You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT REMAJA PEROKOK

MATA KULIAH KOMUNITAS 2

Disusun oleh :
Ruth Setyorini 010216A048
Satriawan 010216A049
Sumaryati 010216A052
Varensa Masella Fara 010216A055
Vista Nugrahanti Wismarida 010216A057
Ani Faizun 010216A062
Fitri Astuti 010216A072
Sri Handayani 010216A077
Widuri Dwi Astiningtyas 010216A080

PSIK TANSFER KELAS B, SEMESTER III


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai

daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan

semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa

dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan

pendidikan pada remaja di lingkungan sekitar. Strategi yang dapat di jalankan adalah

melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak

terjadi pada remaja.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa

yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang

harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan

yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika

remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk

membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya

dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus

bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar

di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi,

percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak

kesehatan.

Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek,

ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus
digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan

fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat. Merokok bagi

sebagian remaja merupakan perilaku proyeksi dari rasa sakit baik psikis maupun

fsik. Walaupun di sisi lain, saat pertama kali mengkonsumsi rokok dirasakan

ketidakenakkan. Hal ini sejalan dengan perkataan Helmi yang berpendapat bahwa

saat pertama kali mengkonsumsi rokok, kebanyakan remaja mungkin mengalami

gejala-gejala batuk, lidah terasa getir, dan perut mual. Namun demikian, sebagian

dari para pemula tersebut mengabaikan pengalaman perasaan tersebut, biasanya

berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi ketergantungan.

Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan

kepuasan psikologis. Sehingga tidak jarang perokok mendapatkan kenikmatan yang

dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang sedang dialaminya. Gejala ini apat

djelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok). Artinya, perilaku

merokok meruakan perilaku menyenangkan dan dapat menghilangkan

ketidaknyamanan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini

disebabkan sifat nikotin aalah adiktif dan anti-depressan, jika dihentikan tiba-tiba

akan menimbulkan stress

B. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas

pada agregat remaja perokok.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan meliputi tujuan umum dan khusus.


1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa / mahasiswi Universitas Ngudi Waluyo Ungaran memperoleh

informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.

b. Mampu menjelaskan konsep merokok.

c. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada agregat remaja

perokok.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja berlangsung mulai usia

13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia

remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa

remaja terbagi atas :

1. Masa remaja awal (10-13 tahun)

2. Masa remaja tengah (14-16 tahun)

3. Masa remaja akhir (17-19 tahun)

Ciri-ciri remaja :

a. Masa remaja sebagai periode penting.

Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia remaja

perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya membentuk

sikap nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang

dewasa, bila berprilaku anak-anak ia akan diajari bertindak dewasa tetapi bila

berprilaku dewasa dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang

dewasa.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada Lima perubahan yg terjadi pada remaja :

1) Pertama peningkatan emosi

2) Kedua , perubahan fisik

3) Ketiga, perubahan perilaku

4) Keempat, perubahan pandangan terhadap nilai

5) Kelima bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah

diselesaikan orang tua atau guru, kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga

tidak perlu bentuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam

menyelesaikan masalah karena berpengalaman.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Identitas remaja sebagai masa mencari identitas. Identitas diri yg dicari remaja

berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam

masyarakat.

f. Masa remaja sebagai usia yg menimbulkan ketakutan

Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak

dapat dipercaya dan cendrung merusak maka remaja cenderung ragu dalam

membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalahnya.

e. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cendrung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia

inginkan bukan sebagaimana adanya.


B. Konsep Merokok

1. Definisi

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan

bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan

berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk

lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

2. Kandungan

Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan

kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap

sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok

termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di

dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun

serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang

digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan

banyak lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon

monoksida.

Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi

penyebab kanker (karsinogen). Nikotin turut menjadi puncak utama risiko

serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat mangsa penyakit

jantung adalah hasil puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung

merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang

keempat. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan

oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan,

yang akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung,
mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran penghazaman, saluran darah,

jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi kencing,

yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan

3. Jenis-Jenis Rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas

bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok,

dan penggunaan filter pada rokok. Rokok berdasarkan bahan pembungkus :

a. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

b. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

c. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

d. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :

1) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang

diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

2) Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan

cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

3) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,

cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

tertentu.

4. Tipe Perokok

Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok

lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun

pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu

sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan

rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60

menit dari bangun pagi. Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :

a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok

seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub

tipe ini :

1) Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan

kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi

atau makan.

2) Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan

perasaan.

3) Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik

pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk

mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya

dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang

berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama

sebelum ia nyalakan dengan api.

b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang

menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia

marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka

menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari

perasaan yang lebih tidak enak.

c. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan

menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok

yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah


membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau

rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.

d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan

rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi

karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada

orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat

otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api

rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis

5. Bahaya Rokok

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa

lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung

bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar

perokok yang bukan perokok.

Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200

diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker. Efek racunnya terhadap sang

perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu :

a. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan

b. 4x menderita kanker esophagus

c. 2x kanker kandung kemih

d. 2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan

gagal jantung, serta tekanan darah tinggi :

1) Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200

diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi


tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon

monoksida, dsb.

2) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu

kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan

pernapasan. Semaki n pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang

siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah

tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok

bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok

berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya

terbatas.

4) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong

miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering

dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya

dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga

uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang

mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh

tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila

pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang

lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok

untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu

terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada

yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena

penyakit kanker.

6) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat

dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan

dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan

memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

6. Upaya Pencegahan

Upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting

untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi

dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat

mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari

teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua. Suatu program kampanye

anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya

pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil

yang menggembirakan.

Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster,

film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan

merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah,

televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi :

a. Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu

mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.

b. Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai

belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.

c. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok.

Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.


d. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka

pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh

diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal:

orangtua)
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian

B. Diganosa keperawatan komunitas

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok.

2.

C. Intervensi tindakan keperawatan komunitas

D. Implementasi tindakan keperawatan komunitas

E. Evaluasi tindakan keperawatan komunitas


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa

yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang

harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan

yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja

pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk

manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan

asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja. Remaja atau adolesens adalah

periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa

kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan

hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan

perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan

berhadapan dengan abstraksi.

Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada

masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu

bimbingan melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan

perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.

B. Saran

1. Bagi remaja

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan

nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini
remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang kuat dan remaja dapat

meningkatkan pemeliharaan kesehatan.

2. Bagi para pembaca

Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah

wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan

para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry, 2005. Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja

www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 3 desember 2010

Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 3 Desember 2010

Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 3 Desember 2010

You might also like