Infeksi Cytomegalovirus Kongenital : Hasil Audiologis
Karen B. Fowler Department of Pediatrics and Department of Epidemiology, University of Alabama at Birmingham
Hubungan antara infeksi cytomegalovirus kongenital (CMV) dan gangguan pendengaran
sensorineural (SNHL) pertama kali dibahas sekitar 50 tahun yang lalu. Beberapa penelitian telah menjelaskan hubungan antara infeksi CMV kongenital dan SNHL pada anak-anak. Namun, infeksi CMV kongenital tetap menjadi penyebab utama SNHL pada anak-anak di Amerika Serikat dan di dunia saat ini. Semenjak infeksi CMV diidentifikasi, penting untuk mengenali bahwa bayi yang lahir dari ibu seroimun tidak sepenuhnya terhindar dari SNHL, meskipun gangguan pendengaran mereka seringkali lebih ringan dibandingkan pada bayi dengan infeksi CMV akibat infeksi primer dari Ibu. Late-onset dan gangguan pendengaran yang progresif pada infeksi CMV kongenital dan CMV yang mengenai bayi harus dievaluasi secara teratur untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran dan intervensi yang tepat. Gangguan pendengaran yang bersamaan dengan infeksi telinga tengah tidak dijelaskan sebagai karakteristik lain dari gangguan pendengaran yang terkait CMV pada anak-anak. Masih menjadi sebuah tantangan dalam memprediksi anak-anak dengan infeksi CMV kongenital yang akan mengalami gangguan pendengaran dan mereka yang berpotensi mengalami ketulian, apakah hilang dengar akan terus memburuk atau tidak.
Kata kunci : sitomegalovirus, infeksi kongenital, gangguan dengar sensorineural
Infeksi sitomegalovirus kongenital masih gangguan kognitif, retinitis, dan / atau
menjadi permasalahan kesehatan cerebral palsy, sejauh ini SNHL merupakan dimasyarakat karena berperan pada sekuel yang sering terjadi akibat infeksi terjadinya sensorineural hearing loss CMV kongenital. (SNHL) pada bayi dan anak-anak. Hasil mengenai Infeksi CMV kongenital sangat Beberapa penelitian telah bervariasi, mulai dari tidak terlihatnya memperkirakan bahwa sekitar setengah dari sekuele terhadap beberapa gangguan bayi dengan gejala simtomatik akan sensorik [1-3].Sekitar 40% -60% bayi yang menderita SNHL setelah terinfeksi,dan memiliki gejala simtomatis dari Infeksi sekitar 10% -15% dari bayi dengan gejala CMV kongenital memiliki sekuele yang asimtomatik juga akan berkembang menjadi menetap. Selain itu, bahkan bayi yang tidak SNHL [1-4]. Persentase ini setara dengan memiliki gejala klinis CMV (asimtomatik) sekitar 800-1200 bayi dengan infeksi CMV tidak terlindungi dari permanen sekuele kongenital simtomatik dan 1800-2700 bayi diamana 10% -15% bayi asimtomatik akan dengan Infeksi CMV kongenital memiliki beberapa jenis kerusakan asimtomatik yang akan memiliki gangguan permanen. Meskipun Bayi dengan infeksi SNHL terkait CMV tiap tahun di Amerika CMV kongenital mungkin akan memiliki Serikat. Angka-angka ini menunjukkan bahwa infeksi CMV kongenital adalah Anak yang lahir dari ibu seroimun penyebab nongenetik dari SNHL pada anak- tidak sepenuhnya terhindar dari SNHL, anak di Amerika Serikat. Faktanya, Morton meskipun tingkat keparahan gangguan dan Nance memperkirakan bahwa 21% dari pendengaran mereka lebih ringan daripada semua gangguan pendengaran saat lahir anak dengan infeksi CMV akibat infeksi disebabkan oleh infeksi CMV kongenital primer dari ibu. Rose dkk pada tahun 2006 dan bahwa pada usia 4 tahun 25% gangguan menemukan bahwa 11% bayi terinfeksi pendengaran pada anak adalah akibat dari CMV adalah dengan ibu seroimun sebelum infeksi CMV kongenital [5]. kehamilan memiliki SNHL dengan 25% dari mereka memiliki gangguan dengar bilateral GANGGUAN PENDENGARAN yang berat. Sama halnya dengan Yamamoto TERKAIT CMV MUNGKIN TERJADI dkk melaporkan bahwa 15% dari PADA IBU DENGAN INFEKSI bayidengan CMV memiliki ibu dengan