Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat
notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat
Jadi, cidera kepala ringan adalah cidera karena tekanan atau kejatuhan
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
B. Tekanan Intra Kranial (TIK)
cairan secebrospinal dan parenkim otak. Dalam keadaan normal TIK orang
dewasa dalam posisi terlentang sama dengan tekanan CSS yang diperoleh
buruk terjadi pada penderita dengan TIK lebih dari 20 mmHg, terutama bila
menetap. Pada saat cedera, segera terjadi massa seperti gumpalan darah dapat
intrakranial harus selalu konstan, konsep ini dikenal dengan Doktrin Monro-
Kellie. Otak memperoleh suplai darah yang besar yaitu sekitar 800ml/min
atau 16% dari cardiac output, untuk menyuplai oksigen dan glukosa yang
cukup. Aliran darah otak (ADO) normal ke dalam otak pada orang dewasa
antara 50-55 ml per 100 gram jaringan otak per menit. Pada anak, ADO bisa
lebih besar tergantung pada usainya. ADO dapat menurun 50% dalam 6-12
jam pertama sejak cedera pada keadaan cedera otak berat dan koma. ADO
akan meningkat dalam 2-3 hari berikutnya, tetapi pada penderita yang tetap
koma ADO tetap di bawah normal sampai beberapa hari atau minggu setelah
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
cedera. Mempertahankan tekanan perfusi otak/TPO (MAP-TIK) pada level
C. Etiologi
jatuh, kecelakaan industri, serangan dan yang berhubungan dengan olah raga,
sebagian besar kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
Tabel 2.2 Skala Koma Glasgow
1. Membuka Mata
Spontan 4
Terhadap rangsang suara 3
Terhadap nyeri 2
Tidak ada 1
2. Respon Verbal
Orientasi baik 5
Orientasi terganggu 4
Kata-kata tidak jelas 3
Suara Tidak jelas 2
Tidak ada respon 1
3. Respon Motorik
Mampu bergerak 6
Melokalisasi nyeri 5
Fleksi menarik 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak ada respon 1
Total 3 - 15
yang muncul setelah cedera kepala. Ada berbagai klasifikasi yang dipakai
D. Manifestasi Klinis
Menurut Judha (2011), tanda dan gejala dari cidera kepala antara lain:
1) Skull Fracture
Gejala yang didapatkan CSF atau cairan lain keluar dari telinga dan
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
sign), perubahan penglihatan, hilang pendengaran, hilang indra
2) Concussion
atau cepat.
keabnormalan pupil
Gambar 1
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
1) Kulit Kepala
Kulit kepala terdiri dari 5 lapisan yang disebut SCALP yaitu; skin
tipis, namun disini dilapisi oleh otot temporalis. Basis cranii berbentuk
tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak akibat
fosa yaitu : fosa anterior tempat lobus frontalis, fosa media tempat
temporalis dan fosa posterior ruang bagi bagian bawah batang otak dan
serebelum .
2) Meningen
1. Dura mater
selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat fibrisa yang melekat erat
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
selaput arachnoid di bawahnya, maka terdapat suatu ruang potensial
2. Selaput Arakhnoid
dan dura mater sebelah luar yang meliputi otak. Selaput ini dipisahkan
dari dura mater oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan
dari pia mater oleh spatium subarakhnoid yang terisi oleh liquor
3. Pia mater
Pia mater melekat erat pada permukaan korteks serebri. Pia mater
3) Otak
orang dewasa sekitar 14 kg. Otak terdiri dari beberapa bagian yaitu;
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
mesensefalon (otak tengah) dan rhombensefalon (otak belakang)
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
5) Tentorium
supratentorial (terdiri dari fosa kranii anterior dan fosa kranii media)
6) Vaskularisasi otak
Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri
b) Fisiologi
keseluruhan tubuh. Jika otak sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh
terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental anda bisa ikut terganggu.
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki lesaian kemampuan
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang
masing adalah: lobus frontal, lobus pariental, lobus occipital dan lobus
umum.
bentuk suara.
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
melakukan interprestasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina
mata.
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak
insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat
datangnya bahaya.
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya.
Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil.
Contahnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang
yang tidak anda kenal terlalu dekat dengan anda. Batang otak terdiri
dari batang otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil.
pendengaran.
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti
kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik,
jangka panjang.
