You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.

M DENGAN FRAKTUR FEMUR


DEKSTRA POST ORIF DI RUANG GERIATRI LANTAI DASAR RSUP DOKTER
KARIADI SEMARANG

DISUSUN OLEH :
IMANUEL DWIJAYANTO
G3A017029

PROGAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017-2018

1
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. M DENGAN FRAKTUR FEMUR DEKSTRA
POST ORIF DI RUANG GERIATRI LANTAI DASAR RSUP DR. KARIADI
SEMARANG
Nama Mahasiswa : Imanuel Dwijayanto
NIM : G3A017029
Tempat praktek : Geriatri Lantai Dasar
Tanggal pengkajian : 22 Januari 2018
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama :Ny. M
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 77 th
Pendidikan terakhir : tidak tamat SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : kawin

Pekerjaan : tdk bekerja

alamat : ligu tengah Sarirejo Semarang

Diagnosa medis : fraktur femur post orif hari ke -12

Tanggal masuk : 06-01-2018

Tanggal operasi reorif : 10-01-2018


2. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. F
Umur : 40 th
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Suku : jawa
Hubungan dengan pasien : anak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Grobogan
B. Status kesehatan
2
a. Keluhan Utama
nyeri pada femur kanan post operasi orif .
b. Status kesehatan saat ini
Sekitar 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien turun ingin BAK di kamar
mandi. Kemudian pasien terpeleset, pasien dibawa ke RSDK kemudian di foto
rontgent terdiagnosa fraktur femur dekstra. Pasien sudah mendapatkan penanganan
yaitu operasi orif tgl 10-01-2018. Saat ini pasien masih mengeluh kesakitan, belum
bisa aktiitas dengan baik dan luka post operasi rembes.
c. Status kesehatan masa lalu
Pasien sebelumnya pernah menderita penyakit seperti fraktur di tahun 2017 ini.
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM maupun asma.
C. Pemeriksaaan Fisik
1. Keadaan Umum dan tanda-tanda vital
Ku : baik. Kes: cm. TD: 140/90 mmhg, HR: 90x/menit, RR: 20x/menit S: 36.5 C
2. BB/TB
65 kg /168 cm
3. Kepala
Mesosephal, ubun-ubun datar, rambut putih tidak mudah dicabut, keadaan kepala
bersih, tidak edema.
4. Mata
Bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pelpebra tidak edema, pupil
ishokor, reaksi cahaya baik.
5. Hidung
Bersih, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada deviasi septum.
6. Mulut
Bersih, mukosa lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada
karies gigi, gigi masih lengkap.
7. Telinga
Sebelah kiri tidak terdapat perdarahan, tidak ada sekret/serumen, fungsi pendengaran
baik, bentuk simetris.

8. Jantung
I :Tidak tampak ictus cordis,
P : teraba ictus cordis di SIC VI

3
P : pekak
A :konfigurasi jantung dalam batas normal, bunyi jantung I-II murni, tidak ada
bising/gallop.
9. Paru-paru
I : Ekspansi dada simetris,
P : sonor seluruh lapang paru.
P : taktil premitus normal
A :tidak ada wheezing / ronchi, suara nafas vesikuler,
10. Abdomen
I :Datar, simetris, tidak ada edema
A: bising usus normal 8x per menit
P : timpani
P: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran hati dan limpa
11. Punggung
Bentuk normal, tidak ada kelainan bentuk
12. Genetalia
Bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada hemoroid
13. Ekstremitas
Superior : Tidak ada sianosis, akral hangat, tidak terdapat kelemahan otot, refleks
fisiologis ada, refleks patologis tidak ada, capilary refill < 2 dtk
Inferior : Tidak ada sianosis, akral hangat, tidak terdapat kelemahan otot, refleks
fisiologis ada, refleks patologis tidak ada, capilary refill < 2 dtk, terdapat luka post
operasi orif femur dekstra, terbalut kassa, luka rembes dibalutan merah, tidak ada
pus, tidak ada edema.
14. Kulit
Warna sawo matang, lembab, tidak memar, terpasang infus RL 20 tetes per menit.

