Professional Documents
Culture Documents
Memprioritaskan
Pelayanan Pasien
Lansia/Disabilitas
Melalui Sistem
POLANTAS di
RSUD Tugu Koja
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR DIAGRAM …………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR SKEMA ……………………………………………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………. vi
DEFINISI OPERASIONAL ……………………………………………………………………………………. vii
PROFIL GKM POLANTAS DAN LOKASI …………………………………………………………………. 1
STRUKTUR ORGANISASI ……………………………………………………………………………………. 2
ABSTRAK ………………………………………………………………………………………………………. 3
JADWAL GKM …………………………………………………………………………………………………. 3
i2
6.2 Analisis Pencapaian Sasaran ……………………………………………………………… 22
ii3
DAFTAR TABEL
Nomor
No. Judul Tabel Halaman
Tabel
iii4
DAFTAR DIAGRAM
iv5
DAFTAR SKEMA
v6
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Lampiran
1. Daftar hadir rapat GKM Polatas
3. Data kunjungan pasien RSUD Tugu Koja periode 1 Januari—30 April 2017
4. Kepuasan Pelanggan
Data Pasien Lansia/Disablitas yang Menunggu Obat periode 1 Januari -30 April 2017
5.
6. Data Observasi Pemahaman Alur dan Pendampingan Lansia
11. Formulir material kit edukasi cara penggunaan obat yang baik
12. Formulir kepuasan pasien dan hasil analisa sebelum dan sesudah program
Kuesioner kepuasan pegawai farmasi setelah program dan analisa sebelum dan
13.
sesudah program
14. SK Direktur tentang Penghantaran Obat
21. Data pasien rawat jalan yang menunggu lebih dari standar pelayanan
vi7
DAFTAR LAMPIRAN
vii8
PRESTASI
1. AKREDITASI RU-
MAH SAKIT TING-
2. PERINGKAT
GOLD KONVENSI
PRODUK & BIDANG
PROFIL GUGUS USAHA ORGANISASI
GUGUS KENDALI
MUTU TINGKAT
Nama Gugus : POLANTAS Membuat inovasi yang ber- SUDINKES TAHUN
Bagian : Farmasi dan Rawat Jalan kesinambungan dalam 2016.
Organisasi : RSUD Tugu Koja mengatasi suatu masalah
di RSUD Tugu Koja untuk 3. PERINGKAT
meningkatan mutu
GOLD KONVENSI
pelayanan Rumah Sakit.
GUGUS KENDALI
MUTU TINGKAT
PROFIL ANGGOTA
Didirikan : Januari 2017
Usia Rata-rata : 24 – 52 tahun
Jumlah Pertemuan : 21 kali
Frekuensi pertemuan : ± 2 kali / minggu
Persentasi Kehadiran : 90,6 %
19
LOKASI
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
GKM Polantas
Ka. Sub. Bag. Tata Ka. Seksi Pelayanan Ka. Seksi Keperawatan
Usaha Medik & Penunjang
2
10
ABSTRAK
RSUD Tugu Koja merupakan Rumah Sakit Umum Daerah yang melayani pasien anak, dewasa, dan lansia/
disabilitas. Sebagai Rumah Sakit yang mempunyai Visi “Menjadi Rumah Sakit Terdepan dan Terpercaya di DKI Ja-
karta” RSUD Tugu Koja senantiasa melakukan perbaikan mutu yang berkelanjutan (Continuous Improvement)
untuk mencapai kepuasan pelanggan melebihi harapan pasien umumnya.
Masalah yang sering terjadi adalah penumpukan pasien termasuk lansia/disabilitas di ruang pendaftaran
dan ruang tunggu farmasi. Dari hasil survey kepuasan pelanggan, 36% pasien lansia/disabilitas menyatakan bah-
wa waktu tunggu pelayanan lama, 20% menyatakan sangat lama. Pasien lansia/disabilitas mengalami gangguan
kesehatan (lambung, pusing kepala, dan lelah) akibat menunggu terlalu lama.
