You are on page 1of 16

MAKALAH

‘‘PARAGRAF’’

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

RAHAYU PURWANTI

RICARDA ASRI NANI

YULIANA DEWI

SITI MAESAROH

SRI HANDAYANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA) SUMBAWA BESAR
TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah tentang
“PARAGRAF” ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah.

Ucapan terimakasih pula kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini yang telah memberikan masukan-masukan yang berharga
demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan. Akhir kata, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.

Sumbawa Besar, Desember 2015

penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………..

Daftar Isi …………………………………………………………………...…………..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang……………………………………………………………...

1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………..


1.3 Tujuan………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian paragraf……………………………………………………….

2.2 Ciri-ciri paragraf .....................................................................................

2.3 Syarat-syarat paragraf..............................................................................

2.4 Jenis-jenis dan contoh paragraf ...............................................................


A. jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuan...........................................
B. jenis-jenis paragraf berdasarkan kalimat utama...............................
C. jenis-jenis paragraf berdasarkan isi..................................................

2.5 Unsur-unsur paragraf.............................................................................

2.6 Macam-macam pola pengembangan paragraf.......................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................

3.2 Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Umumnya kesulitan pertama membuat makalah adalah mengungkapkan


pikiran menjadi kalimat. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan
ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih
luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas,maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?


2. Apa saja ciri-ciri paragraf?
3. Apa saja syarat-syarat paragraf?
4. Apa saja jenis paragraf dan contohnya?
5. Apa saja unsur-unsur paragraf?
6. Apa saja macam-macam pola pengembangan paragraf?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas,maka adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Menjelaskan pengertian paragraf.


2. Menjelaskan ciri-ciri paragraf
3. Menjelaskan syarat paragraf.
4. Menjelaskan jenis paragraf dan contoh paragraf.
5. Menjelaskan unsur-unsur paragraf
6. Menjelaskan macam-macam pola pengembangan paragraf
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris
baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri
dari satu paragraf. Jadi tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat
dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan
kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik,
kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.

2.2 CIRI-CIRI PARAGRAF

Menurut Abidin (2006: 161) mengatakan ciri-ciri paragraf adalah sebagai


berikut.
 Kalimat pertama bertakik ke dalam tujuh ketuk atau satu bab tik komputer.
 Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang diciptakan dalam
kalimat topik.
 Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang fungsinya menjelaskan.
 Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan
dalam kalimat penjelas.
Menurut Nursinto (2000: 15) ciri-ciri atau paragraf adalah sebagai berikut.
 Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang
relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam satu paragraf hanya
terdapat satu pokok pikiran.
 Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
 Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
 Paragraf adalah kesatua yang koheren dan padu.
 Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

2.2 SYARAT-SYARAT PARAGRAF

1. Kesatuan
Syarat kesatuan paragraf terpenuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling
berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf. Jika kalimat-kalimat yang ada dalam
paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf,
maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan. Jika kalimat-kalimat
yang terdapat dalam paragraf tidak saling berhubungan dan tidak mendukung dalam
pemaparan ide pokok paragraf, maka paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan

2. Kelengkapan

Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang baik memiliki kalimat topik dan
kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedang kalimat
penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok. Kalimat yang hanya terdiri atas satu
kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap. Ide pokok dan ide-ide penjelas
dalam paragraf yang baik ditata secara sistematis. Penggunaan ide dalam suatu paragraf
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alamiah dan secara logis. Urutan alamiah
berupa urutan waktu (kronologis), dan ruang (sudut pandang), sedang urutan logis berupa
urutan klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, pokok-rincian,
dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide penjelas dalam paragraf dapat berupa contoh,
ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alasan, fakta/data, dan analog.

3. Kepaduan

Paragraf yang baik harus memiliki kepaduan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang
dimaksud adalah adanya rangkaian anta rkalimat yang memudahkan pembaca untuk
memahami isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara yang satu
dengan yang lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal, di antaranya pengulangan kata kunci, pengulangan kata ganti, penggunaan
transisi, dan paralelisme.

2.4 JENIS-JENIS PARAGRAF


1. Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai
impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2. Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian
pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil
di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal
ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan
atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-
mana.

3. Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona
di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus
hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir
berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi
oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5. Narasi

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum
dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

A. Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya

1. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur
karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh
para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila
uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar
atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat
pengarang.
3. Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk
eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari
Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

B. Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama

1. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus
disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali
dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa,
sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran :

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
C. Macam-macam paragraf berdasarkan isi

1. Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi
basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang
tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh
hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2. Paragraf proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat
dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi
waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu
pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada
koherensi antar kalimat.

2.5 UNSUR-UNSUR PARAGRAF

1. Topik / gagasan utama

Topik atau gagasan utama adalah unsur yang paling penting karena unsur inilah yang menjadi
jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau gagasan
pengarang yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.

Unsur ini juga yang menjadi pembahasan di dalam sebuah paragraf. Jadi, kita ingin mengerti tentang
isi keseluruhan paragraf tersebut, temukanlah gagasan utamanya. Oleh karena itu, sebelum menulis
sebuah paragaraf tentukan terlebih dahulu topik atau gagasan utamanya.

