You are on page 1of 10

Oxydation Stability, ASTM D 525 & D 873

 Hindari kontaminasi dan terpaan sinar sewaktu pengambilan dan sample handling.
 untuk menghindari agitasi dengan udara yang akan mengakibatkan oksidasi, sampel jangan
dituang,digoyang atau diaduk.
 wadah sampel: gunakan gelas coklat atau botol gelas jernih yang dibungkus.
 dianjurkan dengan teknik running sampling, karena sampel diambil secara langsung dalam botol.
Hal ini memperkecil kemungkinan absorpsi udara, kehilangan uap dan kontaminasi

Prosedur Sampling ( Umum )


1. Tindakan Pencegahan
 untuk memperoleh sampel yang representatif harus dilakukan dengan hati-hati dan
aturan yang benar.
 Pada dasarnya uap minyak bersifat racun dan mudah terbakar, maka hindari menghirup
uapnya dan adanya percikan bunga api.

2. Sample Labeling
 secepatnya beri tanda dengan jelas dan titik mudah terhapus.
 meliputi tanggal, waktu, nama petugas, nama dan nomor tanki, grade material, simbol
standar, dll.

3. Sample Handling
 sampel yang sangat mudah menguap harus dijaga dari terjadinya penguapan.
 pemindahan sampel dari peralatan sampling ke wadah sampel secara cepat.
 setelah di laboratorium, sampel yang mudah menguap harus didinginkan sebelum
wadah sampel dibuka.
 sampel yang sensitive UV, seperti gasoline harus dalam wadah gelap jika pengujian
meliputi parameter : warna, ON, TEL, sludge forming characteristic, stability test.
 container outage – wadah sampel tidak diisi secara penuh untuk ekspansi karena
perubahan suhu dan kemudahan pada homogenisasi (mixing).
1) tank sampling

2) Core Thief Spot Sampling Procedure

Aplikasi :

Prosedur ini menguraikan alat untuk pengambilan sampel cair


yang mempunyai RVP pada 101 kPa (14.7 psia) atau kurang,
dalam tangki penyimpanan, mobil tangki, truk tangki, kapal
dan tangki apung.

3) Tap sampling
Aplikasi :
 Prosedur ini digunakan sampling cairan yang mempunyai RVP 101 kPa (14.7 psia) atau lebih
rendah, dalam tangki yang dilengkapi kran yang sesuai.
 untuk cairan yang mudah menguap pada tangki yang dilengkapi ventilasi udara dan jenis
atap-balon, spheroid.
 bila tanki tidak dilengkapi dengan Tap Sampling, sampel diambil dari keran pada gelas
penduga, gage glass.
4) Core Thief Bottom Sampling
Aplikasi :
 Untuk mengambil sampel bagian bawah / dasar
atau mengambil sampel dari semi liqiud dalam
tangki mobil dan tangki timbun.
 Alat ini juga dipakai untuk mengambil sampel
pada level yang berbeda-beda.
 Untuk sample bagian bawah dari minyak dan air
yang tidak terambil pada bagian bawah tangki,
serta untuk memperoleh perkiraan secara
kuantitatif air yang ada pada bagian bawah
tangki.

5) Close Core Bottom Sampling


Aplikasi :
Close Core Bottom Sampling dapat digunakan untuk memperoleh bottom sample dari tanki
mobil dan tanki timbun.
Peralatan:
Desain alat pengambil dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh sample yang
berjarak 1,25 cm (1/2 in) dari dasar tanki
6) Extended Tube Sampling
Aplikasi :
untuk mengambil sampel air pada bagian dasar
tangki timbun, terutama pada tangki kapal dan
tongkang, tetapi cara ini tidak dikhususkan, untuk
hal-hal tertentu gunakan cara yang biasa dipakai.

Peralatan :
Extended-tube ini terbuat dari pipa yang lentur,
yang tersambung pada pompa penghisap, yang
bekerja secara manual

7) Manual Pipeline Sampling


Aplikasi :
untuk mengambil sampel cairan yang mempunyai RVP 101 kPa (14.7 psi) dan untuk cairan
yang kental, langsung dari pipa, pipa pengisian dan pipa distribusi.
Sampling for Volatility Measurements ASTM D 5842
A. Ruang Lingkup
 Mencakup prosedur dan peralatan untuk memperoleh, mencampur dan perlakuan
sampel yang representatif dari bahan bakar mudah menguap yang akan digunakan
untuk pengujian sifat volatilitas.
 Prosedur ini dapat digunakan untuk fuel dengan range antara 13 – 105 kPa (2 – 16 psia).
 Ringkasan prosedur sampling dan aplikasinya ditunjukkan pada Tabel 1
B. Petunjuk Umum

