Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi tablet hisap minyak atsiri
kemangi (Ocimum americanum L.) menggunakan variasi konsentrasi
maltodekstrin sebagai pengikat dengan menggunakan metode kempa langsung.
Pada penelitian ini, minyak atsiri kemangi (Ocimum americanum L.) diperoleh
dengan cara destilasi uap-air. Tablet hisap dibuat dalam 4 formula yaitu Formula
A, Formula B, Formula C dan Formula D dengan variasi konsentrasi
maltodekstrin sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% sebagai bahan pengikat. Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa formula D dengan konsentrasi maltodekstrin
sebesar 40% memiliki mutu fisik tablet lebih baik dibandingkan formula lainnya,
dengan aroma bau khas kemangi, rasa sedikit manis, keragaman bobot rata-rata
2,028 gram, keseragaman ukuran tablet yaitu dengan diameter rata-rata 2,02 cm
dan ketebalan rata-rata 0,82 cm, kekerasan tablet rata-rata 13,35 kg/cm3, friabilitas
0,07% dan waktu hancur tablet selama 21,74 menit serta analisis kualitatif tablet
yang dihasilkan menunjukkan adanya minyak atsiri dalam tablet.
Kata kunci : Ocimum americanum L., minyak atsiri, tablet hisap, maltodekstrin,
kempa langsung.
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap Minyak
Atsiri Kemangi (Ocimum americanum L.) sebagai Antiplak Gigi” bertujuan untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sejak masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Sabrina, M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing pertama dan Ibu Eka
Putri, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, saran dan dukungan dalam penelitian ini.
Semoga kebaikan yang telah ibu berikan kepada penulis mendapatkan balasan
yang lebih baik dari Allah SWT.
2. Prof. Dr. (hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp. And., selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt selaku ketua Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Akademia Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Orang tuaku Raden Slamet Prihastoni dan Idawati yang tiada henti
mendoakan serta memberikan semangat, dukungan baik moral maupun
material hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak-kakakku yaitu Fithriana Ika Kusumaningtyas, SE., Denny Noor Rizkie
Maulana, ST., Kakak-kakak Iparku yaitu Rully Movizar, SE,MMSi dan
viii
Anugrah Verifinita, Adikku Nauval Dzulfikar Fachri dan Keponakan-
keponakanku yaitu Muhammad Fadhil Firdaus, Muhammad Farrel Rullyana
Putra, Muhammad Fathur Rasyid Rullyana Putra, dan Alfatih Nino Maulana
(almarhum) yang telah selalu mendoakan, memberikan semangat serta canda
dan tawa.
7. Sahabat-sahabatku tersayang yang telah memberikan canda, tawa, berbagi
ilmu, selalu ada dalam suka dan duka : Widya Larasaty, Warda Nabiella, Nur
Fitriyani, Fauziah Utami, Qaffah Silma Azaz, Nadya Zahrayny, Nurul
Fitrializa Rosdiani, Risda Yulianti, Gian Pertela, Istiqomah, Agung Priyanto,
Muhammad Arif, Muchammad Irsyad, Rizky Islamy Ramadhan, Chairunnisa,
Hani Haifa Putri, Mutia Sari Wardana dan Andy Rizky.
8. Teman-teman seperjuangan farmasi angkatan 2009 atas kebersamaan kita
yang tidak bisa dilupakan sampai kapan pun.
9. Kakak-kakak laboran FKIK, kak Rachmadi, kak Eris, kak Lisna, kak Liken,
Mba Rani, dan kak Tiwi atas dukungan dan kerjasamanya selama kegiatan
penelitian.
10. Kak Indah Prihandini, kak Dimas, kak Siti Ratna Juminar, kak Muhammad
Bima Muria, kak Dwiyanti dan kak Silma Awalia yang telah memberikan
masukan dan ilmu yang bermanfaat.
11. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan hingga terwujudnya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu Farmasi pada
khususnya. Amin.
