You are on page 1of 5

OBSERVASI SCTP

 OBSERVASI ANASTESI
Jenis anastesi : SAB
Tim anastesi :
 Dokter anastesi : dr. Joni
 Asisten anastesi : Ns. Didik

A. Persiapan alat steril


 Klem desinfeksi : 1 buah
 Spinocan no. 27 : 1 buah
 Deppers : 5 buah
 Kassa : 5 buah
 Handsaplas jumbo : 1 buah
 Cucing (berisi bethadin) : 1 buah (50 cc)
 Handscon 7,5 : 1 buah
 Spet 5 cc : 1 buah
 Alkohol : 10 cc
 Doek lubang : 1 buah
B. Persiapan alat non steril
 Meja mayo kecil : 1 buah
 Mesin anastesi : 1 buah
 Spo2 : 1 buah
 Tensi : 1 buah
 Nasal kanul : 1 buah
C. Obat anastesi
 Decain spinal 0,5%
K : Bupivacain Hcl 5mg/ml
In : anastesi intratekal untuk operasi abdomen yang berlangsung 45-60 menit,
operasi urologi dan ekstremitas bawah yang berlangsung 2-3 jam
 Narfoz
K : ondansentron 4mg; 8mg/tab; 2mg/ml injeksi
In : mual dan muntah karna obat kemo dan radioterapi sitotoksik, tidak untuk
mual dan muntah karena sebab lain
 Remopain
K : ketorolak trometamin 10mg/ml; 30mg/ml
In : terapi jangka pendek untuk nyeri akut dan berat
 Santocyn
K : oksitoksin 10Iu/ml
In : indoeksi persalinan
 Metergin
K : metilergometrin hidrogen meleat 0,125mg/tab; 0,2mg/ml
In : melancarkan kala III, operasi SC dan lain-lain
 Ephedrin
K : ephedrin HCL
In : asma, bronkitis
 RL
K : Na laktat, Nacl, Kcl, Cacl2
In : mengembalikan elektrolit pada dehidrasi
D. Proses anastesi
 Informed consent dan KIE
 Pasien diposisikan dudoek (kepala menundoek)
 Dokter anastesi mennetukan area yang akan ditusuk (daerah lumbal)
 Dokter anastesi memakai handscon steril
 Dokter anastesi mengaspirasi obat decain spinal dengan menggunakan spet 5cc
 Dilakukan desinfeksi di area punggung pasien dengan klem desinfeksi menggunakan
deppers yang dibasuhi bethadin
 Area yang didesinfeksi tadi di swep dengan kassa alkohol lalu dilakukan penyuntikan
dengan spinocan no. 27 pada daerah interlumbal setinggi L2-L5, setelah mencapai
subarachnoid stiled dicabut
 Setelah cairan serebrospinal keluar, dokter anastesi menyuntikkan decain spinal
 Area bekas injeksi ditutup dengan handsaplas jumbo
 Posisikan pasien secara supin

 OBSERVASI BEDAH
Tim operasi
 Operator : dr. Retno
 Asisten : Ns. Ricky
 Instrumen : Ns. Rudi
 Sirkuler : Ns. David