PRIMER ATAU SEROIMUN seroimun sebelum kehamilan memiliki SEBELUM KEHAMILAN SNHL dengan sepertiga dari mereka Gangguan pendengaran yang terkait mengalami gangguan pendengaran 8 dengan CMV bisa terjadi pada ibu yang bilateral. Data ini menunjukkan bahwa bayi terkena virus untu pertama klainya selama yang terinfeksi lahir dari ibu dengan kehamilan (infeksi primer) atau dengan kekebalan yang sudah ada sebelumnya dan seroimun (adanya imunoglobulin G CMV) berkontribusi secara signifikan terhadap sebelum kehamilan. Fowler dkk pada tahun SNHL yang terkait CMV, meskipun dengan 1992 melaporkan bahwa bayi yang lahir hilang dengar yang tidak berat. Hal ini dengan Infeksi CMV kongenital dan ibu merupakan pertimbangan global yang yang memiliki infeksi primer selama penting karena sebagian besar wilayah Asia, kehamilan, 15% berkembang menjadi Amerika Selatan, dan Afrika memiliki SNHL, dan dari mereka sekitar 50% dari populasi dengan CMV seropositif yang mereka mengalami gangguan pendengaran tinggi, jadi kemungkinan besar sebagian berat bilateral [6]. Demikian pula, Foulon et besar bayi yang terinfeksi CMV di daerah al pada tahun 2008 menemukan bahwa 15% ini akan lahir dari ibu yang sebelumnya terinfeksi CMV pada bayi yang terinfeksi terkena CMV. dari ibu dengan infeksi primer memiliki LATE ONSET DAN PROGESIF SNHL, dan setengahnya memiliki gangguan GANGGUAN DENGAR AKIBAT pendengaran bilateral [7]. Namun, meski INFEKSI KONGENITAL CMV berbasis pada jumlah yang sangat rendah, Yamamoto dkk pada tahun 2011 Gangguan pendengaran akibat infeksi CMV melaporkan populasi seropositive CMV kongenital mungkin terlihat saat lahir atau predominan diamana 33% dari anak CMV setelah usia satu tahun. Sekitar 33% -50% positif akibat infeksi primer dari ibu dari SNHL yang dikarenakan infeksi CMV memiliki SNHL dan kehilangna kongenital merupakan late-onset. 2 late 8]. pendengaran bilateral onset pada gangguan dengar terjadi pada beberapa tahun pertama kehidupan dengan mengalami fluktuasi gangguan pendengaran. usia rata-rata terjadinya late-onset dari Selain itu,tantangan untuk mendapatkan gangguan dengar adalah 11 bulan kemudian evaluasi ulang pendengaran pada saat anak ( usia 44 bulan) pada anak dengan gejala kecil tidak berbarengan Infeksi telinga asimptomatik dibandingkan anak yang tengah membuat sulit untuk memiliki gejala simptomatis,dan indikasi mengidentifikasi pola, jika ada, dalam bagi anak yang terinfeksi CMV kongenital gangguan dengar yang berfluktuasi. untuk dievaluasi fungsi pendengarannya setidaknya setiap tahun hingga usia 5-6 Penelitian dari CMV and Hearing tahun.10 sekitar 50% dari anak dengan Multicenter Screening (CHIMES) yang SNHL akibat infeksi CMV kongenital akan didanai oleh National Institute on Deafness mengalami perburukan atau gangguan and Other Communication Disorder pendengaran semakin berkembang.10-11 (NIDCD) saat ini mengevaluasi hasil Tingkat perburukan pendengaran pada audiologis jangka panjang pada anak-anak infeksi CMV kongenital tampaknya sama, dengan Infeksi CMV kongenital di 7 lokasi terlepas dari apakah anak tersebut memiliki di Amerika Serikat. Data menunjukkan gejala asimtomatik atau infeksi simtomatik, bahwa bayi dengan infeksi CMV lebih meski bayi dengan gejala simptomatik lebih menunjuukan hasil refer atau not pass pada parah dan juga gangguan pendengarannya pemeriksaan skrining pendengaran bayi baru berkembang sejak dini. [10]. Ciri lain dari lahir dibandingkan bayi yang tidak memiliki gangguan pendengaran terkait CMV adalah infeksi CMV [12]. Data ini menunjukkan gangguan pendengaran yang berfluktuasi bahwa pemeriksaan pendengaran bayi baru yang tidak dijelaskan bersamaan dengan lahir secara efektif mengidentifikasi infeksi telinga tengah. Gangguan sebagian besar gangguan pendengaran yang pendengaran yang berfluktuasi mungkin terkait CMV yang terlihat saat lahir. Namun, terjadi hanya pada satu telinga atau hanya data awal dari studi CHIMES juga beberapa frekuensi di dalam telinga atau menunjukkan hal bahwa beberapa bayi terjadi di kedua telinga jika anak mengalami dilewatkan dalam pemeriksaan pendengaran gangguan pendengaran bilateral. 