Professional Documents
Culture Documents
Hindari kontaminasi dan terpaan sinar sewaktu pengambilan dan sample handling.
untuk menghindari agitasi dengan udara yang akan mengakibatkan oksidasi, sampel jangan
dituang,digoyang atau diaduk.
wadah sampel: gunakan gelas coklat atau botol gelas jernih yang dibungkus.
dianjurkan dengan teknik running sampling, karena sampel diambil secara langsung dalam botol.
Hal ini memperkecil kemungkinan absorpsi udara, kehilangan uap dan kontaminasi
2. Sample Labeling
secepatnya beri tanda dengan jelas dan titik mudah terhapus.
meliputi tanggal, waktu, nama petugas, nama dan nomor tanki, grade material, simbol
standar, dll.
3. Sample Handling
sampel yang sangat mudah menguap harus dijaga dari terjadinya penguapan.
pemindahan sampel dari peralatan sampling ke wadah sampel secara cepat.
setelah di laboratorium, sampel yang mudah menguap harus didinginkan sebelum
wadah sampel dibuka.
sampel yang sensitive UV, seperti gasoline harus dalam wadah gelap jika pengujian
meliputi parameter : warna, ON, TEL, sludge forming characteristic, stability test.
container outage – wadah sampel tidak diisi secara penuh untuk ekspansi karena
perubahan suhu dan kemudahan pada homogenisasi (mixing).
1) tank sampling
Aplikasi :
3) Tap sampling
Aplikasi :
Prosedur ini digunakan sampling cairan yang mempunyai RVP 101 kPa (14.7 psia) atau lebih
rendah, dalam tangki yang dilengkapi kran yang sesuai.
untuk cairan yang mudah menguap pada tangki yang dilengkapi ventilasi udara dan jenis
atap-balon, spheroid.
bila tanki tidak dilengkapi dengan Tap Sampling, sampel diambil dari keran pada gelas
penduga, gage glass.
4) Core Thief Bottom Sampling
Aplikasi :
Untuk mengambil sampel bagian bawah / dasar
atau mengambil sampel dari semi liqiud dalam
tangki mobil dan tangki timbun.
Alat ini juga dipakai untuk mengambil sampel
pada level yang berbeda-beda.
Untuk sample bagian bawah dari minyak dan air
yang tidak terambil pada bagian bawah tangki,
serta untuk memperoleh perkiraan secara
kuantitatif air yang ada pada bagian bawah
tangki.
Peralatan :
Extended-tube ini terbuat dari pipa yang lentur,
yang tersambung pada pompa penghisap, yang
bekerja secara manual
1. Wadah sampel
Wadah sampel dapat berupa botol gelas berwarna coklat/jernih, botol polietilena
atau kaleng dari logam.
harus benar bersih, bebas dari partikel pengotor dan kering.
Tutup dapat berupa gabus maupun tutup ulir dari plastik atau logam, kualitas gabus
harus baik dan bersih, bebas dari adanya lobang-lobang dan rontokan gabus. Kontak
antara gabus dan sampel dapat dicegah dengan membungkusnya menggunakan
lembaran aluminium. Penutup karet tidak boleh digunakan.
Jumlah sampel tergantung pada metode uji yang digunakan. Uji RVP perlu botol
kapasitas 1 liter, sedangkan metode Mini-VP cukup dengan botol berkapasitas 125
mL.
2. Peralatan Sampling
secara detail diuraikan pada masing-masing prosedur sampling. Pada dasarnya semua
peralatan harus berih dan kering.
4. Penanganan sampel
Bahan bakar ringan dijaga dari kemungkinan adanya penguapan, wadah ditutup
rapat setelah sampel terkumpul. Adanya kebocoran wadah sampel, maka tidak
dapat digunakan untuk pengujian.
Dinginkan sampel sampai 0 – 10C (32 – 34 0F) setelah dikirim ke laboratorium dan
sebelum wadah dibuka untuk pengujian.
Wadah sampel diisi antara 70 – 85 % kapasitas untuk pemuaian dan kemudahan
homogenisasi.
Segera diberi label dengan jelas.
5. Prosedur Sampling
Tank Sampling
o Bottle Sampling
All Level Sample
Running Sample
Spot Sample (Top, Upper, Middle, & Lower)
o Tap Sampling
Line Sampling
Nozzle sampling
a) Bottle Sampling
dapat digunakan untuk sampling terhadap fuel dengan RVP 105 kPa(16 psia) atau
kurang.
dalam tangki mobil, tangki timbun, tangki kapal dan tongkang
sistem peralatan dianjurkan seperti gambar 3, diameter tutup botol 19 mm (3/4 in)
Turunkan botol bertutup dan berpemberat sampai pada kedalaman yang sesuai.
Pada batas yang dipilih, bukalah tutup botol dan biarkan sampai botol terisi penuh
yang ditandai sudah tidak nampak gelembung udara.
Bila telah penuh tarik keatas, kemudian tuangkan sejumlah kecil (15-30% isi botol)
kemudian secepatnya ditutup.
c. All-level sample
Turunkan botol bertutup sedekat mungkin dengan draw-off level, buka
penutupnya dan naikkan botol tersebut dengan kecepatan sedemikian sehingga saat
muncul dari cairan telah terisi 70-85% kapasitas botol.
d. Running Sample
Turunkan botol dengan kecepatan tetap sampai sedekat mungkin dengan
bottom dan secepatnya tarik ke atas sehingga saat keluar dari cairan telah terisi 70 – 80
% kapasitas botol.
b) Tap Sampling
digunakan untuk pengambilan sampel cair dengan VP 105 kPa (16 psia) atau lebih
rendah dalam tanki atau line.
dianjurkan untuk bahan mudah menguap yang ada dalam tanki jenis baloon-roof,
breather, spheroids, flootingroof tank.
Pemasangan tap sampling seperti pada gambar 5
c) Line sampling
digunakan untuk sampling cairan dengan RVP 105 kPa (16 psia) atau lebih rendah
yang ada dalam pipa aliran dan pipa pengisian.
line sampling dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan peralatan
otomatis.
d) Nozzle sampling
Prosedur Nozzle Sampling dapat digunakan untuk sampling bahan bakar ringan dari
pengecer dengan tipe dispenser