You are on page 1of 18

No.

Dokumen:

18DRP.TU.D4.001-16343
DOKUMEN RANCANGAN
PENGEMBANGAN PRODUK Tanggal Pengesahan:

Laboratorium Farmasetika IM-TabsSIBLE® TABLET


Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh

ForDev Scientist PackDev Scientist

Hariyanto Dwi Putra Sunarto Tri Ainun Mahluk


(N 111 16 343) (N 111 16 322)

ProsDev Scientist AnDev Scientist

Sherly Afrilia Nurdalia


(N 111 16 521) (N 111 16 019)

Diseujui Oleh
Asisten

A. Dyah Indira Lukita

PT. Rex Regum Qeon


Makassar-Indonesia
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

IM-TabsSIBLE
I. Rancangan Formula
Tiap 700 mg IM-TabsSIBLE® mengandung :

Antalgin 500 mg
Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) 5%
Sodium Starch Glycolate 4%
Talc 4%
Magnesium Stearate 1%
Natrium Benzoate 0,5 %
Avicel PH 101 ad 100 %

II. Rencana desain sediaan


- Rencana nomor registrasi : DKL1877700110A1.
- Rencana nomor bets : 8102034.
- Rencana klaim etiket : Kertas HVS GSM 70.
- Rencana bahan kemas primer : Strip (Aluminium Foil).
- Rencana bahan kemas : Box (Kertas Formika).
sekunder
- Rencana bahan label/etiket : Aluminium Foil.
- Rencana bahan leaflet/brosur : Kertas HVS A4 GSM 70.
- Rencana indikasi sediaan : Produk ini bertujuan untuk meringankan rasa sakit (analgesik)
kepala dan gigi.

III. Dasar Formulasi


III.1 Dasar pembuatan sediaan
1. Antagin dibuat dalam bentuk tablet karena antalgin tidak stabil jika dibuat dalam
larutan, khususnya dengan pelarut air (Xiang, 2007; Garcia, 2009).
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang mudah digunakan dan elegan (Jones, 2008).
3. Tablet lebih mudah untuk disimpan dan di distribusi (Parrot, 1970).
4. Tablet dapat dibagi atau dipecah menjadi 2 bagian atau lebih untuk memudahkan
dalam penggunaannya (Loyd V Allen, 2005).
5. Merupakan sediaan yang memiliki ongkos pembuatan yang rendah (Lachman, 2012;
Jones, 2008).
III.2 Dasar pemilihan bahan aktif & kekuatan sediaan
1. Antalgin/Methampyrone/Dipyrone/Metamizole merupakan obat analgesik-
antipiretik yang sangat efisien. Obat ini memiliki tingkat toksisitas yang rendah bila
dibandingkan dengan obat AINS lainnya (Nikolova, 2013).
2. Dipyrone merupakan salah satu analgesik non-opoid yang terkuat (Jasiecka, 2014).
3. Dalam kadar yang sama (500mg) antalgin menunjukkan aktivitas pereda nyeri yang
lebih baik bila dibandingkan dengan paracetamol. Analgin dalam dosis 500mg telah
menunjukkan aktivitas yang baik (Nikolova,2013).
III.3 Dasar pemilihan bahan tambahan

Halaman2dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

1. Polyvinyl Pyrrolidone/PVP (Binder/Bahan Pengikat)


 Tidak ada laporan bahwa PVP inkompatibel dengan antalgin. PVP meningkatkan
kelarutan dalam sediaan padat khususnya untuk bahan yang memiliki kelarutan
yang rendah, sehingga antalgin lebih cepat terdisolusi dan terabsopsi sehingga
mempercepat onset dari antalgin. PVP sangat cocok untuk pembuatan tablet
dengan metode granulasi basah (Rowe, et al, 2009).
 PVP bagus untuk menggranulasi bahan yang larut dan dapat dibuat dalam
bentuk larutan alkoholis sehingga tidak mendegradasi antalgin yang peka
terhadap air (Lieberman: 165).
 PVP memiliki koefisien penyebaran yang lebih positif atau baik dibandingkan
dengan laktosa. PVP memiliki modulus Young yang rendah dibandingkan
dengan laktosa sehingga lebih bagus dijadikan sebagai pengikat (Parikh, 2005).

