Professional Documents
Culture Documents
JAMUR (FUNGI)
MARIANA WAHJUDI
FF Ubaya - Maret 2015
Topik
• Karakteristik fungi
• Infeksi Fungi
Pendahuluan
• Fungi = mycota = cendawan
• Termasuk organisme eukariotik
• Mycology (mikologi):
– myco = fungus (jamur)
– -logy = ilmu
→ ilmu yang mempelajari fungi
Karakteristik jamur
• Eukariot
• Umumnya multiseluler, kecuali ragi
• Reproduksi dengan spora seksual (meiosis) dan spora
aseksual (mitosis), tergantung spesies dan kondisi.
• Pada umumnya non-motil walaupun beberapa di antaranya
memiliki suatu fase motil
• Tidak memiliki klorofil
• Heterotrof: tidak dapat membuat makanannya sendiri.
Sebagai decomposer. Makanan dicerna kemudian diabsorbsi
– Parasitik: tumbuhan, hewan atau manusia
– Saprofitik
– Simbiose mutualistik
Karakteristik jamur
• Umumnya perlu lingkungan yang lebih kering dan asam
dibandingkan dengan bakteri.
Haustoria:
• Modifikasi hifae, terdapat pada jamur parasitik.
• Fungsi: mengabsorbsi nutrien dari inang
• Beberapa jamur bahkan memiliki hifa untuk memangsa hewan.
Pertumbuhan jamur
Sistem reproduksi
• Reproduksi Aseksual:
– Reproduksi yang tidak didahului oleh peleburan 2 inti sel
maupun proses meiosis
– Budding: tak ada spora, sel kecil tumbuh dari tubuh
induknya, melepaskan diri dan tumbuh.
– Spora aseksual
• Arthrospora atau arthrokonidia
– Fragmentasi hifa. Contoh: pada Monilia, Geotrichum
candida
• Klamidospora:
– dinding tebal
– Contoh: pada Ustilago maydis
• Sporangiospores.
– Ujung hifa atau sel menggembung seperti kantung di
dalamnya terdapat sporangiospora. Spora berdinding,
non motil.
– Pada Rhizopus
• Blastospora hifa memanjang seperti balon atau
tunas
– Pada Ascomycota and Basidiomycota,
• Konidiospora
– Contoh: pada Penicillium
• Reproduksi seksual:
– Reproduksi yang melibatkan peleburan inti 2 sel induk
– Turunannya berbeda dari kedua induknya.
– Spora seksual:
• Ascospora
• Basidiospora
• Zygospora
Klasifikasi jamur
Klasifikasi Tiga Domain
• Eukarya – eukariotik,
Eukariot
Kingdom:
Hewan,Tumbuhan, Fungi
dan Protista
• Bacteria – prokariot, bakteri
sejati
• Archaea – prokariot,
Archaebacteria
Siklus hidup
Basidiomycetes
3. Zygote Fungi (Zygomycota)
• Reproduksi secara aseksual atau seksual (dengan gamet).
• Menghasilkan spora seksual zygosporangia.
• Contoh: jamur
roti dan tempe.
Rhizopus
4. Imperfect Fungi (Deuteromycota)
• Tahap reproduksi seksual belum diketahui.
• Biasanya diletakkan dalam kelompok ini hingga siklus
reproduksinya telah ditemukan
Peranan Fungi dalam bidang farmasi
1. Produksi makanan
• Ragi (Yeast): untuk membuat roti, bir dan anggur
• Jamur: keju.
(misalnya Blue Cheese, Roquefort, Gorgonzola).
• Jamur tempe
2. Melawan penyakit
• Antibiotika yang mencegah pertumbuhan bakteria,
misalnya Penicillin
Alexander Fleming
3. Penyebab penyakit.
• Parasit: menggunakan materi organik dari organisme hidup.
• Hubungan simbiotik parasitik (yang satu dirugikan dan yang
lain diuntungkan).
• Menjadi parasit penyebab penyakit, misalnya:
– Corn Smut
– Wheat Rust
– Athlete’s Foot
Athlete’s Foot
Corn Smut Wheat Rust
Infeksi Fungi
• Mycoses : Penyakit yang disebabkan oleh jamur
Candidiasis
• Disebabkan oleh Candida albicans, patogen
oportunis
• dapat terjadi karena penekanan bakteri kompetitor
oleh antibiotika
• Terjadi pada kulit dan membran mukosa dari saluran
genitourinary dan mulut
• Thrush: suatu infeksi membran mukous mulut
• Pengobatan topikal dengan miconazole
atau nystatin
Candidiasis
Aspergillus fumigatus
• Menyebabkan aspergillosis
• Dapat menyebabkan infeksi pada berbagai jaringan,
termasuk otak, paling umum paru-paru.
• Invasi dan kerusakan jaringan dapat menyebar dan
berakibat fatal.
• Tipe aspergillosis paling umum: allergik dan invasive
aspergillosis.
Histoplasma capsulatum
Ringworm
Emerging Fungal Pathogens
30
31
Agen antijamur
Beberapa agen antifungi:
• Amphotericin B
– Golongan polyene.
– Drug of choice untuk infeksi jamur sistemik. Afinitas terhadap ergosterol >
kholesterol.
• Azoles
Menghambat ergosterol. Contoh ketoconazole dan fluconazole. Untuk infeksi jamur
muco-kutaneous candidiasis, dermatofitosis, dan sistemik.
• Griseofulvin
mekanisme aksi belum diketahui. Untuk infeksi kulit dan kuku akut..
• 5-fluorocytosine
Flucytosine atau 5-FC menghambat sintesis RNA terutama untuk cryptococcosis.
• Terbinofine (Lamisil)
(E)-N-(6,6-dimethyl-2-hepten-4-ynyl)-N-methyl-1-naphthalenemethanamine hydrochloride
(terbinafine hydrochloride). Untuk infeksi kuku jari.
• Caspofungin
1-[(4R,5S)-5-[(2-aminoethyl)amino]- N2-(10,12-dimethyl-1-oxotetradecyl)- 4-hydroxy
[(3R)- 3-hydroxy-L-ornithine] pneumocandin B0.
Menghambat enzim β(1,3)-D-Glucan synthase dan mengubah dinding sel jamur.
TERIMA KASIH