50% anak- bayi yang baru lahir karena adanya anak penderita gangguan pendengaran gangguan pendengaran ringan atau adanya mengalami gejala asimtomatik dari Infeksi gangguan pendengaran yang terjadi setelah CMV kongenital akan mengalami fluktuasi periode bayi baru lahir [12]. Data ini sesuai gangguan pendengaran, sedangkan hanya dengan penelitian sebelumnya. Ringkasan sekitar 30% anak dengan gangguan terakhir dari studi CHIMES akan ada dalam pendengaran akibat Infeksi CMV beberapa tahun ke depan ketika follow-up simtomatik yang akan berfluktuasi [10]. jangka panjang dari bayi yang terinfeksi Selain jenis infeksi saat lahir (simtomatik CMV sudah lengkap. atau asimtomatik),Tidak ada data lain yang Dikarenakan SNHL adalah sekuele ada untuk memprediksi anak mana dengan terbanyak yang sering terjadi akibat infeksi gangguan pendengaran yang juga akan kongenital CMV dan late-onset dan gangguan pendengaran progresif yang dapat dengan infeksi CMV kongenital terjadi pada bayi dengan infeksi CMV harus asimtomatik tidak dapat diketahui. Penanda dievaluasi secara teratur untuk deteksi awal virologi atau imunologis dapat menunjukkan dari dugaan gangguan pendengaran dan anak-anak dengan infeksi CMV kongenital dalam memberikan intervensi yang tepat. 13 akan mengalami perkembangan gangguan jumlah monitoring pendengaran pada pendengaran terkait CMV. Memprediksi interval 6 bulan hingga usia 5 tahun sangat late-onset atau progresif gangguan dianjurkan dengan kemungkinan lebih pendengaran pada anak-anak dengan infeksi banyak monitoring setiap 3 bulan ketika CMV kongenital terus menjadi tantangan tingat pendengaran berubah atau sampai tersendiri. Di Selain itu, pertanyaan tentang anak berbicara. Untuk bayi dengan gejala pengobatan untuk mengurangi atau simptomatik dengan gangguan kognitif, memperbaiki Gangguan pendengaran akibat cerebral palsy, atau kehilangan penglihatan CMV tetap ada. Apakah pengobatan dengan penilaian audiologi mungkin dibutuhkan. antivirus pada saat kelahiran mencegah late- onset dan progresif gangguan pendengaran Tantangan untuk sering memantau itu Bisa terjadi setelah pengobatan berakhir? status pendengaran pada anak dengan Bagi bayi yang mempunyai gangguan infeksi CMV kongenital termasuk infeksi pendengaran yang berfluktuasi, bagaimana telinga yang sering terjadi pada anak –anak keberhasilan pengobatannya dapat diukur? menghasilkan sebuah hamparan konduktif Penelitian lanjutan diperlukan untuk untuk SNHL dan penundaan dalam memberikan pemahaman lebih lanjut mendapatkan data dasar audiologis, serta mengenai gangguan pendengaran yang kesulitan untuk mengatur kepatuhan orang terkait CMV dan intervensi yang tua dalam jadwal pemeriksaan pendengaran. berkembang di masa depan bisa mengurangi Akibat fluktuasi dan sifat progresif dari atau menghilangkan SNHL karena Infeksi beberapa gangguan pendengaran terkait CMV kongenital CMV, perhatian khusus harus difokuskan pada anak-anak dengan alat bantu dengar untuk mempertahankan amplifikasi yang tepat selama tingkat pendengaran mereka berubah.
Kesimpulannya, sebuah tantangan
untuk memahami dan mencegah SNHL terkait CMV. Karena infeksi CMV hanya bisa dapat didiagnosis pada minggu pertama kehidupan, identifikasi bayi dengan infeksi CMV kongenital asimtomatik tidak akan terjadi kecuali tes CMV dilakukan saat bayi baru lahir. Tanpa skrining CMV, gangguan pendengaran terkait CMV pada anak-anak