Analisa waktu tunggu pelayanan di RSUD Tugu Koja yang dilakukan GKM POLANTAS menunjukkan deviasi
di beberapa layanan dan tertinggi di Instalasi Farmasi yaitu 15 menit lebih tinggi dari Standar Pelayanan Minimal
(SPM). Belum adanya prosedur pelayanan khusus pada pasien lansia/disabilitas mengakibatkan penumpukan
pasien di ruang pendaftaran. Berdasarkan hasil analisa tersebut, GKM POLANTAS menentukan tema
“Memprioritaskan Pelayanan Pasien Lansia/Disabilitas Melalui Sistem POLANTAS di RSUD Tugu Koja"
GKM POLANTAS, membuat inovasi bagi pasien lansia/disabilitas dengan memprioritaskan pelayanan me-
lalui sistem POLANTAS yaitu dengan mengurai pendaftaran menggunakan sistem SPROL (Sistem Pendaftaran Ru-
jukan Online Lansia/disabilitas) dan Anjungan Daftar Mandiri (ADM) serta monitoring pasien Lansia/Disabilitas
melalui aplikasi GOPOL (GO POLANTAS) yang merupakan lanjutan dari POLANTAS (Penghantaran Obat Ke Rumah
Pasien Lansia/Disabilitas).
Melalui sistem POLANTAS gugus berhasil mengurangi antrian dari 3 pasien lansia/disabilitas menjadi 0
pasien. Gugus juga memprioritaskan pelayanan dengan menciptakan lingkungan yang ramah lansia/disabilitas
dan menurunkan pasien lansia/disabilitas yang menunggu di Instalasi Farmasi yang melebihi Standar Pelayanan
Minimal (SPM ≤ 30 menit) dari 839 pasien menjadi 0 pasien dan meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi
farmasi dari 75% menjadi 90% periode Januari—April 2017.
JADWAL KEGIATAN
GKM POLANTAS
MEI – AGUSTUS
KETERANGAN : Plan
Action
3
11
LANGKAH – I : PENENTUAN AKTIVITAS
Diagram 1.1
Jumlah Usia Kerja,
Anak, dan Lansia tahun 1950—2050
Diagram 1.2
Jumlah Pasien berdasarkan usia
di RSUD Tugu Koja
(Januari—April 2017)
Diagram 1.3
Survey Kepuasan Pelanggan
kategori usia > 60 th
Tentang Waktu Tunggu
Pelayanan (Januari—April 2017)
4
12
Dari data di atas GKM POLANTAS memilih populasi yang akan di pilih untuk di selesaikan masalahnya
adalah pasien lansia / disabilitas.
Pendaftaran Pasien
Standar 30
Kasir
tercapai
12
60 60
Ruang Tunggu Poliklinik Ruang Pemeriksaan Penun-
7 9
67 jang
69
30
Ruang Periksa Dokter
12
42
Rawat Inap
Rujuk
Pasien selesai ber-
obat
30
Instalasi Farmasi
15
Keterangan : : 45
5
13
Berdasarkan skema alur pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 letak permasalahan
yang berkaitan dengan waktu tunggu pasien melebihi standar yaitu :
4) Instalasi Farmasi
Dari tabel 1.1 Gugus menemukan bahwa masalah yang harus diselesaikan adalah:
“Lamanya Waktu Pelayanan Pasien Lansia / Disabilitas”
Analisis dampak masalah dan harapan tema terangkum dalam tabel 1.2 di bawah ini:
6
14
Petugas Rumah Mendapat kom- Membuat petugas “Ingin bekerja lebih
sakit plain terhadap lebih nyaman nyaman tanpa ada
pelayanan bekerja tanpa komplain karena
mendapat kom- pasien lama
plain menunggu”
(Dendi, Petugas
Farmasi RSUD
Tugu Koja)
Analisis dampak masalah dan harapan tema dari pihak terkait terangkum dalam tabel berikut ini:
7
15
1.4 Penetapan Sasaran
Tabel 1.3 Sasaran Mutu
Aspek Masalah yang terjadi Sasaran Perbaikan
Quality Terjadinya penumpukan antrian pasien di loket pen- Mengurangi jumlah antrian pasien di loket
daftaran akibat proses pendaftaran dan pencarian pendaftaran bagi pasien lansia/disabilitas
rekam medis rata-rata 2-3 pasien pada periode 1 Janu- menjadi 0 pasien
ari – 30 April 2017
Adanya 839 pasien lansia/disabilitas yang menunggu di Menurunkan jumlah pasien menjadi 0
