You are on page 1of 4

Kembar Thoraco-omphalopagus: Perbedaan keadaan perinatal, perbedaan

hasil
Anna Piaseczna-Piotrowska1, Andrzej Chilarski1, Wojciech Krajewski2, Joanna Godlewska-Tarka2

1. Department of Paediatric Surgery and Urology, Polish Mother’s Health Centre Institute, Medical University of Lodz, Lodz,
Poland
2. Department of Anaesthesiology and Intensive Care, Polish Mother’s Health Centre Institute, Medical University of Lodz,
Lodz, Poland

Submitted: 16 March 2009


Accepted: 26 May 2009
Arch Med Sci 2010; 6, 3: 461-463
DOI: 10.5114/aoms.2010.14272
Copyright © 2010 Termedia & Banach

ABSTRAK
Dua pasang kembar omphalopagus ditemui di Lembaga Kesehatan Polish Mother's di
Lodz, Polandia selama 15 tahun terakhir. Pada diagnosis prenatal tidak diketahui adanya bayi
kembar dan ketika melahirkan di rumah sakit daerah menjadi sangat mengejutkan melahirkan
bayi kembar. Kedua bayi tersebut meninggal. Dalam kasus kedua, kembar siam telah didiagnosis
saat prenatal, pemisahan operasi berhasil,dan kedua bayi kembar tersebut bertahan. Identifikasi
bayi kembar siam saat prenatal merupakan hal yang penting dalam rencana persiapan kelahiran
dan kemungkinan untuk dilakukan pemisahan.

Kata Kunci : kembar Siam, diagnosis prenatal, operasi pemisahan

PENDAHULUAN LAPORAN KASUS

Kejadian kembar siam sekitar 1 dari Kasus Pertama


50.000 hingga 200.000 kelahiran. Mayoritas
meninggal segera setelah lahir atau stillbirth Anak kembar siam perempuan
(1-3).
identifikasi kembar siam saat masa dilahirkan du rumah sakit daerah pada usia
prenatal menjadi hal yang sangat penting kehamilan 38 minggu secara seksio sesaria.
dalam merencanakan kelahiran dan Hal tersebut sangat mengejutkan bagi tenaga
kemungkinan untuk dilakukan pemisahan. (4- medis Obstetri dimana tidak ditemukannya
7)
Penelitian ini merupakan penelitian gambaran bayi kembar saat di USG dan
restropektif dari penatalaksanaan 2 pasang tidak ada diagnosis pada masa prenatal. Bayi
anak kembar perempuan dengan tersebut lahir pada pukul 8.30 pagi dan
omphalopagus di lembaga kesehatan Polish kedua bayi tersebut dibawa ke ruang NICU
Mother’s di Lodz, Polandia selama 15 tahun sekitar pukul 1 siang.
terakhir. Si kembar dihubungkan oleh
omphalocele yang luas. Selaput ketuban
robek dan hanya sisa-sisanya saja yang bisa
dikenali. Organ hati terpapar seluruhnya dan (kembar A) dan 7 (kembar B). Diagnosis
ususnya juga keluar. Bayi kembar A dalam prenatal dengan ultrasound telah dilakukan
kondisi yang sangat serius, sadar, reaktif tapi pada usia kehamilan 26 minggu.
hipotensi dan hipotermia. Bayi diintubasi
dan diberikan obat farmakoterapi(dopamin). Bayi-bayi ini saling bertatap muka
Bayi kembar B saat masuk dalam kondisi dengan penggabungan mulai dari xiphoid ke
kritis: tidak sadar, flaksid, telah diintubasi umbilikus (Gambar 1). Terdapat 1 tali pusat.
dan terpasang ventilator. Nadi tidak teraba Pemeriksaan ultrasound doppler dan
dan frekuensi jantung 60x/menit. Pemijatan computed tomography (Gambar 2)
jantung tidak efektif. menunjukkan:

Bayi kembar tersebut dipindahkan ke  dua organ jantung terpisah dengan


ruang operasi untuk dilakukan upaya berbagi sebagian selaput perikardium
pemisahan darurat. Evaluasi di meja operasi jantung; kedua jantung memiliki
mengungkapkan bahwa mereka berbagi ventrikuler Septal Defect (VSD) dan
organ hati tapi mereka memiliki pembuluh patent ductus arteriosus;
darah portal terpisah, arteri hepatis dan  hati yang menyatu dengan dua
saluran empedu bersama dengan kantong sistem biliaris ekstrahepatik terpisah
empedu. Ada duodenum ganda dengan dan dua sistem suplai darah yang
ampula Vater dan duodenum kembar B terpisah;
berakhir pada kembar A, jauh di belakang  Sistem pencernaan atas dan bawah
ampul Vater. Si kembar berbagi sebuah terpisah
jejunum yang berakhir dengan reservoir  Setiap bayi memiliki permukaan
yang besar. Ileum dan usus besar terpisah. ginjal dan vesika urinaria yang
Ternyata saluran empedu dan kandung normal.
empedu kembar B mengalami atretik.
Pemisahan hati adalah prosedur pertama
yang dilakukan dan selesai dengan lancar.
Resusitasi terus menerus pada kembar B
tidak efektif dan bayi tersebut meninggal.
Integrasi saluran pencernaan diselesaikan
dengan mudah dan anastomosis jejuno-
ileum dibuat pada kembar A tapi anak kedua Gambar 1. Kembar siam (kasus 2) pada
juga meninggal saat operasi. usia 2 hari