D. Pengkajian pola fungsi fokus dan perubahan fisik


a. Neurosensori dan kognitif

4
Gejala : adanya nyeri (P Nyeri bertambah bila dipakai bergerak/aktifitas,nyeri
berkurang saat pasien rileks, Q nyeri seperti ditusuk tusuk, R di femur dekstra, S : 3, T
hilang timbul ).
Tanda : composmentis, GCS E4M6V5, pasien tampak meringis kesakitan, TD=
140/90, HR:90x per menit, RR: 20x/menit, SpO2: 99%
b. Aktivitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan.
Kemampuan merubah pasien seperti duduk mandiri masih dibantu. Perawatan diri
seperti mandi dibantu, untuk makan dan minum pasien bisa melakukan sendiri, Untuk
berpakaian pasien bisa melakukan sendiri Untuk berpindah tempat dan berjalan
pasien dibantu. Untuk toileting (BAK) pasien menggunakan urinal dan untuk BAB
pasien masih menggunakan pispot di tempat tidur. Ku : baik, Kes: Cm. TD: 140/80
mmhg, N: 80x per menit, S: 36.5 C, RR: 20x/menit.,
Penilaian Aktivitas
1. Mandiri
2. Alat bantu
3. Bantuan orang lain
4. Bantuan orang lain dan alat
5. Semua dengan bantuan

MACAM ADL 0 1 2 3 4
Mandi v
Berapakaian v
Pergi ke toilet (toileting) v
v
Berpindah tempat (transferring)
v
Continent BAB / BAK
v
Makan

6. Termasuk Indeks KATZ G : Ketergantungan pada orang lain untuk semua 6


aktivitas diatas

c. Keamanan
Pasien tidak memiliki gangguan penglihatan, pasien memiliki kurang pendengaran,
pasien juga tidak mempunyai alergi makanan maupun obat obatan.pasien tidak
memiliki riwayat tranfusi darah dan riwayat penyakit seksual. Pasien tidak memiliki
riwayat kejang. Pasien telah dioperasi ORIF femur dekstra karena terpeleset di kamar
mandi tgl 10-01-2018.
Suhu 37oC, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90 kali/mnt, pernafasan 20 kali/mnt
Integritas jaringan : ada luka tertutup post operasi orif pada femur, luka terbalut
elastic kassa, rembes merah, tidak ada edema, tidak ada pus jahitan rapat 12 cm.
Pasien terpasang infus RL 20 tpm.
5
d. Mental
1. Keadaan emosi: Baik, Ny. M tidak pernah emosi
2. Memori: Baik, pasien dapat mengingat
3. Skor minimental

NO Pertanyaan Benar Salah


1 Tanggal berapakah hari ini ? v
2 Hari apakah hari ini ? v
3 Apakah nama tempat ini ? v
4 Bearapa nomer telp/ no rumah/ RT, v
RW
5 Berapa usia anda ? v
6 Kapan anda lahir ? v
7 Siapa nama presiden sekarang ? v
8 Siapa nama presiden sebelumnya ? v
9 Siapa nama ibumu sebelum menikah ? v
10 20 – 3, kurangi 3 lagi dst v
Total 10

4. Kesimpulan
Skor = Jumlah Kesalahan
0 Kesalahan : tidak mengalami Gangguan Intelektual
5. Skor depresi geriatric: tidak mengalami depresi

6. Apakah pernah melakukan perbuatan yang aneh – aneh ?


Tidak pernah melakukan perbuatan yang aneh – aneh

E. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Kimia klinik tgl 16-01-18
Ureum 32 mg/dl 15-39
Creatinin 1.15 mg/dl 0.6-1.30
Kimia klinik tgl 16-01-18
Magnesium 1.06 mmol/L 0.74-0.99
Calcium` 2.12 mmol/L 2.12-2.52
Natrium 136 mmol/L 136-145
Kalium 4.3 mmol/ L 3.5-5.1
Chloride 98 mmol/L 98-107
Hematologi tgl 16-01-18
Hemoglobin 10.3g/dl 13.00-16.00
Leukosit 9.7. 10.^3/ul 3.8-10.6
Trombosit 392. 10^3/Ul 150-400
Kimia klinik tgl 16-01-18
Glukosa sewaktu 115 mg/dl 80-160
HBsAg -/neg negative
2. Radiologi : foto thorak tgl 18 januari 2018.
Cardiomegaly