2. Sodium Starch Glycolate/SSG (Disintegrant)


 SSG merupakan bahan penghancur yang paling sering digunakan dalam tablet
atau formulasi sediaan oral dengan konsentrasi optimum 4%. Kekuatan
penghancur bahan ini tidak dipengaruhi oleh kehadiran bahan hidrofobik
(Rowe, et al, 2009).
 SSG merupakan super disintegrant oleh karena efisiensinya (Troy, 2005; Gibson,
2009).
 SSG memiliki daya tarik air yang tinggi dan aksi yang cepat sehingga sangat baik
digunakan sebagai disintegrant, oleh karena itu cocok diformulasikan bersama
lubrikan yang bersifat hidrofobik (Loyd V Allen, 2005; Lieberman: 175).
 SSG memiliki sifat kompresi yang lebih baik bila dibandingkan dengan
pati/starch (Gibson, 2009).

3. Talcum (Glidant dan Anti-Adherent)


 Talk memiliki efek yang sangat baik sebagai anti-adherent. Talk memiliki sifat
sebagai lubrikan yang lebih baik dibandingkan dengan asam stearate dan PEG
(Gibson, 2009; Lachman: 703).
 Talk bersifat tidak beracun bila dikonsumsi (Jones, 2008).
 Talk tidak diserap secara sistematik setelah dikonsumsi oral dan tidak beracun
bagi tubuh (Rowe, et al, 2009).
 Lubrikan yang bersifat hidrofobik memiliki kemampuan sebagai lubrikan yang
lebih baik dibandingkan dengan lubrikan hidrofilik (Lieberman, 1989).

4. Magnesium Stearate (Lubricant dan Anti-Adherent)


 Tidak ada laporan bahwa Magnesium Stearate inkompatibel dengan antalgin.
Magnesium Stearate tidak beracun bila dikonsumsi dan tidak memiliki sifat
karsinogenik. Magnesium stearate lebih baik sebagai lubrikan dan anti
adherent dibandingkan dengan PEG (Rowe, et al, 2009).
 Magnesium Stearate memiliki kemampuan yang sangat baik sebagai lubrikan.
Magnesium Stearate membentuk film dengan titik leleh yang tinggi sehingga
mengurangi gesekan antara bahan dengan dinding mesin (Gibson, 2009).
 Lubrikan yang bersifat hidrofobik memiliki kemampuan sebagai lubrikan yang
lebih baik dibandingkan dengan lubrikan hidrofilik (Lieberman, 1989).

5. Natrium Benzoate (Pengawet)


 Natrium benzoat bersifat hidrofil dengan kelarutan 1 dalam 1.8 bagian air
sehingga cocok untuk bahan tambahan yang bersifat hidrofobik (Rowe, et al,
2009; Parikh, 2005).
 Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet dalam sediaan farmasi pada

Halaman3dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

III.4 Dasar pemilihan metode granulasi


1. Antalgin tidak terdegradasi pada suhu pengeringan pada metode granulasi basah
(50-60OC) dan larutan alkoholis PVP tidak mendegradasi antalgin (Schnitzler, 2002;
Ribeiro, 1995; Rowe, et al, 2009; Xiang, 2007).
2. Granulasi digunakan untuk memerbaiki aliran dari bahan/sediaan. Granulasi
meningkatkan densitas dari tablet dan kompresibilitas (Loyd V Allen, 2005).
3. Metode granulasi basah akan memenuhi semua kebutuhan fisik dari kompresi
tablet yang bagus (Troy, 2005).
4. Menggunakan bahan-bahan tambahan yang konvensional sehingga tidak
bergantung pada pemakaian bahan khusus. Tablet yang diproduksi dengan metode
granulasi basah dapat diterima pada unit pengolahan pasca produksi. Metode
granulasi basah dapat mengurangi segregasi komponen dalam sediaan selama
proses penyimpanan ataupun pemosesan (Jones, 2008).
5. Granulasi basah mampu mengatasi variasi bahan baku yang digunakan (Gibson,
2009).
III.5 Dasar pemilihan bahan kemas
1. Antalgin tidak stabil terhadap kelembapan sehingga aluminium foil dapat menjaga
produk antalgin dari kelembapan dengan baik. Aluminium Foil merupakan bahan
kemas yang baik dan terjamin untuk dipyrone (Dubash, 1972).
2. Antalgin peka terhadap cahaya sehingga aluminim foil dapat menghindarkan
antalgin dari paparan cahaya (Mollica, 1978).
3. Tidak ada laporan bahwa antalgin inkompatibel dengan aluminium foil (Sean C,
2009).
4. Tidak ada laporan bahwa bahan tambahan dalam tablet IM-TabsSIBLE® tidak
inkompatibel dengan aluminium foil (Rowe, et al, 2009).
5. Kardus atau box baik digunakan dalam produksi atau pemasaran dalam jumlah
banyak karena lebih mudah disimpan atau disusun pada rak dan tumpukan
(Lachman, 2009).
IV. Informasi Bahan Aktif
IV.1. Uraian farmakologi (Dubash; FI ; Garcia; Jasiecka; Mollica; Nikolova, et al; Pubchem;
Ribeiro; Santa Cruz Biotechnlogy; Schnitzler; Sean C: 49; Xiang)
Nama : Antalgin/Methampyrone
Kelas : Analgesik- antipiretik dan anti-inflamasi non steroid.
farmakologi
Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dan menurunkan panas.
Mekanisme kerja : Memblokir sintesis prostaglandin (PGE2) dengan menginhibisi enzim
siklooksigenase (COX-1,2,3) , yang mengubah asam arakidonat
menjadi endoperoksida siklik, yang merupakan prekursor
prostaglandin. Obat ini juga mengaktifkan sistem opioidergik
endogen dan kannabionid.
Kontraindikasi : Suppresor sumsum tulang; Hipersensitivitas terhadap metamizol;
Hipersensitivitas (berbasis imunologis) terhadap aspirin atau obat
anti-inflamasi non-steroid lainnya (misalnya, respons simtomatik
rhinitis, urtikaria, asma); Porfiria hati intermiten akut; Kelainan fungsi
myeloic atau penyakit sistem hemopoietik; Anak di bawah 7 tahun.

