You are on page 1of 5

ASSESMENT

Anamnesis
a. Identitas Pasien

Nama :Tn.G
Umur : 40 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Diagnosa Medis : TB Paru

b. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Tabel 2.2 Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Lemah, Batuk dan kurang nafsu makan
Riwayat Penyakit Sekarang TB Paru
Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga Ada saudara sebelah rumah yang menderita TB Paru

c) Berkaitan dengan Riwayat Gizi


Tabel 2.3 Berkaitan dengan Riwayat Gizi
Data Sosio ekonomi Penghasilan : -
Jumlah anggota keluarga : 3 orang (1 istri 2 anak)
Suku : sunda
Aktivitas fisik Jumlah jam kerja : -
Jumlah jam tidur sehari : -

Jenis olahraga :- Frekuensi : -


Alergi makanan -
Masalah gastrointestinal Nyeri ulu hati (ya/tidak), mual (ya), muntah
(ya/tidak), diare (ya/tidak), konstipasi (ya/tidak),
anoreksia (ya/Tidak), perubahan penciuman/
pengecapan (ya/tidak)

9
10

Penyakit kronik Jenis penyakit : -


Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan (-),Stomatitis (-), Gigi lengkap (-)
Pengobatan Vitamin / mineral / suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -

Perubahan berat badan Berkurang : - Lamanya : -


Disengaja/tidak
Mempersiapkan makanan Fasilitas memasak : -
Fasilitas menyimpan makanan : -
Riwayat/ pola makan - Sering mengkonsumsi 2x sehari 2 – 3
centong nasi
- Lauk hewani 2 – 3x/minggu 1 iris
- Lauk nabati 2x/ hari 1-2 potong
- Sayur 1-2 x/ hari 1-2 sendok sayur
- Buah 1-2x / minggu
- Sering mengkonsumsi gorengan atau kue
manis
Hasil Recall berdasarkan FFQ :
Energi = 1385 Kkal (%)
Protein = 34 g (%)
Lemak = 41 g (%)
Karbohidrat = 219 g (%)

Kesimpulan :
Pasien berumur 40 tahun dengan keluhan sering batuk-batuk dan kurang nafsu
makan serta mual. Aktivitas pasien sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
Riwayat makan pasien kurang baik dengan makan 2x sehari, dengan lauk hewani 2-
3x/minggu, lauk nabati 2x/hari dan sayur 1-2x/hari serta buah 1-2x/minggu. Pasien
sering mengkonsumsi gorengan atau kue manis.
Pembahasan Anamnesis :
Pasien menderita TB Paru berdampak pada menurunnya asupan dan
penggunaan nutrisi, sedangkan kebutuhan meningkat dengan tujuan untuk
mengatasi infeksi paru.
11

Antropometri

TB BB
160 cm 44 kg

BBI = (TB – 100)- 10%(TB-100)


= 60 – 6 = 54 kg, 60 + 6 = 66 kg
IMT = BB = 44 = 17,2 Kg/M2 status gizi Underweight ringan
(TB)2 (1,60)2
Pemeriksaan Biokimia
Tabel Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan
Awal MRS Kategori
Urin/darah
HB 13 g/dl Rendah
HT 35%
Eritrosit 3,75 juta/µl
Leukosit 12.000/mm3
BTA Positif

Kesimpulan :
Dari Pemeriksaan biokimia pasien dinyatakan leukosit tinggi sedangkan pada Hb,
Ht, dan Eritrosit rendah serta BTA dinyatakan positif, hal ini menunjukkan adanya
infeksi paru.
12

Pemeriksaan Fisik Klinik


a. Kesan Umum : lemah dan tampak kurus
b. Vital Sign
vital Sign
Vital Sign Nilai Normal Pemeriksaan

Tekanan Darah < 140/90 mmHg 120/90 mmHg


Respirasi 20-24 x/menit 90x/menit
Nadi 60-100 x/menit 20x/menit
Suhu 36 – 37 °C 37OC

Kesimpulan :
Secara umum keadaan pasien baik, tapi terlihat masih lemah.

Asupan Zat Gizi


Hasil recall 24 jam diet : Rumah Sakit

Diet RS : Bentuk makanan lunak dengan pola makan (3x makan


utama dan 2x snack)

Asupan Zat Gizi


Implementasi Energi Protein Lemak Karbohidrat
(Kcal) (gram) (gram) (gram)
Asupan oral 1050 27 24 178
Asupan Enteral - - - -
Parenteral - - - -
Kebutuhan
% Asupan

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil recall 1 x 24 jam yang didapat, terlihat bahwa pasien mengalami
asupan energi sedang % dari total energi yang dibutuhkan, Protein %, pada lemak
% dan karbohidrat defisit yaitu %.(Supariasa,2002)
13

Asupan makanan mempunyai peranan penting, asupan yang sesuai dengan


kebutuhan sangat perlu diperhatikan agar memiliki status gizi yang normal serta
tidak terjadi timbulnya komplik
2.6. Terapi Medis
Tabel 2.8 Terapi Medis
Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi

Omeprazol 1x40 mg obat anti mual


Codein 3x1 tablet obat batuk
OAT kategori I obat anti TB efek samping mual

You might also like