6
3. Hasi foto femur tgl 5 januari 2018 : fraktur komplit pada femur kanan. Aposisi dan
alignment kurang baik
4. Ekg tgl 20-12-2017
Normal sinus rhythm
5. Obat obatan
a. Ceftriaxon 2 gr/ 24 jam
b. Omeprazole 20 mg/24 jam
c. Tramadol 50 mg/12 jam kalau nyeri saja
d. Methylprednisolon 62.5 mg/ 24 jam

6. Diit
Nasi TKTP

A. Analisa data

Hari/ Data subjektif dan objektif Masalah Etiologi Ttd


tgl
Senin, DS : pasien mengatakan nyeri pada nuel
22-1- paha kanan
2018 P : nyeri bertambah saat
bergerak/aktifitas, nyeri
berkurang saat pasien rileks,
Q nyeri seperti ditusuk tusuk,
R femur dekstra, S 3, T hilang Agen
timbul. Nyeri akut ( nanda injuri
DO : kode 00132) (fisik)
1. TD 140/90 mmHg, N 95
x/mnt, S 36,6 oC, RR 20 x/mnt
2. Tampak meringis kesakitan
3. Hasi foto femur tgl 5 januari
2018 : fraktur komplit pada
femur kanan. Aposisi dan
alignment kurang baik.

Senin, DS : Pasien mengatakan dalam Nuel


22-1- beraktifitas seperti mandi dan
2018 tolileting serta merubah posisi dan
berjalan masih dibantu krn kaki kiri
nya patah. Hambatan
DO : Gangguan
mobilitas fisik
1. tampak luka post operasi di muskulosk
(nanda kode
cruris sinistra. eletal
00085)
2. Hasi foto femur tgl 5 januari
2018 : fraktur komplit pada
femur kanan. Aposisi dan
alignment kurang baik

7
Senin, DS: pasien mengatakan telah Resiko infeksi prosedur Nuel
22-1- dilakukan operasi orif cruris (nanda kode invasive
2018 sinistra 00004)
DO: tampak balutan luka post
operasi : bersih, tidak rembes. Luka
baik. Tidak ada pus. Jahitan rapat
baik 12 cm,Leukosit: 10.3 10^3
(3.8-10.6), TD 130/80 mmHg, N
98 x/mnt, S 36,6 oC, RR 20 x/mnt

B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik ( nanda kode 00132)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (nanda
kode 00085)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive (nanda kode 00004)
C. Fokus intervensi

Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd


keperawatan hasil (NOC) keperawatan(NIC)
22-1-18 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri Nuel
Jam berhubungan agen asuhan keperawatan 1. Lakukan
07.00 injuri fisik ( nanda selama 3x 24 jam pengkajian nyeri
kode 00132) klien dapat secara
menunjukkan kontrol komprehensif
nyeri dengan kriteria 2. Gunakan teknik
hasil : komunikasi
1. Klien mampu terapeutik untuk
menggunakan mengetahui
tindakan pengalaman
pengurangan nyeri nyeri dan
tanpa analgesic sampaikan
skala 5 (secara penerimaan
konsisten pasien terhadap
menunjukkan) nyeri.
2. Klien mampu 3. Ajarkan tentang
melaporkan nyeri teknik non
yang terkontrol farmakologik
skala 5 (secara ( Guided
konsisten Imagery)
menunjukkan) 4. Dukung
istirahat/tidur
yang adekuat
untuk
membantu
penurunan
nyeri.

