Professional Documents
Culture Documents
(Cavia porcellus )
Oleh :
Nama : Rosi Nurbaeti Putri
NIM : B1A016017
Rombongan :I
Kelompok :4
Asisten : Dyah Retno Annisa
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
morfologi dan anatomi Marmut (Cavia porcellus).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset dan gunting bedah.
Bahan yang digunakan adalah Marmut (Cavia porcellus)
B. Metode
Bagian dalam tubuh marmut (Cavia porcellus) dapat diamati dengan cara
pembedahan. Langkah pertama yang dilakukan adalah Marmut (Cavia porcellus)
dibius dengan menggunakan kloroform sampai mati. Rambut Marmut (Cavia
porcellus) sebelah ventral dibasahi, hal ini dilakukan agar memudahkan pada saat
pembedahan. Kulit dipotong mulai dari arah anterior bagian leher ke arah posterior
didepan penis atau clitoris. Kulit dibuka ke samping otot-otot daerah abdomen dan
thorax terlihat, selaput-selaput yang tidak diperlukan dapat dipotong. Pembedahan
pada daerah abdomen dimulai dari daerah inivial menuju anterior sampai
xiphisternum mengikuti daerah medio badan, kemudian dilanjutkan ke lateral
menyusuri diafragma, sehingga otot-otot dapat dikuakkan dan organ dalam dapat
diamati. Tubuh Cavia porcellus diselimuti oleh rambut-rambut. Kulitnya
mengandung bermacam-macam kelenjar, didalam alveolus yang bentuk dan besarnya
berbeda-beda. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah. Jari kaki
mempunyai cakar, kuku dan telapak. Jantung terbagi menjadi empat ruang dengan
sekat-sekat yang sempurna. Lengkung aorta hanya satu yaitu sebelah kiri. Paru-paru
besar dan terdapat pada rongga dada. Sekat rongga tubuh yang disebut diafragma
terletak antara rongga dada dan rongga perut (Djuhanda, 1982).
Pembedahan daerah abdomen dimulai dari daerah inguinal menuju anterior
sampai xiphisternum mengikuti garis median badan, kemudian dilanjutkan ke lateral
menyusuri difragma, sehingga otot-otot pada bagian abdomen dapat dikuakkan dan
organ-organ yang ada pada rongga abdomen dapat dilihat dengan jelas. Pembedahan
daerah thorax dilakukan dengan memotong rusuk-rusuk di kiri sternum pada bagian
anterior dekat pangkal leher (sampai rusuk pertama), kemudian dilanjutkan ke
lateral pada bagian anterior sampai daerah ketiak (aksiler), sedangkan sebelah
posterior digunting lateral menyusuri diafragma. Setelah pembedahan selesai,
semua organ diamati terlebih dahulu tanpa mengubah tempat masing-masing. Setelah
memperhatikan viscera insitu, saluran pencernaan makanan direntangkan dengan
hati-hati, kemudian dipelajari dan digambar yang ada didiktat diberi keterangan.
Marmut (Cavia porcellus) termasuk mamalia yaitu hewan yang memiliki
kelenjar mammae yang fungsinya untuk menyusui anaknya sebagai makanan utama
setelah mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari mamalia adalah tubuhnya
dilindungi oleh rambut, kulit mengandung bermacam-macam kelenjar, jari kaki
mempunyai cakar, kuku dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat,
menggali tanah atau loncat dan termasuk hewan berdarah panas (Brotowidjoyo,
1993). Tubuh mamalia yang diisolasi oleh pembungkus (rambut dan subcutannya
yang berlemak), dengan sistem ini maka metabolisme mamalia termasuk marmut
tinggi dan akibatnya dibutuhkan banyak makan (Jasin, 1989).
Tubuh marmut (Cavia porcellus) ditutupi oleh seluruh rambut dimana tubuh
marmut (Cavia porcellus) umumnya dapat dibedakan dengan nyata, yaitu caput
(kepala), cervix (leher), truncus (badan), extrimitas (anggota badan) dan cauda
(ekor). Truncus dibagi menjadi thorax dan abdomen, bagian thorax terdapat
extrimitas anterior (kaki depan) dengan 4 digiti, sedangkan bagian abdomen terdapat
extrimitas posterior (kaki belakang) dengan 3 digiti (Radiopoetro, 1977).
Tubuh pada mamalia dilindungi oleh rambut-rambut, termasuk Cavia
porcellus hampir seluruh tubuh tertutupi oleh rambut kecuali telapak kaki, kuku,
glans penis, hubungan mukocutaneus dan puting susu pada beberapa spesies. Kuku
marmut bersifat lentur, menghasilkan bentuk keratin oleh folikel rambut. Folikel
rambut terbentuk dari pertumbuhan ectoderm ke mesoderm embrio di bawahnya.
Pertumbuhan ke bawah pada epitel terbentuk saluran dari sel-sel sekitarnya
berdiferensiasi menjadi beberapa lapis atau selubung yang mengelilingi akar rambut
(Dellman & Ester, 1992).
Cavia porcellus memiliki sistem urogenitalia yang terdiri dari sistem urinaria
dan sistem genitalis. Sistem urinaria dibagun oleh sepasang ginjal yang berwarna
merah tua, berbentuk seperti kacang, terletak di daerah lumbar sebelah dorsal dari
rongga abdomen dan saluran pelepasan yang merupakan bagian median ginjal berupa
hilus tempat keluarnya urin. Kelanjutan dari ginjal adalah ureter yang bermuara pada
vesica urinaria yaitu tempat penampungan urin (Storer & Usinger, 1961).
Sistem genitalia Cavia porcellus jantan dibangun oleh sepasang testis yang
bentuknya bulat telur berwarna putih, terletak pada rongga perut. Epididymis terdiri
dari caput, corpus dan cauda epididymis. Ductus defferens berupa saluran berjalan di
sebelah dorsal dari kantung urin dan bermuara pada ductus spermaticus yang terdapat
pada batang penis (Stoner & Usinger, 1961). Sepasang pappila mammae terletak di
antara kaki belakang, tetapi pada hewan jantan glandula tidak melakukan sekresi.
Bagian belakang penis terdapat lekuk pirenium yang merupakan lekukan yang dalam
dan nampak selalu kotor. Lekuk ini merupakan tempat bermuara kelenjar bau yang
digunakan sebagai tanda pengenal spesies dan hedonik atau pemikat lawan jenis
(Brotowidjoyo, 1993).
Mamalia betina memiliki ovarium yang terletak di belakang ginjal. Ujung
lateral dari ovarium terdapat saluran yang disebut osteum yang menuju oviduct.
Saluran ini berlanjut sebagai kantung tebal yang merupakan tanduk dari uterus,
kedua tanduk kemudian menyatu pada bagian posterior sebagai badan uterus, dimana
vagina terletak diantara kopulasi (Storer & Usinger, 1961).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebaiknya disediakan masker dan lateks di lab bagi praktikan yang akan
melakukan pembedahan agar lebih steril.
DAFTAR REFERENSI
Storer, T.I., & R.L., Usinger. 1961. Element of Zoology. USA : Mc Grow-Hill Book
Company Inc.
Witkowska, A. 2017. The Effects of Diet on Anatomy, Physiology and Health in The
Guinea Pig (Cavia pocellus). Journal of Animal Health and Behavioural, Vol
1(1) pp. 1-6.