Kasus Kedua Koreksi pembedahan pada bayi


kembar tersebut dilakukan pada usia 3
Kembar siam perempuan dengan
bulan. Pemisahan dimulai dengan
thoraco-omphalopagus simetri lahir di
pembagian longitudinal pada lapisan
institusi kami dengan seksio sesar pada usia
abdomen. Kemudian organ hati dipisahkan
gestasi 34 minggu dengan berat gabungan
dengan balok argon elektrokauter untuk
4,2 kg. Di Apgar Skor 5' masing-masing: 8
meminimalkan kehilangan darah. Selama
pemisahan hubungan xiphoid dan costal Dalam hal memiliki kesempatan
bagian perikardium dan diafragma dibagi- dalam memilih, sangatlah penting untuk
bagi dan dijahit. kelainan dinding abdomen menetapkan diagnosis saat prenatal [5, 7].
ditutup tanpa bahan prostetik. Pasca operasi, Ultrasonografi dan MRI adalah alat pilihan
kedua bayi dalam keadaan aman. Kedua pertama dalam aspek ini [4-6].
bayi kembar tersebut menggunakan Sayangnya, ini bukanlah kasus
ventilator selama 3 hari (kembar A)atau 2 pertama yang kami laporkan pada kembar
hari (kembar B) . Selama hari pertama siam: USG pada prenatal tidak pernah
setelah operasi regangan pada perut dilakukan dan trauma saat melahirkan pada
dipantau. Pemberian makanan secara enteral rumah sakit daerah kemungkinan
dimulai dan ditingkatkan pada hari ke-4 disebabkan oleh rupturnya selapot ketuban
pasca operasi.Pada hari ke 22 bayi kembar dari omphalocele, terpaparnya bagian hati
tersebut dipulangkan ke rumah. bayi tersebut dan usus.
berada dalam pengawsan medis. Mereka Pada keadaan ini, bersamaan dengan
dalam keadaan sehat. penundaan transfer ke NICU di institusi
DISKUSI kami, disimpulkan perlunya pemisahan
Angka kematian pada kembar siam darurat tanpa diagnosis yang rinci dan
sekitar 85%. Angka pastinya sulit ditentukan persiapan pra operasi. Ternyata perpisahan
karena tingginya angka kematian in utero (± pada bayi kembar in memang secara teknis
30%) dan kemungkinan pilihan untuk layak dan si kembar B (dengan atresia
penghentian kehamilan hanya pada kasus saluran empedu) bisa saja terjad
terpilih [6]. ikesempatan untuk bertahan hidup, seperti
halnya kembar A.
Kasus kedua sedikit berbeda. Mereka
lahir di institusi kami 12 tahun kemudian
dengan diagnosis prenatal lengkap pada usia
kehamilan 26 minggu. Seperti anatomi
penggabungan dan pemakaian organ
bersama telah diketahui secara baik dan
kondisi pada bayi tersebut juga telah
diketahuin, pemisahan bisa dilakukan dan
pilihan prosedur dapat dipilih , keadaan
optimal, dan umur 3 bulan merupakan waktu
yang tepat. Pemisahan dilakukan dengan
lancar dan keadaan pasca operasijuga baik.
Sekarang kedua bayi kembar perempuan
tersebut berusia lebih dari 2 tahun dan
Gambar 2. CT-Scan (kasus 2) A. Potongan
tumbuh dengan baik.
Transversal. Bayi kembar menyatu antara procesus
xipoid. B. Rekonstruksi obliq-coronal. Lobus hepar Kesimpulannya, kelayakan
kiri menyatu. pemisahan pada kembar siam sebagian besar
bergantung pada keadaan anatomi dari
anomali. Beragam fitur sangat besar dan
begitulah prognosisnya: dari yang agak
optimis baik hingga kematian. Satu hal yang
bisa dinyatakan pasti: semakin awal dan
banyak mengetahui diagnosisnya,
keberhasilan dalam pemisahan juga semakin
bagus.

DAFTAR PUSTAKA

1. Spitz L. Conjoined twins. Prenat Diagn


2005; 25: 814-9.
2. Spitz L, Kiely EM. Experience in the
management of conjoined twins. Br J
Surg 2002; 89: 1188-92.
3. Al Rabeeah A. Conjoined twins-past,
present, and future. J Pediatr Surg 2006;
41: 1000-4.
4. Basgul A, Kavak ZN, Sezen D, et al.
Thoraco-omphalopagus conjoined twins
detected as early as 9 weeks of
gestation. Fetal Diagn Ther 2006; 21:
477-80.
5. Martinez L, Fernandez J, Pastor I, et al.
The contribution of modern imaging to
planning separation strategies I
conjoined twins. Eur J Pediatr Surg
2003; 13: 120-4.
6. Winker N, Kennedy A, Byrne J, et al.
The imaging spectrum of conjoined
twins. Ultrasound Q 2008; 24: 249-55.
7. Mackenzie TC, Crombleholme TM,
Johnson MP, et al. The natural history of
prenatally diagnosed conjoined twins.
J Pediatr Surg 2002; 37: 303-9.

You might also like