Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perkembangan masa remaja dan perilakunya.
2. Mengetahui berbagai masalah seksual yang terjadi pada remaja sebagai
anggota keluarga dan peran keluarga.
3. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan remaja yang mempunyai
masalah seksual.
2.1 PENGERTIAN
Remaja : masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menujudewasa yang
ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis & psikososial.
• Remaja awal (13-14 thn)
• Remaja Tengah (15-17 Thn)
• Remaja akhir (18-21 Thn)
2.2 PERKEMBANGAN
a. Perkembangan Kognitif Remaja
• Abstrak. (teoritis) menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna
menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ;
aljabar.
• Idealistik. berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah
social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
• Logika. berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan
untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan
secara runtut, tratur dan sistematis.
Menurut Diane Baumrind dalam Djiwandono (1999: 23-24) pola asuh orang
tua dapat diidentifikasikan menjadi 3, yaitu:
3.4 Implementasi
Mendiskusikan faktor penyebab
Mendiskusikan tugas perkembangan keluarga
Mendiskusikan tugas perkembangan anak yang harus di jalani
Mendiskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada remaja
3.5 Evaluasi
• Koping individu efektif
• Perilaku konstruktif
• Tidak terjadi depresi
• Nutrisi terpenuhi
• Tidak terjadi terjadi cedera
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja sebagai calon penerus bangsa, aset bangsa. Tahap
perkembangan yang rawan. Masalah yang paling banyak ditemukan : kehamilan,
penyalahgunaan obat dan alkohol, kecelakaan, bunuh diri, penyakit karena
hubungan sex ( Lancaster, 2006). Di Indonesia, masalah remaja : penyalahgunaan
obat dan alkohol, kehamilan, perilaku kekerasan dan malnutrisi.
Pada masa remaja terjadi perubahan psikologis maupun fisiknya.
Perubahan psikologis meliputi kondisi intelektual, emosi dan sosial. Sedangkan
perubahan fisik meliputi perubahan alat-alat reproduksi maupun fungsinya.
Dengan segala perubahan yang terjadi pada masa remaja ini, banyak
terjadi masalah-masalah yang berkaitan dengan seksual. Sexualitas dalam arti
yang luas adalah semua aspek badaniah, psikologik dan kebudayaan yang
berhubungan langsung dengan sex dan hubungan sex manusia.
Dengan demikian maka sex juga bio-psiko-sosial, karena itu
pendidikan sex yang harus diberikan pada remaja ini harus holistik pula. Bila
dititikberatkan hanya pada salah satu aspek saja, maka akan terjadi gangguan
keseimbangan. Umpamanya hanya aspek biologi saja yang diperhatikan atau
hanya aspek psikologik ataupun sosial saja yang dipertimbangkan. Sehingga perlu
mendapat perhatian khusus dari keluarga untuk penanganan yang serius. Asuhan
keperawatan kepada keluarga dengan remaja yang mempunyai masalah seksual
dilakukan mulai dengan pengkajian kepada seluruh anggota keluarga dan
intervensi yang dilakukan ditujukan kepada remaja pada khususnya dan keluarga
pada umumnya.
B. Saran
Diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar
tidak salah dalam memilih pergaulan. Isilah hidup dengan kegiatan yang positif
dan jangan mencoba hal-hal yang memberikan kenikmatan sesaat.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart,G. W & Laraia,M.T (1998). Principles and Practice of Psichiatric Nursing : Mosby
Willis, S. . (2001). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan edisi 36 : Konseling Terpadu
Pemulihan Pecandu Narkoba . Jakarta : Depdiknas.
BAB III
STUDI KASUS
Keluarga Tn. A hidup bersama istri dan seorang anaknya Y. pekerjaan Tn.
A adalah sopir taksi gelap yang beroperasi pada malam hari hingga pagi hari. Ny.
N bekerja sebagai karyawati pada sebuah perusahaan garmen dengan jam kerja
08.00 – 14.00, terkadang lembur hingga malam.
