You are on page 1of 14

BAB II

TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa : Dwi Roestoeti Tjahjani, S.Kep


NIM : 201503312
A. Pengkajian
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. J
Umur : 23 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tegal Sumur 4/2 Kec. Brati Kab. Grobogan
Diagnosa Medis : Post SC atas indikasi Kala I Fase Laten KPD 10 jam
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2016 Jam : 16.45 WIB
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2016 Jam : 14.30 WIB
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. M
Umur : 29 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tegal Sumur 4/2 Kec. Brati Kab. Grobogan
Hubungan dengan klien : Suami
3. KELUHAN UTAMA KLIEN
Ny. P mengeluh nyeri. Karakteristik nyeri:
P : Saat bergerak
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Diperut bekas operasi
S :5
T : 20-40 detik, hilang timbul
4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien hamil 39 mg, sejak tanggal 13 Juni 2016 pukul 01.00 wib perut terasa kenceng-
kenceng dan mulai pukul 06.00 keluar cairan. Kemudian oleh keluarga dibawa ke Puskesmas
Brati, dari hasil pemeriksaan bidan puskesmas kemudian diputuskan untuk di rujuk ke RSUD
Dr. Raden Soedjati. Setelah pasien diterima di IGD jam 16.00 WIB di RSUD Dr. Soedjati
langsung dilakukan pemeriksaan DJJ : 135-150 x/menit, TFU 31 cm, VT ɸ 1 porsio tebal,
KK (-), Hodge 1+, blood slim. Advis dokter Sp.OG jam 19.30 diprogram dipacu 8 tpm, jam
21.00 his bertambah DJJ 140x/mnt Tensi 114/60 mmhg nadi 80x/mnt. Jam 23.00 dimonitor
VT ɸ 1 Jari KK menempel, lapor dokter Sp.OG program untuk segera dilakukan tindakan
Operasi SC dengan indikasi Kala 1 17 jam KPD. Pada hari Senin, 13 Juni 2016 pukul 23.45
WIB telah dilakukan tindakan operasi sectio caesaria,kemudian jam 23.50 WIB bayi lahir
perempuan dengan BB: 2900 gram, PB: 47 cm, LK: 32 cm, LD: 31 cm, LILA: 11 cm dan
dengan Apgar Score 9.9.10, Anus (+), cacat (-), dilakukan injeksi vitamin K. Kemudian jam
23.55 WIB placenta lahir, kesan lengkap dan Ny. J diberi terapi injeksi metergyn 0,4 mg +
injeksi oksitosin 20 iu. Setelah diobservasi di kamar operasi, pada jam 01.00 Ny. J dipindah
ke Ruang Dahlia. Saat dikaji Ny. J mengeluh lemas dan nyeri pada luka bekas operasi. Saat
dikaji, hari 1 pasien post SC.
5. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Ny. J mengatakan, selama ini merasa sehat – sehat saja, tidak ada riwayat penyakit serius,
hanya batuk pilek dan demam biasa. Tidak ada alergi terhadap obat, makanan maupun
lingkungan.
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ny. J mengatakan didalam keluarga tidak ada yang pernah melakukan persalinan dengan SC,
didalam keluarga tidak ada riwayat kembar, tidak ada penyakit yang menular atau kronis.
7. PENGKAJIAN POLA FUNGSI
a. Persepsi Terhadap Kesehatan
1) Persepsi/arti sehat
Ny. J mengatakan kesehatan itu penting karena sehat itu nikmat dari Allah yang perlu
disyukuri. Kesehatan sangat penting untuk dijaga dan menjaga kesehatan merupakan
suatu kewajiban bagi semua orang. Jika ada anggota keluarganya yang sakit, Ny. J
langsung memeriksakan ke puskesmas.
2) Penjelasan atas kesehatan
Ny. J mengatakan dirinya dilakukan SC karena kondisi menjelang persalinan
mengalami ketuban pecah dini yang sudah 10 jam. Sekarang setelah operasi, Ny. J
merasakan nyeri diperut daerah operasi.
3) Promosi Kesehatan
Ny. J mengatakan sering mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang diadakan
di posyandu didaerah tempat tinggalnya.
4) Pemeriksaan diri sendiri
Ny. J mengatakan memeriksakan dirinya ke bidan dan puskesmas jika ada keluhan
atau tidak enak badan.
5) Pengetahuan tentang pemeriksaan diri sendiri
Ny. J mengatakan mengetahui pentingnya memeriksakan dirinya kepelayanan
kesehatan dalam rangka atau usaha mencegah timbulnya penyakit yang akan datang
baik pada diri sendiri maupun keluarga.