instalasi farmasi lebih dari standar pada periode 1 Janu- dengan menghilangkan waktu tunggu di
ari – 30 April 2017 Instalasi Farmasi lebih dari standar pada
pasien lansia/disabilitas
Cost Lamanya waktu tunggu pelayanan di jam makan siang Menghilangkan biaya jajan/makan pasien
membuat pasien cenderung jajan/makan di sekitar RS
rata-rata senilai Rp. 10.000-Rp. 20.000
Delivery Waktu pencarian rekam medis rata-rata sekitar 13 menit Mempersingkat waktu pencarian doku-
karena penempatan dokumen rekam medis yang kurang men rekam medis pasien sesuai
memadai
Waktu tunggu pengambilan obat pasien lansia / disabili- Mengurangi waktu tunggu pengambilan
tas di Instalasi Farmasi lebih dari standar obat pasien lansia / disabilitas di Instalasi
Farmasi lebih dari standar (30 menit men-
jadi 16 menit)
Health Terjadi potensi gangguan kesehatan seperti (tertular Menghilangkan potensi gangguan
ISPA, maag, pusing, nyeri pinggang) kesehatan lansia/disabilitas akibat lama
menunggu obat
Morale Petugas farmasi cenderung melimpahkan pekerjaannya Petugas farmasi memberi konseling far-
ke temannya karena membutuhkan waktu yang lama masi lebih maksimal tentang obat yang
untuk memberikan penjelasan tentang obat kepada diberikan kepada pasien sehingga
pasien lansia/disabilitas sehingga kepuasan pelanggan meningkatkan kepuasan pelanggan di
di instalasi farmasi hanya mencapai 75% Instalasi farmasi dari 75% menjadi 90%.
8
16
LANGKAH – II : IDENTIFIKASI
9
17
2.3 Analisis Akar Penyebab
Analisis akar penyebab utama masalah “Lamanya Waktu Pelayanan Pasien Lansia/Disabilitas” ada 8
masalah yang dijelaskan dalam tabel berikut ini :
3. Belum ada pendaftaran khusus lansia/ Proses pelayanan pasien lansia/disabilitas masih sama dengan pasien
disabilitas umum sehingga jumlah antrian berpengaruh terhadap waktu tunggu
pasien lansia/disabililtas.
4. Pencarian rekam medis lebih dari standar Petugas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari rekam
medis, rata-rata waktu yang dibutuhkan 13 menit.
5. Banyak obat racikan Banyak pasien balita yang mendapat resep racikan. Resep racikan rata-
rata memerlukan waktu 20-30 menit. Banyak pasien lansia/disabilitas
yang mendapat > 8 resep. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap
waktu tunggu pasien lansia/disabilitas.
7. Tidak membawa persyaratan registrasi Pasien lansia/disabilitas kurang memahami persyaratan registrasi yang
harus dibawa saat berobat
8. Kurangnya perhatian dari keluarga 85% pasien lansia/disabilitas datang tanpa pendamping
Dari kedelapan akar masalah di atas kami melakukan uji hipotesis dengan diagram scatter untuk
melihat hubungan antara akar masalah belum tersedianya layanan khusus dan jenis resep terhadap
waktu tunggu pasien lansia/disabilitas sebagai berikut :
10
18
Diagram 2.2 Hubungan antara waktu tunggu Diagram 2.3 Hubungan antara waktu tunggu
dengan jumlah antrian dengan jumlah resep berdasarkan jenis resep
11
19
LANGKAH – III : PENENTUAN SOLUSI
Pertimbangan
Akar Kes-
No Alternatif solusi Efektivitas Pertimbangan
penyebab Waktu Biaya impulan
hasil lain
1. Belum adanya Membuat penan- Efektif Perlu Biaya Dapat langsung Terpilih
ruang tungggu da tempat duduk karena waktu pencetakan dilaksanakan
khusus lansia/ khusus Lansia/ pembuatan penyiapan penanda tempat dengan
disabilitas Disabilitas mudah dil- duduk menggunakan
aksanakan ( 2 hari) Rp. 20.000 X tempat duduk
