Professional Documents
Culture Documents
2, Juli 2010
113
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
with optimum cost is obtained when the addition is of one hour of work and
optimum time is obtained when the addition is of two hours of work.
Key words: acceleration, Microsoft Project, critical path, cost slope, time cost trade
off analysis, optimum.
114
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
sebut adanya kepastian tentang proyek Pada preseden diagram hubungan an-
yang harus dilaksanakan. Jika sudah ada tar kegiatan berkembang menjadi bebera-
ketetapan mengenai proyek yang akan di- pa kemungkinan berupa konstrain. Kons-
laksanakan, maka selanjutnya dilakukan train menunjukkan hubungan antar kegia-
tahap aplikasi network planning yang ter- tan dengan satu garis dari node terdahulu
diri dari tiga kelompok, yaitu: pembuatan ke node berikutnya. Satu konstrain hanya
desain, pemakaian desain, dan perbaikan dapat menghubungkan dua node. Karena
desain. setiap node memiliki dua ujung yaitu
Proses menyusun jaringan kerja dila- ujung awal atau mulai (S) dan ujung akhir
kukan secara berulang-ulang sebelum (F), maka ada empat macam konstrain
sampai pada suatu perencanaan atau jad- yaitu awal ke awal (SS), awal ke akhir
wal yang dianggap cukup realistis. Meto- (SF), dan akhir ke awal (FS). Pada garis
de jaringan kerja memungkinkan aplikasi konstrain dibubuhkan penjelasan menge-
konsep management by exception, karena nai waktu mendahului (lead) atau terlam-
metode tersebut dengan jelas mengidenti- bat/ tertunda (lag). Bila kegiatan (i) men-
fikasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat dahului kegiatan (j) dan satuan waktu ada-
kritis bagi proyek, terutama dalam aspek lah hari.
jadwal dan perencanaan. Umumnya kegia-
tan kritis tidak boleh lebih dari 20% total Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya
kegiatan proyek, dan dengan telah diketa- menjadi komponen-komponen kegiatan
huinya bagian ini maka pengelola dapat
memberikan prioritas perhatian (Soeharto,
1997).
Sistematika proses menyusun jaringan Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai
kerja secara ringkas dapat digambarkan urutan logika ketergantungan menjadi jaringan
kerja
seperti pada Gambar 1.
115
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
- TE = E, adalah waktu paling awal pe- rupakan angka terkecil dari jumlah ke-
ristiwa (node/ event) dapat terjadi giatan LS dan LF ditambah konstrain
(earliest time of occurrence), yang bersangkutan.Waktu mulai paling
- TL = L, adalah waktu paling akhir pe- akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS
ristiwa boleh terjadi (latest allowable (i), adalah sama dengan waktu selesai
event occurrence time). paling akhir kegiatan tersebut LF (i),
- ES adalah waktu mulai paling awal dikurangi kurun waktu yang ber-
suatu kegiatan (earliest start time). sangkutan.
- EF adalah waktu selesai paling awal Jalur dan kegiatan kritis
suatu kegiatan (earliest finish time). Jalur dan kegiatan kritis metode prese-
- LS adalah waktu paling akhir ke- den diagram sebagai berikut:
giatan boleh dimulai (latest allowable - Waktu mulai paling awal dan akhir ha-
start time) rus sama (ES = LS)
- LF adalah waktu paling akhir kegia- - Waktu selesai paling awal dan akhir
tan boleh selesai (latest allowable fi- harus sama (EF = LF)
nish time). - Krurn waktu kegiatan adalah sama de-
- D = Durasi, adalah kurun waktu suatu ngan perbedaan waktu selesai paling
kegiatan, umumnya dengan satuan akhir dengan waktu mulai paling awal
waktu hari, minggu, bulan, dan lain- (LF-ES = D)
lain. - Bila hanya sebagian kegiatan bersifat
Tenggang waktu total (Total Float) kritis, maka kegiatan tersebut secara u-
adalah jumlah waktu tenggang yang dida- tuh dianggap kritis.
