You are on page 1of 1

13 Januari St.

Hilarius dari Poitiers


menjadi uskup. Hal ini tidak menjadikan
hidupnya bertambah nyaman, sebab kaisar
suka mencampuri urusan-urusan Gereja.
St. Hilarius dari Poitiers Ketika Hilarius menentangnya, kaisar
Pada awal abad membuang Hilarius. Di tempat
kekristenan, masih pembuangannya itulah keutamaan-
banyak orang yang keutamaan Hilarius, terutama kesabaran dan
belum percaya keberaniannya semakin gemilang. Ia
kepada Tuhan. menerima pembuangannya dengan tenang
Mereka percaya dan mempergunakan waktunya untuk
bahwa ada banyak menulis buku-buku tentang iman. Karena ia
allah-allah, yang menjadi semakin termasyhur, musuh-musuh
satu lebih hebat dari Hilarius meminta kaisar untuk
yang lain. Orang- memulangkannya kembali ke kota asalnya.
orang ini bukan Di kota asalnya ia tidak akan memperoleh
orang-orang jahat; banyak perhatian. Maka, Hilarius
hanya saja mereka dipulangkan ke Poitiers pada tahun 360. Ia
belum mengenal Tuhan; mereka masih kafir. tetap menulis dan mengajarkan iman kepada
Pada tahun 315, Hilarius dilahirkan dalam banyak orang. Hilarius wafat delapan tahun
sebuah keluarga yang demikian di Poitiers, kemudian, dalam usia lima puluh dua tahun.
sebuah kota di Perancis. Keluarganya kaya- Buku-bukunya memberikan pengaruh besar
raya dan termasyhur. Hilarius mendapatkan kepada Gereja hingga sekarang ini. Itu
pendidikan yang baik. Ia menikah dan sebabnya mengapa ia digelari Pujangga
membina rumah tangga. Gereja.

Melalui belajar, Hilarius menjadi tahu


bahwa seorang haruslah melatih kesabaran, “Nyatakan kepada kami makna Kitab
kelemahlembutan, keadilan dan sebanyak Suci dan berikan kami pencerahan untuk
mungkin kebajikan-kebajikan lain. memahaminya.” ~ St. Hilarius
Keutamaan-keutamaan ini akan memperoleh
ganjaran kelak di kehidupan sesudah mati. Sumber : http://dibawahperlindunganmaria.blogspot.co.id/2016/09/daftar-
nama-santo-santa-bulan-januari.html
Melalui belajar, Hilarius juga yakin bahwa
hanya ada satu Allah yang kekal, yang
mahakuasa dan mahapengasih. Ia membaca
Kitab Suci untuk pertama kalinya. Ketika
sampai pada bagian Musa dan semak yang
terbakar, Hilarius sungguh amat terkesan
dengan Nama bagaimana Tuhan menyebut
Diri-Nya Sendiri: AKU ADALAH AKU.
Hilarius membaca tulisan-tulisan para nabi
juga. Kemudian ia membaca seluruh
Perjanjian Baru. Pada saat ia selesai
membaca, ia sepenuhnya telah percaya dan
dibaptis.

Hilarius hidup mengamalkan imannya


dengan taat dan saleh hingga ia dipilih

You might also like