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ............ x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
xi
Halaman
2.9 Instrumen ........................................................................... 20
2.9.1 Gas Chromatography – Mass Spectrophotometer
(GCMS) .................................................................. 20
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penggunaan Maltodekstrin dalam Farmasetika ....................... 17
Tabel 3.1 Komposisi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi ................. 24
Tabel 3.2 Indeks Kompresibilitas dan Kategorinya ............................... 26
Tabel 3.3 Laju Alir dan Sifat Alirannya ................................................ 26
Tabel 3.4 Kategori Aliran Serbuk Berdasarkan Sudut Istirahat ............. 27
Tabel 3.5 Penyimpangan Terhadap Bobot Tablet .................................. 27
Tabel 4.1 Hasil Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi
dengan Analisa GCMS .......................................................... 32
Tabel 4.2 Hasil Parameter Spesifik dan Non Spesifik Minyak Atsiri
Kemangi ............................................................................... 34
Tabel 4.3 Evaluasi Massa Cetak Tablet Hisap ...................................... 35
Tabel 4.4 Pengamatan Organoleptis Tablet Hisap Minyak Atsiri
Kemangi ............................................................................... 37
Tabel 4.5 Evaluasi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi ..................... 38
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ocimum americanum L. ...................................................... 6
Gambar 4.1 Herba Kemangi yang di layukan ......................................... 30
Gambar 4.2 Proses Destilasi Uap-Air Minyak Atsiri Kemangi ............... 31
Gambar 4.3 Minyak Atsiri Kemangi Hasil Destilasi Uap-Air ................. 31
Gambar 4.4 Hasil Kromatogram Komponen Kimia Minyak Atsiri
Kemangi dengan Analisa GCMS ........................................ 32
Gambar 4.5 Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi ................................. 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Proses Pembuatan Minyak Atsiri Kemangi ......................... 46
Lampiran 2 Proses Pembuatan Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi .... 47
Lampiran 3 Hasil Determinasi Tumbuhan ............................................. 48
Lampiran 4 Perhitungan Rendemen Minyak Atsiri Kemangi ................. 49
Lampiran 5 Hasil Uji Parameter non Spesifik Minyak Atsiri Kemangi .. 50
Lampiran 6 Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet ..................................... 51
Lampiran 7 Hasil Uji Keragaman Ukuran .............................................. 52
Lampiran 8 Hasil Uji Kekerasan Tablet ................................................. 53
Lampiran 9 Hasil Uji Analisis Kualitatif Tablet Hisap Minyak Atsiri
Kemangi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ............. 54
Lampiran 10 Certificate of Analysis (CoA) Sucrose Powder .................... 55
Lampiran 11 Certificate of Analysis (CoA) Aerosil .................................. 56
Lampiran 12 Alat dan Bahan ................................................................... 57
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
berbentuk bulat panjang dengan ukuran panjang daun mencapai 5 cm dan lebar
daun mencapai 2,5 cm (Hadipoentyanti dan Wahyuni, 2008).
Bunga kemangi merupakan bunga majemuk yang panjangnya dapat
mencapai 15 cm, tersusun berhadapan silang dengan 6 bunga membentuk
lingkaran (karangan semu) yang masing-masing terpisah dengan jarak mencapai 3
cm, berbentuk sederhana atau bercabang. Ibu tangkai bunga dan porosnya
berbentuk segi empat. Panjang daun pelindung pada bunga adalah 2-3 mm
berbentuk bulat panjang serta berbulu. Panjang tangkai bunga mencapai 4 mm,
sangat bengkok pada bagian atas. Kelopak bunga berbelah dua dengan panjang 2-
2,5 cm dan berbulu putih pada bagian luarnya serta berwarna putih. Mahkota
bunga berbentuk tabung berbibir dua dengan ukuran 4 mm dan berwarna putih.