pat bila semua kegiatan yang mendahului-
Biaya Proyek
nya dimulai pada waktu sedini mungkin
Ada beberapa jenis biaya yang berhu-
dan semua kegiatan yang mengikutinya
bungan dengan pembiayaan suatu proyek
terlaksana pada waktu yang paling lambat.
konstruksi, dapat dibedakan menjadi dua
Rumusan yang akan dipakai dalam perhi-
jenis yaitu:
tungan waktu pada penyusunan network
- Biaya Langsung (Direct Cost), adalah
planning dengan metode preseden dia-
biaya-biaya yang langsung berhubu-
gram adalah sebagai berikut :
ngan dengan pelaksanaan pekerjaan
Hitungan maju
konstruksi di lapangan, seperti: Biaya
Rumusan perhitungan waktu maju adalah
bahan/material, pekerja/upah, dan pera-
sebagai berikut:
latan.
- Waktu mulai paling awal dari kegiatan
- Biaya Tak Langsung (Indirect Cost),
yang sedang ditinjau ES (j), adalah sa-
adalah semua biaya proyek yang tidak
ma dengan angka terbesar dari jumlah
secara langsung berhubungan dengan
angka kegiatan yang terdahulu ES (i)
konstruksi di lapangan tetapi biaya ini
atau EF (i) ditambah konstrain yang
harus ada dan tidak dapat dilepaskan
bersangkutan.
da-ri proyek tersebut, seperti: Biaya
- Angka waktu selesai paling awala ke-
Over-head, biaya tak terduga dan keun-
giatan yang sedang ditinjau WF (j),
tungan/profit.
adalah sama dengan angka waktu mulai
paling awal kegiatan tersebut ES (j), di- Mempercepat Waktu Penyelesaian Pro-
tambah kurun waktu kegiatan yang ber- yek
sangkutan D (j). Mempercepat waktu penyelesaian pro-
Hitungan mundur yek adalah suatu usaha menyelesaian pro-
Rumusan perhitungan waktu mundur yek lebih awal dari waktu penyelesaian
adalah sebagai berikut: dalam keaadaan normal. Dengan diada-
- Hitung LF (i), waktu selesai paling ak- kannya percepatan proyek ini akan terjadi
hir kegiatan (i) yang ditinjau, yang me- pengurangan durasi kegiatan yang akan
116
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
diadakan crash program. Durasi crashing 1,5 (satu setengah) kali upah satu
maksimum suatu aktivitas adalah durasi jam.
tersingkat untuk menyelesaikan suatu akti- • Untuk setiap jam kerja lembur be-
vitas yang secara teknis masih mungkin rikutnya harus dibayar upah lem-
dengan asumsi sumber daya bukan meru- bur sebesar 2 (dua) kali upah satu
pakan hambatan (Soeharto, 1997). Durasi jam.
percepatan maksimum dibatasi oleh luas Dari uraian di atas dapat dirumuskan seba-
proyek atau lokasi kerja, namun ada gai berikut :
empat faktor yang dapat dioptimumkan Biaya lembur per hari = (jam kerja lembur
untuk melaksanakan percepatan pada sua- pertama x 1,5 x upah satu jam normal) +
tu aktivitas yaitu meliputi penambahan (jam kerja lembur berikutnya x 2 upah
jumlah tenaga kerja, penjadwalan kerja satu jam normal) …………….............(1)
lembur, penggunaan peralatan berat dan
pengubahan metode konstruksi di lapa- Produktivitas Kerja Lembur
ngan. Secara umum, produktifitas merupa-
kan perbandingan antara output dan input.
Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja
Dibidang konstruksi, output dapat dilihat
(Lembur)
dari kuantitas pekerjaan yang telah dilaku-
Adapun rencana kerja yang akan dila-
kukan dalam mempercepat durasi sebuah kan seperti meter kubik galian atau timbu-
pekerjaan dengan metode jam kerja lem- nan, ataupun meter persegi untuk pleste-
bur adalah: ran. Sedangkan imputnya merupakan jum-
- Waktu kerja normal adalah 8 jam lah sumber daya yang dipergunakan se-
perti tenaga kerja, peralatan dan material.
(08.00 – 17.00), sedangkan lembur di-
lakukan setelah waktu kerja normal. Karena peralatan dan material biasanya
- Harga upah pekerja untuk kerja lem- bersifat standar, maka tingkat keahlian te-
bur menurut Keputusan Menteri Te- naga kerja merupakan salah satu faktor
naga Kerja Nomor KEP. 102/ MEN/ penentu produktivitas.
VI/ 2004 pasal 11 diperhitungkan se- Apabila dilakukan kerja lembur akan
bagai berikut : terjadi penurunan produktivitas yang da-
pat dilihat pada grafik Gambar 2.
• Untuk jam kerja lembur pertama,
harus dibayar upah lembur sebesar
Indeks Produktivitas
Proyek Besar
1,4
1,3
1,2
1,1
117
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
Waktu Waktu
Dipersingkat Kurun Waktu
Normal
Gambar 3. Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu
kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997)
Titik A pada Gambar 3 menunjukkan Produktifitas harian sesudah crash
titik normal, sedangkan titik B adalah titik = (8 jam x prod. tiap jam) + (a x b x prod.
dipersingkat. Garis yang menghubungkan tiap jam) …………..……………… (5)
titik A dengan B disebut kurva waktu-bia- Dimana : a = jumlah jam kerja lembur
ya. Pada umumnya garis ini dapat diang- B = koefisien penurunan produktivitas
gap sebagai garis lurus, bila tidak (misal- kerja lembur
nya, cekung) maka diadakan perhitungan Crash duration =
persegmen yang terdiri atas beberapa garis Volume
lurus. Seandainya diketahui bentuk kurva ………......(6)
Pr od . harian sesudah crash
waktu-biaya suatu kegiatan, artinya de-
Normal cost pekerja perjam = harga per
ngan mengetahui berapa slope atau sudut
satuan pek. x prod. tiap jam………….(7)
kemiringannya, maka bisa dihitung berapa
Normal cost pekerja perhari = 8 jam x
besar biaya untuk mempersingkat waktu
normal cost tiap jam ………..….….….(8)
satu hari.
Normal cost = normal duration x normal
Penambahan biaya langsung (direct
cost pekerja perhari ……….............. (9)
cost) untuk mempercepat suatu aktivitas
Crash cost pekerja = normal cost pekerja
persatuan waktu disebut cost slope.
perhari + biaya lembur perhari ……...(10)
Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai
berikut:
118
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
Crash cost = crash duration x crash cost bah sesuai dengan waktu dan kemajuan
pekerja perhari …………………... (11) proyek. Meskipun tidak dapat diperhi-
Cost Slope = tungkan dengan rumus tertentu, tapi pada
Crash Cost − Normal Cost …..…(12) umumnya makin lama proyek berjalan
Normal Duration − Crash Duration makin tinggi komulatif biaya tak langsung
yang diperlukan (Soeharto, 1997). Pada
Hubungan Biaya Terhadap Waktu
Gambar 4 ditunjukkan hubungan biaya
Biaya total proyek adalah penjumlah-
langsung, biaya tak langsung dan biaya to-
an dari biaya langsung dan biaya tak
tal dalam suatu grafik dan terlihat bahwa
langsung yang digunakan selama pelaksa-
biaya optimum didapat dengan mencari
naan proyek. Besarnya biaya ini sangat
total biaya proyek yang terkecil.