Halaman4dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Efek samping : Immunologi : Hipersensitivitas dn anafilaksis.


Darah : Anemia Aplastik dan agranulositosis.
Pernafasan : Bronkospasme.
Gastrointerstinal : Mual, muntah, iritasi lambung, xerostomia.
kardiovaskuler : Hipotensi.
Ginjal : Memperburuk fungsi ginjal.
(Bila digunakan secara terus-menerus dan dalam dosis yang sanga
tinggi)
Toksisitas : Penggunaan jangka panjang berakibat toksik bagi ginjal.
Toksiksitasnya relatif rendah dan ringan.
Dosis dan : 0.5-4 g sehari dalam dosis yang terbagi.
pemberian Dapat diberikan secara oral, injeksi intramuskular/intravena, rektal
sebagai suppositoria.
Interaksi obat : -
Farmakokinetika : Setelah dikonsumsi secara oral, antalgin akan dengan cepat
dihidrolisis dalam saluran gastrointestinal menjadi metabolit aktif 4-
methyl-amino-antipyrine yang setelah diabsorpsi akan
dimetabolisme menjadi 4-formyl-amino-antipyrine dan metabolit
lainnya. Antalgin dengan cepat tidak dapat di diteksi setelah
pemberian secara intravena.Seluruh metabolit antalgin tidak terikat
secara ekstensif pada protein plasma. Sebagian besar dosis
diekskresikan melalui urin sebagai metabolit. Metabolit antalgin juga
didistribusikan pada kelenjar susu/laktasi.
IV.2 Uraian sifat fisika-kima bahan aktif
Nama resmi : Methampyrone RB:
Nama lain : Antalgin;
Metampiron;
Dipyrone; Analgin;
Metamizole Sodium;
Novalgin.
RM : C13H16N3NaO4S
BM : 333.338 g/mol.
Pemerian : Warna : Putih atau
putih keuningan.
Rasa : -
Bau :-
Bentuk : Serbuk
hablur.
Kelarutan : Dalam air : Larut dalam air dingin.
Dalam pelarut lain : -
pKa dan pH : -
larutan
Titik lebur : 180 OC
Polimorfisme : -
Informasi : -
tambahan
IV.3. Uraian stabilitas

Halaman5dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Stabilitas : Suhu : Stabil pada suhu dibawah 90 OC. Terdegradasi 5 % pada


suhu 91-140 OC dalam pemanasan selama

Cahaya : Tidak stabil terdahap cahaya, cahaya dapat mengkatalis


reaksi hidrolisis dipyrone.

pH : 6.7 keatas.

Air : Tidak stabil terhadap air, dapat dengan cepat terhidrolosis


menjadi 4-methylaminoantypirine.

Lainnya : Reaktif terhadap agen pengokisdasi.