F. Patofisiologi
Cedera kepala atau trauma kapitis lebih sering terjadi daripada trauma
tulang belakang. Trauma dapat timbul akibat gaya mekanik maupun non
mekanik. Kepala dapat dipukul, ditampar, atau bahkan terkena sesuatu yang
dinamakan dampak atau impact. Pada impact dapat terjadi (1) indentasi, (2)
fraktur linear, (3) fraktur stelatum, (4) fraktur impresi, atau bahkan (5) hanya
edema atau perdarahan subkutan saja. Fraktur yang paling ringan ialah fraktur
linear. Jika gaya destruktifnya lebih kuat, dapat timbul fraktur stelatum atau
kapitis karena (1) trauma langsung, (2) hematom yang menekan pada saraf
otak, (3) traksi terhadap saraf otak ketika otak tergeser karena akselerasi, atau
(4) kompresi serebral traumatik akut yang secara sekunder menekan pada
batang otak. Pada trauma kapitis dapat terjadi komosio, yaitu pingsan sejenak
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
apapun tidak terdapat pada penderita tersebut. Sedangkan kemungkinan lain
yang terjadi adalah penurunan kesadaran untuk waktu yang lama. Derajat
kerusakan yang irreversibel. Batang otak yang pada ujung rostral bersambung
bergerak secara cepat dan mendadak. Gerakan cepat dan mendadak itu
sehingga selama itu otak tidak mendapat input aferen, yang berarti bahwa
2010).
(1) kontusio serebri, (2) laserasio serebri, (3) perdarahan subdural, (4)
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
akhirnya akan menimbulkan terjadinya lesi kontusio. Lesi kontusio dapat
berupa perdarahan pada permukaan otak yang berbentuk titik-tik besar dan
kecil tanpa kerusakan duramater. Lesi kontusio di bawah impact disebut lesi
countrecoup. Ada pula lesi intermediate, yaitu lesi yang berada di antara lesi
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
H. RENCANA KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
3 : sedang imagery)
4 : luas
Perfusi NOC: Setelah dilakukan asuhan 1. Management Sensasi Perifer
jaringan keperawatan selama 6 X 24jam pasien - Monitor adanya parastesi mati rasa dan
serebral mampu untuk mencapai skor 4 dalam tengling
tidak efektif 1. Status neurology - Monitor status cairan termasuk intake dan
berhubungan Fungsi neurologis : kesadaran output
dengan Fungsi neurologis : sensori spinal / fungsi motorik - Monitor fungsi bicara
Kerusakan Fungsi neurologis : otonom - Upayakan suhu dalam batas normal
transport Ukuran pupil - Monitor GCS secara teratur
oksigen Pola pergerakan mata - Catat perubahan dalam penglihatan
melalui Pola pernafasan 2. Monitor Tekanan Intra
alveolar dan Vital sign pada batas normal Kranial (TIK)
atau - Monitor TIK pasien dan neurologi,
Pola istirahat-tidur
membran bandingkan dengan keadaan normal
Tidak didapatkan kejang
kapiler - Monitor tekanan perfusi serebral
Fungsi neurologis : sentral motor kontrol - Posisikan kepala agak tinggi dan dalam
Tekanan intra kranial pada batas normal posisi anatomis
Tidak didapatkan sakit kepala - Pertahankan keadaan tirah baring
Skala : - Pantau tanda-tanda vital
1 : Extremely compromized - Kolaborasi pemberian oksigen, obat
2 : Substantially compromized antikoagulasi, obat antifibrolitik,
3 : Moderately compromized antihipertensi, vasodilatasi perifer,
4 : Mildly compromized pelunak feses sesuai indikasi
5 : Not compromized 3. Monitoring vital sign
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk,
atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
Kerusakan NOC: Setelah dilakukan asuhan 1. Pengaturan komunikasi
komunikasi keperawatan selama 6 X 24jam pasien Identifikasi metode yang dapat dipahami
verbal mampu untuk mencapai skor 4 dalam oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan
berhubungan 1. Communication ability dasar
dengan Indikator : Sediakan metode komunikasi alternatif
penurunan Berkomunikasi secara tertulis - berikan pensil dan kertas jika
sirkulasi ke Berkomunikasi secara verbal pasien mempu
otak Berkomunikasi menggunakan foto atau gambar - gunakan bahasa isyarat
Menggunakan bahasa isyarat - konsultasi dengan speec terapy
Menggunakan bahasa non-verbal Tulis metode yang digunakan pasien
Mengerti tentang pesan yang disampaikan untuk rencana perawatan
Dapat menagkap pesan secara langsung Libatkan keluarga dan diskusika masalah
Bertukar pesan dengan orang lain untuk meningkatkan komunikasi psien
Keterangan: Berikan suport sistem untuk mengatasi
1 : Extremely compromized ketidakmampuan
2 : Substantially compromized Membantu keluarga dalam memahami
3 : Moderately compromized pembicaraan pasien
4 : Mildly compromized Berbicara kepada pasien dengan lambat
5 : Not compromized dan dengan suara yang jelas
Mendengarkan pasien dengan baik
Menggunakan kata dan kalimat yang
singkat
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
Berdiri dihadapan pasien saat berbicara
Menggunakan papan tulis bila perlu
Instruksikan pasien dan keluarga untuk
menggunakan bntuan berbicara
Memberikan reinforcement (pujian)
positif kepada pasien
Anjurkan pasien untuk mengulangi
pembicaraannya jika belum jelas
Gunakan interpreter jika perlu
2. Mendengar aktif
Ajak pasien berbicara sesuai kemampuan
Rangsang timbal balik dari pasien
Dengarkan pasien dengan penuh
perhatian
Berikan reinforcement terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan
Nyeri akut NOC : Setelah dilakukan asuhan 1. Manajemen nyeri
b/d agen keperawatan selama 5x24 jam pasien 1. Kaji secara komprehensif tentang nyeri
injuri fisik mampu untuk (lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
1. Mengontrol nyeri dengan indikator frekuensi, kualitas)
- Mengenal faktor-faktor penyebab nyeri 2. Observasi isyarat-isyarat non verbal klien
- Mengenal onset nyeri terhadap ketidaknyamanan.