tergantung oleh lamanya waktu (durasi)
penyelesaian proyek, kedua-duanya beru-
Bia ya Titik Terenda h
Total Biaya Proyek
Kurun Waktu
Gambar 4. Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak
langsung (Sumber : Soeharto, 1997)
Pertukaran Biaya Dan Waktu (Time berada pada lintas kritis dan mempunyai
Cost Trade Off) cost slope terendah. Menyusun kembali
Penyelesaian aktivitas di dalam suatu jaringan kerja. Mengulangi langkah ke-
proyek memerlukan penggunaan sejum- dua, dimana langkah kedua akan berhenti
lah sumber daya minimum dan waktu pe- bila terjadi penambahan lintasan kritis dan
nyelesaian yang optimum, sehingga akti- bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis,
vitas akan dapat diselesaikan dengan bia- maka langkah kedua dilakukan secara se-
ya normal dan durasi normal. Jika suatu rentak pada semua lintasan kritis dan per-
saat diperlukan penyelesaian yang lebih hitungan cost slope dijumlahkan. Lalu
cepat, penambahan sumber daya memung- langkah dihentikan bila terdapat salah satu
kinkan pengurangan durasi proyek dari lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitas-
suatu normalnya, tetapi biaya yang dike- nya telah jenuh seluruhnya (tidak mung-
luarkan akan lebih besar lagi. kin dikompres lagi) sehingga pengendali-
Dalam mempercepat penyelesaian sua- an biaya telah optimum. Kemudian dirinci
tu proyek dengan melakukan kompresi juga prosedur mempersingkat waktu de-
durasi aktivitas, harus tetap diupayakan ngan uraian sebagai berikut:
agar penambahan dari segi biaya semini- - Menghitung waktu penyelesaian pro-
mal mungkin. Pengendalian biaya yang yek.
dilakukan adalah biaya langsung, karena - Menentukan biaya normal masing-ma-
biaya inilah yang akan bertambah apabila sing kegiatan.
dilakukan pengurangan durasi. Kompresi - Menentukan biaya dipercepat masing-
ini dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang masing kegiatan.
119
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
120
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
121
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
122
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
Pada perhitungan crash durasi akan di- - Produktivitas tiap jam tenaga kerja
cari waktu dipersingkat pada masing-ma- merupakan produktivitas harian tena-
sing kegiatan. Perhitungan ini mengikuti ga kerja normal dibagi 8 jam (dalam
prosedur perhitungan sebagai berikut: satu hari digunakan 8 jam kerja nor-
- Volume (diketahui), Normal duration mal)
(diketahui) - Produktivitas harian sesudah crash
- Produktivitas harian tenaga kerja per- = (8 jam x prod. tiap jam)+(jam lem-
hari normal adalah volume kegiatan bur x koef.prod. x prod. tiap jam)
dibagi dengan waktu kegiatan normal …………………………..(persm 5)
(durasi normal)
Tabel 4. Koefisien Pengurangan Produktivitas
Jam Penurunan Prestasi Prosentase Koefisien
Lembur Indeks Kerja Prestasi Kerja Pengurangan
(jam) Produktivitas (per jam) (%) Produktivitas
a B c= b*a D e= 100% - d
1 0,1 0,1 10 0,9
2 0,1 0,2 20 0,8
3 0,1 0,3 30 0,7
4 0,1 0,4 40 0,6
Sumber : Hasil Perhitungan (2010)
Produktivitas harian yang terjadi setelah - Crash cost pekerja
diadakan crash program pada setiap ke- Normal cost pekerja perjam = prod.
