Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Telah disahkan
Pada tanggal: ........................................................................................
Mengetahui
Kepala Pandan 2,
Setiwati, S.Kep. Ns
NIP:
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu : 30 Menit
Surabaya
I. Latar Belakang
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal ( < 45
– 50 mg / dL). Hipoglikemia perlu dicegah pada pasien diabetes yang mendapatkan
terapi pengendalian kadar glukosa darah karena dapat menyebabkan kematian
apabila kadar gula darah tidak segera ditingkatkan.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh penderita
diabetes melitus. Tidak seperti nefropati diabetik ataupun retinopati diabetik yang
berlangsung secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara akut dan tiba – tiba
dan dapat mengancam nyawa. Hal tersebut disebabkan karena glukosa adalah satu
– satunya sumber energi otak dan hanya dapat diperoleh dari sirkulasi darah karena
jaringan otak tidak memiliki cadangan glukosa. Kadar gula darah yang rendah pada
kondisi hipoglikemia dapat menyebabkan kerusakan sel – sel otak. Kondisi inilah
yang menyebabkan hipoglikemia memiliki efek yang fatal bagi penyandang
diabetes melitus, di mana 2% – 4% kematian penderita diabetes melitus disebabkan
oleh hipoglikemia.
Hipoglikemi adalah keadaan dimana kadar gula (glukosa) darah turun di
bawah normal. Gejala seseorang terkena hipoglikemi adalah Pusing, berkeringat
dingin, gelisah, bingung, sulit bicara, bahkan tidak sadarkan diri. Jika sudah
demikian, Pengobatan paling sederhana dengan memberi minum air gula atau
makanan yang manis-manis seperti permen, gula, coklat, dan lainnya. Jika
penderita tidak sadarkan diri, dapat diberikan suntikan glukosa dosis tinggi.
Hipoglikemi biasanya terjadi pada Penderita diabetes berat menahun sangat
peka terhadap hipoglikemi berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pankreasnya tidak
membentuk glukagon secara normal dan kelenjar adrenalnya tidak menghasilkan
epinefrin secara normal. Padahal, kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama
tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
III. Sasaran
1. Pasien
2. Keluarga pasien
IV. Materi
1. Pengertian Hipoglikemi
2. Penyebab Hipoglikemi
3. Gejala Hipoglikemi
4. Pengaruh kadar gula darah pada gejala Hipoglikemi
5. Pertolongan pertama bagi penderita diabetes melitus yang mengalami
hipoglikemi
6. Cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemi
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Flipchart
2. Leaflet
VII. Kegiatan
Keterangan:
= Peserta = Observer
= Penyaji = Fasilitator
= Moderator
IX. Pengorganisasian
X. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a) Peserta hadir diruang tunggu Pandan 2 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pukul 09.00 WIB.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan diruang tunggu Pandan 2
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
c) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
3. Kriteria Hasil
Peserta mampu:
1) Mengerti dan mampu menjelaskan pengertian Hipoglikemi
2) Mengerti dan mampu menjelaskan penyebab Hipoglikemi
3) Mengerti dan mampu menjelaskan gejala Hipoglikemi
4) Mengerti dan mampu menjelaskan apakah semakin rendah kadar
gula darah akan mempengaruhi gejala yang muncul.
5) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang pertolongan pertama
bagi penderita diabetes melitus yang mengalami hipoglikemi
6) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang akibat hipoglikemi yang
fatal bagi penderita diabetes melitus
7) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang cara mengurangi resiko
mengalami hipoglikemi.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hipoglikemi
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal
( < 45 – 50 mg / dL). Hipoglikemia perlu dicegah pada pasien diabetes yang
mendapatkan terapi pengendalian kadar glukosa darah karena dapat
menyebabkan kematian apabila kadar gula darah tidak segera ditingkatkan.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh
penderita diabetes melitus. Tidak seperti nefropati diabetik ataupun retinopati
diabetik yang berlangsung secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara
akut dan tiba – tiba dan dapat mengancam nyawa. Hal tersebut disebabkan
karena glukosa adalah satu – satunya sumber energi otak dan hanya dapat
diperoleh dari sirkulasi darah karena jaringan otak tidak memiliki cadangan
glukosa. Kadar gula darah yang rendah pada kondisi hipoglikemia dapat
menyebabkan kerusakan sel – sel otak. Kondisi inilah yang menyebabkan
hipoglikemia memiliki efek yang fatal bagi penyandang diabetes melitus, di
mana 2% – 4% kematian penderita diabetes melitus disebabkan oleh
hipoglikemia.
B. Penyebab Hipoglikemi
Berikut ini beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada
penderita diabetes:
1. Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi
dosis, atau terlalu banyak menggunakan obat-obatan oral pada kasus
diabetes tipe 2 yang juga dapat memicu pelepasan insulin berlebihan.
Salah satu obat tersebut adalah sulphonylurea.
2. Menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh kekurangan
asupan karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena penderita terlalu
banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan.
3. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan
perut kosong.
C. Gejala Hipoglikemi
Jika kadar gula darah terlalu rendah maka tubuh, termasuk otak, tidak akan
bisa berfungsi dengan baik. Dan jika itu terjadi, seseorang yang menderita
hipoglikemia bisa mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
1. Lelah
2. Pusing
3. Pucat
4. Bibir kesemutan
5. Gemetar
6. Berkeringat
7. Merasa lapar
8. Jantung berdebar-debar
9. Sulit berkonsentrasi
10. Mudah marah
1. Mengantuk
2. Gangguan penglihatan
3. Seperti kebingungan
4. Gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk
5. Kejang
6. Hilang kesadaran
Gejala yang memburuk tersebut umumnya terjadi ketika kadar gula darah
turun secara drastis akibat hipoglikemia yang tidak mendapat penanganan
tepat.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta: Media
Aesculapsis.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawawtan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Lampiran II
LEMBAR OBSERVASI
WAKTU KEGIATAN
Lampiran III
ABSENSI MAHASISWA
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Lampiran IV
ABSENSI PESERTA
Mengetahui,
Kepala Ruangan
Setiwati, S.Kep. Ns
NIP.