6) Perlindungan kesehatan
Ny. J mengatakan jarang sekali memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, tetapi
untuk kehamilanya rutin membawa ke Bidan atau Puskesmas terdekat.
7) Riwayat Medis
Ny. J mengatakan, didalam keluarganya belum pernah dilakukan operasi.
8) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny. J mengatakan, ketika anggota keluarganya ada yang sakit, maka langsung
diperiksakan ke puskesmas/RS.
b. Pola Bernapas
Sebelum masuk RS :
Ny. J mengatakan sebelum masuk RS pernapasannya biasa, tidak sesak napas, paling sakit
hanya batuk atau pilek.
Selama dirawat di RS :
Ny. J mengatakan tidak sesak napas, tidak batuk dan pilek, RR: 20 x/menit, pernapasan
tampak normal.
c. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Sebelum masuk RS :
Ny. J mengatakan minumnya banyak, dalam sehari habis 8-10 gelas (sekitar 1600-2000
cc). dan selama hamil Ny. S minum susu 2 x/hari.
Saat di RS :
Ny. J mengatakan selama di RS minumnya agak berkurang kurang lebih 500cc
d. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum masuk RS :
Ny. J mengatakan sebelum masuk RS, makan 3 x/hari dengan porsi sedang, komposisi:
nasi, sayur dan lauk.
Saat di RS :
Saat di RS Ny. J baru makan siang karena baru selesai operasi jam 23.45, dengan menu
makanan yang dari RS. Porsi makanan yang dari RS dihabiskan. Ny. J tidak ada gangguan
menelan.
Status nutrisi :
A : TB: 155 cm, BB: 58 kg
: IMT = BB/TB2(m)
: 58/1,552
: 58/3,1
: 18,7 (normal 18,5-22,9)
B : Hemoglobin: 11 g/dl
C : Klien tampak lemah, konjungtiva tidak anemis, turgor kulit elastic, membrane
mukosa lembab
D : Klien mendapat diet nasi dari RS dan dihabiskan setiap makan
e. Pola Eliminasi BAB dan BAK
Sebelum masuk RS :
Ny. J mengatakan sebelum masuk RS tidak ada gangguan dalam BAB dan BAK. BAB
1x/hari dengan konsistensi padat atau lembek, bau khas feses, warna kuning. BAK: 6-7
x/hari, warna kuning, tidak nyeri saat BAK.
Selama di RS :
Selama di RS Ny J belum BAB. BAK terpasang kateter, warna urine kuning agak coklat,
tidak ada darah, tidak nyeri saat BAK, urine: 600 cc.
f. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS :
Sebelum masuk rumah sakit, Ny. J bekerja sebagai ibu rumah tangga dan menjalankan
tugasnya dengan baik.
Selama di RS :
Selama di RS, Ny J terbaring diatas tempat tidur dan aktivitas dibantu oleh keluarga.
Klien mengatakan masih lemas dan masih bedres.
g. Pola Istirahat dan Tidur
Selama di rumah sakit pola tidur dan istirahat agak terganggu karena by menangis minta
minum. Klien tidur kurang lebih 3 jam/hari.
h. Pola Peran Berhubungan
Ny. J mengatakan, hubungannya dengan anggota keluarga terjalin dengan baik, hubungan
dengan tetangga baik. Saat di RS hubungan Ny. J dengan keluarga tidak ada perubahan.
Hubungan klien dengan suami baik, ditandai dengan suami selalu menunggui klien. Ny. J
juga komunikatif dengan perawat dan pasien lain.
i. Pola Nilai dan Kepercayaan
Ny. J beragama islam, taat beribadah. Klien yakin saat ini adalah ujian dari Allah.
j. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Ny. J mengatakan kenyamannya terganggu karena merasakan nyeri pada post SC, yang
sangat sakit jika untuk beregrak, klien tampak menahan sakit, meringis dan berhati-hati
saat bergerak.
k. Kebutuhan Belajar
Ny. J mengatakan sudah tahu tentang sakitnya dan operasinya, kondisinya dan bayinya.
Sehingga Ny. J tidak cemas karena bayinya sehat.
l. Kebutuhan Personal Hygiene
Selama di RS Ny J kebutuhan personal hygiene masih dibantu bidan dan keluarga.

