You are on page 1of 3

1.

Sila ketuhanan Yang Maha Esa

1) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agamanya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk


agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Mengembangkan saling hormat menghormati kemerdekaan menjalankan ibadah


sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

4) Menghargai setiap bentuk ajaran agama, dan tidak boleh memaksakan suatu
agama dan kepercayaan kepada orang lain.

MAKNA SILA KE TUHANAN YANG MAHA ESA


1.. Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha
MahaEsa Kapada Oranglain
Esa Kapada Oranglain
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah
memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah
sebagai berikut:
sebagai berikut:
1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila
1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila
lainnya.
lainnya.
2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha
2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur....
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur....
Alenea ke empat: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
Alenea ke empat: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa....
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa....
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN.
3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN.
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang
Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang
agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat
agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat
beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling
beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling
menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama
menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama
dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk
dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk
tingkat perguruan tinggi.
tingkat perguruan tinggi.
Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama
Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama
dan Kepercayaan terhadap
dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah :
, adalah :
11
1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah
satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa
seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.
seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha
5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Esa.
Kemudian
Kemudian pengertian Ibadah adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang
adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Agama adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan
adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab
Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab
suci.
suci.
Jadi
Jadi pengertian Ibadah tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga
tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga
kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada
Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada
pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan,
pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan,
bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun
bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun
dalam hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. dalam hubungannya dengan sesama manusia
dan alam sekitarnya.
Bedah butir pancassila

 Ketuhanan Yang Maha Esa


 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antra pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaanya masing masing
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

You might also like