You are on page 1of 12

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DASAR DENGAN PENGGUNAAN INTERNET

PATOLOGIS PADA MAHASISWA PENGUNJUNG RUANG LAYANAN DIGITAL


PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA TAHUN 2017

Uswatun Hasanah, Eka Yulia Fitri S, Hikayati


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

ABSTRACT

Anxiety was postulated to be a strong predictor of pathological internet use (Weinstein, 2010;
Kim, 2009; as cited in Carli, et al. 2012). However, there is a discrepancy between the postulate
and the result of a systematic review by Carli et al. (2012). The review showed that almost half
of the studies found no association between anxiety and pathological internet use. The purpose
of this study was to identify the association between levels of trait anxiety and pathological
internet use in university student visitors of Digital Service Room at UNSRI Indralaya Library.
The design of this study was an analytical survey with cross sectional approach. This study
involved 73 repondents (including 11 drop out samples) who was obtained using consecutive
sampling technique. The data was analyzed using univariat analysis, bivariate analysis, and
multivariate analysis. According to the logistic regression analysis result, the obtained p-
value=0,041 (p<0,05). This result showed that there was significant association between levels
of trait anxiety and pathological internet use after the controling counfounder (gender). It is
expected for the internet access in Digital Service Room at UNSRI Indralaya Library to be
monitored and partialy restricted. The university student visitors are also expected to be able to
use adaptive coping mechanism to relieve anxiety and, in addition, be able to control and regard
their usage of internet in order to avoid pathological internet use. It is expected as well for
further research to include more specific activities regarding online activities. It will be more
preferable to study phenomena of PIU using design that has the ability to determine probability
or relative risk.

Keywords: Levels of trait anxiety, University students, Pathological internet use.


Bibliography: 45 (1966-2017).
Abstrak

Ansietas merupakan prediktor kuat dari penggunaan internet patologis (Weinstein, 2010; Kim,
2009; dikutip Carli, et al. 2012). Akan tetapi, terdapat kesenjangan antara postulat tersebut
dengan review sistematis yang dilakukan oleh Carli et al. (2012) yang menunjukkan bahwa
hampir setengah dari studi tidak menemukan hubungan yang signifikan antara ansietas dengan
penggunaan internet patologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat ansietas dasar dengan penggunaan internet patologis pada mahasiswa pengunjung Ruang
Layanan Digital Perpustakaan UNSRI Indralaya. Desain penelitian yang digunakan adalah survei
analitik dengan pendekatan cross sectional. penelitian ini melibatkan 73 responden (termasuk 11
sampel drop out) yang didapatkan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis
data yang digunakan univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik).
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik didapatkan p-value=0,041 (p<0.05). Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat ansietas dasar dengan penggunaan
internet patologis setelah dilakukan pengontrolan variabel konfounder (jenis kelamin). Akses
internet di Ruang Layanan Digital Perpustakaan UNSRI Indralaya diharapkan mampu dimonitor
dan dibatasi secara parsial. Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan mekanisme koping
yang adaptif untuk mengatasi ansietas serta memperhatikan dan mampu mengontrol penggunaan
internetnya agar dapat terhindar dari penggunaan internet patologis. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat meneliti secara spesifik tentang aktivitas apa saja yang mahasiswa lakukan
selama berinternet dan akan lebih baik jika dapat meneliti fenomena PIU dengan desain
penelitian yang dapat mengetahui probabilitas ataupun risiko relatif.

Kata kunci : Tingkat ansietas dasar, Mahasiswa, Penggunaan Internet Patologis.