25pcs = Rp. yang ada diru-
500.000 ang tunggu
Membuat sistem Efektif, Dapat 1. Perlu per- Terpilih
baru dalam pela- mempersin segera jt siapan pem-
yanan pendafta- gkat waktu dil- belian mesin
ran untuk mengu- dalam ADM
rangi antrian pendaftaran aksanakan (Anjungan
2. pasien pada bu- Daftar Mandiri)
Lantas lan ok- 2. Perlu sosial-
Belum ada tober isasi ke petugas
pendaftaran loket
khusus lansia/
disabilitas Efektif ka- Perlu Menambah ang- 1. Perlu proses Tidak ter-
rena mem- rekruit- garan gaji pega- rekruitmen pilih
isahkan men SDM wai 2. Belum ada
Menambah loket antrian alokasi dana
khusus pasien penambahan
lantas SDM
3. Membuat inovasi Efektif ka- Perlu per- Biaya telpon Perlu Pembu- Terpilih
alur layanan pen- rena data siapan follow up pasien atan Sistem
Tidak daftaran yang pasien akan sistem kontrol senilai Aplikasi Pen-
membawa memudahkan terekam Rp. 20.000 per- daftaran Ru-
persyaratan pasien lansia/ dan lang- hari jukan Online
registrasi disabilitas sung ter- Lantas
daftar (SPROL)
12
20
Pertimbangan
Akar Alternatif
No Efektivitas Pertimbangan Kesimpulan
penyebab solusi Waktu Biaya
hasil lain
4. Penghantar Sangat efektif, Dapat segera Rata-rata bensin 1. Perlu per-
an obat karena biaya diksanakan Rp. 8.250/2 hari siapan dan
kerumah terjangkau pelatihan petu-
pasien lan- Stiker edukasi di gas antar obat
sia / disa- rumah pasien = 50 2. Perlu per-
bilitas lbr x Rp 3.000= siapan pembu-
(POLANT Rp . 150.000 atan material kit
AS) POLANTAS
Banyak Pembuatan materi- 3. Pembuatan
obat al kit POLANTAS aplikasi GOPOL Terpilih
Buku obat sering
racikan pasien Lantas
20 buku x 20.000
=RP.400.000
Biaya membuatan
aplikasi GOPOL
Rp.0 (dibuat oleh
SDM IT RS)
5. Menggunak Efektif karena Perlu waktu Leaflet tentang Dapat langsung
an leaflet dapat dil- untuk design pendampingan= dilaksanakan
Ku- dalam akukan saat dan mencetak 2000 lbr x Rp
rangnya mengeduka penghantaran leaflet 1500= Rp . 3jt
perhatian si keluarga obat ke rumah (1 minggu) Terpilih
dari pasien pasien Lantas
keluarga tentang
pendampin
gan lansia
6. Membuat Efektif untuk Dapat segera Poster = 10 lembar Perlu desain dan
Belum petunjuk memudahkan dilaksanakan x Rp 150.000= Rp. pencetakan
ada jalur khusus mobilisasi pada bulan 1.500.000
khusus lansia/ pasien Lantas Juni
disabilitas Banner di pojok Terpilih
lansia/
disabiita informasi= Rp
s 400.000
13
21
LANGKAH – IV : RENCANA PERBAIKAN
14
22
BATAS WAKTU/
FAKTOR LANGKAH PE-
SASARAN ANTA- PIC/
No PENYEBAB NANGGULANGAN BIAYA (HOW MUCH)
RA (WHAT) LOKASI (WHEN/
(WHY) (HOW)
WHO/WHERE)
Edukasi dengan
Setiap hari.
menggunakan Keluarga pasien
PIC : Tami
Kurangnya leaflet kepada lansia/disabilitas
Lokasi : Rumah
5. perhatian keluarga pasien lebih peduli untuk Leaflet Rp 1.800.000
Pasien saat
dari keluarga mengenai pen- mendampingi lan-
melakukan
dampingan lan- sia
penghantaran obat
sia/disabilitas
Bulan mei, lokasi
Membuat
pemasangan
Belum ada penanda jalur Pasien lansia/ Biaya pencetakan spanduk dan
penanda di
jalur khusus khusus lansia/ disabilitas mudah Pencetakan poster penanda
6. samping jalur khu-
lansia/ disabilitas yang dalam melakukan Rp. 1.500.000
sus lansia/
disabiitas memudahkan mobilisasi
disabilitas
mobilisasi
PIC: Maya
Bulan oktober
Membuat label pemasangan label
Berkas rekam
Pencarian pink pada map di berkas rekam
medis pasien lan-
rekam medis rekam medis medis pasien lan- Biaya untuk1.000 pcs Rp.