Terdapat 4 benang sari yang berbentuk ramping dengan 2 benang sari yang lebih
panjang. Putik dengan 4 bakal biji dan 4 bakal buah serta 2 kepala putik
(Siemonsma dan Piluek, 1994).
mantel uap, pipa uap melingkar tertutup atau khas dari metode ini ialah kontak
langsung antara bahan dengan air mendidih.
b. Penyulingan dengan Air dan Uap
Pada metode penyulingan ini, bahan olah di letakkan di atas rak-rak atau
saringan berlubang. Ketel suling diisi dengan air sampai permukaan air berada
tidak jauh di bawah saringan. Air dapat di panaskan dengan berbagai cara yaitu
dengan uap jenuh yang basah dan bertekanan rendah. Ciri khas dari metode ini,
adalah : 1) uap selalu dalam keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu panas; 2)
bahan yang disuling hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas.
c. Penyulingan dengan Uap
Metode ketiga disebut penyulingan uap atau penyulingan uap langsung
dan prinsipnya sama dengan yang telah di bicarakan di atas, kecuali air tidak
diisikan ke dalam ketel. Uap yang digunakan adalah uap jenuh atau uap kelewat
panas pada tekanan lebih dari 1 atmosfir. Uap di alirkan melalui pipa uap
berlingkar yang berpori yang terletak di atas saringan .
2.4 Tablet
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes, 1979).
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat biasanya dibuat dengan
penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda
dalam ukuran, bentuk, berat kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam
aspek lainnya tergantung dari cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya
(Ansel, 1989).
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk tablet berkualitas baik adalah
sebagai berikut :
a. Kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik
selama fabrikasi/pengemasan dan pengangkutan hingga sampai pada
konsumen.
Tablet hisap yang baik memiliki kekerasan >10 kg/m3 (Hasyim, 2008; Lachman,
1994; Parrot, 1971).
e. Pemberi Rasa
Bahan pemberi rasa biasanya pada tablet kunyah atau tablet lainnya yang
ditujukan larut dalam mulut. Pada umumnya zat pemberi rasa yang larut dalam air
jarang dipakai dalam pembuatan tablet oleh karena stabilitasnya kurang baik
(Lachman, 1994).
Untuk tablet hisap, waktu huni tablet yang lama dalam rongga mulut
mensyaratkan agar formulator mengembangkan tidak saja produk dengan
penambah rasa yang menyenangkan, tetapi juga produk yang penambah rasanya
dapat menutupi dasar pahit yang mungkin dimiliki formulasi (Siregar, 2010).
2.7 Monografi Bahan Tambahan Tablet Hisap (Depkes, 1995; Rowe et al.,
2009)
a. Avicel PH 102
Sinonim : Microcel PH 102, microcristalin cellulose
Fungsi : Pengisi
Pemeriaan : Berbentuk serbuk halus, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Konsentrasi : Adsorben = 20-90%
Antiadheren = 5-20%
Disintegran Tablet = 5-15%
Pengikat/Pengisi Tablet = 20-90%
b. Talkum
Sinonim : Talk, hydrous magnesium calcium silicate
Fungsi : Sebagai zat lubrikan, antiadheren
Pemeriaan : Serbuk putih halus dan ringan, tidak berbau, hampir
tidak berasa.
Konsentrasi : Zat Glidant, Lubrikan = 1-10%
Zat Diluent = 5-10%
Zat antiadheren = 1-3%
c. Magnesium Stearat
Sinonim : Mg stearat, asam oktadekanoat, garam magnesium
Fungsi : Zat lubrikan (0,25-2 %)
Pemeriaan : Berbentuk serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah
melekat dikulit, bebas dari butiran.
d. Aerosil
Sinonim : Cab-o-sil, Colloidal Sillicon Dioxyde
Fungsi umum : Aerosol, glidant, adsorben, zat pensuspensi
Pemerian : Silika submikroskopik dengan ukuran partikel 15 nm
hablur, ringan, warna putih, tidak berbau, tidak berasa.