8
Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd
keperawatan hasil (NOC) keperawatan(NIC)
22-1-18 Hambatan setelah dilakukan 1. Terapi latihan : Nuel
jam mobilitas fisik
asuhan keperawatan keseimbangan.
07.00 berhubungan selama 3x24 jam (0222)
dengan gangguan diharapkan hambatan a. Kolaborasi dg
muskuloskeletal mobilitas fisik teratasi terapis fisik,
(nanda kode
dengan keseimbangan okupasional dan
00085) : dengan kriteria hasil rekreasi untuk
a. Mempertahankan mengembangkan
keseimbangan saat dan melaksanakan
duduk tanpa program latihan
sokongan pada yg sesuai.
punggung skala 5 b. Sediakan
(tidak terganggu) lingkungan yang
b. goyah skala 5 aman untuk
(tidak ada) latihan.
c. Bantu pasien
untuk pindah ke
posisi duduk,
menstabilkan
tubuh dg tangan
diletakkan di sisi
atas tempat tidur.
d. Dorong program
latihan dg
intensitas rendah
dg memberikan
kesempatan utk
berbagi perasaan.
e. Monitor respon
pasien pada
latihan
keseimbangan.
.
22-01- Resiko infeksi Setelah dilakukan A. Perlindungan Nuel
2018 berhubungan dengan asuhan keperawatan infeksi
Jam prosedur invasive selama 3x24 jam 1. Monitor tanda
07.00 (nanda kode 00004) tidak terjadi infeksi dan gejala infeksi
dengan criteria hasil: 2. Tingkatkan
1. Cairan (luka)
asupan nutrisi
yang berbau
busuk skala 5 yang cukup
(tidak ada) 3. Anjurkan istirahat
2. Demam skala 5 B. Perawatan luka
( tidak ada) 1. Monitor
3. peningkatan karakteristik luka
leukosit skala 5 2. Lakukan
( tidak ada) perawatan luka
yang tepat
9
Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd
keperawatan hasil (NOC) keperawatan(NIC)
C. Control
infeksi
1. Ajarkan pasien
mengenai cuci
tangan dengan
tepat.
2. Pastikan teknik
perawatan luka
yang tepat
3. Kolaborasi
pemberian
antibiotic yang
tepat

D. IMPLEMENTASI

Hari/ Dx Implementasi Respon Ttd


Tanggal kep

 24/1/18 1 1. Melakukan 1. S: pasien Nuel


Jam 07.00 pengkajian nyeri mengatakan nyeri
secara pada femur kanan
komprehensif. P: nyeri
bertambah saat
kaki kiri
beraktivitas Q:
cekot cekot R:
tulang femur. s:
0 . T: hilang
timbul
O: pasien tampak
rileks dan tenang
A: masalah
teratasi
P: lanjutkan
intervensi
22/1/18 1 2. Gunakan teknik 2. S: pasien siap Nuel
23/1/18 komunikasi melaporkan nyeri
24/1/18 terapeutik untuk yang terkontrol
25/1/18 mengetahui O: pasien tampak
Jam 10.00 pengalaman nyeri melaporkan
dan sampaikan pengalaman nyeri.
penerimaan A: masalah
pasien terhadap teratasi
nyeri. P: lanjutkan

10
intervensi

23/1/18 1 3. mengajarkan S: pasien bersedia Nuel


24/1/18 tentang teknik menggunakan teknik
25-1-18 non farmakologik Guided Imagery.
Jam 9.00 ( Guided Imagery) O: pasien tampak
mempraktekkan teknik
Guided Imagery.
A: masalah tercapai
P : lanjutkan intervensi
22/1/18 1 4. mendukung S: pasien mengatakan Nuel
23/1/18 istirahat/tidur tidur 7 hari per jam
24/1/18 yang adekuat O: pasien tampak
Jam 22.00 untuk membantu istirahat tidur jam
penurunan nyeri. 22.00-05.00
A: masalah tercapai
P: lanjutkan intervensi
23/1/18 2 1. Kolaborasi dg a. S: pasien Nuel
24/1/18 terapis fisik, mengatakan sudah
Jam 07.00 okupasional dan dilatih terapis fisik
rekreasi untuk setiap hari
mengembangkan b. O: tampak
dan fisioterapis melatih
melaksanakan untuk
program latihan keseimbangan
yg sesuai. latihan duduk.
A: masalah teratasi
P: lanjutkan
intervensi
2 2. Sediakan S: pasien mengatakan
23/1/18 lingkungan yang berlatih di tempat tidur
24/1/18 aman untuk dengan aman dan Nuel
Jam 08.00 latihan. nyaman
O: pasien tampak
melatih latihan duduk
dg baik dg tetap
terpasang pengaman
tempat tidur.
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 3. Bantu pasien S: pasien mengatakan Nuel
22-25/1/18 untuk pindah ke sudah bisa untuk
Jam 12.00 posisi duduk, duduk
menstabilkan O: pasien trampak
tubuh dg tangan duduk dengan mandiri
diletakkan di sisi A: masalah teratasi
atas tempat tidur P:lanjutkan intervensi