7. sia/disabilitas ce- 2.000.000
lebih lama khusus untuk sia/disabilitas
pat dan mudah di
dari standar pasien lansia/ Lokasi: Ruang
cari
disabilitas Rekam Medis
PIC: Vinda
Pasien lansia/ Banner
Setiap hari (saat
Leaflet edukasi disabilitas lebih
penghantaran obat) Rp 400.000
alur layanan dan mudah mengakses
8. Kurangnya Banner di pojok PIC : Tami Leaflet
pelayanan dengan
pemahaman informasi Lokasi : Rumah Rp . 3jt
mendapatkan in-
alur layanan Pasien
formasi
15
23
LANGKAH – V : PENERAPAN RENCANA PERBAIKAN
Tahapan yang dilakukan GKM POLANTAS dalam melaksanakan rencana pemantauan data
yang valid dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
1.
Belum ruang 1. Mendesain ruang
Menyediakan
tunggu khusus tunggu dengan
ruang tunggu
kursi, sticker, Ban-
lansia/disabilitas khusus lansia/
ner dan Tempat
disabilitas
Majalah/koran
2. Melakukan so-
sisalisai kepada
tim keamanan
agar memakai pin
ramah lansia dan
untuk membantu
memantau pasien
lansia/disabilitas
agar menunggu di
ruang tunggu lan-
sia/disabilitas
16
24
LETAK LANGKAH PER- CARA PELAKSA-
NO
PERMASALAHAN BAIKAN NAAN DOKUMENTASI
2. Belum ada Menggunakan 1. Melakukan sosial-
pendaftaran mesin antrian isasi mesin ADM
khusus lansia/ ADM (Anjungan kepada petugas
disabilitas
Daftar Mandiri)
2. Membuat SPO
Penggunaan
mesin ADM
2. Sosialisasi
SPROL dengan
petugas loket,
petugas IT dan
petugas Far-
masi
17
25
LETAK LANGKAH
NO CARA PELAKSANAAN
PERMASALAHAN PERBAIKAN DOKUMENTASI
4. Banyak obat Melakukan 1. Penghantaran obat
racikan Penghantaran kerumah pasien
obat kerumah
pasien lan-
sia / disabili-
tas
2. Melakukan Konseling
farmasi di rumah
pasien
3. Melakukan training
kepada petugas
farmasi SIM O dan
driver penghantaran
obat
4. Membuat SPO
pengantaran obat
2. Membuat Aplikasi
GOPOL
18
26
LETAK CARA
NO LANGKAH PERBAIKAN
PERMASALAHAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI
5. Kurangnya per- Melakukan edukasi 1. Membuat
hatian dari keluar- kepada keluarga pasien leaflet ten-
ga mengenai pendamp- tang pent-
ingan lansia ingnya pen-
dampingan
terhadap
lansia dan
disbilitas
2. Melakukan
edukasi
kepada
keluarga
pasien
2. Membuat
banner tentang
layanan lantas
2. Melakukan
penandaan
pada doku-
men rekam
medis
lantas
19
27
LETAK CARA
NO LANGKAH PERBAIKAN
PERMASALAHAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI
8. Kurangnya per- Edukasi pasien dan Melakukan PO-
hatian dari keluarga keluarga pasien LANTAS disertai
edukasi kepada
pasien dan
keluarga tentang
pentingnya pen-
dampingan
Lantas
20
28
LANGKAH – VI : EVALUASI SOLUSI
2 Kasir 30 12 12
4 Farmasi 30 45 16
21
29
6.2 Analisis Pencapaian Sasaran
Setelah Inovasi dilaksanakan, kami menemukan hasil sebagai berikut :
22
30
Foto
Masalah yang Sasaran Per-
Aspek Hasil Perbaikan
terjadi baikan Sebelum Sesudah
23
31
LANGKAH – VII : STANDARISASI
Petugas memahami dan mampu melaksanakan prosedur penggunaan mesin ADM dan melakukan
edukasi pemakaian mesin ADM terhadap pasien lansia / disabilitas .
Petugas memahami dan mampu melaksanakan prosedur Penghantaran Obat, berkoordinasi dengan
Monitoring Evaluasi
24
32
7.3 Standar Hasil
1. Tidak ada penumpukan pasien lansia/disabilitas di ruang pendaftaran RSUD Tugu koja
2. Tidak ada keluhan pasien lansia/disabilitas mengenai lamanya pelayanan
3. Tidak ada keluhan pasien lansia/disabilitas mengenai gangguan kesehatan karena lama
menunggu pelayanan
4. Pasien lansia/disabilitas datang tepat waktu pada saat jadwal control
5. Tidak ada lagi pasien lansia/disabilitas yang menunggu obat di Instalasi Farmasi lebih dari
standar
25
33
8.4 Jadwal Berikutnya
26
34