giatan dengan anggapan bekerja dalam sa- tiap jam x harga satuan upah pekerja …
tu hari selama 8 jam kerja normal ditam- ……………..……………...…...(persm. 7)
bah lembur. Pada kerja lembur semua pe- Normal cost pekerja perhari = 8 jam x
kerja mengikuti kerja lembur dan tidak Normal cost pekerja perjam … (persm. 8)
adanya penambahan pekerja baik pada Biaya lembur pekerja per hari = (jam kerja
kerja normal maupun kerja lembur. lembur pertama x 1,5 x upah sejam nor-
Crash Duration adalah durasi kegiatan se- mal) + (jam kerja lembur berikutnya x 2
telah diadakan crash program pada kegia- upah sejam normal) …….......…(persm.1)
tan tersebut. Crash duration merupakan Crash cost pekerja perhari = (Normal cost
volume kegiatan dibagi produktivitas ha- pekerja perhari) + (biaya lembur perhari)
rian setelah crash program. Crash cost total yang dimaksud adalah
crash cost total dari sebuah aktivitas dura-
Crash Cost Pekerja, Crash Cost Total,
tion pada kegiatan tersebut atau besarnya
dan Cost Slope
biaya/ upah pekerja yang diprlukan untuk
Crash cost pekerja adalah besarnya bia-
menyelesaian kegiatan dengan kurun wak-
ya/upah pekerja yang diperlukan untuk
tu dipercepat (crash duration).
menyelesaikan kegiatan dengan kurun
Uraian perhitungan crash cost ini dapat di-
waktu dipercepat (crash duration), dalam
tulis sebagai berikut:
analisis ini percepatan dilakukan dengan
Crash cost = crash cost pekerja x crash
metode lembur.
duration
Adapun perhitungan crash cost pekerja
Perhitungan crash cost ini hanya dilaku-
dapat ditulis sebagai berikut:
kan pada aktivitas pada jalur kritis saja.
- Harga satuan upah pekerja (diketahui)
Cost slope adalah pertambahan biaya
- Produktivitas harian (diketahui dari
langsung (direct cost) untuk mempercepat
perhitungan sebelumnya)
suatu aktivitas persatuan waktu. Atau da-
- Produktivitas tiap jam (diketahui dari
pat dirumuskan sebagai berikut:
perhitungan sebelumnya)
123
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
Tabel 5. Rekapitulasi biaya dan waktu optimum untuk masing-masing waktu lembur
Jam Durasi setelah Perubahan Prosentase Biaya setelah Perubahan Prosentase Jumlah pekerjaan
lembur kompresi durasi perubahan kompresi biaya perubahan yang dilemburkan
(jam) optimum (hari) durasi optimum (Rp) biaya (pekerjaan)
(hari) (%) (Rp) (%)
normal 284 2.886.283.000,00
1 276 8 2,82 0,0272 8
2.885.498.895,84 784.104,16
2 270 14 4,93 2.885.582.622,65 700.377,35 0,0243 11
3 274 10 3,52 2.885.507.587,64 774.421,36 0,0269 9
4 272 12 4,23 2.885.976.041,34 306.958,66 0,0106 10
Sumber: Hasil Analisis (2010)
124
Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja .............................. Frederika
Gambar 5. Grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimum
pengurangan waktu selama 8 hari dari
Simpulan waktu normal 284 hari menjadi 276 ha-
Berdasarkan hasil analisis penamba- ri.
han jam kerja yang dilakukan pada Proyek - Waktu optimum didapat pada penam-
Pembangunan Super Villa dengan Time bahan dua jam kerja, dengan pengura-
Cost Trade Off Analysis dapat disimpul- ngan waktu selama 14 hari dari waktu
kan sebagai berikut: normal 284 hari menjadi 270 hari, de-
- Biaya optimum didapat pada penamba- ngan pengurangan biaya sebesar
han satu jam kerja, dengan pengura- Rp700.377,35 dari biaya normal
ngan biaya sebesar Rp784.104,16 dari Rp2.886.283.000,00 yang menjadi
biaya total normal yang jumlahnya sebesar Rp2.885.582.622,65.
sebesar Rp2.886.283.000,00 menjadi
sebesar Rp2.885.498.895,84, dengan
125
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Juli 2010
126