You are on page 1of 13

MAKALAH MANUSIA PURBA DI SANGIRAN DAN

TRINIL

Kelompok 2
Nama:
1. Donni agung nugroho
2. Ocrav fernando
3. Hasan basri
4. Ryandra Rafiansyah
5. Ferdi Mardiansyah

SMKN2 KAB. TANGERANG


KM 12, Jalan Raya Mauk, Sepatan, Pisangan Jaya,
Tangerang, Banten 15520

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah manusia purba di sangiran dan
trinil. Adapun sediaan yang di bahas pada makalah kali ini adalah mulai
dari perkembangan hingga jenis-jenisnya.

Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf jika ada salah kata
ataupun kekurangan dari makalah ini. Saran dan kritik yang membangun
kami butuhkan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik. Karena
sesuatu didunia ini tidak ada yang sempurna

Tangerang, 1 september 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Table of Contents
A.Pusat perkembangan manusia purba di sangiran dan trinil .................................................. 4
B. Temuan Fosil Di sangiran dan trinil....................................................................................... 6
C.Jenis jenis manusia purba di sangiran dan trinil .................................................................... 8
1. Meganthropus................................................................................................................... 8
2. Pithecanthropus ........................................................................................................... 9
3. Homo .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

3
A.Pusat perkembangan manusia purba di
sangiran dan trinil

Sangiran

Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapatkita lepaskan dari


keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada diperbatasan Kabupaten
Sragen dan kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs Sangiran.
Didalam buku Harry Widianto dan Truman manjuntak, Sangiran Menjawab Dunia
diterangkan bahwa Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari
Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di
Asia.

Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia,yang memberikan


petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran
itu mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara-selatan dan tujuh kilometer
arah timur-barat. Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa
cekungan besardi pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah
raksasa itu diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi deformasi
geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung
fosil-fosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak. Berdasarkan materi
tanahnya, Situs Sangiran berupa endapan lempung hitam dan pasir fluvio volkanik,
tanahnya tidak subur dan terkesan gersang pada musim kemarau.

Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan
laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.
Semenjak dilaporkan chemulling situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang
lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurang tertarik
dengan temuan-temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934,G.H.R von Koenigswald
menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua km di barat
laut kubah Sangiran. Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi
Situs Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran menjadi
sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara
sporadis dan berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling penting dalam
sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia

4
modern. Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik
manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya,
binatang, dan juga lingkungan. Beberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-
stratigrafis yang diendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun,
menunjukan tentang hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat
evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia
pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage
List) UNESCO.

Trinil, Ngawi, Jawa Timur

Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di
daerah ini jauh sebelum von Koenigswald menemukan Sangiran pada 1934.
Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan
sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian
Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan
atap tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh
danfragmen) yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.

Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke


belakang.Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera(600 cc) dan otak
manusia modern (1.200-1.400cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian
belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang
belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing
yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan
perekatan antar tulang kepala, ditafsirkan inividu ini telah mencapai usia dewasa.
Selain tempat-tempat di atas, peninggalan manusia purba tipe ini juga ditemukan di
Perning, Mojokerto, Jawa Timur; Ngandong, Blora, Jawa Tengah, Sambung macan,
Sragen.

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah


direkonstruksi beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara.

5
B. Temuan Fosil Di sangiran dan trinil

1. meganthropus paleovanicus ditemukan oleh Von


Koenigswald th 1936 dan 1941. fosil yang didapat berupa
rahang bawah dan 3 buah gigi terdiri atas gigi taring dan 2
geraham. makanan jenis manusia purba ini adl
tumbuhan, hidup kira2 2 juta hingga 1 juta th yg lalu.
ditemukan di Sangiran.
2. pithecantrophus(manusia kera) ditemukan oleh eugene
dubois th 1830 di Trinil, jatim. manusia purba ini berupa
bagian rahang , gigi dan sebagian tulang tengkorak.
3. pithecanthropus erectus artinya manusia kera yg
berjalan tegak ditemukan oleh eugene dubois th 1890 di
desa trinil, ngawil, jatim

6
4. pithecanthropus robustus ditemukan oleh weidenreich
dan von koenigswald th 1939 di trinil

7
C.Jenis jenis manusia purba di sangiran dan
trinil
Jenis – Jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Meganthropus.

2. Pithecanthropus

3. Homo

Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

1. Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von Koenigswald di
Sangiran tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang
berukuran besar. Dari hasil rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenis
manusia ini dengan sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa
dari Jawa. Jenis manusia purba ini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya
tegap. Diperkirakan makanan jenis manusia ini adalah tumbuhtumbuhan. Masa
hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen Awal.salah satu jenis meganthropus
yaitu : Meganthropus Paleojavanicus
Ciri Meganthropus

 Hidup antara 2 – 1 juta tahun yang lalu.