Kepustakaan: 45 (1966-2017).
PENDAHULUAN penelitian lebih lanjut dengan label adiksi game
online (Internet Gaming Disorder). Sebuah
Internet merupakan salah satu studi nasional oleh tim dari Klinik Gangguan
manifestasi kemajuan teknologi yang banyak Kontrol Impuls (Impulse Control Disorders
menarik minat masyarakat saat ini, baik di Clinic) di Stanford University School of
negara maju maupun berkembang. Internet Medicine memperkirakan satu dari delapan
dalam peradaban modern berfungsi sebagai orang Amerika menderita setidaknya satu dari
media komunikasi, sosialisasi, dan edukasi delapan indikator Penggunaan Internet
(Kaess et al., 2014). Indonesia sebagai salah Patologis. Sementara itu, di Cina, Korea
satu negara berkembang memiliki peringkat Selatan, dan Taiwan, laporan media telah
pengguna internet aktif yang tinggi. Menurut menunjukkan bahwa Penggunaan Internet
Internet World Stats, per Juni 2016 Indonesia Patologis telah mencapai proporsi epidemik
menempati peringkat ke-8 di dunia sebagai (Young & Abreu, 2011).
negara dengan jumlah pengguna internet Menurut Young & Abreu (2011),
tertinggi, yaitu sekitar 88 juta pengguna dari kemudahan dalam mengakses internet bagi
hampir 260 juta populasi total. Selain itu, dalam mahasiswa memberikan kontribusi dan
pengaksesan internet melalui perangkat mobile dorongan untuk tingginya prevalensi
per Juli 2016, Indonesia menempati posisi penggunaan internet patologis di kampus. Hal
pertama di Asia Pasifik dengan waktu rata-rata ini terlihat dari beberapa studi dimana
penggunaan mobile web melalui smartphone prevalensi penggunaan internet patologis pada
mencapai 66 menit per hari remaja berkisar 4,6 hingga 4,7%. Kemudian
(https://www.statista.com/). diikuti oleh populasi umum antara 6 – 15 %.
Angka pengguna internet yang begitu Sementara itu, pada mahasiswa berkisar antara
tinggi tersebut dapat berarti masyarakat 13 hingga 18,4%.
Indonesia memiliki kesempatan untuk Berdasarkan studi pendahuluan, hasil
berkomunikasi, bersosialisasi, dan mendapat rekapitulasi oleh Bagian Tata Usaha
edukasi dengan lebih leluasa sehingga dapat Perpustakaan UNSRI Indralaya menunjukkan
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas bahwa total kunjungan Ruang Layanan Digital
hidupnya. Akan tetapi, ada kalanya penggunaan Perpustakaan UNSRI Indralaya periode Januari
internet justru dapat mengarahkan kepada hingga April 2017 mencapai 14.552 kunjungan
kondisi yang didefinisikan dalam Diagnostic dengan rata-rata kunjungan perbulan sebanyak
and Statistical Manual of Mental Disorders 3.638.
(DSM) sebagai gangguan jiwa, yaitu suatu Selain itu, persentase ansietas paling
sindroma psikologis atau perilaku yang tinggi yang dialami mahasiswa pengunjung
signifikan secara klinis yang berhubungan Ruang Layanan Digital (Digital Service)
dengan penderitaan saat ini (present distress) Perpustakaan UNSRI Indralaya adalah ansietas
ataupun dengan peningkatan yang signifikan dasar (trait anxiety). 75% mahasiswa yang
pada risiko kematian, penderitaan, disabilitas, dilibatkan dalam studi pendahuluan mengalami
atau kehilangan kebebasan (American ansietas ujian ringan, 13% ansietas ujian sedang,
Psychiatric Association, 2000; dikutip dan 13% ansietas ujian tinggi. 50% mahasiswa
Aboujaoude, 2011). Penggunaan internet yang memiliki skor ansietas sesaat (state anxiety) ≤
berdampak buruk seperti inilah yang dikenal median skor (≤39,50) dan 50% memiliki skor
sebagai Pathological Internet Use (PIU) atau ansietas sesaat (state anxiety) > median skor
Penggunaan Internet Patologis. Penggunaan (>39,50). Sementara itu, persentase mahasiswa
Internet Patologis ini tertera dalam section III dengan skor ansietas dasar (trait anxiety) >
DSM-5 sebagai kondisi yang membutuhkan rerata skor (>45,25) adalah 63% dan persentase
mahasiswa dengan skor ansietas dasar (trait HASIL DAN PEMBAHASAN
anxiety) ≤ rerata skor (≤45,25) adalah 38%.
Selain melihat gambaran tingkat Analisis Univariat
ansietas, saat studi pendahuluan peneliti juga 1. Ansietas
mewawancarai mahasiswa-mahasiswa
pengunjung Ruang Layanan Digital
Perpustakaan UNSRI Indralaya untuk melihat
gambaran penggunaan internetnya. Pertanyaan
wawancara terdiri dari 8 item. 8 item tersebut
disusun berdasarkan Internet Addiction
Diagnostic Questionnaire (IADQ) milik Young Terdapat 53,2% responden dengan
(Ramadana, 2015). Penggunaan internet tingkat ansietas dasar sedang.
seseorang dikatakan penggunaan internet
patologis jika memenuhi 5 dari 8 kriteria (item) 2. Penggunaan Internet Patologis
yang ditanyakan (Young, 1998). Hasil
wawancara tersebut menunjukkan 63%
mahasiswa dengan penggunaan internet
patologis (memenuhi ≥5 kriteria penggunaan
internet patologis). 4 hasil wawancara
mahasiswa digugurkan dengan pertimbangan Terdapat 61,3% responden dengan
jawaban didapat saat lingkungan tidak kondusif penggunaan internet patologis.
(mahasiswa terburu-buru untuk pulang dan
ketika mahasiswa sering mendapat distraksi saat 3. Harga Diri
akan menjawab).
Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian untuk melihat apakah ada hubungan
yang bermakna antara tingkat ansietas dasar
dengan penggunaan internet patologis pada
mahasiswa pengunjung Ruang Layanan Digital
(Digital Service) Perpustakaan Universitas Terdapat 53,2% responden dengan
Sriwijaya Indralaya. tingkat harga diri tinggi.

