You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN NUTRISI PADA KLIEN

DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. KARTIKA DEWI RAHMADANI


2. KRISTINA HANDU
3. KURNIA VERAWATI
4. LINDA NURDIANA
5. M. ALDI SYAHPUTRA
6. NURJANNA TUNNAIM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA
Jalan Wolter Monginsidi No. 38, Sidodadi, Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Tahun Akademik 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Kronik”. Banyak pihak yang telah
membantu terlaksananya penyusunan tugas makalah ini. Sehingga dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Lamri. M. Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim.


2. Bapak Ismansyah, S. Kp., M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan.
3. Bapak Ns. Wiyadi, S. Kep., M. Sc selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan
Samarinda.
4. Ibu Umi Kalsum, S. Pd.,M. Kes selaku koordinator mata ajar Gizi dan Diet.
5. Teman-teman yang telah membantu dalam melaksanakan pembuatan makalah
ini.
Penulis juga menyadari makalah Gizi dan Diet yang menjelaskan Asuhan
Keperawatan Nutrisi Pada Klien Dengan Gagal Ginjal Kronik. Oleh sebab itu
dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing dan teman
sejawat keperawatan demi perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga bahan
ajar ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan tentang Gizi dan
Diet. Akhir kata penulis memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu
mendapatkan petunjuk dan ridho-Nya, serta selalu berada di jalan-Nya.

Samarinda, 15 mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................1


B. BATASAN MSALAH ...................................................................................1
C. METODE PENULISAN ...............................................................................1
D. TUJUAN .......................................................................................................1
E. SISTEM MATIKA PENULISAN ................................................................1

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADAKLIEN GAGAL GINJAL KRONIK

A. LANDASAN TEORI .....................................................................................2


B. PENGKAJIAN ...............................................................................................2
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN ...................................................................9
D. TERAPI ..........................................................................................................10
E. DIET PADA PENYAKITA GAGAL GINJAL KRONIK ...........................11
F. OBAT GAGAL GINJAL KRONIK .............................................................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagal ginjal kronik adalah suatu bentuk penurunan fungsi yang bersifat
progresif dan ireversibel, merupakan hasil destruksi jaringan bertahap dan
hilangnya fungsi ginjal. Adakalanya, gagal ginjal kronik disebabkan oleh
penyakit yang cepat memburuk dengan onset mendadak sehingga
menghancurkan nefron dan menghancurkan nefron dan menyebabkan
kerusakan ginjal ireversibel.

B. Batasan Masalah
Pada makalah ini penulis hanya membatasi pada asuhan keperawatan
tentang nutrisi pada klien dengan gagal ginjal kronik dan beberapa bahasan
singkat yang berkaitan dengan gagal ginjal kronik.

C. Metode Penulisan
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode keperpustakaan yaitu
suatu metode yang digunakan untuk memperoleh data atau bahan penulisan
dengan menggunakan buku sebagai sumber utamanya.

D. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas kelompok
mata ajar ilmu gizi, sebagai bahan bacaan dan sumber informasi tentang
asuhan keperawatan nutrisi pada klien dengan gagal ginjal kronik.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu bab pertama adalah pendahuluan
yang berisi latar belakang, batasan masalah, metode penulisan, tujuan, dan
sistematika pnulisan. Bab dua adalah bab yang berisi pembahasan dan bab
tiga adalah bab yang berisi penutup.

1
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN NUTRISI PADA KLIEN DENGAN GAGAL


GINJAL KRONIK

A. Landasan teori
1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik adalah suatu bentuk penurunan fungsi yang bersifat
progresif dan ireversibel, merupakan hasil destruksi jaringan bertahap dan
hilangnya fungsi ginjal. Dan gagal ginjal merupakan perkembangan dari
gagal ginjal yang progresif dan lambat setiap nefron . Adakalanya, gagal
ginjal kronik disebabkan oleh penyakit yang cepat memburuk dengan
onset mendadak sehingga menghancurkan nefron dan menghancurkan
nefron dan menyebabkan kerusakan ginjal ireversibel.

B. Pengkajian
1. Biodata klien
Klien Tn. Y , laki-laki berusia 49 tahun, sudah menikah, bekerja sebagai
karyawan swasta diperusahaan Pt. Tambang Jaya, beragama islam,
pendidikan terakhir SLTA, alamat Jl. Ks Tubun Dalam Gg Jabalnoor 2 No
9, Rt 9, 09.0003.49, tanggal masuk rumah sakit 10 mei 2017, dan
pengkajian dilakukan pada tanggal 13 mei 2017, dengan diagnosa medis
gagal gunjal kronik.

