You are on page 1of 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENANGANAN KOMPLIKASI AKUT (HIPOGLIKEMI) PADA PASIEN


DIABETES MELITUS”
DI RUANG PANDA 2 RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh:

1. Ahdal Casanoval (P27820714006)


2. Nadya Nafis Shabirah (P27820714013)
3. Fenika Nikmatul Rizki (P27820714026)
4. Addib Auladana Farekha E.B (P27820714029)
5. Sinta Diani Rochmah (P27820714031)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENANGANAN KOMPLIKASI AKUT (HIPOGLIKEMI) PADA PASIEN
DIABETES MELITUS
Oleh:
Kelompok 2 Mahasiswa Tingkat IV Semester VIII
D4 Keperawatan Gawat Darurat
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Telah disahkan
Pada tanggal: ........................................................................................

Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Ruangan,

Dwi Adji Norontoko, S.Kep, Ns, M.Kep Setiwati, S.Kep. Ns


NIP. 196309171990031002 NIP.

Mengetahui
Kepala Pandan 2,

Setiwati, S.Kep. Ns
NIP:
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Komplikasi Akut (Hipoglikemi) Pada Pasien DM

Hari/tanggal : Rabu, 14 Maret 2018

Pukul : 09.00 WIB

Waktu : 30 Menit

Tempat : Ruang tunggu Pandan 2 RSUD Dr. Soetomo

Surabaya

I. Latar Belakang
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal ( < 45
– 50 mg / dL). Hipoglikemia perlu dicegah pada pasien diabetes yang mendapatkan
terapi pengendalian kadar glukosa darah karena dapat menyebabkan kematian
apabila kadar gula darah tidak segera ditingkatkan.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh penderita
diabetes melitus. Tidak seperti nefropati diabetik ataupun retinopati diabetik yang
berlangsung secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara akut dan tiba – tiba
dan dapat mengancam nyawa. Hal tersebut disebabkan karena glukosa adalah satu
– satunya sumber energi otak dan hanya dapat diperoleh dari sirkulasi darah karena
jaringan otak tidak memiliki cadangan glukosa. Kadar gula darah yang rendah pada
kondisi hipoglikemia dapat menyebabkan kerusakan sel – sel otak. Kondisi inilah
yang menyebabkan hipoglikemia memiliki efek yang fatal bagi penyandang
diabetes melitus, di mana 2% – 4% kematian penderita diabetes melitus disebabkan
oleh hipoglikemia.
Hipoglikemi adalah keadaan dimana kadar gula (glukosa) darah turun di
bawah normal. Gejala seseorang terkena hipoglikemi adalah Pusing, berkeringat
dingin, gelisah, bingung, sulit bicara, bahkan tidak sadarkan diri. Jika sudah
demikian, Pengobatan paling sederhana dengan memberi minum air gula atau
makanan yang manis-manis seperti permen, gula, coklat, dan lainnya. Jika
penderita tidak sadarkan diri, dapat diberikan suntikan glukosa dosis tinggi.
Hipoglikemi biasanya terjadi pada Penderita diabetes berat menahun sangat
peka terhadap hipoglikemi berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pankreasnya tidak
membentuk glukagon secara normal dan kelenjar adrenalnya tidak menghasilkan
epinefrin secara normal. Padahal, kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama
tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien


dan keluarga mampu memahami tentang cara penanganan komplikasi
akut ( hipoglikemi ) pada pasien diabetes melitus.

2. Tujuan Khusus

1) Memahami tentang pengertian Hipoglikemi


2) Memahami tentang penyebab Hipoglikemi
3) Memahami tentang gejala Hipoglikemi
4) Memahami apakah semakin rendah kadar gula darah akan
mempengaruhi gejala yang muncul.
5) Memahami tentang pertolongan pertama bagi penderita diabetes
melitus yang mengalami hipoglikemi
6) Memhami tentang akibat hipoglikemi yang fatal bagi penderita
diabetes melitus
7) Memahami tentang cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemi

III. Sasaran
1. Pasien
2. Keluarga pasien

IV. Materi
1. Pengertian Hipoglikemi
2. Penyebab Hipoglikemi
3. Gejala Hipoglikemi
4. Pengaruh kadar gula darah pada gejala Hipoglikemi
5. Pertolongan pertama bagi penderita diabetes melitus yang mengalami
hipoglikemi
6. Cara mengurangi resiko mengalami hipoglikemi

