Professional Documents
Culture Documents
BAB1
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
I. 2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa
yang dimaksud dengan Mola Hidatidosa?
1.2.2. Apa
saja klasifikasi dari Mola Hidatidosa?
1.2.3. Apa
yang menyebabkan terjadinya Mola
Hidatidosa?
1.2.4. Bagaimana
patofisiologinya?
1.2.7. Apa
saja pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung diagnosa Mola Hidatidosa?
1.2.8. Penyakit
apa saja yang merupakan komplikasi dari Mola Hidatidosa?
1.2.9. Penyakit
apa saja yang dijadikan sebagai diagnosa banding pada Mola Hidatidosa?
1.2.10. Bagaimana
penatalaksanaan terapinya?
1.2.11. Bagaimana
asuahan keperawatan pada Mola Hidatidosa?
I. 3 Tujuan
1.3.1. Mengetahui
definisi Mola Hidatidosa.
1.3.2. Mengetahui
klasifikasi dari Mola Hidatidosa.
1.3.3. Mengetahui
etiologi dari Mola Hidatidosa.
1.3.4. Mengetahui
patofisiologi Mola Hidatidosa.
1.3.5. Mengetahui
manifestasi klinisnya.
1.3.6. Mengetahui
pemeriksaan fisik pada pasien dengan penyakit Mola Hidatidosa.
1.3.7. Mengetahui
berbagai jenis pemeriksaan penunjangnya.
1.3.8. Mengetahui
komplikasi dari Mola Hidatidosa.
1.3.9. Mengetahui
penyakit yang dapat dijadikan sebagai diagnosa banding pada Mola Hidatidosa.
1.3.10. Mengetahui
penatalaksanaan terapinya.
1.3.11. Mengetahui
asuhan keperawatan pada pasien Mola Hidatidosa.
BAB2
TINJAUAN MEDIS
2. 1 DEFINISI
2. 2 KLASIFIKASI
2.2.1 Mola
Hidatiforma (Kehamilan Mola).
2. 3 ETIOLOGI
1. Faktor
ovum
2. Infeksi
virus dan faktor kromosom yang belum jelas
3. Genetik
4. Gizi
2. 5 MANIFESTASI KLINIS
2.5.4. Anemia.
2. 6 PEMERIKSAAN KLINIS
2.6.5. Ultrasonografi.
2. 7 PEMERIKSAAN PENUNJANG
2.7.1. Pemeriksaan Laboratorik.
T3 dan T4 bila
ada gejala tirotoksikosis.
2. 8 KOMPLIKASI
6.8.1 Anemia.
6.8.2 Syok.
6.8.3 Infeksi.
6.8.4 Eklampsia.
6.8.5 Tirotoksikosis.
2. 9 DIAGNOSA BANDING
2.9.2. Abortus.
2.9.3. Hidramnion.
2.9.4. Gemeli.
2. 10
PENATALAKSANAAN MEDIS
B A B III
TINJAUAN KEPERAWATAN
3. 1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
3.1.1. Aktivitas
a. Kelemahan
b. Kesulitan ambulasi
3.1.2. Sirkulasi
a. Takikardia,
berkeringat, pucat, hipotensi (tanda syok).
b. Edema
jaringan.
c. Perdarahan
pervaginam
d. Sering
ditemukan preeklampsi
3.1.3. Eliminasi
a. Ketidakmampuan
defekasi dan flatus.
b. Diare
(kadang-kadang).
c. Cegukan;
distensi abdomen; aabdomen diam.
d. Penurunan
haluan urine, warna gelap.
e. Penurunan/tak
ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising usus kasar (obstruksi);
kekakuan abdomen, nyeri tekan. Hiperesonan/timpani (ileus); hilang suara pekak
diatas hati (udara bebas dalam abdomen).
3.1.4. Cairan
a. Anoreksia,
mual/muntah; haus.
b. Muntah
proyektil.
c. Membran
mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.
