Professional Documents
Culture Documents
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjar tiroid sehingga menyebabkan kadar hormon tiroid didalam darah berlebihan. Hormon tiroid
berfungsi untuk mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi
kecepatan metabolisme tubuh melalui dua cara :
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan iodium. Hormon tiroid
dibentuk melalui penyatuan satu atau dua molekul iodium ke sebuah glikoprotein besar yang disebut
tiroglobulin yang dibuat di kelenjar tiroid dan mengandung asam amino tirosin. Kompleks yang
mengandung iodium ini disebut iodotirosin. Dua iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk
dua jenis hormon tiroid dalam darah yaitu : Tiroksin (T4), triiodotironin (T3). Dua jenis hormon ini
dipengaruhi oleh hormon TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) dan TRH (Thyrotropin Releasing
Hormone). Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid.
Hipotalamus menghasilkan Thyrotropin-Releasing Hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa
mengeluarkan TSH. TSH merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid dalam darah
(Cooper, 2005).
Penyebab yang paling umum ( lebih dari 70% orang) adalah produksi berlebih dari hormon
tiroid oleh keseluruhan kelenjar tiroid. Kondisi ini juga dikenal sebagai graves’ disease.
Hipertiroidisme pada graves’ disease adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas
TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) untuk mengeluarkan terlalu banyak hormon tiroid. Penyebab
hipertiroidisme lainnya adalah strauma noduler toksik, tiroiditis, penyakit troboblastis, pemakaian
yodium yang berlebihan (Lee, 2006).
Tujuan terapi hipertiroidisme adalah mengurangi sekresi kelenjar tiroid. Sasaran terapi dengan
menekan produksi hormon tiroid atau merusak jaringan kelenjar dengan (dengan yodium radioaktif
atau pengangkatan kelenjar) (Cooper, 2005).
1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikan kalori 2600-3000 kalori per hari baik
dari makanan maupun dari suplemen.
2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg berat badan ) per hari untuk mengatasi
proses pemecahan protein jaringan seperti susu dan telur.
5. Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapat meningkatkan kadar metabolisme.
Adapun obat-obat yang temasuk obat antitiroid adalah Propiltiourasil, Methimazole, Karbimazol.
Propiltiourasil (PTU)
Indikasi : hipertiroidisme
Dosis dan aturan pakai : untuk anak-anak 5-7 mg/kg/hari atau 150-200 mg/ m 2/hari, dosis terbagi
setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. untuk hipertiroidisme berat 450
mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasional memerlukan 600-900 mg/hari; dosis pelihara 100-150
mg/haridalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dosis untuk orangtua 150-300 mg/hari (Lacy, et al, 2006)
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan
pendarahan, mual muntah, hepatitis.
Mekanisme Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasi dari iodin dan
menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin (Lacy, et al, 2006)
Resiko khusus : .
Hati-hati penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan
hipoprotrombinnemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui, penyakit hati (Lee, 2006).
Methimazole
Dosis dan aturan pakai : untuk anak 0,4 mg/kg/hari (3 x sehari); dosis pelihara 0,2 mg/kg/hari (3 x
sehari). maksimum 30 mg dalam sehari.
Untuk dewasa: hipertiroidisme ringan 15 mg/hari; sedang 30-40 mg/hari; hipertiroid berat 60 mg/
hari; dosis pelihara 5-15 mg/hari.
Efek samping : sakit kepala, vertigo, mual muntah, konstipasi, nyeri lambung, edema.
Resiko khusus : pada pasien diatas 40 tahun hati-hati bisa meningkatkan myelosupression, kehamilan
(Lacy, et al, 2006)
Karbimazole
Indikasi : hipertiroidisme
Kontraindikasi : blocking replacement regimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa
menyusui.
Bentuk sediaan : tablet 5 mg
Dosis dan aturan pakai : 30-60 mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis diturunkan menjadi 5-20
mg/hari; biasanya terapi berlangsung 18 bulan.
Untuk dosis anak mulai dengan 15 mg/hari kemudian disesuaikan dengan respon.
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan
pendarahan, mual muntah, leukopenia.
Resiko khusus : penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan
hipoprotrombinemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui (Lacy, et al, 2006).
Tiamazole
Kontraindikasi : hipersensitivitas
Dosis dan aturan pakai : untuk pemblokiran total produksi hormon tiroid 25-40 mg/hari; kasus ringan
10 mg (2 x sehari); kasus berat 20 mg (2 x sehari); setelah fungsi tiroid normal (3-8 minggu) dosis
perlahan-lahan diturunkanhingga dosis pemelihara 5 – 10 mg/hari.
Efek samping : alergi kulit, perubahan pada sel darah, pembengkakan pada kelenjar ludah.
Resiko khusus : jangan diberikan pada saat kehamilan dan menyusui, hepatitis.
Daftar Pustaka
Anonim, 2000, Informatorium Obat NasionalIndonesia (IONI), Direktorat Pengawasan Obat dan
Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2007, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 42-2007, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.
Anonim, 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 6 2006/2007, PT. InfoMaster lisensi dari
CMPMedika, Jakarta.
Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug Information Handbook, 14th
edition, AphA. Lexi-Comp’s.
Advertisement