- Melakukan tindakan pertolongan non analgetik 3. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran.
- Menggunakan analgetik 4. Gunakan komunikasi terapeutik agar
- Melaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan pasien dapat mengekspresikan nyeri.
- Mengontrol nyeri 5. Tentukan dampak dari ekspresi nyeri
Keterangan : terhadap kualitas hidup : pola tidur, nafsu
1 = tidak pernah dilakukan makan, mood, pekerjaan, tanggung
2 = jarang dilakukan jawab, relationship.
3 = kadang-kadang dilakukan 6. kaji pengalaman individu terhadap nyeri
4 = sering dilakukan 7. Evaluasi tentang keefektifan dari
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
5 = selalu dilakukan tindakan mengontrol nyeri yang telah
2. Menunjukkan tingkat nyeri dengan digunakan.
indikator 8. Berikan dukungan terhadap pasien dan
- Melaporkan nyeri keluarga.
- Melaporkan frekuensi nyeri 9. Berikan informasi tentang nyeri, seperti :
- Melaporkan lamanya episode nyeri penyebab, berapa lama terjadi, dan
- Mengekspresikan nyeri; wajah tindakan pencegahan.
- Menunjukkan posisi melindungi tubuh 10. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang
- Kegelisahan dapat mempengaruhi respon pasien
- Perubahan RR terhadap ketidaknyamanan.
- Perubahan TD 11. Ajarkan penggunaan teknik non
- Perubahan HR farmakologis.
- Kehilangan nafsu makan 12. Tingkatkan istirahat/tidur yang cukup.
Keterangan : 13. Monitor kenyamanan pasien terhadap
1 = Berat manajemen nyeri.
2 = Agak berat 2. Pemberian Analgetik
3 = Sedang 1. Tentukan lokasi nyeri, karakteristik,
4 = Sedikit kualitas dan keparahan sebelum
5 = Tidak ada pengobatan.
2. Berikan obat dengan prinsip 5 benar.
3. Cek riwayat alergi obat.
4. Libatkan pasien dalam pemilihan
analgetik yang akan digunakan.
5. Pilih analgetik secara tepat/kombinasi
lebih dari satu analgetik jika telah
diresepkan.
6. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
7. Monitor reaksi obat dan efeksamping
obat.
8. Dokumentasikan respon setelah
pemberian analgetik dan efek
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
sampingnya.
9. Lakukan tindakan-tindakan untuk
menurunkan efek analgetik.
PK : Perawat akan meminimalkan kompliksi 1. Kaji dan laporkan segera tanda-tanda yang
Peningkatan PTIK mengarah pada PTIK yang lebih hebat
Tekanan 2. Batasi cairan sesuai program terapi
Intrakranial 3. Elevasi kepala 30 – 40 derajat kalau tidak
(PTIK) ada kontraindikasi
4. Pertahankan kepala dan leher pada posisi
midline, hindari fleksi ekstensi dan rotasi
pada kepala dan leher
5. Kelola obat ; pelunak feses antitusif dan
antideuritik sesuai program
6. Pertahankan kebersihan jalan napas dan
beri oksigen sesuai program
7. Observasi dan awasi kondisi yang
menimbulkan agitasi
8. Anjurkan untuk membatasi aktivitas.
Asuhan Keperawatan Pada..., ANNISA RAKHMAH ISNAENI, Fakulatas Ilmu Kesehatan UMP, 2016