BAHAN DAN CARA


Penelitian ini merupakan penelitian survei
analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
pengunjung Ruang Layanan Digital 4. Jenis Kelamin
Perpustakaan Universitas Sriwijaya Indralaya. 51,6% responden berjenis kelamin
Teknik sampling yang digunakan adalah laki-laki.
consecutive sampling. Penelitian ini
menggunakan analisis multivariat untuk
mengontrol variabel perancu. Penelitian ini
menggunakan metode wawancara dan
kuesioner.
Analisis Bivariat
1. Hubungan antara tingkat ansietas
dasar dengan penggunaan internet Hasil penelitian yang dilakukan tidak
patologis adanya hubungan status perkawinan responden
dengan pelaksanaan triage di IGD Rumah sakit
ditunjukkan dengan P-value 0,117. Mayoritas
perawat yang telah melakukan perkawinan yang
bekerja di ruang IGD melaksanakan triage tidak
tepat adalah 5 responden (24,9%). Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian Purwadi dan Sofiana
(2006) bahwa individu yang telah melakukan
pekawinan memiliki pemikiran yang matang
Hasil penelitian menunjukkan adanya dan bijaksana hingga membuat kinerja
hubungan bermakna antara tingkat ansietas meningkat. Pada penelitian ini tidak terdapat
dasar dengan penggunaan internet patologis. hubungan status perkawinan dengan perawat
melaksanakan tindakan triage dengan tepat atau
Frekuensi mahasiswa dengan tingkat
tidak. Hal ini dapat disebabkan karena hampir
ansietas dasar ringan hingga sedang sebagian perawat yang bekerja di IGD sudah
memang lebih besar daripada frekuensi menikah dan usia rata- rata perawat di IGD RS
mahasiswa dengan tingkat ansietas berat, Bhayangkara Palembang yaitu 28 tahun dan
yakni 35 mahasiswa dengan tingkat ansietas memasuki usia menikah, dimana batas usia
dasar ringan-sedang dan 27 mahasiswa minimal menikah di Indonesia menurut
dengan tingkat ansietas dasar berat. Akan BKKBN adalah pada usia 20 tahun.
2. Hubungan antara tingkat harga diri
tetapi, jika dilihat dari persentase
dengan penggunaan internet patologis
penggunaan internet patologis, maka hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase
mahasiswa dengan penggunaan internet
patologis pada kelompok mahasiswa dengan
tingkat ansietas dasar berat lebih besar
dibandingkan dengan kelompok mahasiswa
dengan tingkat ansietas dasar ringan-sedang.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada
Hal di atas sejalan dengan penyataan
hubungan bermakna antara tingkat harga diri
Kim & Davis (2009) bahwa semakin cemas dengan penggunaan internet patologis.
seseorang, semakin besar pula kemungkinan Persentase mahasiswa dengan penggunaan
bagi orang tersebut untuk merasa internet internet patologis yang memiliki tingkat harga
memberikan tempat yang aman dan nyaman diri tinggi lebih besar dibandingkan persentase
hingga menjadi terlalu dependen terhadap mahasiswa yang memiliki tingkat harga diri
penggunaan internet. Selain itu, melalui sedang. Mahasiswa dengan tingkat harga diri
rendah tidak ditemukan, baik pada kelompok
penelitian yang dilakukannya, Younes et al.
dengan penggunaan internet patologis maupun
(2016) mendapati bahwa rerata skor ansietas tidak.
lebih tinggi pada kelompok dengan risiko
penggunaan internet patologis.
Hasil penelitian tersebut bertolak mahasiswa berjenis kelamin perempuan
belakang dengan hasil penelitian Younes et (13,90%) dan laki-laki (23,60%).
al. (2016) dimana terdapat hubungan Akan tetapi, penelitian oleh Brenner
bermakna antara skor YIAT dan RSES yang (1997) tidak mendapati adanya perbedaan
berarti terdapat hubungan bermakna antara signifikan antara penggunaan internet
harga diri dan risiko penggunaan internet patologis pada laki-laki maupun perempuan.
patologis. Selanjutnya, Griffiths (1998, dikutip Niemz
Peneliti berasumsi perbedaan ini et al., 2005) mengemukakan bahwa alasan
terwujud karena dari hasil penelitian ini mengapa kebanyakan penelitian menemukan
sendiri tidak ditemukan adanya mahasiswa prevalensi penggunaan internet patologis
dengan tingkat ansietas rendah. Padahal, yang lebih tinggi pada laki-laki karena laki-
penelitian yang menunjukkan adanya laki lebih memungkinkan menggunakan
hubungan bermakna antara harga diri dan internet untuk perilaku eksesif lainnya
penggunaan internet patologis umumnya seperti judi dan game online.
memiliki hipotesis bahwa pengguna internet
patologis akan memiliki skor harga diri yang Analisis Multivariat
lebih rendah dibandingkan pengguna
normal.
3. Hubungan antara jenis kelamin