V. Metode
1. Ceramah

2. Tanya jawab
VI. Media
1. Flipchart

2. Leaflet

VII. Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan: Menyambut
1. Membuka acara dengan salam. salam dan
2. Memperkenalkan diri. mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari penyaji.
penyuluhan.
4. Menyebutkan judul materi
yang akan diberikan.
5. Melaksanakan kontrak waktu
dengan audiens.
2. 15 menit Penyuluhan Materi: Mendengarkan
1. Menjelaskan tentang dan
pengertian Hipoglikemi memperhatikan
2. Menjelaskan tentang penyebab penjelasan
Hipoglikemi penyaji.
3. Menjelaskan tentang gejala
Hipoglikemi
4. Menjelaskan apakah semakin
rendah kadar gula darah akan
mempengaruhi gejala yang
muncul.
5. Menjelaskan tentang
pertolongan pertama bagi
penderita DM yang mengalami
hipoglikemi
6. Menjelaskan tentang akibat
hipoglikemi yang fatal bagi
penderita DM
7. Menjelaskan tentang cara
mengurangi resiko mengalami
hipoglikemi.
5. 5 menit Evaluasi:
1. Tanya jawab dengan peserta Menjawab dan
penyuluhan. menjelaskan
2. Menyimpulkan dari materi pertanyaan.
penyuluhan.
6. 5 menit Penutup:
Mendengarkan
1. Mengucapkan terima kasih
dan mengucap
kepada peserta penyuluhan.
salam.
2. Mengucapkan salam.

VIII. Setting Tempat: Melingkar

Keterangan:

= Peserta = Observer

= Penyaji = Fasilitator

= Moderator

IX. Pengorganisasian

Pembimbing Ruangan : Setiwati, S.Kep. Ns

Pembimbing Pendidikan : Dwi Aji Norontoko M.Kep


Moderator : Addib Auladana F.E

Pemateri : Nadya Nafis Shabirah

Observer : Fenika Nikmatul Rizki

Dokumentasi : Ahdal Casanoval

Fasilitator : Sinta Diani Rochmah

X. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
a) Peserta hadir diruang tunggu Pandan 2 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pukul 09.00 WIB.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan diruang tunggu Pandan 2
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
c) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.

2. Kriteria Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.

3. Kriteria Hasil
Peserta mampu:
1) Mengerti dan mampu menjelaskan pengertian Hipoglikemi
2) Mengerti dan mampu menjelaskan penyebab Hipoglikemi
3) Mengerti dan mampu menjelaskan gejala Hipoglikemi
4) Mengerti dan mampu menjelaskan apakah semakin rendah kadar
gula darah akan mempengaruhi gejala yang muncul.
5) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang pertolongan pertama
bagi penderita diabetes melitus yang mengalami hipoglikemi
6) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang akibat hipoglikemi yang
fatal bagi penderita diabetes melitus
7) Mengerti dan mampu menjelaskan tentang cara mengurangi resiko
mengalami hipoglikemi.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipoglikemi
Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal
( < 45 – 50 mg / dL). Hipoglikemia perlu dicegah pada pasien diabetes yang
mendapatkan terapi pengendalian kadar glukosa darah karena dapat
menyebabkan kematian apabila kadar gula darah tidak segera ditingkatkan.
Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi yang dihadapi oleh
penderita diabetes melitus. Tidak seperti nefropati diabetik ataupun retinopati
diabetik yang berlangsung secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara
akut dan tiba – tiba dan dapat mengancam nyawa. Hal tersebut disebabkan
karena glukosa adalah satu – satunya sumber energi otak dan hanya dapat
diperoleh dari sirkulasi darah karena jaringan otak tidak memiliki cadangan
glukosa. Kadar gula darah yang rendah pada kondisi hipoglikemia dapat
menyebabkan kerusakan sel – sel otak. Kondisi inilah yang menyebabkan
hipoglikemia memiliki efek yang fatal bagi penyandang diabetes melitus, di
mana 2% – 4% kematian penderita diabetes melitus disebabkan oleh
hipoglikemia.

B. Penyebab Hipoglikemi
Berikut ini beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada
penderita diabetes:
1. Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi
dosis, atau terlalu banyak menggunakan obat-obatan oral pada kasus
diabetes tipe 2 yang juga dapat memicu pelepasan insulin berlebihan.
Salah satu obat tersebut adalah sulphonylurea.
2. Menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh kekurangan
asupan karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena penderita terlalu
banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan.
3. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan
perut kosong.
C. Gejala Hipoglikemi
Jika kadar gula darah terlalu rendah maka tubuh, termasuk otak, tidak akan
bisa berfungsi dengan baik. Dan jika itu terjadi, seseorang yang menderita
hipoglikemia bisa mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
1. Lelah
2. Pusing
3. Pucat
4. Bibir kesemutan
5. Gemetar
6. Berkeringat
7. Merasa lapar
8. Jantung berdebar-debar
9. Sulit berkonsentrasi
10. Mudah marah

Penderita hipoglikemia yang kondisinya makin memburuk akan mengalami


gejala-gejala seperti:

1. Mengantuk
2. Gangguan penglihatan
3. Seperti kebingungan
4. Gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk
5. Kejang
6. Hilang kesadaran

Gejala yang memburuk tersebut umumnya terjadi ketika kadar gula darah
turun secara drastis akibat hipoglikemia yang tidak mendapat penanganan
tepat.