Inkompatibiltas : Gugus fungsi :-

Ion logam :-

Senyawa tertentu : Senyawa pengoksidasi kuat; Hidrogen


Peroksida.
Saran : Ditempat yang terlindungi dari cahaya dan kelembapan.
penyimpanan
V. Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kima dan stabilitas)
1. Povidone (Rowe, et al: 611)
Nama resmi : Povidone RB:
Nama lain : Kollidon; Plasdone;
poly[1-(2-oxo-1-
pyrrolidinyl)ethylene];
polyvidone;
polyvinylpyrrolidone;
PVP; 1-vinyl-2-
pyrrolidinone
polymer.
Kelas fungsional : Disintegran
(penghancur),
bantuan
pengenceran, agen
pensuspensi, dan
sebagai pengikat.
Konsentrasi : 0.5 % - 5%
RM : (C6H9NO)n
BM : 2500–3 000 000
Pemerian : Warna : Putih.
Rasa : -
Bau : Tidak berbau.
Bentuk : Higroskopik.
Kelarutan : Dalam air : sangat larut dalam air.
Dalam pelarut lain : sangat larut dalam asam, kloroform, etanol
(95%), keton, metanol. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon
dan minyak mineral.
pKa dan pH : 3.0 – 7.0
larutan
Titik lebur : 150OC

Halaman6dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Informasi lain : -
Stabilitas : Povidon menghitam pada pemanasan 150 oC dengan mereduksi
dalam kelarutan air. Stabil pada pemanasan sekitar 110 – 130 oC
dalam jangka waktu yang pendek.
Inkompatibilitas : Povidone kompatibel dalam larutan dengan berbagai macam garam
anorganik, resin alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya
membentuk larutan molekuler dalam larutan dengan sulfatiazol,
natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin, dan senyawa
lainnya.
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan
keadaan dan kuantitas bahan ditangani. pelindung mata, sarung
tangan, dan masker debu yang direkomendasikan.
Toksisitas : -
Saran : Povidone dapat disimpan dalam kondisi biasa tanpa mengalami
penyimpanan dekomposisi atau degradasi. Namun, karena serbuknya bersifat
higroskopis, harus disimpan dalamkontainer kedap udara di tempat
sejuk dan tempat kering.
2. Sodium Starch Glycolate (Rowe, et al, 2009)
Nama resmi : Sodium Starch RB
Glycolate
Nama lain : Sodium salt;
Carboxymethyl starch;
Glycols.
Kelas fungsional : Disintegrant
Konsentrasi : 2-8%
RM :
BM :
Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih, sangat higroskopik; butiran,
berbentuk tidak teratur, berbentuk bulat telur atau berbentuk pir;
berukuran 30-100 mm, atau bulat, berukuran 10-35 mm; butirannya
memiliki nuansa eksentrik dan striasi konsentris yang jelas terlihat;
antara prisma nicol, granul menunjukkan silang hitam yang berbeda
yang berpotongan di hilum; Kristal kecil terlihat di permukaan
butiran; Granul menunjukkan pembengkakan yang cukup besar
dalam kontak dengan air.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam methylene chloride. Dalam air membentuk
larutan yang tembus cahaya.

pKa dan pH : 3.0-5.0


larutan
Titik lebur : 200 oC
Informasi lain : -
Stabilitas : Stabil walaupun sangat higroskopik. Sifat fisiknya tidak berubah
sampai 3 tahun.
Inkompatibilitas : Asam askorbat.
Penanganan : Memakai pelindung mata, sarung tangan, dan masker.
Toksisitas : -

Halaman7dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Saran : Wadah tertutup rapat dan terhindar dari kelembapan.


penyimpanan
3. Talcum (Rowe, et al, 2009)
Nama resmi : Talcum. RB:
Nama lain : Talk.
Kelas fungsional : Agen anticaking;
glidant; pengencer
tablet dan kapsul;
lubrikan tablet dan
kapsul.
Konsentrasi : 1-10 %
RM : Mg6(Si2O5)4(OH)4
BM : 379.259
Pemerian : Warna : Putih keabu-abuan.
Rasa : -
Bau : Tidak berbau.
Bentuk : Kristal.
Kelarutan : Dalam air :praktis tidak larut dalam air.
Dalam pelarut lain :praktis tdiak larut dalam basa dan asam.
pKa dan pH : 7-10
larutan
Titik lebur : 900-1000°C
Informasi lain : -
Stabilitas : Stabil pada pemanasan 160oC.
Inkompatibilitas : Inkompabilitas dengan bahan amonium kuartener.
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan
keadaan dankuantitas bahan ditangani. Talk menyebabkan iritasi bila
terhirup danpaparan berlebihan berkepanjangan dapat
menyebabkan pneumoconiosis selama jangka panjang debu terhirup
8 jam. pelindung mata, sarung tangan,dan respirator yang
direkomendasikan.

Toksisitas : Dapat menyebabkan Pneumoconiosis dan kanker.