m. Kebutuhan Pemenuhan ADL


Selama di RS kebutuhan klien dibantu oleh bidan dan keluarga, karena klien dalam
keadaan lemah dan masih bedres.
8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
Tanda-tanda Vital : TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 37,2o C, RR: 20 x/mnt
a. Kepala dan Leher
Bentuk kepala: Mesochepal, tidak ada chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam
diwajah), tidak ada hiperpigmentasi dileher, tidak ada lesi, kulit kepala bersih, rambut
tidak rontok dan tidak berketombe, rambut berwarna hitam, tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
b. Mata
Kedua mata simetris, pupil isokor, ukuran pupil 3 mm, reflek pupil terhadap cahaya
mengecil, konjungtiva tidak anemis, gerakan mata normal, kornea jernih, sclera tidak
ikterik, penglihatan normal.
c. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak ada polip hidung, tak tampak gerakan
cuping hidung, fungsi penciuman normal, tidak keluar cairan dari hidung (secret), tidak
ada nyeri tekan, tidak ada sinusitis.
d. Mulut
Bibir tidak sianosis, mukosa bibir lembab, bibir tidak pecah-pecah, gigi bersih, tidak ada
karies, tidak ada stomatitis, lidah merah, klien tampak menahan sakit dan meringis.
e. Telinga
Telinga simetris, bersih, tidak ada luka atau lesi, telinga dalam bersih, tidak ada secret,
fungsi pendengaran normal, tidak ada peradangan.
f. Jantung
I : Denyutan Ictus Cordis tidak tampak di mid clavicula 5 kiri
P : Denyutan Ictus Cordis tidak teraba di mid clavicula 5 kiri
P : Redup
A : S1 S2 reguler, tidak ada suara tambahan
g. Paru-Paru
I : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan, pernapasan spontan, pergerakan dinding dada maksimal, RR:
20 x/menit
P : Taktil fremitus simetris kanan dan kiri
P : Sonor
A : Vesikuler
h. Payudara
Payudara tampak bersih, warna aerola lebih gelap (hiperpigmentasi), putting susu
menonjol keluar, ASI dapat keluar, tidak ada nyeri tekan saat payudara dipalpasi.
i. Abdomen
I : Agak cembung, tampak luka post SC kurang lebih 18 cm, luka jahit horizontal,
luka tertutup kasa, tampak linea nigra.
A : Bising usus 15 x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan, TFU 2 jari dibawah pusar
P : Timpani
j. Genetalia
Tampak adanya lochea, warna lochea merah gelap, tidak ada luka jahit.
k. Ekstremitas
Kulit atau akral teraba hangat, tidak ada edema, turgor kulit elastic, CRT < 3 detik, tidak
ada tromboplebitis, tidak ada lesi, terpasang infuse RL 20 tpm.
Kekuatan dan tonus otot:
5555 5555
5555 5555

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium :
Tanggal 13 Juni 2016
Hasil Nilai Normal
HB :12, 1 12-16 gr/d
Leukosit : 10.100 4000-10.000 mm3
Trombosit : 332.000 150.000-500.000 mm3
Golongan Darah : AB (rh : +)
GDS : 73 74-110 mg/dl
K : 3,97 3,6-5,5 mm/L
Na : 138,8 135-155 mm/L
Cl : 105,7 95-108 mm/L
CT : 2’ 53” 2 – 6 menit
BT : 1’ 00” 1-6 menit
Hbs Ag : Negatif
Tanggal 14 Juni 2016
HB :11,0
b. Terapi :
Tanggal 14 juni 2016
1) Infuse RL 20 tpm
2) Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam
3) Injeksi ketorolax 30 mg/8 jam
4) Injeksi Vitamin C 200 mg/24 jam
Tanggal 15 juni 2016
1) Cefadroxil 3 x 500 mg
2) Mefinal 3 x 500 mg
3) Hemafort 2 x 100 mg

