangan (attack rate) antara anggota misi yang
epidemiologik.
makan dan yang tidak makan terhadap penyakit (enteritis) sebesar 43,75%.
Berdasarkan data tersebut dicurigai telah terjadi wabah akibat keracunan
makanan, karena ditemukan lebih dari penderita dengan gejala yang serupa
berupa gangguan pencernaan sesudah memakan makanan yang sama.
Mean, x
f ( x) 14,0625
f
13 14 13,5
Median,
2
Modus 13
Range, (maksimum- 33 jam- 3 jam = 30 jam
minimum)
Standar Deviasi 24,793 = 4,979
SD s 2
Varians 1562
= 24,793
f x 63
i x 2
s2
n 1
8. Dilihat dari median inkubasi…apa penyababnya….
Kemungkinan penyebab outbreak ini adalah Salmonella spp., Clostridium perfringens,
Streptococcus faecalis, dan Enterococcus.
Food specific attack rate (item 7 Form investigasi outbreak karena makanan)
Food Jumlah orang yang makan spesifik Jumlah orang yg tidak makan spesifik
item food food
disajikan Sakit Sehat Total Attack Sakit Sehat Total Attack
rate Rate
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Tomat
Nasi
Sakit Sehat Total
Makan 62 31 93
Tidak makan 2 0 2
Hitung RR
RR = ad/bc = (62/93) / (2/2) = 0,67
Daging
Sakit Sehat Total
Makan 63 25 88
Tidak makan 1 6 7
Hitung RR
RR = ad/bc = (63/88) / (1/7) = 5
Makna: orang yang makan daging 5 kali lebih mungkin terkena gastroenteritis
daripada yang tidak makan daging.
Saus tomat
Sakit Sehat Total
Makan 51 26 77
Tidak makan 13 5 18
Hitung RR
RR = ad/bc = (51/77) / (13/18) = 0,92
UJI MC NEMAR
Sesudah Pengobatan
Tidak Sesak 17 2
Sesak 33 6
Berikut adalah tabel 2x2 yang menunjukan keadaan sesak pada pasien sebelum pengobatan
dan sesudah pengobatan. Dari tabel tersebut tampak jumlah pasien yang tidak sesak sebelum
pengobatan dan sesudah pengobatan berjumlah 17 orang, sedangkan yang menjadi sesak
sesudah pengobatan 2 orang. Untuk pasien yang mengalami sesak sebelum pengobatan
menjadi tidak sesak sesudah pengobatan berjumlah 33 orang, sedangkan yang tetap sesak
berjumlah 6 orang.
Tabel 2. Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis dan
diagram alur.
Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang dihubungkan Variabel yang dihubungkan adalah
keadaan sesak (kategorik) dengan
pengobatan (kategorik)
2 Menentukan jenis hipotesis Asosiatif/komparatif
3 Menentukan masalah skala variabel Kategorik
4 Menentukan berpasangan/tidak Berpasangan
berpasangan
5 Menentukan jenis P x K 2x2
Kesimpulan:
Jenis P x K pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji McNemar
Untuk mengetahui hubungan asosiatif dari keadaan sesak sebelum dan setelah
pengobatan maka dilakukan uji hipotesis yang sesuai dengan variabel tersebut. Variabel pada
penelitian ini berjumlah dua kelompok. Skala variabel ini merupakan variabel kategorik dari
sampel yang berpasangan, sehingga dilakukan uji hipotesis dengan metode McNemar.
N 58
b
Chi-Square 25,714
Asymp. Sig. ,000
a. McNemar Test
b. Continuity Corrected
Dari tabel tersebut didapatkan angka Significancy 0,0001. Karena nilai p<0,05, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sesak antara sebelum dan sesudah pengobatan berbeda
secara bermakna.
UJI COCHRAN
Value
Sebelum Pengobatan 41 17
2 Minggu Setelah
32 26
Pengobatan
4 Minggu Setelah
20 38
Pengobatan
Tabel berikut ini menunjukan jumlah pasien dengan gejala batuk sebelum pengobatan, 2
minggu setelah pengobatan, dan 4 minggu setelah pengobatan. Dari tabel ini, didapatkan
jumlah sampel 58 orang yang diperiksa gejala batuknya dari sebelum pengobatan, 2 minggu
setelah pengobatan, dan 4 minggu setelah pengobatan. Hal ini menunjukan sampel pada
penelitian ini berpasangan.