e. Sukrosa
Sinonim : Gula bit, gula, saccharum
Fungsi : Bahan pemanis
S. mutans merupakan bakteri utama yang terlibat dalam proses karies gigi
terutama pada saat awal terjadinya karies gigi terutama pada saat awal terjadinya
karies karena kemampuannya yang cepat dalam memfermentasi karbohidrat dan
umumnya ditemukan pada plak gigi (Kidd and Bechall, 1987; Mount dan Hume,
2005). Mekanisme perlekatan S.mutans pada permukaan gigi merupakan potensial
target yang penting untuk intervensi antikariogenik (Shemesh et al., 2007).
2.9 Instrumen
2.9.1 Gas Chromatography-Mass Spectrophotometer (GC-MS)
Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan komponen-komponen
yang dapat menguap dan hasil pemisahan dapat dilihat berupa kromatogram.
Spektroskopi massa adalah metode analisa dimana sampel yang dianalisa akan
diubah menjadi ion-ion gasnya dan massa dari ion-ion tersebut dapat diukur
berdasarkan hasil deteksi berupa spektrum massa.
Pemisahan komponen senyawa GC (Chromatography Gas) terjadi di
dalam kolom dengan melibatkan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam merupakan zat yang berada di dalam kolom sedangkan fase gerak adalah gas
pembawa (helium atau hydrogen). GC (Chromatography Gas) dengan teknik
pemisahan dimana solut-solut yang mudah menguap dan stabil terhadap
pemanasan akan bermigrasi melalui kolom yang merupakan fase diam dengan
suatu kecepatan yang tergantung pada ratio distribusinya. Pada umumnya solut
akan terelusi berdasarkan pada peningkatan titik didihnya (kecuali jika terjadi
interaksi khusus antara solut dengan fase diam). Pemisahan pada kromatografi gas
di dasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang
mungkin terjadi antara solut dengan fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan
mengelusi solut dari ujung kolom yang akan dihantarkan ke detektor. Penggunaan
suhu yang meningkat bertujuan untuk menjamin bahwa solut akan menguap dan
akan cepat terelusi, suhu yang biasa digunakan berkisar 50-350⁰C (Sudjadi,
2007).
METODE PENELITIAN
dengan energi 1,25 kv. Proses analisa ini memakan waktu 68 menit. Spektrum
massa masing-masing puncak senyawa hasil kromatogram GC-MS selanjutnya
dibandingkan dengan spektrum massa autentik yang ada pada bank NIST
(National Institute of Standard Technology) library (Sulianti, Sri Budi., 2008).
Tabel 3.1 Komposisi Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum americanum
L.)
Formula
Bahan Fungsi Bahan
A B C D
Antiadheren,
Talkum Lubrikan 5% 100 mg 100 mg 100 mg 100 mg
α = arc tan 2h
d
Keterangan : h = tinggi kerucut massa cetak tablet
r = jari-jari kerucut massa cetak tablet
< 25 Istimewa
25 – 30 Baik
30 – 40 Cukup
3.7 Evaluasi Sifat Fisik Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi (Depkes RI,
1979; Lieberman, Lachman, Schwartz, 1989)
a. Penampilan umum
Tablet dilihat bentuknya secara visual meliputi, ukuran tablet, bentuk, warna,
ada tidaknya bau dan bentuk permukaan.
b. Uji Keragaman Bobot
Dua puluh tablet ditimbang satu persatu secara seksama dan dihitung bobot
rata-rata tablet tersebut. Syarat uji keragaman bobot pada tabel berikut :
Jika ditimbang satu per satu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang lebih dari 5% dari bobot rata-ratanya dan tidak
satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-
ratanya.
c. Uji Keseragaman Ukuran
Sebanyak 20 tablet dipilih secara acak dikur tebal dan diameternya
menggunakan alat jangka sorong. Syarat keseragaman ukuran, kecuali dinyatakan
lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal
tablet.