11
2 4. Dorong program S: pasien mengatakan Nuel
22/1/18 latihan dg latihan dengan
23/1/18 intensitas rendah menopang punggung.
Jam 10.00 dg memberikan O: tampak fisioterapis
kesempatan utk memberikan terapi ke
berbagi perasaan pasien
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
25/1/18 5. Monitor respon S: pasien mengatakan
Jam 11.00 pasien pada senang bisa dilatih
latihan duduk
keseimbangan O: tampak pasien
duduk tegak, tidak
goyah
A: masalah teratasi
P: lanjutkan interensi
22/1/18 3 1. memonitor tanda S : pasien mengatakan nuel
23/1/18 dan gejala infeksi tidak demam dan
24/1/18 merasa enakan
Jam 10.00 O : TD 140/80 mmHg,
HR 80 x/mnt, RR
20x/mnt, S 36.6 C,
tidak ada bengkak di
luka, tidak ada
kemerahan, tidak ada
perubahan fungsi.
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
1/1/18 3 1. mengajarkan S : pasien mengatakan Nuel
2/1/18 pasien mengenai siap melakukan cuci
3/1/18 cuci tangan tangan
Jam 10.00 O : tamapak pasien
dengan tepat.
cuci tangan 6 langkah
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
23/1/18 3 2. melakukan S : pasien mau
24/1/18 kolaborasi diberikan injeksi terapi
25/1/18 pemberian O : Ceftriaxon 1gr/
Jam 14.00 antibiotik 12jam, Gentamisin 80
mg/12 jam
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi

12
23/1/18 3 3. Melakukan rawat S: pasien mau dirawat Nuel
24/1/18 luka dengan lukanya dan nyaman
Jam 10.00 teknik yang tepat, ketika sudah dirawat
lukanya
Monitor
O : teknik rawat luka
karakteristik luka steril, luka tampak
dan bersih, jahitan rapat 12
cm, tidak ada edema,
tidak ada pus
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
22/1/18 3 3. Melakukan S: pasien mau untuk Nuel
23/1/18 edukasi untuk diet diet TKTP sesuai
24/1/18 TKTP program ahli gizi
Jam 10.00 RSDK
O : diet nasi TKTP
A:masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi

E. EVALUASI

13
Hari/tanggal No Catatan perkembangan Ttd
dx

Kamis, 25 1 S : Klien mengatakan mampu menggunakan tindakan Nuel


januari 2018 pengurangan nyeri tanpa analgesic skala 5 (secara
konsisten menunjukkan), Klien mampu melaporkan
nyeri yang terkontrol skala 5 (secara konsisten
menunjukkan)
O : tampak Klien mengatakan menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa analgesic guided imagery
dengan skala 5 (secara konsisten menunjukkan). Klien
tampak rileks dan nyaman.
 P: nyeri berkurang saat kaki kanan tidak tertekan
 Q: nyeri cekot cekot
 R: femur dekstra
 S:skala 0
 T: hilang timbul
A: Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik teratasi
P: pertahankan intervensi.
Anjurkan untuk melakukan guided imagery.
Kamis, 25 2 S : pasien mengatakan sudah bisa duduk tegak dengan Nuel
januari 2018 mandiri dan tanpa sokongan
O: pasien tampak mempertahankan keseimbangan saat
duduk tanpa sokongan pada punggung skala 5 (tidak
terganggu), goyah skala 5 (tidak ada)
A: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal teratasi
P: pertahankan intervensi.
Kamis , 25 3 S: Pasien mengatakan tidak ada demam ( skala 5) nuel
januari 2018 O : tidak ada peningkatan leukosit (skala 5): 97.000
Tidak ada aroma busuk pada luka post operasi
reorif(skala 5),
A : masalah resiko infeksi berhubungan dengan prosedur
invasive teratasi
P: pertahankan intervensi.
Rawat luka sesuai program.

14

You might also like