dengan penggunaan internet


Hasil penelitian pada analisis hubungan
patologis antara tingkat ansietas dasar dengan
penggunaan internet patologis memang
menunjukkan hubungan yang bermakna.
Akan tetapi, hubungan tersebut didapat
tanpa mempertimbangkan variabel yang
secara teori berpotensi sebagai variabel
konfounder. Sementara itu, tingkat harga
Hasil penelitian menunjukkan tidak diri dan jenis kelamin yang merupakan
adanya hubungan bermakna antara jenis potensial variabel konfounder masing-
kelamin dengan penggunaan internet masing memang menunjukkan hubungan
patologis. Meskipun persentase mahasiswa yang tidak bermakna dengan penggunaan
dengan penggunaan internet patologis lebih internet patologis pada analisis bivariat.
besar pada laki-laki daripada perempuan, Akan tetapi, p-value dari analisis hubungan
selisih persentase itu tidaklah terlalu antara jenis kelamin dan penggunaan
signifikan. Hasil ini bertentangan dengan internet patologis masih memenuhi syarat
hasil penelitian Younes et al. (2016) dimana potensial konfounder untuk regresi logistik
terdapat perbedaan yang signifikan antara etiologik (analisis multivariat).
risiko penggunaan internet patologis pada Setelah melakukan analisis regresi logistik
etiologik, didapatkan hasil analisis
hubungan murni antara tingkat ansietas KESIMPULAN DAN SARAN
dasar dan penggunaan internet patologis.
a. Kesimpulan
Selain mengontrol variabel konfounder, 1. Persentase responden dengan
analisis regresi logistik etiologik ini juga tingkat ansietas dasar sedang
mengontrol variabel interaksi. Secara teori sebesar 53,2%.
terdapat interaksi antara tingkat ansietas 2. Persentase responden dengan
dasar dengan tingkat harga diri dan antara penggunaan internet patologis
tingkat ansietas dasar dengan jenis kelamin. sebesar 61,3%.
3. Persentase responden dengan
Akan tetapi, sesuai dengan p-value hasil
tingkat harga diri tinggi sebesar
analisis bivariat, variabel interaksi yang 53,2%.
dapat dimasukkan ke analisis regresi logistik 4. Persentase responden berjenis
adalah variabel interaksi tingkat ansietas kelamin laki-laki sebesar 51,6%.
dasar*jenis kelamin saja. 5. Terdapat hubungan yang
Interaksi antara tingkat ansietas dasar bermakna antara tingkat ansietas
dengan tingkat harga diri ini didukung oleh dasar dengan penggunaan
internet patologis.
pernyataan Kim & Davis (2009) bahwa di
6. Tidak terdapat hubungan yang
antara prediktor-prediktor yang ada, bermakna antara tingkat harga
kontribusi harga diri diperkuat oleh ansietas diri dengan penggunaan internet
dasar (trait anxiety). Sementara itu, patologis.
interaksi antara tingkat ansietas dasar 7. Tidak terdapat hubungan yang
dengan jenis kelamin bersifat analog dengan bermakna antara jenis kelamin
dengan penggunaan internet
hasil penelitian Kaess et al. (2014) dimana
patologis.
jenis kelamin memiliki efek yang signifikan 8. Terdapat hubungan yang
pada hubungan antara ansietas dengan bermakna antara tingkat ansietas
penggunaan internet patologis. dasar dan penggunaan internet
Oleh karena itu, hubungan yang patologis setelah dilakukan
didapat dari analisis multivariat ini telah pengontrolan terhadap variable
bebas dari pengaruh variabel konfounder konfounder.
maupun variabel interaksi. Hasil analisis
b. Saran
multivariat menunjukkan bahwa terdapat 1. Bagi Tempat Penelitian