Saran : Dalam Wadah Tertutup baik.


penyimpanan

4. Magnesium Stearate (Rowe, et al, 2009)


Nama resmi : Magnesii stearas. RB:
Nama lain : Magnesium stearat.
Kelas fungsional : Lubrikan tablet dan
kapsul.
Konsentrasi : 0,25% - 5% w/w
RM : C36H70MgO4
BM : 591,4
Pemerian : Warna : Putih terang.
Rasa : Rasa khas.
Bau : Berbau asam stearat.
Bentuk : Serbuk ringan.

Halaman8dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Kelarutan : Dalam air : Praktis tidak larut.


Dalam pelarut lain : Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%),
dan eter. Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat.
pKa dan pH : -
larutan
Titik lebur : 250oC

Informasi lain : -

Stabilitas : Stabil.

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat
tidak bisa digunakan pada produk yang mengandung aspirin,
beberapa vitamin, dan kebanyakan garam alkaloid.
Penanganan : -

Toksisitas : -

Saran : Harus disimpan dalam ruang tertutup dalam keadaan dingin dan
penyimpanan tempat kering.
5. Natrium Benzoate (Rowe, et al, 2009)
Nama resmi : Natrii Benzoate. RB

Nama lain : Benzoic acid sodium salt;


benzoateofsoda; E211;
natriibenzoas; Natrium
benzoicum; sobenate;
sodiibenzoas; sodium
benzoic acid.

Kelas fungsional : Pengawet.

Konsentrasi : Pengawet 0,02-0,5 %


Lubrikan 2-5 %
RM : C7H5NaO2

BM : 144,11

Pemerian : Warna : Putih.


Rasa : khas.
Bau : Tidak berbau.
Bentuk : Granul atau serbuk hablur.

Kelarutan : Dalam air : Mudah larut dalam air.


Dalam pelarut lain : Agak sukar larut dalam etanol, lebih mudah larut
dalam etanol 90 %.

pKa dan pH : -/8


larutan
Titik lebur : 25o C

Halaman9dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Informasi lain : Mencerna natrium benzoat yang dikombinasikan dengan glicyn di


hati akan menghasilkan asam hipurat yang akan mengekskresikan
urin. Gejala keracunan benzoat mirip dengan salsilat yang dapat
menyebabkan iritasi saluran lambung. 6 gr Natrium benzoal Dalam
200 mL air digunakan secara oral untuk menguji fungsi kerja hati.

Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf atau penyaringan.

Inkompatibilitas : Terhadap gugus kuarter, gelatin, asam besi, garam kalsium, logam
berat (seperti timah, perak, merkuri). Interaksi dengan kaolin atau
non ionik surfaktan yang dapat menurunkan aktivitas pengawet.

Penanganan : Penggunaan sarung tangan dan pelindung mata dianjurkan karena


natrum benzoat dapat mengiritasi mata dan kulit.

Toksisitas : LD50 (Tikus, IM) : 2,3 g/kg

LD50 (Tikus, IV) : 1,4 g/kg

LD50 (Tikus, Oral) : 1,6 g/kg

LD50 (Kelinci, oral) : 2,0 g/kg

Saran : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, sejuk dan
penyimpanan kering.

6. Avicel PH 102 (Rowe, et al, 2009)


Nama resmi : Microcrystalline RB :
Cellulose.
Nama lain : Avicel.
Kelas fungsional : Absorben, agen
pensuspensi,
pengisi tablet dan
kapsul,
penghancur.

Konsentrasi : 20%–90%

RM : (C6H10O5)n

BM : 36000

Pemerian : Warna : Putih.


Rasa : Tidak berasa.
Bau : Tidak berbau.
Bentuk : Higroskopik.

Kelarutan : Dalam air : praktis tidak larut dalam air.


Dalam pelarut lain :sedikit larut dalam 5% b/v natrium hidroksida;
asam encer, dan pelarut organik.

Halaman10dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

pKa dan pH : 5-7.5


larutan
Titik lebur : 260o– 270oC
Informasi lain : -
Stabilitas : Stabil meski higroskopik.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan pengoksidasi kuat.

Penanganan : Hindari menghirup terlalu berlebihan karena dapat mengakibatkan


granuloma selulosa.
Toksisitas : Tidak toksik dan tidak mengiritasi.
Saran : Wadah tertutup baik,simpan di tempat yang sejuk dan kering.
penyimpanan
7. Etanol (Rowe, et al, 2009)
Nama resmi : Ethanolum. RB
Nama lain : Alkohol; etil
alkohol; etil
hidroksida.

Kelas fungsional : Pelarut dan


antimikroba.

Konsentrasi : q.s

RM : C2H7OH

BM : 46.07

Pemerian : Warna : Tidak berwarna.


Rasa : khas.
Bau : Khas.
Bentuk : Larutan.

