Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
seksama.1
marak terjadi di daerah. Hasil studi sebelumnya pada Tahun 2014, peredaran
obat terlarang sudah merambah Provinsi Jawa Timur, yakni di wilayah Kota
1
Siswanto sunarso, Penegakan Hukum Psikotropika dalam kajian sosiologi hukum, PT
Raja Grafindo persada, Jakarta, 2011, hlm 5
Banjarmasin. Dalam studi tersebut dikaji mengenai penyebab terjadinya
temuan itu. "Total pil senilai Rp10.614.000.000," . Jenderal bintang satu itu
Kalsel melakukan pengintaian selama dua bulan. Dari informasi yang didapat,
akan ada barang masuk ke Banjarmasin, dan akan dikirim kembali ke Pulau
Banjarmasin. Obat jenis carnophen sudah dicabut izin edarnya oleh Badan
berinisial, A, MA, MH, MN, PR, UA, SI, SM dan M," pungkas dia.3
kasus dan 47 tersangka dan ditemukan jenis barang bukti berupa sabu 3 poket
dan inex 1 butir, 125 butir pil double L dan pil Carnophen sebanyak 3.631
2
MA Tabrani, Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Peredaran Obat Berbahaya (Daftar G)
Jenis Carnophen, Skripsi tidak diterbitkan, Malang, 2014, hlm 65
3
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto kepada wartawan, Senin 9 Oktober 2017.
tersangka serta ditemukan barang bukti berupa sabu 0,78 gram + 1 Poket,
ganja 12, 05 gram, 529 pil double L dan pil Carnophen sebanyak 9.031 butir.
tersangka serta ditemukan barang bukti berupa sabu 44,15 gram + 9 poket,
7720 butir pil double L dan pil Carnophen sebanyak 11.554 butir.4
terlarang mulai dari kalangan anak muda sampai Remaja. Jenis obat terlarang
yang sering digunakan oleh Remaja adalah Carnophen. Achmad Rifani alias
Timur, Senin (29/5) sore. Warga Jalan Veteran Gang H Asmuni Rt 27,
Kelurahan Kuripan Banjarmasin Timur ini adalah bandar pil koplo dan obat
Kompol Dese Yulianti, Amat mengaku bahwa bisnis yang dia jalani tidak
lama.
datang ke rumahnya. “Satu kotak isi 100 butir dia menjual Rp160 ribu dan
kalau satu keping dia jual Rp16 ribu isi 10 butir Zenith,” ujarnya.
4
Hasil Pra Survei Data Ungkap Kasus SatResnarkoba Polres Banjarmasin Tahun 2015
pada tanggal 2 februari 2015
Diakuinya, barang tersebut baru saja diambil dari pemasoknya dengan
harga beli delapan juta rupiah. “Kalau barang itu semua habis dijual sebesar
Rp15 juta dan saya mendapat untung Rp8 juta. Untuk menghabiskan barang
itu tergantung pembeli bisa lebih seminggu atau satu bulan laku semuanya,”
katanya.
(25/5) sekitar pukul 19.40 Wita, petugas menyita 4,200 butir obat Zenith, 150
butir pil warna putih merk Doubel L, dan 7,000 butir pil warna kuning merk
Dextro, 50 butir pil warna ungu bernama Lexotan serta uang hasil penjualan
senilai Rp24.560.000.
tersangka ini salah satu penjual obat terlarang di wilayah Banjarmasin Timur.
5
http://www.kalimantanpost.com/ratusan-butir-zenith-diamankan/ di akses 6 Januari 2018
stamina (doping), penghangat badan, dan digunakan untuk keperluan sehari–
B. Rumusan Masalah
6
Hasil wawancara Prasurvei dengan AIPTU Jinanto selaku Kanit Idik I Satres narkoba
Polres Banjarmasin pada hari Senin 2 februari 2015.
7
Hasil wawancara Prasurvei dengan AIPTU Jinanto selaku Kanit Idik I Satresnarkoba
Polres Banjarmasin pada hari Rabu 4 februari 2015
2. Bagaimana upaya Satuan Reserse Narkoba Polres Banjarmasin untuk
C. Keaslian Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
Remaja
3) Untuk dapat memberikan masukan bagi Kepolisian RI pada khususnya
Pidana.
4) Secara Praktis
Peradilan Pidana.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Hukum
hukum (acara) pidana. Hal ini berarti sebagai suatu proses penegakan
8
Lihat, 01http://www.suduthukum.com/2018/01/pengertian-penegakan-hukum-pidana
.html. Diakses Tanggal.7 Januari 2018
9
Ibid
b. Teori Kewenangan Hukum Pidana
10
Henry Campbell Black,1990. Black’S Law Dictionary, West Publishing, Hal. 133.
berkaitan dengan penggunaan istilah “wewenang” dan “bevoegdheid”.
tertentu).12
11
Phillipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Yuridika, No. 5 & 6 Tahun XII, Sep-Des
1997, Hal. 1.
12
Ibid
Di atas telah dikemukakan bahwa penyalahgunaan wewenang
dapat terjadi pada jenis wewenang terikat dan juga bisa terjadi pada
2. Kajian Konseptual
a. Penyalahgunaan Narkotika
13
Ibid
Permasalahan penyalahgunaan narkotika sudah lama masuk
yang serius, maka dari itu pada zaman Orde Baru pemerintah
hanya diperankan oleh para penegak hukum saja, tapi juga harus
bebas dari Narkotika tahun 2015 yang merupakan target dari seluruh
negara ASEAN.
tidak hanya ada pada kalangan yang cukup umur saja, bahkan pada
kalangan yang belum cukup umur. Oleh karena itu diperlukan upaya
jiwa manusia.14
14
Supramono, G. 2001. Hukum Narkotika Indonesia.Djambatan, Jakarta
Sebagai pengedara, Dikenakan ketentuan pidana berdasarkan
hukuman paling lama 15 tahun atau seumur hidup atau mati dan
denda.