Jumlah pasien batuk sebelum pengobatan adalah 41 orang dan yang tidak batuk 17
orang. Setelah 2 minggu pengobatan, 32 orang mengeluh batuk dan 26 orang tidak batuk. 4
minggu setelah pengobatan, 20 orang mengeluh batuk dan 38 orang tidak batuk.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan maka pada penelitian ini
menggunakan uji hipotesis asosiatif dengan metode uji Cochran. Analisis uji hipotesis pada
penelitian ini ditunjukan pada tabel.
Tabel 6. Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis dan
diagram alur.
Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang dihubungkan Variabel yang dihubungkan adalah
keadaan batuk (kategorik) dengan
waktu pengobatan (kategorik)
2 Menentukan jenis hipotesis Asosiatif/komparatif
3 Menentukan masalah skala variabel Kategorik
4 Menentukan berpasangan/tidak Berpasangan
berpasangan
5 Menentukan jenis P x K 3x2
Kesimpulan:
Jenis P x K pada soal ini adalah 3 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Cochran
a. 1 is treated as a success.
Berikut ini adalah hasi luji Cochran pada penelitian ini. Didapatkan angka
Significancy menunjukan angka 0,0001. Karena nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa paling tidak terdapat perbedaan batuk antara dua kali pengukuran. Untuk mengetahui
pada pengukuran mana saja yang terjadi perbedaan dari gejala batuk pada penelitian ini maka
perlu dilakukan uji post hoc. Dilakukan uji post hoc dengan hubungan variabel sebagai
berikut:
1. Batuk sebelum pengobatan dengan batuk 2 minggu setelah pengobatan
2. Batuk sebelum pengobatan dengan batuk 4 minggu setelah pengobatan
3. Batuk 2 minggu setelah pengobatan dengan batuk 4 minggu setelah pengobatan
Batuk 30 11
Tidak Batuk 2 15
Batuk 19 22
Tidak Batuk 1 16
Tabel 10. Tabel frekuensi batuk 2 minggu setelah dan 4 minggu setelah
pengobatan
2 Minggu Setelah Pengobatan & 4 Minggu Setelah
Pengobatan
Batuk 17 15
Tidak Batuk 3 23
2 Minggu
Sebelum Sebelum Setelah
Pengobatan & 2 Pengobatan & 4 Pengobatan & 4
Minggu Setelah Minggu Setelah Minggu Setelah
Pengobatan Pengobatan Pengobatan
N 58 58 58
b b
Exact Sig. (2-tailed) ,022 ,000 ,008b
a. McNemar Test
b. Binomial distribution used.
Tabel 11 menunjukan hasil uji McNemar. Angka Significancy antara batuk sebelum
pengobatan dan 2 minggu setelah pengobatan menunjukan angka 0,022; nilai p antara
sebelum pengobatan dan 4 minggu setelah pengobatan sebesar 0,0001; dan nilai p untuk batuk
2 minggu setelah pengoabtan dengan 4 minggu setelah pengobatan sebesar 0,008. Maka dapat
diambil kesimpulan ditemukan perbedaan yang bermakna antara batuk sebelum pengobatan
dan 2 minggu setelah pengobatan, batuk sebelum pengobatan dan 4 minggu setelah
pengobatan, dan batuk 2 minggu setelah pengobatan dan 4 minggu setelah pengobatan.
UJI RUN
a. Median
Berikut merupakan hasil uji Run terhadap sampel obat rusak di Puskesmas. Uji Run dilakukan
untuk menguji randomness. Tabel 12 menunjukan nilai Significancy 0,577. Nilai p pada uji
Run terhadap data sampel tersebut lebih dari 0,05 yang dapat diambil kesimpulan bahwa
sampel obat rusak di Puskesmas pada penelitian ini random.