Professional Documents
Culture Documents
B. TUJUAN
Tujuan Khusus
1. Warga Desa Nelayan Kota Baru memahami cara mengatasi penyakit diare
2. Warga Desa Nelayan Kota Baru mengetahui pentingnya ber KB
3. Warga Desa Nelayan Kota Baru Mengetahui Pentingnya Imunisasi
Tujuan Umum
1. Warga Desa Nelayan Kota Baru mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan
lingkungan
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan
dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I Pendahuluan
terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori terdiri dari : definisi keperawatan komunitas, tujuan
keperawatan komunitas,keperawatan komunitas, prinsip keperawatan komunitas,
sistem rujukan, lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi
dan fungsinya. BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan
keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status kesehatan
komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan,
kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas.
Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut :
a. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang
terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, balk secara individu, keluarga,
ataupun masyarakat dan ekosistem.
b. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai
dari tingkat individu sampai tingkat eko¬sistem serta perbaikan fungsi setiap
unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan
tingkat sistem tubuh.
c. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering
dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting
untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa
dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini
bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada
kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masya¬rakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan
komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan
keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal.
F. FALSAFAH
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, vaitu:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua
orang.
2. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
4. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
6. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
G. FILOSOFI
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut :
1. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.
2. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.
3. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu
meningkkan kesehatannya.
4. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi dirinya.
5. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
berbeda pada waktu yang berbeda.
6. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
belakang budaya, agama dan sosial klien.
7. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada
waktu yang berbeda.
8. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
internal dan eksternal.
9. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.
10. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.
11. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda.
12. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien
bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan
kerangka teori dan pendekatan sistematik.
13. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
merubah kebutuhan kesehatan.
Q. SISTEM RUJUKAN
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal. Pelayanan
kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau
promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi
sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok
ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services), atau juga
merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care).
Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas
pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health service)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D
memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan
sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.
Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit
Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian
dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi,
mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Demikian juga
penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya telah berkembang
sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi
mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka
kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang
berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang menyebabkan kematian.
Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun penduduk tidak tahu,
penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat
diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan
selokan serta pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan
mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan dengan kuman – kuman
penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan pencemaran lingkungan
oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar dari
pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit
saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu
penyakit yang disebabkan tingkat kesehatan lingkungan yang tidak memadai
pada kasus ini yaitu diare.
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar
yang encer dengan atau tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit tersebut
disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna baik karena
serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat pencemaran
makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh
faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak
menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka
sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.
Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :
1. Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur
atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
2. Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang
tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak
dilindungi dari debu, lalat atau binatang.
3. Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama
seperti daging yang disate.
4. Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang
tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
Core atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta
riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
C. PRIORITAS MASALAH
Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
1. Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih
2. Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi
Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
1. PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB
2. Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra
sejahtera
D. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang
dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada
kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan
di Desa Nelayan Kota Baru.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas Desa Nelayan Kota yaitu diare
yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang
dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare,
memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat untuk
selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu
mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya pasangan usia subur yang belum ber
KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta
kurangnya perawatan diri dan lingkungan. Pelayanan yang dilakukan yaitu
melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya dan manfaat KB, pentingnya
imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan
yang muncul di Desa Nelayan Kota Baru ini serta partisipasi dari komunitas
nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa
tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan berkurang.