10. PROSES KEPERAWATAN


a. Analisa Data
No Hari/tgl Data Fokus Kemungkinan Masalah
Penyebab Keperawatan
1 Selasa, DS: Klien mengeluh nyeri. Terputusnya Nyeri akut
Karakteristik nyeri:
14/6/16 kontinuitas
P: Saat bergerak
Jam 15.30
Q: Seperti tertusuk-tusuk jaringan
R: Diperut bekas bagian
bawah
S: 5
T: 20-40 detik, hilang
timbul
DO:
- Klien tampak menahan
sakit
- Klien tampak meringis
- Tampak berhati-hati saat
bergerak
- Tampak luka jahit post SC
tertutup perban diperut
- TD: 130/80 mmHg, N: 80
x/menit, S: 37,20 C, RR: 20
x/menit
2 Selasa, DS : klien mengatakan Imobilisasi Defisit
14/6/16 badannya lemas, masih sekender efek perawatan diri
Jam 14.30
bedres, semua kebutuhan narkose (ADL)
dibantu oleh keluarga,
sakit saat bergerak
DO :
 Klien Tampak Lemah
 Klien Tampak Hanya
Berbaring Diatas Tempat
Tidur
 Kebutuhan ADL klien
dibantu
 Hb: 11 G/DlPost Sc Hari 1
3 Selasa, DS : Klien mengatakan bekas Jahitan post SC Kerusakan
14/6/16 operasi terasa nyeri, ada integritas kulit
Jam 14.30
jahitan diperut
DO :
Tampak luka jahitan post
SC tertutup kasa diperut
klien

b. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Defisit perawatan diri (ADL) berhubungan dengan imobilisasi efek dari narcose
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan jahitan post SC
c. Rencana Tindakan
Hari/ta No. Tujuan Rencana Rasional TTD
nggal DX Tindakan
Selasa, 1 Setelah dilakukan 1. kaji skala dan 1. Untuk Tjahja
14/6/16 tindakan karakteristik mengetahui
Jam
keperawatan, nyeri tingkatan nyeri
14.30
diharapkan nyeri dan menentukan
berkurang atau intervensi
2. Monitor
hilang. Criteria selanjutnya
tanda-tanda 2. Nyeri
hasil:
- Ekspresi wajah vital menyebabkan
relaks gelisah serta TD
- Tidak meringis
3. Atur posisi dan nadi
kesakitan
nyaman meningkat
- Skala nyeri
4. Ciptakan 3. Untuk
berkurang
lingkungan mengurangi nyeri
menjadi 1-3 4. Untuk
yang nyaman
- TTV dalam
5. Ajarkan mengurangi nyeri
batas normal
teknik
5. Merilekskan otot,
(TD: 120/70
relaksasi
mengalihkan
mmHg, N: 60-
missal teknik
perhatian dan
100 x/menit,
napas dalam
sensori nyeri
RR: 12-20 6. Kolaborasi
x/menit, S: 36- pemberian 6. Meningkatkan
370 C) analgesic kenyamanan dan
sesuai mempercepat
indikasi proses
ketorolax 30 penyembuhan
mg/ 8 jam
( 04,12,20)