D. Semakin Rendah Kadar Gula Darah Akan Mempengaruhi Gejala Yang


Muncul
Semakin rendah kadar gula darah maka gejala yang dirasakan akan semakin
berbahaya. Berikut ini adalah gejala-gejala yang akan dirasakan oleh
penderita DM ketika mengalami hipoglikemi sesuai dengan tingkat
penurunan kadar gula darah.
1. Kadar gula darah kurang dari 60 mg/dl
Penderita DM yang mengalami penurunan kadar gula darah sampai 60
mg/dl akan merasakan gejala-gejala akibat peningkatan hormon adrenalin
seperti tubuh gemetar, mengeluarkan keringat dingin, jantung berdebar
tak beraturan, penglihatan menjadi kabur, dan juga merasakan kelaparan.
2. Kadar gula darah kurang dari 40 mg/dl
Ketika kadar gula darah penderita DM kurang dari 40 mg/dl, maka akan
muncul beberapa macam gejala yang jauh lebih parah seperti kesulitan
berbicara, kurang bisa konsentrasi, merasakn seperti mabuk, dan mudah
mengantuk.
3. Kadar gula darah kurang dari 20 mg/dl
Jika kadar gula darah seorang penderita DM sudah berada dibawah 20
mg/dl, sebenarnya kondisi in bisa disebut sebagai kondisi yang sangat
berbahaya. Karena penderita DM yang memilikki kadar gula darah
dibawah 20 mg/dl sangat beresiko mengalami kejang-kejang, koma, dan
bahkan kehilangan nyawanya.

E. Pertolongan Pertama Bagi Penderita DM Yang Mengalami Hipoglikemi


Ketika penderita DM mengalami hipoglikemi, sebaiknya segera konsumsi
makan ringan yang mengandung karbohidrat seperti biskuit. Selain itu,
penderita DM yang mengalami penurunn kadar gula darah juga bisa
meminum minuman manis. Namun disarankan minuman manis yang alami
dari buah-buahan.

F. Akibat Hipoglikemi Yang Fatal Bagi Penderita DM


Salah satu akibat paling fatal dari tidak segera mengatasi masalah
penurunan kadar gula darah adalah rusaknya jaringan otak. Kerusakan ini
bersifat permanen dan jelasakan sangat mempengaruhi intelektual penderita
DM.

G. Cara Mengurangi Resiko Mengalami Hipoglikemi


1. Tidak terlambat atau lupa makan setelah mendapatkan suntikan insulin.
2. Jangan melakukan olahraga terlalu berlebihan.
3. Pantau kadar gula darah secara berkala.
4. Makan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
5. Kenali gejala-gejala hipoglikemi yng muncul.
6. Selalu siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala hipoglikemi
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015. Mengenal lebih dalam tentangkomplikasi akut diabetes melitus


hipoglikemi. Diakses dari http://obatdiabetesmelitus.co/komplikasi-
diabetes/mengenal-lebih-dalam-hipoglikemia-dan-hipergliekmia-bag-1/
pada tanggal 06 Maret 2018.

Anonim. 2017. Hipoglikemi. Diakses dari http://www.alodokter.com/hipoglikemi


pada tanggal 06 Maret 2018.

Brunner & suddarth. 2001. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta: Media
Aesculapsis.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawawtan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.

Lampiran II
LEMBAR OBSERVASI

WAKTU KEGIATAN
Lampiran III
ABSENSI MAHASISWA

NO NAMA NIM TTD


1. Ahdal Casanoval P27820714006
2. Nadya Nafis Shabirah P27820714014
3. Fenika Nikmatul Rizki P27820714026
4. Addib Auladana Farekha E.B P27820714029
5. Sinta Diani Rochmah P27820714031

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Dwi Adji Norontoko, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP. 196309171990031002

Lampiran IV
ABSENSI PESERTA

NO NAMA ALAMAT TTD


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Mengetahui,
Kepala Ruangan

Setiwati, S.Kep. Ns
NIP.

You might also like