hubungan yang bermakna antara tingkat Akses internet di Ruang Layanan
ansietas dasar dengan penggunaan internet Digital Perpustakaan Universitas
patologis. Sriwijaya Indralaya diharapkan
mampu dimonitor dan dibatasi
penggunaannya. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah
penggunaan internet patologis.
Monitoring yang dimaksud
adalah akses internet di ruang ini
dapat dipantau penggunaannya,
baik web yang diakses, waktu
yang digunakan oleh mahasiswa
untuk mengakses, maupun tujuan
akses (kepentingan hiburan Daftar Pustaka
(personal interest) atau
kepentingan akademik).
Pembatasan atau restriksi yang Aspuah, S. (2013). Kumpulan Kuesioner
dimaksudkan adalah lebih ke dan Instrumen Penelitian Kesehatan.
pembatasan yang bersifat parsial. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pembatasan parsial dapat Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala
diterapkan untuk akses internet Psikologi (Ed. 2). Yogyakarta: Pustaka
dengan tujuan pemenuhan Pelajar.
personal interest. Parsial di sini Block, J. J. (2008). Issues for DSM-V:
dimaksudkan tidak sepenuhnya Internet addiction. American Journal
dilarang, akan tetapi bisa of Psychiatry, 165(3), 306–307.
diterapkan jam atau hari khusus https://doi.org/10.1176/appi.ajp.2007.
dimana mahasiswa dapat 07101556
mengakses internet untuk Brenner, V. (1997). Psychology of computer
kepentingan personal interest. use: XLVII. Parameters of Internet
2. Bagi Mahasiswa use, abuse and addiction: the first 90
Mahasiswa diharapkan mampu days of the Internet Usage Survey.
menggunakan mekanisme koping Psychological reports, 80(3 Pt 1),
yang adaptif untuk mengatasi 879–82.
ansietas. Mahasiswa sebaiknya https://doi.org/10.2466/pr0.1997.80.3.
memperhatikan dan mampu 879
mengontrol penggunaan Carli, V., et al. (2012). The association
internetnya agar dapat terhindar between pathological internet use and
dari penggunaan internet comorbid psychopathology: A
patologis. systematic review. Psychopathology.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya https://doi.org/10.1159/000337971
Cash, H., et al. (2012). Internet Addiction: A
Peneliti selanjutnya diharapkan Brief Summary of Research and
dapat meneliti secara spesifik Practice. Current Psychiatry Reviews,
tentang aktivitas apa saja yang 8(4), 292–298.
mahasiswa lakukan selama https://doi.org/10.2174/157340012803
berinternet (berada dalam 520513
keadaan online), termasuk Dahlan, S. (2016). Analisis Multivariat
jejaring sosial dan aplikasi online Regresi Logistik. Jakarta Timur:
apa saja yang diakses. Selain itu, Epidemiologi Indonesia.
akan lebih baik jika peneliti Dahlan, S. (2017). Statistik untuk
selanjutnya dapat meneliti Kedokteran dan Kesehatan (Ed. 6).
fenomena penggunaan internet Jakarta Timur: Epidemiologi
patologis ini dengan desain Indonesia.
kohort atau kasus kontrol untuk Dahlan, S. (2017). Multiaksial Statistik
dapat mengetahui probabilitas. Diagnosis dan Multiaksial Substansi
Diagnosis Pintu Gerbang Memahami
Epidemiologi, Biostatistik, dan Metode
Penelitian (Ed. 2). Jakarta Timur:
Epidemiologi Indonesia.
Dewiratri, Karini & Machmuroh. (2014). child & adolescent psychiatry, 23(11),
Hubungan Antara Kecanduan Internet 1093–1102.
dan Depresi pada Mahasiswa https://doi.org/10.1007/s00787-014-