Selasa, 2 Setelah dilakukan 1.Kaji kemampuan 1. Menentukan Tjahja


14/6/16 tindakan klien dalam tingkat toleransi
Jam
14.30 keperawatan beraktivitas dan menentukan
2.Kaji respon klien
diharapkan ADL intervensi
terhadap aktivitas
klien tidak selanjutnya
3.Catat tipe
2. Untuk mengetahui
terganggu.
anastesi yang
Kriteria hasil: perubahan pada
- Klien mampu diberikan pada
klien dalam
melakukan saat intra partus
kelemahan
4.Rencanakan
ADL dengan 3. Pengaruh anastesi
kegiatan yang
sedikit bantuan dapat
- Klien tidak akan dilakukan
mempengaruhi
lemah untuk memulai
aktivitas klien
- Klien dapat
latihan mobilisasi 4. Perencanaan
beraktivitas 5.Bantu dalam
disesuaikan dengan
- TTV dalam
pemenuhan
kemampuan klien
batas normal
aktivitas dan 5. Dapat memberikan
(TD: 120/70
ADL sesuai rasa tenang dan
mmHg, N: 60-
kebutuhan, aman pada klien
100 x/menit,
khususnya cairan. karena kebutuhan
RR: 12-20 6.Anjurkan klien
klien terpenuhi.
x/menit, S: 36- untuk istirahat
Meningkatkan
7.Jelaskan pada
370 C)
toleransi aktivitas.
klien perlunya
6. Dengan istirahat,
mobilisasi
dapat mempercepat
pemulihan tenaga
untuk beraktivitas
7. Dapat
meningkatkan
proses
penyembuhan
Selasa, 3 Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui Tjahja
14/6/16 tindakan tanda-tanda kondisi kulit dan
Jam
keperawatan gangguan menentukan
14.30
diharapkan integritas intervensi
integritas kulit kulit selanjutnya
2. Berikan 2. Mempercepat
membaik.
Criteria hasil: perhatian dan penyembuhan
- Luka jahitan
perawatan luka
cepat pulih 3. Mencegah
pada kulit
- Jaringan parut
3. Lindungi perluasan luka
minimal
kulit yang
sehat dari
kemungkinan
4. Mempercepat
maserasi
penyembuhan
4. Jaga
luka dan
kelembaban
meminimalkan
kulit
jaringan parut
5. Memperbaiki
5. Anjurkan
sirkulasi area
klien untuk
luka, sehingga
latihan gerak
cepat sembuh dan
jaringan parut
minimal
6. Kolaborasi
6. Mempercepat
pemberian
proses
obat sesuai
penyembuhan
indikasi
d. Implementasi
Hari/tgl/jam No. Tindakan Respon dan Hasil TTD
DX
Selasa, 1  Mengkaji skala dan S : Klien mengeluh nyeri, Tjahja
14/6/16 karakteristik nyeri karakteristik nyeri:
Jam: 14.30 P: Saat bergerak
Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Diperut bekas operasi
S: 5
T: 20-40 detik, hilang timbul
O : Klien tampak menahan sakit,
tampak berhati-hati saat bergerak,
1
Jam: 14.45  Mengatur posisi nyaman tampak menjaga area nyeri
S : Klien mengatakan luka jahit
semi fowler
semakin sakit jika posisi miring
1 O : Klien tampak nyaman dengan
 Menciptakan suasana posisi tiduran semi fowler
nyaman S : Klien mengatakan suasana sudah
1
Jam: 15.00
2 nyaman
 Mengukur TTV O : Suasana lingkungan tidak rame
 Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan badannya
klien dalam beraktivitas lemas, belum berani banyak
gerak, hanya tiduran diatas
tempat tidur
O : TD: 130/80 mmHg, N: 80
1
Jam: 15.10
x/menit, S: 36,80 C, RR: 20
 Mengajarkan teknik x/menit. Klien tampak lemah,
2 relaksasi napas dalam tiduran diatas tempat tidur, ADL
Jam 15.30
3
dibantu keluarga
S : Klien mengatakan akan
 Memandikan klien
 Mengobservasi tanda- mempraktekkan yang sudah
tanda gangguan diajarkan
O : Klien mau berlatih
integritas kulit
S : Klien merasa nyaman dan segar
O : klien nampak bersih dan segar
2
S : Klien mengatakan ada luka
 Menjaga kelembaban jahitan diperutnya dan terasa
2
kulit sakit
 Menganjurkan klien O : Tampak ada luka jahitan post SC
untuk latihan gerak kurang lebih 12 cm diperut klien
3
 Menjelaskan pada klien S:-
Jam 16.00
O : Kelembaban kulit sudah dijaga
3 tentang perlunya S : Klien mengatakan “iya”
mobilisasi O : Klien tampak kooperatif

 Menganjurkan klien S : Klien mengatakan jika sudah


1
untuk makan makanan tidak lemas, maka akan mulai
Jam 20.00
tinggi protein banyak latihan gerak
 Memberikan injeksi O : Klien tampak kooperatif
Jam 21.00 S : Klien mengatakan “iya”
ceftriaxone 1 gr O : Klien tampak mengerti
S:-
O : Ceftriaxone 1 gr sudah
dimasukkan melalui selang iv
 Memberikan injeksi
tidak ada alergi
ketorolax 30 mg S:-
O : Ketorolac 30 mg sudah diberikan
 Memotivasi untuk
melalui iv klien kooperatif
istirahat S : Klien mengatakan akan istirahat
O : Klien tampak istirahat
Rabu, 15/6/16 Tjahja
Jam 14.30 2  Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan sudah bisa
duduk sebentar-sebentar
klien dalam beraktivitas
Jam 15.00 1 O : Klien tampak membaik
 Mengkaji skala dan S : Klien mengeluh nyeri,
karakteristik nyeri karakteristik nyeri:
P: Saat bergerak
Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Diperut bekas operasi
S: 3
3 T: 20-40 detik, hilang timbul
 Mengobservasi tanda- O : Klien tampak sedikit berhati-hati
saat bergerak, tampak menjaga
3 tanda gangguan area nyeri, tampak tidak terlalu
Jam: 15.00 menahan sakit
2
integritas kulit O : Klien tampak nyaman
 Menjaga kelembaban S : Klien mengatakan luka jahitan
kulit diperutnya panjang
2  Menganjurkan klien O : Klien tampak ada luka post SC
untuk latihan gerak S:-
Jam 15.30 O : Kelembaban kulit terjaga
 Menjelaskan pada klien
tentang perlunya
Jam 18.00 1.2.3 S : Klien mengatakan sudah belajar
mobilisasi dan latihan gerak
membantu ADL klien O : Klien tampak kooperatif