An. Y pelajar kelas 3 SMU sering bermain diluar rumah dengan teman laki-
lakinya pulang sampai larut malam. Pergaulan bebas dengan teman-temannya
akhirnya menjadi kebiasaan. Tn. A sudah menegur berulang kali tapi anak Y tetap
melakukannya. Suatu hari Tn. A memergoki anaknya bersama teman pria
wanitanya nonton VCD porno di rumah, langsung Tn. A memarahi anaknya dan
melarang pergaulan si anak. Sejak itu percekcokan sering terjadi antara Tn. A dan
An. Y diantara mereka tidak pernah ada komunikasi yang terbuka, sementara itu
Ny. A lebih banyak diam dan terkadang membela anaknya. Tn. A makin keras
melarang anaknya bergaul dengan teman-temannya ketika pada suatu malam
melihat anaknya berada di sebuah hotel bersama temannya yang berpasang-
pasangan.
A. Pengkajian
a. Data Umum
1.Nama kepala keluarga : Tn. A
2.Pekerjaan : Karyawan PT Haruka badung bali
3.Alamat : Jl. Antasura gang arjuna no 8 denpasar bali
4.Komposisi keluarga Tn A :
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal dalam satu rumah
4. Tipe keluarga
Keluarga Bp. A merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan
satu orang anak.
5. Suku bangsa
Tn. A dan Ny. N berasal dari suku yang sama yaitu suku bali . Budaya
keluarga Tn. A mengikuti kebiasaan serta budaya suku bali
6. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah hindu
7. Status sosial ekonomi
Keluarga di lingkungannya tergolong keluarga dengan status sosial
kebanyakan seperti keluarga lain. Sedang status ekonomi cukup dimana
Tn. A bekerja sebagai sopir taksi gelap dan Ny. N sebagai karyawan
garmen
8. .Aktivitas rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama. Karena selain ekonomi yang
kurang begitu baik juga masing-masing sibuk dengan urusannya masing-
masing.
c. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A tinggal di rumah permanen dengan luas tanah 150 m2 dan
luas bangunan 100 m2 terdiri dari 75 % berlantai plester dan semen 25 %(
ruang dapur dan kamar mandi). Ventilasi cukup baik cahaya matahari bisa
masuk melalui jendela maupun pintu. Penerangan dengan menggunakan
listrik. Sedangkan air bersih diperoleh dari PAM. Pengelolaan sampah
dilakukan dengan penempatan di tempat tertutup yang selanjutnya diambil
oleh petugas sampah. Limbah keluarga langsung terbuang melalui selokan
di belakang rumah yang mengalir ke sungai. WC terletak didalam kamar
mandi dengan septik tank berada di luar rumah.
2. Denah rumah :
3. Keterangan :
a. Ruang tamu
b. Ruang tidur I
c. Ruang tidur II
d.Ruang santai keluarga
e. Ruang makan
f. Ruang dapur
g. Kamar mandi dan WC
d. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. A saat ini mengalami gangguan,
karena ada masalah komunikasi antara Tn. A dan An. Y. Mereka sama-
sama keras dalam berkomunikasi. Masing-masing merasa benar dengan
cara mereka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga untuk mengendalikan perilaku anak kurang begitu baik.
Karena anak masih dengan perilakunya yagn bertentangan dengan nilai-
nilai yang ada yaitu melakukan pergaulan bebas (free seks).
3. Struktur peran
Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
keluarganya dengan dibantu oleh istrinya. Sedangkan Ny. N masih bisa
berperan sebagai ibu dan istri selain harus mencari nafkah mambantu
suami.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A percaya bahwa kesehatan sangat penting sehingga
berusaha mempertahankan kondisi sehat.
e. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi dan memperhatikan. Tapi kadang
karena kesibukan masing-masing hal itu susah dilakukan. Persoalan dalam
keluarga jarang dibicarakan bersama sehingga memicu terjadinya masalah
komunikasi.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi dilakukan denga mengikuti kegiatan di lingkungan seperti
arisan, kebersihan lingkungan. Sedangkan anaknya sulit untuk melakukan
sosialisasi dengan tetangga karena sering pergi dengan temannya hingga
larut malam. An. Y telah terlibat dalam pergaulan bebas dan keluarga tidak
bisa menanamkan nilai/norma kepada anaknya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga belum mengenal masalah komunikasi sehingga konflik selalu
terjadi pada keluarga. Keluarga belum mengenal bagaimana cara
berkomunikasi yang efektif sehingga apa yang dibicarakan dapat dipahami
oleh keluarga. Selain itu keluarga juga belum dapat mengambil tindakan
yang seharusnya sehubungan dengan perilaku anaknya. Keluarga
merasakan bahwa anaknya keliru dalam pergaulan dan keluarga takut
anaknya nanti hamil karena pergaulan bebas yang mengarah ke free seks.
Keluarga tidak tahu apa yang seharusnya ia sampaikan pada anak sehingga
keluarga belum bisa mengambil keputusan untuk memberikan bimbingan.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. A baru memiliki seorang anak yang berumur 17 tahun.
Rencana untuk memiliki anak lagi sebenarnya ada tapi belum dikaruniai
meskipun Ny. N sudah tidak KB.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. A secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan hidup
keluarga sehari-hari, juga telah memiliki tabungan meskipun jumlahnya
tidak seberapa.
h. Harapan keluarga
Keluarga mengharapkan permasalahan dalam keluarganya segera teratasi dan
masing-masing dapat menata kembali hubungan dalam keluarga dengan baik.
B. ANALISA DATA
No Data Penyebab
1. Subyektif : Ketidakmampuan
An.Y mengatakan merasa jengkel keluarga mengenal
karena keluarga terlalu membatasi masalah
pergaulan dan tidak dapat komunikasi
meyakinkan keluarga bahwa
pergaulannya masih wajar.
Keluarga tidak suka dengan tingkah
laku anaknya.
Keluarga mengatakan tidak tahu
kenapa antara Tn. A dan An. Y
selalu ribut bila bertemu.
Obyektif :
Hubungan keluarga dan anak
terlihat kaku
Keluarga berbicara kepada anak
dengan nada tinggi.
2. Subyektif : Ketidakmampuan
An. Y mengatakan senang dengan keluarga
pergaulan bebas karena bagi remaja mengambil
hal itu adalah wajar dan tindakan
mengatakan sering keluar rumah mengarahkan
dengan teman laki-lakinya sampai pergaulan yang
larut malam. sehat.
Keluarga mengatakan tidak mampu
untuk memberikan nasehat pada
anak agar tidak terlibat pergaulan
bebas seperti menginap di hotel
bersama temannya.
Obyektif :
Keluarga tampak tidak konsisten
dalam menanggapi masalah
anaknya.
Evaluasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Kriteria Standar
1 2 3 4 5 6
1 TUPAN :
Ketidakmampuan
keluarga Setelah diberikan Verbal Keluarga dapat - Gali pengetahuan keluarga
mengenal askep keluarga menyebutkan : tentang pentingnya
diharapkan komunikasi dengan keluarga
masalah
- Pentingnya - Diskusikan faktor penyebab
(komunikasi) pengetahuan
melakukan kenapa jarang melakukan
keluarga dapat komunikasi komunikasi
bertambah: - Penting - Diskusikan tugas
melakukan perkembangan Beri motivasi
TUPEN : komunikasi pada keluarga untuk mengenal
dengan sopan keluarga dan melakukan cara
1. Setelah
dalam mengatasi mengatasi permasalahan
dilakukan
permasalahan
kunjungan 1x
dalam selama 30
menit diharapkan
keluarga mampu
mengenal
permasalahan
tentang
bagaimana
sebenarnya
berkomunikasi
dengan keluarga
1 2 3 4 5 6
Verbal
HARI/ NO.
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL Dx
A
H
D B C E G
1. Keterangan :
a. Ruang tamu
b. Ruang tidur I
c. Ruang tidur II
d.Ruang santai keluarga
e. Ruang makan
f. Ruang dapur
g. Kamar mandi dan WC