d. Uji Kekerasan (Nursiah, Hasyim dkk., 2008)
Sebanyak 6 tablet diuji. Pengukuran kekerasan tablet menggunakan satuan
Kp atau kilopound atau penjepit, alat dijalankan sampai tablet pecah lalu dilihat
angka yang tertera pada alat.
e. Uji Keregasan (Lieberman, Lachman, Schwartz., 1989)
Ditimbang 20 tablet yang telah di bersihkan dari debu (W1) kemudian
dimasukkan ke dalam alat penguji friability, diatur kecepatan 25 rpm selama
empat menit. Tablet dikeluarkan dan ditimbang kembali (W2).
Friabilitas (%) = W1 – W2 ×100%
W1
Kehilangan berat lebih kecil dari 1% masih dapat dibenarkan.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi dengan
GCMS
Tabel 4.2 Hasil Parameter Spesifik dan Non Spesifik Minyak Atsiri Kemangi
Parameter Spesifik
Identitas Ocimum americanum L.
Famili : Lamiaceae
Organoleptik Bentuk Cairan
Warna Kuning Kecoklatan
Bau Khas Kemangi
Rasa Kelat, Agak Sedikit Pahit
antiadheren dan lubrikan digunakan aerosil sebesar 0,5%, talkum sebesar 5% dan
magnesium stearat sebesar 2%. Konsentrasi talkum dan magnesium stearat yang
digunakan adalah konsentrasi maksimal untuk mencegah menempelnya massa
tablet pada alat pencetak (Anwar, Effionora dkk., 2007)
Hasil evaluasi laju alir, sudut henti, kompressibilitas dan kadar lembab
massa cetak tablet hisap dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil evaluasi laju alir massa cetak tablet hisap untuk formula A, B, C dan
D berturut-turut adalah 7,48 gr/detik, 7,97 gr/detik, 7,02 gr/detik dan 7,12
gr/detik. Hal ini menunjukkan bahwa laju alir formula A, B, C, dan D memiliki
sifat aliran serbuk yang mudah mengalir. Menurut Voight (1994) laju alir 4-10
gr/detik memiliki sifat aliran serbuk yang mudah mengalir dan formula A, B, C,
dan D masih berada di dalam rentang 4-10 gr/detik.
dapat mengalir dengan baik dari hopper pada mesin tablet (Priambodo, Drajat
dkk.,2008).
Massa cetak tablet hisap minyak atsiri kemangi ini kemudian dilakukan
proses pencetakan dengan bobot tablet yang di rencanakan 2000 mg. Metode yang
dipilih untuk membuat tablet hisap minyak atsiri kemangi ini adalah metode
kempa langsung. Pemilihan metode ini dengan pertimbangan zat aktif yang sangat
kecil yaitu sebesar 10 mg, bila digunakan metode granulasi basah atau granulasi
kering dikhawatirkan zat aktif akan berkurang kadarnya selama proses granulasi.
Selain itu karena zat aktif merupakan minyak atsiri yang mudah menguap, maka
pemanasan saat pengeringan granul harus dihindarkan (Priambodo, Drajat dkk.,
2008).
Formula A Formula B
Formula C Formula D
3. Kekerasan (kg/cm3) 9,19 ± 0,121 11,79 ± 0,312 12,07 ± 0,390 13,35 ± 0,457
4. Friabilitas (%) 0,06 0,15 0,16 0,07
5. Waktu Hancur (menit) 2,56 8,30 16,39 21,74
Keragaman bobot dari tablet tergantung pada kecepatan alir massa cetak
dimana aliran massa cetak yang baik akan memudahkan serbuk masuk kedalam
ruang pencetakan tablet secara tepat dan seragam sehingga akan menghasilkan
tablet dengan ukuran yang seragam pula (Nursiah, Hasyim dkk., 2008).