Pengguna Warnet di Kelurahan Jebres 0562-7
Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Kim, H. K., & Davis, K. E. (2009). Toward
Candrajiwa, 3(2). a comprehensive theory of
Fadilah, Konginan & Budiono. (2012). problematic Internet use: Evaluating
Korelasi Tingkat Gejala Adiksi the role of self-esteem, anxiety, flow,
Internet dengan Tingkat Gejala and the self-rated importance of
Depresi pada Laki-laki Pengguna Internet activities. Computers in
Warnet di Surabaya. Human Behavior, 25(2), 490–500.
Fernández-Villa, T., Molina, A. J., García- https://doi.org/10.1016/j.chb.2008.11.
Martín, M., Llorca, J., Delgado- 001
Rodríguez, M., & Martín, V. (2015). Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2015).
Validation and psychometric analysis Internet Addiction in Psychotherapy.
of the Internet Addiction Test in London: Palgrave Macmillan UK.
Spanish among college students. BMC https://doi.org/10.1057/978113746507
Public Health, 15(1), 953. 8
https://doi.org/10.1186/s12889-015- Laconi, S., Rodgers, R. F., & Chabrol, H.
2281-5 (2014). The measurement of Internet
Huan, Ang & Chye. (2014). Loneliness and addiction: A critical review of existing
Shyness in Adolescent Problematic scales and their psychometric
Internet Users: The Role of Social properties. Computers in Human
Anxiety. Child and Youth Care Behavior.
Forum, hal. 1–13. https://doi.org/10.1016/j.chb.2014.09.
https://doi.org/10.1007/s10566-014- 026
9252-3 McDowell, I. (2006). Measuring Health — a
Izgiç, F., Akyüz, G., Doǧan, O., & Kuǧu, N. Guide To Rating Scales and
(2004). Social phobia among Questionnaires. Oxford University
university students and its relation to Press.
self-esteem and body image. Canadian https://doi.org/10.1179/108331900786
Journal of Psychiatry, 49(9), 630–634. 166731
https://doi.org/10.1177/070674370404 Montag, C., & Reuter, M. (2015). Molecular
900910 genetics, personality and Internet
Jelenchick, L. A., Becker, T., & Moreno, M. addiction. In Internet addiction:
A. (2012). Assessing the psychometric Neuroscientific approaches and
properties of the Internet Addiction therapeutical interventions. (hal. 94).
Test (IAT) in US college students. https://doi.org/10.1007/978-3-319-
Psychiatry Research, 196(2–3), 296– 07242-5_6
301. Muñoz-Rivas, M. J., Fernández, L., Gámez-
https://doi.org/10.1016/j.psychres.201 Guadix, M., Munoz-Rivas, M. J.,
1.09.007 Fernandez, L., & Gamez-Guadix, M.
Kaess, M., et al. (2014). Pathological (2010). Analysis of the indicators of
Internet use among European pathological Internet use in Spanish
adolescents: psychopathology and university students. The Spanish
self-destructive behaviours. European Journal of Psychology, 13(2), 697–
707. Robinson, Shaver & Wrightsman, L. S.
https://doi.org/10.1017/S11387416000 (2013). Measures of Personality and
02365 Social Psychological Attitudes.
Murti, B. (2013). Desain dan Ukuran California: Academic Press, Inc.
Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2012).
dan Kualitiatif di Bidang Kesehatan. Kaplan dan Sadock Buku Ajar
Yogyakarta: Gadjah Mada University Psikiatri Klinis (Ed. 2). Jakarta: EGC.
Press. Sari, R. P., Rejeki, T., & Achmad, A.
Niemz, K., Griffiths, M., & Banyard, P. (2006). Pengungkapan diri mahasiswa
(2005). Prevalence of pathological tahun pertama Universitas Diponegoro