1. Wadah sampel
 Wadah sampel dapat berupa botol gelas berwarna coklat/jernih, botol polietilena
atau kaleng dari logam.
 harus benar bersih, bebas dari partikel pengotor dan kering.
 Tutup dapat berupa gabus maupun tutup ulir dari plastik atau logam, kualitas gabus
harus baik dan bersih, bebas dari adanya lobang-lobang dan rontokan gabus. Kontak
antara gabus dan sampel dapat dicegah dengan membungkusnya menggunakan
lembaran aluminium. Penutup karet tidak boleh digunakan.
 Jumlah sampel tergantung pada metode uji yang digunakan. Uji RVP perlu botol
kapasitas 1 liter, sedangkan metode Mini-VP cukup dengan botol berkapasitas 125
mL.

2. Peralatan Sampling

secara detail diuraikan pada masing-masing prosedur sampling. Pada dasarnya semua
peralatan harus berih dan kering.

3. Waktu dan Lokasi Sampling


 Tangki timbun, pengambilan sampel bila ada kegiatan penerimaan dan pengiriman.
 Tangki kapal atau tongkang, pengambilan sampel masing-masing produk setelah
vessel diisi maupun sebelum pembongkaran.
 Tangki mobil, pengambilan sampel dari produk sesudah dimuat atau sebelum
dibongkar.

4. Penanganan sampel
 Bahan bakar ringan dijaga dari kemungkinan adanya penguapan, wadah ditutup
rapat setelah sampel terkumpul. Adanya kebocoran wadah sampel, maka tidak
dapat digunakan untuk pengujian.
 Dinginkan sampel sampai 0 – 10C (32 – 34 0F) setelah dikirim ke laboratorium dan
sebelum wadah dibuka untuk pengujian.
 Wadah sampel diisi antara 70 – 85 % kapasitas untuk pemuaian dan kemudahan
homogenisasi.
 Segera diberi label dengan jelas.
5. Prosedur Sampling
 Tank Sampling
o Bottle Sampling
 All Level Sample
 Running Sample
 Spot Sample (Top, Upper, Middle, & Lower)
o Tap Sampling
 Line Sampling
 Nozzle sampling

a) Bottle Sampling
 dapat digunakan untuk sampling terhadap fuel dengan RVP 105 kPa(16 psia) atau
kurang.
 dalam tangki mobil, tangki timbun, tangki kapal dan tongkang
 sistem peralatan dianjurkan seperti gambar 3, diameter tutup botol 19 mm (3/4 in)

a. Top, upper , middle dan lower sampel


b.

 Turunkan botol bertutup dan berpemberat sampai pada kedalaman yang sesuai.
 Pada batas yang dipilih, bukalah tutup botol dan biarkan sampai botol terisi penuh
yang ditandai sudah tidak nampak gelembung udara.
 Bila telah penuh tarik keatas, kemudian tuangkan sejumlah kecil (15-30% isi botol)
kemudian secepatnya ditutup.

c. All-level sample
Turunkan botol bertutup sedekat mungkin dengan draw-off level, buka
penutupnya dan naikkan botol tersebut dengan kecepatan sedemikian sehingga saat
muncul dari cairan telah terisi 70-85% kapasitas botol.

d. Running Sample
Turunkan botol dengan kecepatan tetap sampai sedekat mungkin dengan
bottom dan secepatnya tarik ke atas sehingga saat keluar dari cairan telah terisi 70 – 80
% kapasitas botol.

b) Tap Sampling
 digunakan untuk pengambilan sampel cair dengan VP 105 kPa (16 psia) atau lebih
rendah dalam tanki atau line.
 dianjurkan untuk bahan mudah menguap yang ada dalam tanki jenis baloon-roof,
breather, spheroids, flootingroof tank.
 Pemasangan tap sampling seperti pada gambar 5
c) Line sampling
 digunakan untuk sampling cairan dengan RVP 105 kPa (16 psia) atau lebih rendah
yang ada dalam pipa aliran dan pipa pengisian.
 line sampling dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan peralatan
otomatis.
d) Nozzle sampling

Prosedur Nozzle Sampling dapat digunakan untuk sampling bahan bakar ringan dari
pengecer dengan tipe dispenser

You might also like