Kelarutan : Dalam air : Mudah larut dalam air.


Dalam pelarut lain : Dapat bercampur kloroform, eter, dan gliserin.

pKa dan pH :
larutan
Titik lebur : 78.15 (titik didih)

Informasi lain : Mudah terbakar.

Stabilitas : Mudah menguap.

Inkompatibilitas : Bereaksi dengan senyawa pengoksidasi. Menimbulkan warna gelap


bila dicampurkan dengan alkali. Mengendapkan acacia. Wadah
aluminium.

Penanganan : -

Halaman11dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Toksisitas : Depresan sistem saraf. Berakibat letal pada konsentrasi 400-


500mg/100mL dalam darah.

Saran : Wadah tertutup rapat.


penyimpanan
VI. Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi
VI.1 Peralatan
Tabel Data Peralatan
No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP
1. Ayakan no.6 atau 8 1
dan 12 sampai 20
2. Disolution tester 1
3. Lumpang 1
4. Friability tester 1
5. Kertas perkamen 1
6. Mesin cetak 1
7. Wadah Plastik 1
8. Timbangan digital 1
9. Alu 1
10. Sendok Tanduk 1
11. Oven 1

VI.2 Parameter Kritis


Tabel Data Parameter Kritis
No. Tahap Parameter Kritis Pengujian Ref
Mixing 1 Pemerian Organoleptik Ansel : 261 Mixing
1
Mixing 2 Homogenitas Organoleptik Ansel : 263 Mixing
2
Mixing 2 Ukuran Diayak dengan Ansel : 264 Mixing
Partikel nomor ayakan 6 2
atau 8
Mixing 2 Ukuran Diayak dengan Ansel : 265 Mixing
Partikel nomor ayakan 12 2
sampai 20
Mixing 3 Homogenitas Organoleptik Ansel : 266 Mixing
3
VI.3. Rancangan Spesifikasi Sediaan

Halaman12dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Tabel Data Spesifikasi Produk Ruah


No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref
Voight, 150 g granul waktu alirnya Voight,
1. laju Alir
1995 10 detik 1995
Ansel, Ansel,
2. Ukuran Partikel 4.75-1.68 mm
1989 1989
DepKes DepKes
LOD < 5%
3. RI, 1979 RI, 1979
MC Aulton : >50% Aulton :
4.
1988 1988
Sudut istirahat Aulton : <200 Aulton :
5.
1988 1988
HR Aulton : < 1.25 % Aulton :
6.
1988 1988
Aulton : Aulton :
7. Indeks carr 5-15 %
1988 1988
Cemaran mikroba Peraturan Peraturan
(Escherichia coli, kepala kepala
Pseudomonas aeruginosa, BPOM BPOM
8. Negatif/g
Staphylococcus aureus, Nomor Nomor 12
Shigella sp., Salmonella 12 tahun tahun
sp.) 2014 2014
Peraturan Peraturan
kepala kepala
Angka lempeng total BPOM BPOM
9. ≤ 104 koloni/g
bakteri Nomor Nomor 12
12 tahun tahun
2014 2014
Peraturan Peraturan
kepala kepala
BPOM BPOM
10. Angka kapang khamir ≤ 103 koloni/g
Nomor Nomor 12
12 tahun tahun
2014 2014

Tabel Data Spesifikasi Produk Akhir


No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref
Ansel, Ansel,
1. Waktu Hancur 5-30 menit
1989 1989
Tidak lebih dari 3 kali dan
Voight, Voight,
2. Diameter Tablet tidak kurang dari 11/3 tebal
1995 1995
tablet
Tidak boleh lebih dari 2
tablet yang beratnya diluar
batasan presentase, serta
Lachman, Lachman,
3. Keseragaman bobot tidak satupun tablet yang
et al, et al,
beratnya lebih dari 2 kali
2012 2012
batasan persentase yang
diizinkan
Ansel, Ansel,
4. Kekerasan Tablet 4 kg
1989 1989
Tidak kurang dari 95,0%

Halaman13dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

VII. Rancangan Pengemasan


VII.1 Kemasan Primer (No. Rancangan: 17BKP.A1.001-16322)
Jenis : Strip.
Bahan : Aluminium Foil.
Dimensi : 14 X 7 cm
Volume : 10 tablet.