 Memiliki perawakan yang teagap.
 Memiliki tulang pipi yang tegap.
 Hidup dengan cara mengumpulkan makanan.
 Memiliki tulang pipi yang tebal.
 Rahangnya kuat.
 Tidak memiliki dagu dan tubuhnya kekar.
 Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
 Memiliki tulang kening yang menonjol.
Ciri- ciri Meganthropus Paleojavanicus
 Memiliki tulang pipi yang tebal
 Memiliki otot kunyah yang kuat
 Memiliki tonjolan kening yang mencolok
 Memiliki tonjolan belakang yang tajam
 Tidak memiliki dagu
 Memiliki perawakan yang tegap
 Memakan jenis tumbuhan

8
2. Pithecanthropus

Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di dekat
Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, di wilayah Ngawi. Setelah
direkonstruksi terbentuk kerangka manusia, tetapi masih terlihat tanda- tanda kera.
Oleh karena itu jenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera
yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut
Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai
rumpun Homo erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis
manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah salah satu
jenisnya yaitu Pithecantropus Erectus

 Pithecantropus Erectus
Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil
pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak,
geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

Ciri-ciri Pithecanthropus
 Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu.
 Hidup berkelompok.
 Hidungnya lebar dengantulang pipi yang kuat dan menonjol.
 Hidup dengan mengumplkan makanan dan berburu.
 Makannya daging dan tumbuhan.
 Tidak berdagu.
 Perawakannya tegak dan memilik perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
 Tulang belakang menonjol dan tajam.
 Keningnya menonjol.
Ciri- ciri Pithecantropus Erectus.

 Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm


 Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
 Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap
meganthropus
 Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
 Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
 Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
 Bentuk hidung tebal
 Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita
berkonde
 Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

9
3. Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak.
Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan
sebagai jenis Homo:

 Homo sapiens
Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ baik dari segi fisik, volume otak
maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia
modern. Kadang- kadang Homo sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena
telah lebih maju dalam berfikir dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakah
mereka muncul ke bumi pertama kali dan kemudian menyebar dengan cepat ke
berbagai penjuru dunia hingga saat ini? Para ahli paleoanthropologi dapat melukiskan
perbedaan morfologis antara Homo sapiens dengan pendahulunya, Homo erectus.
Rangka Homo sapiens kurang kekar posturnya dibandingkan Homo erectus. Salah
satu alasannya karena tulang belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus.
Ciri-ciri homo sapiens.
 Volume otak antara 1000-1200 cc
 Tinggi badan antara 130-210 cm
 Otak tengkum mengalami penyusutan
 Tulang rahangnya sudah terlalu kuat
 Keningnya tidak menonjol kedepan
 Berdiri tegak dan berjalan tegak
 Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.

 Homo Soloensis
Salah satu jenis homo yaitu Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong,
Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan
Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo
Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya
dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan
evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis
digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis
Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Ciri-ciri Homo.

 Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu.


 Muka dan hidung lebar.

10
 Dahi masih menonjol.
 Tarap kehidupanya lebih maju di banding manusia sebelumnya .
 Bermuka lebar.

 Berat badan antara 30-150 kg.


 Alatnya masih dari batu dan tulang.
 Mulutnay masih menonjol.
Ciri- ciri Homo Soloensis.
 Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
 Tinggi badan antara 130 – 210 cm
 Otot tengkuk mengalami penyusutan
 Muka tidak menonjol ke depan
 Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Jenis- jenis fosil manusia purba yang ditemukan :


1. Meganthropus Paleojavanicus, yang ditemukan di Sangiran.
2. Pithecanthropus Erectus(Homo Erectus) yang ditemukan di Trinil.
3. Pithecantropus Robustus, yang ditemukan di Trinil.
4. Pithecantropus Mojokertensis, yang ditemukan di Perning.
5. Homo javanesis, yang ditemukan di sambung macan
6. Homo Solensis, yang ditemukan di Ngandong, Solo.
7. Homo Sapiens Wajakensis, yang ditemukan di tulung agung.

11
DAFTAR PUSTAKA

taufik Abdullah dan A.B Lapian ed 2012. Indonesia Dalam


Arus Sejarah jilid 1. Jakarta : PT ichtiar Baru Van Hoeve.
Direktorat Geografi Sejarah. Atlas Prasejarah. Jakarta:
Kementrian kebudayaan dan pariwisata. 2009.
http://share.pdfonline.com/1d582840c2274053a38215b67b231
b23/RPP%20ke-3.htm
http://solo.yogyes.com/id/see-and-do/museum-and-
monument/museum-sangiran/photo-gallery/8/
http://www.wego.co.id/berita/museum-sangiran/

12
13

You might also like