2. Riwayat kesehatan klien


a. Keluhan utama
klien mengatakan keluhan utama adalah badan terasa lemah, mual,
muntah, dan terdapat udem.
b. Alasan masuk rumah sakit

2
Klien merasa pusing, badan terasa lemah, capek, mual sejak tiga hari
yang lalu.
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan tidak ada napsu makan, badan terasa lemah, serta
mengalami susah tidur, mual, muntah pucat, bibir kering dan pecah
pecah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Klien menderita penyakit diabetes militus sejak tahun 2015 begitu juga
dengan hipertensi. Klien juga menderita hiperkolesterol, klien
meminum obat DM, HPT dan hiperkoleterol dengan teratur.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Dikeluarga klien, hanya klien yang menderita penyakit gagal ginjal
kronik.

3. Pemenuhan kebutuhan
a. Nutrisi
Klien dirumah makan nasi dan lauk pauk dalam jumlah sedang 3 kali
sehari, saat pagi, siang dan malam, klien memiliki kegemaran makan,
makanan yang manis dan asin. Klien minum teh manis sekali sehari, air
putih empat sampai lima gelas sehari, klien minum pada saat makan
dan saat klien merasa haus.

b. Pola istirahat dan tidur


Dirumah klien sulit untuk tidur malam biasanya klien tidur pada jam
23.00 dan bangun 04.30 pagi, dan klien tidur siang jam 13.00 sampai
jam 15.00, dirumah sakit klien biasa tidur malam dan siang pada jam
yang sama. Klien juga mengatakan mengalami masalah tidur. Hal-hal
yang mempermudah tidur adalah suasana tenang dan keletihan,
sedangkan hal-hal yang mempermudah bangun adalah suasana gaduh.

3
c. Pola eliminasi
Terdapat perubahan pada pola eliminasi di rumah sakit dan di rumah
memiliki perbedaan pola. Kebiasaan klien sering BAK dan dalam
volume yang kecil, warna urine kuning pucat sekitar 4-5 kali sehari saat
berada dirumah. Pada saat dirumah sakit kebiasaan klien BAK lebih
sering dan volume yang lebih banyak. Sedangkan kebiasaan klien BAB
1x sehari.

d. Kebersihan diri
Dirumah klien mandi 2x sehari dan sikat gigi 3x sehari pada saat mandi
dan saat mau tidur. Untuk pemeliharaan kuku, klien memotong kuku 1x
seminggu. Dirumah sakit klien dibersihkan oleh keluarganya 2x sehari
pada pagi dan sore hari, klien sikat gigi 3x sehari pada saat di bersihkan
dan sebelum tidur.

4. Data Psikososial

Klien dapat berkomunikasi dengan lancar, klien berkomunikasi


menggunakan bahasa daerah kepada keluarga, tetapi klienberkomunikasi
dengan perawat dan lingkungan sekitar meggunakan bahasa indoonesia
dengan baik. Orang yang paling dekat dengan klien adalah istri dan
anaknya. Hubungan dan orientasi klien dengan orang lain sangat baik,
klien ramah dan baik kepada perawat, keluarga, dan lingkungan sekitar
klien.

5. Data Spiritual
Sebelum masuk rumah sakit klien tidak pernah meninggalkan sholat 5
waktu dan klien hanya pasrah dengan penyakitnya.

6. Antropometri
a. Berat badan : 68 kg
b. Tinggi badan : 175 cm

4
c. Lingkar lengan : 32 cm

7. Biokimia
a. Hb : kurang dari 7-8 gr.
b. GDS : 200 mg/dL.

8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum : Sedang
b. TTV : Td : 140/90mmHg

Suhu : 36,8 derajat celcius

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/ menit

c. Berat Badan : 68 kg
d. Tinggi Badan : 175 cm
e. Pemeriksaan Kepala dan Rambut : Warna rambut hitam, penyebaran
merata, rambut lurus dan kering.
f. Mata : Penglihatan normal, konjungtiva
anemis, sclera interik, edema
palpera.
g. Hidung : Penciuman baik
h. Mulut dan Faring : Keadaan mulut kering, bau mulut,
bibir kering dan pecah-pecah
i. Ekstermitas Atas : Pada tangan bagian kiri terpasang
IVFD NaCl 0,9%
j. Ekstermitas Bawah : Normal, edema (-).
k. Abdomen : Benjolan (-), pembesaran hepar (-),
bu (+) normal.