VII.2 Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 17BKS.A1.001-16322)


Jenis : Box.
Bahan : Kertas Formika.
Dimensi :3
Volume : 80 x 21,5 x 4,5

VII.3 Leaflet (No. Rancangan: 17LFT.A1.001-16322)


Jenis : Kertas.
Bahan : HVS A4 GSM 70.
Dimensi : 20 X 10 cm

VII.4 Label (No. Rancangan: 17LBL.A1.001-16322)


Jenis : Kertas.
Bahan : HVS A4 GSM 70.
Dimensi :

VIII. Perhitungan batch trial, produksi, dan perhitungan lain

Halaman14dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

1. Perhitungan Batch
1 tab : 700 mg.
1 batch : 10 strip.
1 strip : 10 strip @ 10 tablet.

2. Perhitungan Bahan
A. Perhitungan tiap tablet ( 700 mg)
Antalgin : 500 mg

Poliyvinyl Pyyrolidone (PVP) : ×700 mg = 35 mg

Sodium Starch Glycolate : × 700 mg = 28 mg

Talk : × 700 mg = 28 mg

Magnesium Stearat : × 700 mg = 7 mg

Natrium Benzoat : ×700 mg = 3,5 mg

Avicel PH 102 : 700 mg – 589 mg = 102 mg

Etanol : q.s
B. Perhitungan Per Batch ( 10 strip)
Antalgin : 500 × 100 = 50000 mg
Poliyvinyl Pyrolidone (PVP) : 35 × 100 = 3500 mg
Sodium Starch Glycolate : 28 × 100 = 2800 mg
Talk : 28 × 100 = 2800 mg
Magnesium Stearat : 7 × 100 = 700 mg
Natrium Benzoat : 3,5 × 100 = 350 mg
Avicel PH 102 : 102 × 100 = 10200 mg
Etanol : q.s

3. Perhitungan Dosis
Antalgin (jika dosis yang di gunakan 250 mg untuk usia 8-12 tahun)
DL = 20 mg -300 mg/ 600 mg -1200 mg
DM = -
1 × P = 250 mg

× 100 % = 83,3 %

1 hari = 3 × 250 mg = 750 mg

× 100 % = 62,5 %

Antalgin (untuk dewasa)


DL = 500 mg/500 mg-4000 mg
1×p= 1× 500 = 500 mg

× 100 % = 100 %

Halaman15dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

IX. Rancangan proses produksi

Halaman16dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

Tahap A Penyiapan Bahan Baku dan Bahan Kemas Sekunder.


 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Ditimbang semua bahan yaitu antalgin 50 g, PVP 3,5 g, Sodium Starch Glycolate 2,8 g, Talk
2.8 g, magnesium stearat 0,7 g, natrium benzoat 0,0035 g, avicel PH 101 10,2 g dan etanol
q.s
 Disiapkan 10 bahan kemas sekunder berupa dos (kertas formika)
 Semua bahan di simpan untuk tahap selanjutnya
Tahap B Penyiapan Bahan Kemas Primer.
 Disiapkan 10 bahan kemas primer berupa strip aluminium foil
• Dicuci kemasan primer lalu di keringkan.
• Bahan kemas primer di simpan untuk proses selanjutnya.

Tahap C Mixing 1
• Semua bahan di haluskan terlebih dahulu satu persatu
• Di masukkan sebagian avicel PH 101 kedalam wadah pencampuran.
• Dimasukkan antalgin sebanyak 50 g kedalam wadah pencampuran ,kemudian di aduk
hingga homogen.
• Di masukkan Poliyvinyl pyrrolidone sebanyak 3,5 g kedalam wadah
pencampuran,kemudian ,Pencampuran di aduk hingga homogen.
• Di masukkan Sodium starch glycolate sebanyak 2,8 g kedalam wadah
pencampuran,kemudian ,Pencampuran di aduk hingga homogen
• Di masukkan Talk sebanyak 2,8 g kedalam wadah pencampuran,kemudian ,Pencampuran
di aduk hingga homogen.
• Dimasukkan Magnesium stearat sebanyak 0,7 g kedalam wadah pencampuran,kemudian,
Pencampuran di aduk hingga homogen.
• Dimasukkan natrium benzoat sebanyak 0,0035 g kedalam wadah pencampuran,kemudian,
Pencampuran di aduk hingga homogen.
• Dimasukkan Avicel PH 101 sebanyak 10,2 g kedalam wadah pencampuran,kemudian,
Pencampuran di aduk hingga homogen.

