Professional Documents
Culture Documents
2. Komplikasi kronik
Diabetes Melitus pada adsarnya terjadi pada semua pembuluh darah diseluruh
bagian tubuh (Angiopati Diabetik). Angiopati Diabetik dibagi menjadi 2 yaitu
(Long 1996) :
a. Mikrovaskuler
1) Penyakit Ginjal
Salah satu akibat utama dari perubahan–perubahan
mikrovaskuler adalah perubahan pada struktural dan fungsi ginjal. Bila
kadar glukosa darah meningkat, maka mekanisme filtrasi ginjal akan
mengalami stress yang menyebabkan kebocoran protein darah dalam
urin (Smeltzer, 2002 : 1272)
2) Penyakit Mata (Katarak)
Penderita Diabetes melitus akan mengalami gejala penglihatan
sampai kebutaan. Keluhan penglihatan kabur tidak selalui disebabkan
retinopati (Sjaifoellah, 1996 : 588). Katarak disebabkan karena
hiperglikemia yang berkepanjangan yang menyebabkan pembengkakan
lensa dan kerusakan lensa (Long, 1996 : !6)
3) Neuropati
Diabetes dapat mempengaruhi saraf - saraf perifer, sistem saraf
otonom, Medsulla spinalis, atau sistem saraf pusat. Akumulasi sorbital
dan perubahan–perubahan metabolik lain dalam sintesa atau fungsi
myelin yang dikaitkan dengan hiperglikemia dapat menimbulkan
perubahan kondisi saraf (Long, 1996 : 17)
b. Makrovaskuler
1) Penyakit Jantung Koroner
Akibat kelainan fungsi pada jantung akibat diabetes melitus
maka terjadi penurunan kerja jantung untuk memompakan darahnya
keseluruh tubuh sehingga tekanan darah akan naik atau hipertensi.
Lemak yang menumpuk dalam pembuluh darah menyebabkan
mengerasnya arteri (arteriosclerosis), dengan resiko penderita penyakit
jantung koroner atau stroke.
2) Pembuluh darah kaki
Timbul karena adanya anesthesia fungsi saraf – saraf sensorik,
keadaan ini berperan dalam terjadinya trauma minor dan tidak
terdeteksinya infeksi yang menyebabkan gangren. Infeksi dimulai dari
celah–celah kulit yang mengalami hipertropi, pada sel–sel kuku yang
tertanam pada bagian kaki, bagia kulit kaki yang menebal, dan kalus,
demikian juga pada daerah–daerah yang tekena trauma (Long, 1996:
17).
3) Pembuluh darah otak
Pada pembuluh darah otak dapat terjadi penyumbatan sehingga
suplai darah ke otak menurun (Long, 1996 : 17)
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penunjang diagnostik medis antara lain:
1. Pemeriksaan gula darah
Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan
kadar gula darah antara 70-110 mg/dl (engliglikemi) dalam kondisi asupan
makanan yang berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan
serta pada waktu tidur.
2. Pemeriksaan dengan Hb
Dilakukan untuk pengontrolan DM jangka lama yang merupakan Hb
minor sebagai hasil dari glikolisis normal.
3. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa
darah untuk memantau kadar glukosa darah pada periode waktu diantara
pemeriksaan darah.
H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin timbul pada pasien DM:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit diabetus
mellitus seperti pengertian, penyebab, tanda dan gejala.
2. Resiko terjadi komplikasi lebih lanjut pada klien berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
3. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan berhubungan dengan kurang mengatur keuntungan
dan pemeliharaan rumah yang sehat.
I. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
Resiko Infeksi Setelah dilakukan Beri gejala DM.
tindakan keperawatan 2 Jelaskan pada
x 24 jam dengan kriteria keluarga tentang
hasil : pengartian DM,
Infection control : penyebab DM,
1. 1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi. tanda dan gejala
2. 2. Menunjukan kemampuan untuk mencegah DM.
timbulnya infeksi kesempatan pada
3. Jumlah leukosit dalam batas normal keluarga untuk
Resiko terjadi 4. Menunjukan perilaku hidup sehat mengungkapkan
komplikasi lebih
lanjut pada klien Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama I Minggu
berhubungan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
dengan untuk mencegah komplikasi, keluarga juga mampu : Kaji
ketidakmampuan1. Menyebutkan komplikasi DM. pengetahuan
keluarga merawat
2. Menyebutkan cara penanganan DM. keluarga tentang
anggota keluarga
3. Menyebutkan makanan yang tidak boleh di makan/bebas koplikasi DM,
yang sakit. dimakan, boleh dimakan tapi dibatasi. penanganan DM,
makanan yang
tidak boleh
dimakan/bebas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama I dimakan
dan
Minggu keluarga mampu memelihara lingkungan yang boleh tapi
dapat meningkatkan kesehatan, keluarga juga mampu : dibatasi.
1. Menyebutkan arti rumah sehat. Jelaskan pada
2. Menyebutkan ciri rumah sehat. keluarga tentang
3. Memodifikasi dan memelihara lingkungan yang sehat.
komplikasi DM,
penanganan DM
dan makanan
yang tidak boleh
dimakan/bebas
dimakan dan
boleh tapi
dibatasi.
Berikesempatan
pada keluarga
untuk
Ketidakmampuan mengungkapkan.
keluarga dalam Beri
memelihara reiforcement
lingkungan yang positif pada
dapat
meningkatkan keluarga atas
kesehatan jawaban yang
berhubungan benar.
dengan kurang Kaji
mengetahui pengetahuan
keuntungan dan keluarga tentang
pemeliharaan
arti rumah sehat
rumah yang dan ciri rumah
sehat. sehat.
Suport keluarga
untuk menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah.
Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
lingkungan yang
sehat bagi
peningkatan
derajat
kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Produksi insulin
Katabolisme protein
Glukagon
diuretic osmotic
Sel kelaparan Rasa lapar
Poliuri
Hilang prot. tubuh Prod. energi metabolisme Polifagi
Dehidrasi
Respon perd. darah lambat Kelelahan Rasa
Syok haus
Kelelahan
Polidipsi
< volume cairan
Resiko Infeksi
dan elektrolit
< Pengetahuan