Professional Documents
Culture Documents
i
Daftar isi ...............................ii - iii
BAB I Pendahuluan ...............................1
1.1 pendahuluan
1.2 Tujuan
BAB II Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi BAK...........................2 - 6
2.1 pengertian
2.2 gangguan pemenuhan eliminasi BAK
BAB III Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi BAB .........................7 - 11
3.1 pengertian
3.2 fisiologi BAB
3.3 proses BAB
3.4 faktor yang mempengaruhi eliminasi BAB
3.5 masalah eliminasi
3.6 penyebabnya
3.7 alat dan bahan
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah kebutuhan eliminasi sebagai berikut :
Memahami tentang kebutuhan eliminasi BAK
Memahami tentang kebutuhan eliminasi BAB(Defekasi)
BAB II
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BAK
2.1 Pengertian
BAK / MIKSI adalah suatu proses pengosongan kandung kencing.
Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK adalah ;
Suatu keadaan dimana terganggunya proses mekanisme tubuh untuk memenuhi
kebutuhan eliminasi BAK atau pengosongan kandung kencing secara normal.
proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Prosesini terjadi di
dua langkah , yaitu :
Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat
diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua
Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha
mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan
kesadaran akan keinginan untuk berkemih. Meskipun refleks miksi adalah refleks
autonomik medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh
pusat korteks serebri atau batang otak.
Calculi.
Pertumbuhan jaringan yang abnormal.
Masalah sistemik.
2.3 Faktor yang mempengaruhi kebiasaan BAK
1. Diet dan intake makanan
Jumlah dan type makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output
urine, seperti protein dan sodium mempengaruhi jumlah urine yang keluar, kopi
meningkatkan pembentukan urine intake cairan dari kebutuhan, akibatnya output
urine lebih banyak.
2. Respon keinginan awal untuk berkemih
Beberapa masyarakat mempunyai kebiasaan mengabaikan respon awal untuk
berkemih dan hanya pada akhir keinginan berkemih menjadi lebih kuat.
Akibatnya urine banyak tertahan di kandung kemih. Masyarakat ini mempunyai
kapasitas kandung kemih yang lebih daripada normal
3. Gaya hidup
Banyak segi gaya hidup mempengaruhi seseorang dalam hal eliminasi urine.
Tersedianya fasilitas toilet atau kamar mandi dapat mempengaruhi frekuensi
eliminasi. Praktek eliminasi keluarga dapat mempengaruhi tingkah laku.
4. Stress psikologi
Meningkatnya stress seseorang dapat mengakibatkan meningkatnya frekuensi
keinginan berkemih, hal ini karena meningkatnya sensitive untuk keinginan
berkemih dan atau meningkatnya jumlah urine yang diproduksi.
5. Tingkat aktifitas
Aktifitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot. Eliminasi urine
membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfingter internal
dan eksternal. Hilangnya tonus otot kandung kemih terjadi pada masyarakat yang
menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama. Karena urine secara terus
menerus dialirkan keluar kandung kemih, otot-otot itu tidak pernah merenggang
dan dapat menjadi tidak berfungsi.Aktifitas yang lebih berat akan mempengaruhi
jumlah urine yang diproduksi, hal ini disebabkan karena lebih besar metabolisme
tubuh.
6. Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga akan mempengaruhi pola
berkemih. Pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya menurun karena
adanya tekanan dari fetus atau adanya lebih sering berkemih.
7. Kondisi Patologis
Demam dapat menurunkan produksi urine (jumlah & karakter)
Obat diuretiik dapat meningkatkan output urine Analgetik dapat terjadi retensi
urine.
8. Urine
Warna :
Normal urine berwarna kekuning-kuningan
Obat-obatan dapat mengubah warna urine seperti orange gelap
Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi adanya penyakit.
b. Bau :
d. Kejernihan :
Normal urine terang dan transparan
Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus atau pus.
e. pH
Normal pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5)
Urine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi
alkali karena aktifitas bakteri
Vegetarian urinennya sedikit alkali.
f. Protein :