Tahap D Mixing 2
• Etanol 96% disemprotkan ke mixing 1
• Diaduk hingga homogen dan membentuk massa plastis
• Massa plastis yang terbentuk diayak pada ayakan no 6 atau 8
• Granul kasar yang telah kering di ayak pada no.12 sampai 20
• Granul di simpan untuk tahap selanjutnya

Tahap E Mixxing 3
• Di masukkan granul kedalam wadah pencampuran
• Di masukkan desintegran luar (Sodium starch glycolate 1,4 g) kedalam wadah pencampuran
hingga homogen.
• Kemudian di masukkan talk sebagai glidan
• Kemudian masukkan Magnesium stearat sebagai lubrikan
• Granul di masukkan kedalam lemari granul dan di simpan untk tahap selanjutnya

Tahap F Pencetakan Tablet


• Atur bobot tablet 700 mg pertablet
• Cetak tablet menggunakan mesin kempa tablet dengan kecepatan 20 tablet per menit
• Tablet yang telah jadi di kemas dalam wadah primer
• Strip dimasukkan kedalam wadah sekunder sebanyak 10 strip untuk masing-masing box.

Halaman17dari18
IM-TabsSIBLE® Tablet, 700 mg/tablet, 18DRP.TU.D4.001-16343

X Referensi
Anief, M. 1993. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. (Hal: 96)
Aulton, M.E. 1988. Pharmaceutics, The Science Of Dosage From Design. London : Churcill
Livingstone. (Hal: 134; 167)
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depkes RI (Hal: 37)
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: BPOM RI. (Hal: 358)
Dubash, Darius D and Willies E Moore. 1972. Preliminary Studies on Oxidative Decomposition of
Dipyrone Solution. Journal of Pharmaceutical Science Vol.61 No.3.
Garcia, A Salmeron, et al. 2009. Determination of Tramadol, Metamizole, Ropivacaine, and
Bupivacaine in Analgesic Mixture Samples by HPLC with DAD Detection. Spain: Journal of
Chromatographic Science.
Gibson, Mark. 2009. Pharmaceutical Preformuation and Formulation, Second Edition. USA:
Informa Healthcare USA, Inc. (Hal: 389-392; 398)
Jasiecka, A, T. Maślanka, & J.J. Jaroszewski. 2014. Pharmacological Charateristics of Metamizole.
Poland: University of Warmia and Mazury.
Jones, David. 2008. FASTtrack: Pharmaceutics Dosage Form and Design. UK: RPS Publishing.
(Hal: 209; 212; 216; 228)
Lachman, Leon, dkk. 2012. Teori danPraktek Farmasi Industri. Jakarta: UI Press. (Hal: 645; 656;
701)
Lieberman, Herbert A, et al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets Volume 1 Second
Edition, Revised and Expanded. New York: Marcel Dekker, Inc. (Hal: 113; 165; 175)
Loyd V Allen, Jr, et al. 2005. ANSEL’S Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery System.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. (Hal: 212; 233-225; 238; 255-258; 263)
Mollica, Joseph A, et al. 1978. REVIEW ARTICLE Stability of Pharmaceuticals. New York: Ciba-
Geigy Corporation.
Nikolova, Irina, et al. 2013. Metamizole: A Review Profile of a Well-Known “Forgotten” Drug.
Part II Clinical Profile. Taylor and Francis Group, LLC. DOI: 10.5504/BBEQ.2012.0135.
Parikh, Dilip M. 2005. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology. Boca Raton: Taylor
& Francis Group. (Hal: 116-117)
Parrot, E.L. 1970. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, Third Ed. 6,
Mineapolis: Burgess Pub. (Hal: 73)
Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/dipyrone. Diakses pada 7 Februari 2018, jam 09.46.
Ribeiro, Y. A, et al. 1995. Thermal Decomposition of Some Analgesic Agents. Sao Paulo:
Universidade Estadual Paulista.
Rowe, Raymond C, et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. UK:
Pharmaceutical Press. (Hal: 131; 405; 430; 581-583; 627; 660-663; 730; 767)
Santa Cruz Biotechnology, Inc. 2017. Safety Data Sheet: Dipyrone. Santa Cruz Biotechnology, Inc.
Diakses pada 6 Februari 2018, jam 21.09.
Schnitzler, Egon, et al. 2002. Characterization of Pharmaceuticals by Thermal Analysis. Brazil:
Universidade Estadual de Ponta Grossa (UEPG).
Sean C, Sweetman. 2009. Martindale: The Complete Drug References 36 th edition.UK: RPS
Publishing. (Hal: 49)
Troy, David. 2005. Remington: The Science and Practice of Pharmacy 21 st Edition. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins. (Hal: 891-893; 896)
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Noerono Soedani.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.(Hal: 160; 164)
Xiang, Qian, et al. 2007. Stability and Determination of Metamizole Sodium by Capillary
Electophoresis Analysis Combined with Infra-red Spectroscopy. China: CHEM. RES. CHINESE.

Halaman18dari18

You might also like