3.1.5. Kenyamanan / nyeri
a. Nyeri
abdomen, Distensi, kaku, nyeri tekan.
3.1.6. Pernafasan
a. Pernapasan
dangkal, takipnea.
3.1.7. Keamanan
a. Riwayat
inflamasi organ pelvik (salpingitis); infeksi pasca-melahirkan, abses
retroperitoneal.
c. Aktifitas janin.
Meski uterus cukup membesar secara khas tidak ditemukan aktifitas jantung
janin.
3. 2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.2.1. Resiko
tinggi terhadap devisit
volume cairan berhubungan
dengan perdarahan.
3.2.2. Gangguan
Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi.
3.2.3. Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri.
3.2.4. Cemas
berhubungan dengan kurang pengetahuan.
3.2.5. Gangguan
Body image b/d tidakan histerektomi.
3.2.6. Perubahan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah, stomatitis, faringitis
sekunder terhadap kemoterapi.
3.3 INTERVENSI
KEPERAWATAN
3.3.1. Resiko
tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji
kondisi status hemodinamika
b. Ukur
pengeluaran harian
g. Berikan
sejumlah cairan IV sesuai
indikasi
h. Evaluasi
status hemodinamika
3.3.2. Gangguan
Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan :
Intervensi :
a. Kaji
tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
b. Kaji
pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
d. Bantu
klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien
e. Evaluasi
perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
3.3.3. Gangguan
rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Intervensi :
a. Kaji
kondisi nyeri yang dialami klien
b. Terangkan
nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
c. Kolaborasi
pemberian analgetika
Tujuan :
Intervensi :
a. Kaji
tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit.
b. Kaji
derajat kecemasan yang dialami klien.
c. Bantu
klien mengidentifikasi penyebab kecemasan.
d. Asistensi
klien menentukan tujuan perawatan bersama.
e. Terangkan
hal-hal seputar Mola Hidatidosa yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga.
3.4 IMPLEMENTASI
Devisit Volume
Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Implementasi
Menerangkan
bahaya pengeluaran cairan Menyatakan
berlebihan takut dengan perdarahan, dan
menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Intake harian +
Melakukan 1200 cc, Output + 1400 cc.
penghitungan intake dan output
Menyatakan
Mengajarkan mengerti cara pengukuran cairan
cara mengukur kebutuhan cairan
sederhana
Menyatakan akan
berusaha banyak minum
Menganjurkan
klien cukup banyak minum dan
makan
Menyatakan akan
minum air tambahan 2 gelas tiap hari
Mengajarkan
cara menentukan jumlah minum
yang diperlukan selama
perdarahan
Gangguan rasa
nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan intrauterine
Implementasi
Klien diam,
menyatakan mengerti
Menerangkan
penyebab nyeri Klien
mengangguk
Menganjurkan
klien tidak banyak
bergerak/aktivitas
Klien mengangguk,
Menganjurkan menyatakan akan memperhatikan
klien untuk memberitahu kondisi tubuhnya
perawat bila nyeri bertambah
hebat
Cemas
berhubungan dengan kurang pengetahuan
Implementasi
Menerangkan Mengulang
bahwa ibu saat ini sebenarnya pernyataan bahwa dirinya tidak hamil.
tidak hamil.
Menyatakan ia
Menerangkan akan banyak istirahat
agar ibu banyak istirahat.
Menerangkan
perdarahan yang terjadi
3.5 EVALUASI
3.5.1. Kebutuhan
cairan terpenuhi
3.5.2. Dapat
beraktivitas secara maksimal
3.5.3. Nyeri
berkurang
3.5.4. Cemas
berkurang
3.5.5. Dapat
menerima kondisi (asepten)
3.5.6. Nutrisi
terpenuhi.
BAB 4
PENUTUP
4.1 kESIMPULAN
Daftar Pustaka
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad.
(1981). Obstetri Patologi, Elstar Offset, Bandung.
Fakultas
Kedokteran UI.2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1.Media
Aesculapius,