5
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronik
b. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Medis :
1) Laboratorium
a) Tanggal : 14 mei 2017
b) Hasil : pemeriksaan urine, darah dan radiologik.
c) Urine : - Volume, biasanya kurang dari 400 ml/ 24
jam ( oliguria ) atau urine tidak ada
(anuria).
- Warna, secara abnorma urine keruh
mungkin disebabkan oleh pus, bakteri,
lemak, partikel koloid, fosfat atau urat.
- Berat jenis urine, kurang dari 1,015
(menetap pada 1,010 menunjukkan
kerusakan ginjal berat).
- Klirens kreatinin, mungkin menurun.
- Natrium, lebih besar dari 40 meq/ L.
Karena ginjal tidak mampu
mereabsorbsi natrium.
- Protein, derajat tinggi proteinuria
( 3-4+ ) secara kuat menunjukkan
kerusakan glomerulus.
d) Darah : - Hitungan darah lengkap, Hb menurun
Pada adanya anemia, Hb biasanya kurang
dari 7-8 gr.
- Sel darah merah, menurun pada defesien
eritropoetin seperti azotmia.
- GDA, Ph menurun, asidosis metabolik (
kurang dari 7,2). Terjadi karena
kehilangan kemampuan ginjal untuk
mesekresi hydrogen dan amonia atau hasil

6
akhir katabolisme pretein, bikarbonat
menurun, PaCO2 menurun.
- Kalium, peningkatan sehubungan dengan
retensi sesuai perpindahan seluler dalam
(asidosis atau pengeluaran jaringan).
- Magnesium fosfat meningkat
- Kalsium menurun
- Protein ( khusus albumin), kadar serum
menurun dapat menunjukkan kehilangan
protein melalui urine, perpindahan cairan,
penurunan pemasukan atau sintesa karena
kurang asam amino esensial.
- Osmolaritas serum : lebih besar dari 285
mOsm/kg, sering sama dengan urine.

e) Pemeriksaan Radiologik : - foto ginjal, ureter dan kandung kemih


(kidney, ureter dan bladder/KUB) :
Menunjukkan ukuran ginjal, ureter,
kandung kemih, dan adanya
obstruksi ( batu).
- Pielogam ginjal : mengkaji sirkulasi
ginjal dan identifikasi
ekstravaskuler.
- Sitouretrogram berkemih :
menunjukkan ukuran kandung
kemih, refluks kedalam ureter dan
retensi.
- Ultrasonografi ginjal : menunjukkan
ukuran ginjal dan adanya masa,
kista, obstruksi pada saluran
perkemihan bagian atas.

7
- Biospy ginjal : mungkin dilakukan
secara endoskopik, untuk
menetukan sel jaringan untuk
diagnosis ostologis.
- Elektrokardiografi ( EKG ) :
mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan
asam basa.
- Pielogram intravena (IVP),
menunjukkan keberadaan dan posisi
ginjal, ukuran dan bentuk ginjal.
- Magnetic resonance imaging ( MRI)
untuk mendeteksi struktur ginjal,
luas, lesi invesif ginjal.

f) Penatalaksanaan dan Terapi :


Terapi Obat-Obatan:
Ranitidin 2 x 1 amp IV
Ceftriaxone 2 x1 gr IV (hari 3)
Metrformin 3 x 1 tab
PCT 3 x 500 mg tab
DMP 3 x 100 mg tab
IVFD NaCl 0,9 x 20 gtt/ menit

Data subjek : “ badan saya terasa lemas “


“ kalau saya jalan kepala saya terasa
pusing “
“ bibir saya kering dan pecah-pecah”
” saya tidak napsu makan “
“ saya merasa tidak nyenyak saat tidur “
Data objektif : - Td 140/90mmHg

8
- RR 20 x/ menit
- nadi 88 x/ menit
- suhu 36,8 derajat celcius
- porsi makan hanya ¼ yang di
habiskan.

C. Diagnosa keperawatan
1. Dx. I
Senin, 15 mei 2017
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia
DS : pasien mengatakan tidak ada nafsu makan
DO : Td 140/90mmHg
RR 20 x/ menit
nadi 88 x/ menit
suhu 36,8 derajat celcius
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 24 jam,
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi :
- Pasien dapat mencerna jumlah kalori
Rencana tindakan :
a. Kaji pola nutrisi pasien dan perubahan yang terjadi
Rasionya: mengetahui pola nutrisi klien serta intake makanan
b. Timbang berat badan
Rasionya: mengindentifikasi intake makanan
c. Kaji tingkat nyeri, mual, muntah
Rasionya: mengindentifikasi penyebab anoreksia
d. Berikan makanan porsi kecil tapi sering
Rasionya: porsi lebih kecil meningkatkan masuknya makanan
e. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diet dan pola makan pasien
(1.500 kalori tiap kali makan).
Rasionya: mengurangi faktor penyebab hiperglikemia.