A. Persiapan alat steril


1. Set dasar
 Desinfeksi klem : 1 buah
 Doek klem : 3 buah
 Pinset chirurgi : 2 buah
 Pinset anatomis : 2 buah
 Handvat mess no. 3 : 1 buah
 Arteri klem : 2 buah
 Klem mosquito : 1 buah
 Kocker lurus : 2 buah
 Gunting benang : 1 buah
 Gunting mayo : 1 buah
 Gunting metzembaum : 1 buah
 Nald voeder : 2 buah
 Ujung suction : 1 buah
 Selang suction : 1 buah
 Kabel couter : 1 buah
 Bengkok : 1 buah
 Cucing : 1 buah
 Kom : 1 buah
 Jarum dan tempatnya: Round dan cutting
2. Set tambahan
 Woundhak : 1 buah
 Klem peritonium : 4 buah
 Ring klem : 4 buah
 Pean besar : 2 buah
3. Linen steril
 Doek besar : 1 buah
 Doek kecil : 4 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Handoek kecil : 4 buah
 Doek lubang besar : 1 buah
 Jas : 4 buah
B. Persiapan alat tidak steril
 Alas meja dan meja operasi : 1 buah
 Mesin suction : 1 buah
 Mesin diathermi : 1 buah
 Lampu operasi : 2 buah
 Standart infus : 1 buah
 Tempat sampah : 1 buah
 Meja instrumen : 1 buah
 Meja mayo : 1 buah
 Gunting perban : 1 buah
 Perlak : 1 buah
C. Alkes
Steril:
 Bethadin : 100cc
 Alkohol 70% : 30cc
 Mess no. 10 : 1 buah
 Handscon : 3 buah
 Underped : 1 buah
 Kassa besar : 5 buah
 Deppers : 20 buah
 Kassa halus : 20 buah
 Hypafix : 10cm
 Benang : chromic 2 dan chromic 0
Non steril:
 Topi oprasi : 1 buah
 Handscon : 2 buah
 Underped : 1 buah
 Savlon : 50cc
 Hibiscrub : 50cc
 Masker oprasi : 7 buah
D. Proses oprasi
 Perawat sirkuler melakukan pencucian daerah insisi dan sekitarnya dengan
cairan savlon
 Tim operasi steril melakukan scrabing, gowning, dan gloving
 Asisten melakukan pendesinfeksian daerah insisi dengan menggunakan
bethadin. Pendesinfeksian dilakukan pada daerah insisi dan sekitarnya
 Perawat instrumen menutup daerah paha dengan menggunakan underped dan
doek kecil
 Perawat instrumen dan asisten melakukan drapping area operasi
a. Doek lubang pada daerah insisi
b. Doek besar pada bagioan bawah insisi
 Asisten memasang doek klem pada sudut doek lubang, lalu memasang selang
suction dan kabel couter dan fiksasi dengan doek klem
 Perawat instrumen mendekatkan meja mayo ke dekat pasien
 Operator membersihkan area operasi dengan deppers yang diberi alkohol 70%
 Operator memastikan obat anastesi sudah bekerja, yaitu engan cara mencubit
daerah operasi dengan pinset chirurgi
 Perawat instrumen memberikan handle mess no. 3 dan mess no. 10 kepada
operator serta memberikan kassa pada asisten
 Operator melakukan insisi pada bagian kulit, lemak, kemudian bagian fasia
digunting dengan menggunakan gunting mayo
 Asisten membersihkan perdarahan dengan kassa dan menghentikan
perdarahan dengan menggunakan couter koagulan yang dihantarkan dengan
klem mosquito
 Operator dan asisten membuka bagian muskulus dengan menggunakan tangan
sampai tampak lapisan peritonium
 Perawat instrumen memberikan pinset anatomis dan gunting metzembum
untuk membuka peritonium, lalu berikan woundhak. Lalu perawat instrumen
memberikan bigkas ber NS untuk melindungi usus
 Perawat instrumen memberikan handle mess pada operator, operator
melakukan insisi pada uterus. Kemudian selaput ketuban dipecahkan dengan
pinset chirurgi lalu disuction oleh perawat instrumen
 Asisten mengeluarkan woundhak lalu membantu mengeluarkan bayi dengan
melakukan penekanan pada fundus uteri
 Operator mengeluarkan bayi dari kepala, bahu dan bokong
 Operator memotong tali pusar
 Asisten membebaskan jalan napas bayi dengan cara mensuction pada hidung
dan mulut bayi, kemudian memberikan bayi pada petugas paerinatologi
 Plasenta dilahirkan, operator menarik plasenta dengan tarikan ringan hingga
plasenta terlepas
 Perawat instrumen memberikan bengkok untuk menaruh plasenta
 Operator kemudian memasang ring klem pada 3 sudut insisi
 Perawat instrumen mensuction perdarahan, operator membersihkan cavum
uteri dengan steel deppers. Perawat instrumen memberikan woundhak
 Perawat instrumen memberikan nalvouder, jarum dan benang chromik no. 2
untuk menjahit uterus (lapisan I dan II)
 Bigkas dikeluarkan, perawat instrumen menghitung alat dan bila lengkap
dilakukan pencucian dengan larutan NS 0,9% dan asisten mengsuction
 Perawat instrumen memberikan hacting set untuk menjahit
a. Peritonium dengan plain 2-0 atau 0
b. Otot dengan plain 2-0
c. Fasia dengan chromik 0 atau vicril 0
d. Lemak dengan plain 2-0
e. Kulit dengan chromik 3-0
 Setelah penjahitan selesai, bersihkan luka dengan kassa basah dan dikeringkan
kembali dengan kassa
 Tutup luka dengan kassa steril dan hypafik
 Bersihkan vagina untuk mengeluarkan sisa perdarahan
 Operasi selesai
 Rapikan pasien dan alat

You might also like