1988)
tertentu membinasakan.15
yaitu:
sudah mulai tidak dilirik lagi oleh para remaja dengan alasan harganya
adalah obat kimia yang bersifat racun. Namun jika dikonsumsi dalam
15
J.M van Bemmelen Hukum Pidana 1 (Hukum Pidana Material Bagian Umum), Terjemahan
Hasnan, Bina Cipta, Bandung 1987, h. 128, dalam Mahrus Ali, Kejahatan Korporasi Kajian
Relevansi Sanksi Tindakan Bagi Penanggulangan Kejahatan Korporasi, Arti Bumi Intaran,
Yogyakarta, 2008 h. 137.
dosis yang tepat bisa sebagai penawar. carnophen mengandung
carisoprodol yaitu relaksan otot untuk menangani nyeri otot yang akut.
bisa menimbulkan efek yang dikenal dengan Fly atau mabuk. Obat
sedatifhipnotik nya.
khususnya carnophen ini bukan hanya pada orang dewasa saja bahkan
anak yang belum cukup umur seperti pelajar juga sudah mengenal dan
sedang bekerja.
dalam jangka panjang, over dosis konsumsi obat kimia tersebut dapat
peredarannya sudah dicabut oleh BPOM ini tidak hanya di ibu kota,
sabu. Jumlah barang bukti yang disita meningkat hingga lebih dari
278 kasus dan pada tahun 2015 sebesar 354 kasus. Ada kenaikan 76
(23 persen). Untuk sabu pun alami kenaikan sebanyak 204 persen.
Pada 2014, barang bukti sabu seberat 790,96 gram sedangkan tahun
Di tahun 2014 ekstasi yang disita jadi barang bukti sebanyak 2.138
butir namun di 2015 cuma 1.200 butir. Carnophen atau zenith, di 2014
mematikan.
kelas teri hingga kelas kakap, dari yang nasional sampai yang
internasional.
narkoba di Indonesia, untuk pil zenith telah tersedia hukum tapi masih
kejahatan.17
dan ruang lingkup sistem dapat bersifat phisik dalam arti sinkronisasi
hukum positif yang berlaku, dan dapat pula bersifat kultural (cultural
16
Mardjono Reksodiputro.1997, Kriminologi Dan Sistem Peradilan Pidana, Jakarta :
Lembaga Kriminologi UI, Hal. 140
17
Abdussalam dan DPM Sitompul, 2007, Sistem Peradilan Pidana, Jakarta : Restu
Agung, Hal 4.
18
Muladi ,1995, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Semarang : Undip Press, Hal.
13.
Tujuan diadakannya sistem peradilan pidana adalah :19
19
Abdussalam dan DPM Sitompul., Op. Cit
sistem secara keseluruhan dapat memberikan perlindungan hukum
KUHAP.
maupun batin nampaknya juga tidak ada aturan dalam KUHAP secara
20
Ibid
jiwa dan hartanya akibat memberikan keterangan terhadap kejahatan
prinsip dan asas efektif dan efisien adalah asas sederhana, cepat dan
Namun dalam praktek nyata, sering kali asas tersebut dipahami secara
beragam oleh aparat penegak hukum disemua tingkatan. Pemahaman
birokrasi yang wajib dilalui oleh pencari keadilan, dan dipihak lain
cepat oleh pencari keadilan. Baik cepat dalam proses, cepat dalam
21
Abdussalam dan DPM Sitompul., Op. Cit
perundang-undangan yang dipergunakan sebagai dasar yuridis
mempunyai sifat mandiri dan bebas dari nilai- nilai lain yang dapat
cepat, dan murah saja, namun lebih dari itu semua adalah nurani
belum ada upaya yang sistematis dan signifikan dalam rangka untuk
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian hukum normatif
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.
akan lebih banyak menelaah dan mengkaji aturan-aturan hukum yang ada
2. Tipe Penelitian
Banjarmasin.
3. Sifat Penelitian
Narkotika Nasional;
berkaitan dengan.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk
meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
berasal dari ilmu pengetahuan hukum dalam bentuk buku, artikel, jurnal
hukum yang terkumpul sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah
diinterprestasikan.
masalah.
umum, dan deduktif ialah suatu pemikiran secara sistematis dari umum ke
khusus.
Langkah-langkah analisis yang harus dilakukan adalah:
1. Pengumpulan fakta;
hukum);
5. Penerapan hukum.22
D. Sistematika Penulisan
Pada penulisan Tesis ini terdiri dari 4 (empat) Bab, mulai dari Bab I
Remaja;
22
Phillipus M. Hadjon (D). 1994. “Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif)”,
dalam Yuridika, No.6 Th,. IX November-Desember. Surabaya: Universitas Airlangga., hal 15.
untuk menanggulangi tindak pidana peredaran obat keras (daftar G)
Bab IV. Adalah Penutup yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari
1 Rencana Penelitian
a. Konsultasi Pembimbing
b. Penyusunan Usulan
d. Perbaikan
2 Pelaksanaan Penelitian
a. Penyusunan draf
c. Ujian
d. Perbaikan
e.Penggandaan/Penjilidan/
Pendistribusian