Keragaman bobot merupakan parameter yang sangat penting dalam kualitas
tablet. Menurut Farmakope Indonesia Edisi 3 (Depkes, 1979) tablet dengan rata-
rata berat lebih dari 300 mg, tidak boleh ada 2 tablet yang bobotnya menyimpang
lebih dari 5% dari bobot rata-rata dan tidak satu tablet pun yang bobotnya
menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-rata. Hasil evaluasi keragaman bobot
tablet dari keempat formula memenuhi syarat yaitu bobot tablet dari keempat
formula tidak ada yang menyimpang lebih dari 5% dan 10% dari bobot rata-rata
masing-masing formula tablet. Keragaman bobot sangat dipengaruhi oleh baik
tidaknya sifat alir massa tablet. Sifat alir yang baik menyebabkan volume bahan
yang masuk ke dalam ruang kompresi akan seragam sehingga variasi berat tablet
yang dihasilkan tidak terlalu besar (Kuswahyuning, Rina dan Sri Sulihtyowati
Soebagyo., 2005). Data hasil uji keragaman bobot dapat dilihat pada lampiran 6.
Pengujian kualitas tablet hisap minyak atsiri secara kromatografi lapis tipis
menunjukkan bahwa senyawa yang dikandung minyak atsiri kemangi masih
terdapat di dalam tablet. Hal ini di tunjukkan dengan adanya bercak pada plat
kromatografi lapis tipis yang memiliki harga Rf yang sama yaitu 0,75. Bila dilihat
secara visibel tidak terlihat adanya bercak, sedangkan pada sinar UV 254 nm dan
UV 365 nm terlihat adanya bercak berwarna ungu. Hasil pengujian kualitas tablet
hisap minyak atsiri kemangi dengan kromatografi lapis tipis dapat dilihat pada
(lampiran 9).
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Maryati., dkk. 2007. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi
(Ocimum basillicum L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 8, No. 1 : 30-38.
Mount GJ and Hume WR. Preservation and Restorarion of Tooth Structure. 2nd
ed. Queensland: Knowledge Books and Software. 2005: 22-25.
Sofyan, Lukman Hakim dan Arsyadi. 2009. Penggunaan Maltodekstrin dari Pati
Beras (Oryza Sativa) sebagai Bahan Pengikat Tablet Asetosal. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 14, No.1.
Sudjadi . 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sulianti,Sri Budi. 2008. Studi Fitokimia Ocimum spp : Komponen Kimia Minyak
Atsiri Kemangi dan Ruku-Ruku. Berita Biologi 9(3). Bidang Botani, Pusat
Penelitian Biologi-LIPI.
Suwondo, Syarif. 2007. Skrining Tumbuhan Obat yang Mempunyai Aktivitas
Antibakteri Penyebab Karies Gigi dan Pembentuk Plak. Jurnal Bahan
Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 6, No. 2.
Thaweboon, Sroisiri., Thaweboon, Boonyanit. 2009. In Vitro Antimicrobial
Activity of Ocimum americanum L. Essential Oil Against Oral
Microorganisms. Southeast Asian J Trop Med Public Healt, Vol. 40 No. 5
United States Departement of Agriculture. Classification for Kingdom Plantae
Down to Species Ocimum canum Sims. [online].
http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=profile&symbol=
OCCA4&display=31
Voight, R., 1994. Lehrburch der Pharma Zeutishen Technology, Terjemahan
Soendari Noerono, Buku Pelajaran Tehnologi Farmasi, Edisi Ke-IV,
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wilkinson, J and R.J. Moore, 1982, Harry’s Cosmetology, George Goodwin HC,
London.
Diperoleh destilat
Evaluasi
Dicampurkan
Avicel PH 102 dan sukrosa diaduk
hingga homogen
Ditambahkan
Evaluasi Tablet
Lampiran 9. Hasil Uji Analisis Kualitatif Tablet Hisap Minyak Atsiri Kemangi
dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
1. Sinar UV 254 nm
A B C D E
2. Sinar UV 365 nm