Internet use among university students ditinja dari jenis kelamin dan harga
and correlations with self-esteem, the diri. Jurnal Psikologi, 3(2), 11–25.
General Health Questionnaire (GHQ), Spielberger, C. D. (1966). Anxiety and
and disinhibition. CyberPsychology & Behavior. London: Academic Press,
Behavior, 8(6), 562–570. Inc.
https://doi.org/10.1089/cpb.2005.8.56 Statista. (2017). Internet usage in Indonesia -
2 Statistics & Facts. Diambil 23 Januari
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi 2017, dari
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka https://www.statista.com/topics/2431/i
Cipta. nternet-usage-in-indonesia/
Nugraini, I., & Ramdhani, N. (2016). Statista. (2017). Countries with the highest
Keterampilan Sosial Menjaga number of internet users as of June
Kesejahteraan Psikologis Pengguna 2016 (in millions). Diambil 23 Januari
Internet 1. Jurnal Psikologi, 43(3), 2017, dari
183–193. https://www.statista.com/statistics/262
https://doi.org/http://doi.org/10.22146/ 966/number-of-internet-users-in-
jpsi.22139 selected-countries/
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Statista. (2017). Average daily time spent on
Ilmu Keperawatan: Pendekatan mobile apps by smartphone users in
Praktis (Ed. 4). Jakarta: Salemba Asia Pacific in July 2016, by country
Medika. (in minutes). Diambil 23 Januari 2017,
Patimah, Suryani & Nuraeni, A. (2015). dari
Pengaruh Relaksasi Dzikir terhadap https://www.statista.com/statistics/293
Tingkat Kecemasan Pasien Gagal 661/daily-mobile-app-usage-in-apac-
Ginjal Kronis yang Menjalani countries/
Hemodialisa. Jurnal Keperawatan Stuart, G. (2013). Principles and practice of
Padjadjaran, 2(1). psychiatric nursing (Ed. 10). St.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Louis: Elsevier Inc.
Fundamental Keperawatan Buku 2 Susila, & Suyanto. (2015). Metodologi
(Ed. 7). Jakarta: Salemba Medika. Penelitian Cross Sectional. Klaten:
Ramadana, Andry Khairani. (2015). BOSSSCRIPT.
Hubungan Adiksi Internet dengan University of Florida. (2011). No Title.
Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Diambil 9 Maret 2017, dari
Pendidikan Dokter Fakultas http://dcf.psychiatry.ufl.edu/files/2011
Kedokteran Universitas Syiah Kuala. /05/HAMILTON-ANXIETY.pdf
Universitas Syiah Kuala.
Videback, S. L. (2008). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Younes, F., et al. (2016). Internet Addiction
And Relationships With Insomnia,
Anxiety, Depression, Stress And Self-
Esteem In University Students: A
Cross-Sectional Designed Study. PLoS
ONE, 11(9).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0
161126
Young, K. S. (2015). Internet Addiction. In
Internet Addiction: Neuroscientific
Approaches and Therapeutical
Interventions (hal. 4).
https://doi.org/10.1007/978-3-319-
07242-5
Young, K. S. (1998). Internet Addiction:
The Emergence of A New Clinical
Disorder. CyberPsychology and
Behaviour, 1(3).
Young, K. S., & Abreu, C. N. de. (2011).
Internet Addiction: A Handbook and
Guide to Evaluation and Treatment.
Internet addiction: A handbook and
guide to evaluation and treatment.
Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Diambil dari
http://search.ebscohost.com/login.aspx
?direct=true&AuthType=ip,uid&db=p
syh&AN=2010-22949-
000&site=ehost-live&scope=site

You might also like