2. Kalimat utama

Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah kalimat yang
mengandung gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat utama merupakan sebuah
kalimat yang bersifat umum. Hal ini dikarenakan agar bisa dikembangkan kemabali dengan kalimat –
kalimat penjelas.

Setiap paragraf memiliki satu atau dua kalimat utama. Letaknya pun berbeda – beda, ada yang
diletakan di awal paragraf, akhir paragraf, tengah paragraf, dan awal dan akhir paragraf.

Contoh:

 Kalimat utama di awal paragraf (Paragraf Deduktif)

Soto racikan bu Inah sangat lezat dan nikmat. Kuahnya terasa sangat istimewa karena memakai
kaldu ayam. Tak seperti soto lainnya yang biasa menggunakan tulang ayam, soto bu Inah
menggunakan daging ayam yang sangat banyak. Soto bu Inah juga menggunakan mie bihun buatan
sendiri yang sangat enak. Dia juga selalu menambahkan sayuran di dalam soto racikannya.

 Kalimat utama di tengah paragraf (Paragraf Ineratif)

Untuk mencapai kebahagian membutuhkan uang. Agar terhindar dari penyakit juga membutuhkan
uang. Bahkan untuk mati pun membutuhkan uang. Oleh sebab itu, uang menjadi hal yang sangat
berharga pada saat ini. Tanpa uang kita tidak bisa membeli kebutuhan hidup. Bahkan orang – orang
rela melakukan perbuatan kejahatan untuk mendapakan uang.

 Kalimat utama di akhir paragraf (Paragraf Induktif)

Tanaman kunyit bisa digunakan sebagai tanaman obat, yaitu untuk menyembuhkan penyakit –
penyakit seperti tifus, mag, dan lain – lain. Selain sebagai tanaman obat, kunyit juga dipakai sebagai
penyedap rasa dalam makan. Makanan yang diberi campuran kunyit akan memberikan kesan asam
sehingga makanan menajadi nikmat dan lezat. Bahkan kunyit juga diguanakan sebagai bahan
pewarna alami yang tanpa efek samping. Kunyit digunakan untuk memberikan warna kuning pada
makanan atau tekstil. Oleh karena itu, tanaman kunyit sangat bermanfaat bagi manusia.

 Kalimat utama di awal dan akhir paragraf (Paragraf Campuran)

Ikan arwana merupakan ikan idola bagi para pecinta ikan hias. Ikan ini memiliki tubuh yang panjang
dan indah seperti naga. Tubuh tersebut memiliki sisik yang indah dan beraneka ragam, ada yang
berwarna merah, hitam, dan perak. Ikan ini bergerak dengan sangat tenang dan anggun. Tetapi jika
sudah melihat mangsanya, dia akan sangat agresif. Kecantikan ikan ini tidak hanya terletak pada
tubuhnya saja, tetapi juga pada siripnya. Bagian ini akan mengibas dengan indahnya jika dia berenag.
Oleh karena itu, Banyak peghobi ikan hias yang mencintai ikan ini.

3. Kalimat pendukung

Kalimat pendukung adalah kalimat yang mengandung gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini
berfungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan
cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
Kalimat – kalimat ini harus saling terhubung secara koherence atau padu, sehingga tercipta sebuah
paragaraf yang baik dengan satu kesatuan ide.

4. Transisi

Agar menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf disusun dengan
menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa digunakan, yaitu
konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.

Konjungsi intra kalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak
kalimat. Contohnya adalah “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain – lain.

Konjungsi antar kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di
dalam paragraf. Contohnya adalah “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”,
“Disamping itu”, dan lain – lain.

5. Penegas

Unsur yang terakhir adalah penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam sebuah pargraf karena
tidak semua paragraf memiliki penegas. Fungsi dari penegas ini adalah untuk menambah daya tarik
sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang
gagasan utama.

2.6 MACAM-MACAM PENGEMBANGAN PARAGRAF POLA


1. Pengembangan Umum-Khusus:
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti ole pikiran-pikiran penjelas.

Contoh:

Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita
jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam
surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak
suasana.

2. Pengembangan Khusus-Umum:
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau
kesimpulan.

Contoh:

Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada
sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman
dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang
bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

3. Pengembangan dengan Alasan-alasan atau Sebab Akibat:


Pada paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai
akibatnya atau sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran
penjelas.

Contoh

(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali.(3) Telurnya
banyak.(4) Tahan terhadap berbagai penyakit.(5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat

4. pengembangan dengan perbandingan:


pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau
lebih.

Contoh

(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk kota
besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan
Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota negara.
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).

5. Pengembangan dengan Contoh:


Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-
contoh.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat member
kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi
kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah Cakrawa dan pemikiran dan
berbahasa yang luas.

3.2 SARAN

Diharapkan kritik dan saran dari teman-teman guna untuk menyempurnakan makalah
ini untuk seterusnya,
DAFTAR PUSTAKA

Budiharso, Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa Wahyu R.N,
Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha
Media.
Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo..
Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona
Jaya.

You might also like