2  Memberikan obat oral , S : Klien mengatakan “iya”


cefadroxil 500mg, O : Klien tampak mengerti, ADL
klien terbantu
Jam 21.00 mefinal 500mg,
hemafort 100mg. S : Klien mengatakan luka post SC
 Mengukur TTV tidak begitu sakit
Kamis, 1 O : Luka tampak kemerahan, kering,
16/6/16 tidak keluar darah
Jam 14.30 S : klien mengatakan mau diminum
 Memotivasi untuk obatnya
Jam 16.00 O : Obat diminum klien, tidak alergi
istirahat
S:-
Jam 18.00 O : TD: 130/70 mmHg, N: 80
1.2.3  Mengkaji kemampuan x/menit, S: 36,70 C, RR: 20
klien dalam beraktivitas x/menit
S : Klien mengatakan “iya”
Jam 18.00  Mengkaji skala dan O : Klien tampak bersedia
1 S : Klien mengatakan akan istirahat
karakteristik nyeri O : Klien tampak istirahat

Jam 21.00  Mengatur posisi semi


fowler

 Mengobservasi tanda-
tanda gangguan
integritas kulit

 Menjaga kelembaban
kulit
 Menganjurkan klien
untuk latihan gerak

 Menjelaskan pada klien


tentang perlunya
mobilisasi dan
membantu ADL klien

 Memberikan injeksi
ketorolac 30 mg

 Mengukur TTV

 Memberikan obat oral,


cefadroxil 500mg,
mefinal 500mg,
hemafort 100mg.
 Memotivasi untuk
istirahat
e. Catatan perkembangan
Hari/tgl/jam No. Perkembangan Pasien TTD
DX
Selasa, 1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang , karakteristik nyeri: Tjahja
P : Saat bergerak
14/6/16
Q : Seperti tertusuk-tusuk
Jam: 21.00
R : Diperut bekas operasi
S:4
T : 20-40 detik, hilang timbul
O : Klien tampak agak rilex, tetap menjaga area nyeri, . TD:
130/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,80 C, RR: 20 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa, 2 S : Klien mengatakan badannya sudah tidak lemes lagi, mau Tjahja
14/6/16 latihan jalan-jalan.
Jam: 21.00 O : Klien tampak segar, sudah jalan-jalan, pemenuhan ADL
sebagian masih dibantu oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa, 3 S : Klien mengatakan ada jahitan luka operasi diperutnya Tjahja
O : Tampak ada luka diperut klien, luka post SC kurang lebih
14/6/16
Jam: 21.00 14 cm, belum kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Rabu, 1 S : Klien mengeluh nyeri, karakteristik nyeri: Tjahja
P: Saat bergerak
15/6/16
Q: Seperti tertusuk-tusuk
Jam 21.00
R: Diperut bekas operasi
S: 3
T: 20-40 detik, hilang timbul
O : Klien tampak sedikit berhati-hati saat bergerak, tampak
sedikit menahan sakit, tampak menjaga area nyeri. TD:
120/70 mmHg, N: 82 litrm x/menit, S: 36,70 C, RR: 20
x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Rabu, 2 S : Klien mengatakan sudah bisa jalan-jalan , Tjahja
O : Klien tampak segar, sudah bisa duduk-duduk tetapi ADL
15/6/16
Jam 21.00 masih keluarga yang membantu
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Rabu, 3 S : Klien mengatakan ada jahitan luka operasi diperutnya Tjahja
O : Balutan luka post op tampak kering dan bersih
15/6/16
A : Masalah belum teratasi
Jam 21.00
P : Lanjutkan intervensi
Kamis 1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang , karakteristik nyeri: Tjahja
16/6/16 P : Saat bergerak
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Diperut bekas operasi
S:1
T : 20-40 detik, hilang timbul
O : Klien tampak agak rilex, tetap menjaga area nyeri, . TD:
130/70 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,80 C, RR: 20 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan status kesehatan
2 S : Klien mengatakan badannya sudah tidak lemes lagi, mau Tjahja
latihan jalan-jalan.
O : Klien tampak segar, sudah jalan-jalan, pemenuhan ADL
sebagian masih dibantu oleh keluarga
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan status kesehatan
3 S : Klien mengatakan ada jahitan luka bekas operasi Tjahja
diperutnya
O : luka operasi tampak bersih dan kering, tidak terdapat tanda
radang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan status kesehatan

You might also like