9
7. Dx II
Senin, 15 mei 2017
Kekurangan volume cairan tubuh b/d diuresis osmotik
Ds : pasiaen mengatakan sering BAK
Do : pasien tampak lemah

Tujuan : hidrasi adekuat :


- TTV stabil
- Pengeluaran urine tepat
Rencana tindakan :
a. Pantau TTV
Rasionya: hipovolemia dapat dimanifestasi oleh hipotensi
b. Pantau masukan dan pengeluaran urine
Rasionya: memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
Rasionya: obat yang menentukan kadar gula dapat mengurangi poliuria

D. Terapi
Pelakasanaan:
Terapi gagal ginjal kronikterdiri dari hemodialisis , dialysis pernitoneal, atau
transplantasi ginjal, serta terapi obat. Obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati gagaal ginjal kronik meliputi :
1. Diuretic loop seperti furosemi (jika sebagian fungsi ginjal masih ada )
untuk mempertahankan keseimangan cairan.
2. Glikosida jantung untuk meningkatkan kontraktilitas jantung dan
mobilisasi cairan yang menyebabkan edema.
3. Antihipertensi untuk mengontor tekanan darah dan edema.
4. Antiemetic untuk meredakan mual dan muntah.
5. Antagonis reseptor histamin -2, seperti famotidin untuk mengurangi iritasi
lambung.
6. Pelunak feses seperti dokusat untuk mencegah konstipasi.

10
7. Suplemen besi dan folat atau transfusi sel darah merah untuk terapi
anemia.
8. Eritropoiesis sintetik untuk merangsang sumsum tulang memproduksi sel
darah merah.
9. Antipruritus, seperti trimeprzin untuk meredakan gatal.
10. Pengikat fosfat untuk menurunkan kadar fosfat serum.
11. Obat-obatan kalsimimetik untuk terapi hiperparatiroidisme sekunder pada
pasien dialysis.

E. Diet pada penyakit gagal ginjal kronik


1. Diet rendah protein dan diet rendah garam
Merupakan kerusakan ginjal progresif dan ireversibel karena suatu
penyakit. End stage renal disease merupakan gagal ginjal terminal yang
akan membawa kematian jika tidak dilakukan terapi dialisis atau
transpalantasi ginjal. Terapi diet hanya bersifat membantu memperlambat
progresivitas gagal ginjal kronik. Pemberian suplemen seperti zat besi,
asam folat, kalsium dan vitamin D mungkin diperlukan. Suplemen vitamin
A tidak dibutuhkan sementara asupan mineral fosfor, magnesium dan
elektrolit tertentu seperti kalium dan natrium mungkin harus dikurangi.
Pemberian suplemen vitamin-mineral pada gagal ginjal kronik harus
mengacu pada hasil-hasil pemeriksaan laboratorium seperti kadar
hemoglobin, kadar kalium, natrium, dan klorida. Pada pasien-pasien pada
gagal ginjal kronik, fokus terapi gizi adalah untuk menghindari asupan
elektrolit yang berlebihan dari makanan karena kadar elektrolit bisa
meninggi akibat klirens renal yang menurun.

F. Obat gagal ginjal kronik


1. Hemodialisis
2. Dialisisperitoneal
3. Transpalasi ginjal

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gagal ginjal kronik adalah suatu bentuk penurunan fungsi yang bersifat
progresif dan ireversibel, merupakan hasil destruksi jaringan bertahap dan
hilangnya fungsi ginjal. Adakalanya, gagal ginjal kronik disebabkan oleh
penyakit yang cepat memburuk dengan onset mendadak sehingga
menghancurkan nefron dan menghancurkan nefron dan menyebabkan
kerusakan ginjal ireversibel.
Pada klien gagal ginjal kronik hendaknya perawat mampu memberikan
gambaran diet yang sesuai agar klien mampu menjaga pola diet sesuai dengan
diet yang di sarankan. Diet yang di sarankan pada penderita gagal ginjal
kronik adalah diet rendah protein dan diet rendah garam.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Andry. 2010. “Terapi gizi dan diet rumah sakit: Edisi 2”. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mayer Brenna H, Tucker Libby, Williams Susan. 2011. Ilmu gizi menjadi sangaht
muda: Edisi 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jauhari Ahmad & Nasution Nita. 2015. Nutrisi & Keperawatan. Jakarta. Jaya
Ilmu.

Nurarif Amin H & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda. Yogyakarta. MediAction.

Suharyanto Toto & Madjid Abdul. 2013. Asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem perkemihan. Jakarta. CV Trans Info Media.

13

You might also like