Professional Documents
Culture Documents
A. DEFINISI
Kelenjar tyroid adalah alah satu kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia,
kelenjar ini dapat ditemui bagian depan leher sedikit dibawah laring. Kelenjar ini
barfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan
mengatur sensivitas tubuh terhadap hormon lainnya. Hormon yang dihasilkan adalah
triodotironin, tiroksin, dan kalsitonin (www.id.m. wikipedia.org/wiki/kelenjar tyroid).
Karsinoma tyroid ( ca tyroid )adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol
dari sel) yang terjadi pada kelenjar tyroid. Kanker tyroid adalah sutu keganasan pada
tyroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduller. Kanker
tyroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan
pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tyroid bersifat jinak,
biasanya kanker tyroid bisa disembuhkan. Kanker tyroid sering kali membatasi
kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon
tyroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon tyroid sehingga terjadi
hipertyroidisme. (Ari, 2006).
Subtotal tiroidectomy adalah membuang hampir seluruh kelenjar tiroid, dan hanya
meninggalkan sebagain kecil jaringan tiroid secara bilateral/ di dua sisi, atau mendekati
total tiroidektomi – hanya meninggalkan jaringan kelenjar tiroid kurang lebih 1 gram di
satu sisi.
Tehnik instrumentasi adalah suatu tata cara atau tehnik yang menunjang tindakan
pembedahan dimulai dari persiapan alat, mengatur penataan alat secara sistematis dan
penggunaan alat/instrumen selama tindakan operasi
B. ETIOLOGI
Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well
differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis
meduler adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk
kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari
perubahan kanker tyroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan
jenis folikuler dua kali lebih besar. Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker
tyroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala
dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi
rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi
kanker tyroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita
kanker tyroid dan gondok menahun. (Ari, 2006)
C. PATOFISIOLOGI
Adenokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 50% penderita dengan
ada sarang ganas dilobus homolateral dan lobus kontralateral. Metastasis mula-mula ke
kelenjar limfe regional, dan akhirnya terjadi metastasis hematogen. Umumnya
adenokarsinoma follikuler bersifat unifokal, dengan metastasis juga ke kelenjar limfe
leher, tetapi kurang sering dan kurang banyak, namun lebih sering metastasisnya secara
hematogen. Adenokarsinoma meduller berasal dari sel C sehingga kadang mengeluarkan
kalsitonin (sel APUD). Pada tahap dini terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional.
Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan, merupakan tumor yang tumbuh
agresif, bertumbuh cepat dan mengakibatkan penyusupan kejaringan sekitarnya terutama
trakea sehingga terjadi stenosis yang menyebabkan kesulitan bernafas. Tahap dini terjadi
penyebaran hematogen. Dan penyembuhan jarang tercapai. Penyusupan karsinoma
tyroid dapat ditemukan di trakea, faring, esophagus, N.rekurens, pembuluh darah
karotis, struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan metastasis hematogen ditemukan
terutama di paru, tulang, otak dan hati. (Ari, 2006)
E. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
2. Memperlancar handling instrumen.
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.
F. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien.
2. Kondisi luka operasi.
3. Kondisi fisik dan psikis.
4. Kelengkapan dari instrumen.
G. PERSIAPAN RUANGAN
1. Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin cauter
disebelah kiri meja operasi, meja instrument,troli waskom dan meja mayo sesuai
dengan kebutuhan dan luas kamar operasi.
2. Cek lampu operasi, mesin suction, dan couter.
3. Memberi alas perlak dan linen pada meja operasi
4. Menempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah penggunaannya
H. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dibaringkan di meja operasi dan dibaringkan dengan posisi supine Pasien
dilakukan anastesi general anestesi, dipasang vital sign, oksigen
2. Pasien dipasang negative cauter dibawah pantat atau bawah betis (daerah banyak
lemak)
3. Posisi supine dengan kepala hiper ekstensi dengan diganjal bantal di bawah bahu
dan di bawah kepala diberi donat dan under pad on di atasnya.
4. Pasang sabuk pengaman diatas pubis pasien.
I. PERSIAPAN ALAT
a. Meja mayo
1. Duk klem : 5 buah
2. Desinfeksi klem : 1 buah
3. Desecting forcep (pincet cirugis) : 2 buah
4. Tissue forcep (pincet anatomis) : 2 buah
5. Surgical scissor (Gunting jaringan kasar) : 1 buah
6. Metzeboum scissor ( Gunting jaringan halus) : 1 buah
7. Scalp blade and handle mess (handvat mess no 3) : 1 buah
8. Klem mosquito : 3 buah
9. Klem pean tanggung : 7 buah
10. Klem kokher : 4 buah
11. Retractor us army (langen back) : 2 buah
12. Allis clem : 2 buah
13. Neadle handle (naldfoeder) : 2 buah
14. Delicate hemostatic straight (pean manis) : 1 buah
b. Meja Instrumen
1. Schort : 6 buah
2. Duk kecil : 6 buah
3. Duk sedang : 4 buah
4. Duk besar : 4 buah
5. Piala ginjal : 1 buah
6. Kom besar : 1 buah
7. Cucing : 1 buah
8. Handpice /couter : 1 buah
9. Slang suction + canule suction : 1 buah
10. Tempat kotak benang : 1 set
11. Set instrument sisa : 1 set