Professional Documents
Culture Documents
A. Hasil
1. A1 = 2,53 cm 1. A1 = 3,425 cm
2. A2 = 1,71 cm 2. A2 = 2,83 cm
3. A3 = 0,77 cm 3. A3 = 3,22 cm
4. A4 = 1,402 cm 4. A4 = 2,445 cm
5. A5 = 4,002 cm 5. A5 = 3 cm
6. A6 = 2,67 cm 6. A6 = 3,21 cm
7. B1 = 1,71 cm 7. B1 = 2,23 cm
8. B3 = 1,05 cm 8. B3 = 1,6 cm
9. B4 = 0,97 cm 9. B4 = 2,1 cm
10. B5 = 1,931 cm 10. B5 = 2,92 cm
11. B6 = 1,87 cm 11. B6 = 2,72 cm
12. C1 = 1,774 cm 12. C1 = 1,72 cm
13. C3 = 3,342 cm 13. C3 = 4,125 cm
14. C4 = 1,53 cm 14. C4 = 1,8 cm
15. C5 = 2,724 cm 15. C5 = 3,32 cm
16. C6 = 2,74 cm 16. C6 = 2,9 cm
17. D1 = 2,24 cm 17. D1 = 2,74 cm
18. D3 = 3,58 cm 18. D3 = 4,6 cm
19. D4 = 0,901 cm 19. D4 = 1,105 cm
20. D5 = 3,44 cm 20. D5 = 4,21 cm
21. D6 = 2,72 cm 21. D6 = 3,4 cm
Tabel 4.2. Morfometri Sederhana Udang Laut (Metapenaeus sp.)
Gambar Morfometri Sederhana Udang Laut
Keterangan
(Metapeneaus sp.)
7
Tabel 4.3. Truss Morphometrics Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Gambar Truss Morphometrics Ikan Mujair
Keterangan
(Oreochromis mossambicus)
1. A1 = 6,2 cm
2. A2 = 5 cm
3. A3 = 3,35 cm
4. A4 = 8,65 cm
5. A5 = 7,75 cm
6. A6 = 7,80 cm
7. B1 = 7,65 cm
8. B3 = 10,75 cm
9. B4 = 7,70 cm
10. B5 = 11,85 cm
11. B6 = 12,35 cm
12. C1 = 3,89 cm
13. C3 = 2,35 cm
14. C4 = 3,50 cm
15. C5 = 5,70 cm
16. C6 = 6,30 cm
17. D1 = 4,15 cm
18. D3 = 4,05 cm
19. D4 = 3,25 cm
20. D5 = 2,25 cm
21. D6 = 2,60 cm
Tabel 4.4. Morfometri Sederhana Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Gambar Morfometri Sederhana Ikan Keterangan
Mujair (Oreochromis mossambicus)
10
1. Panjang total = 24 cm
2. Panjang standar = 19 cm
9
3. Panjang kepala = 6 cm
4. Panjang batang ekor = 2 cm
4
5. Panjang moncong = 2,2 cm
6 6. Tinggi sirip punggung = 1,2 cm
7. Panjang pangkal sirip punggung = 12 cm
8. Diameter mata = 1,3 cm
8
3
5
Tabel 4.5. Morfometri Sederhana Ular Macan Air (Xenochrophis melanzostus)
Gambar Morfometri Sederhana Ular Macan Air
Keterangan
(Xenochrophis melanzostus)
Keterangan :
1. Inisial huruf (P, AB, A, dan D) merupakan jenis sirip
2. Angka Romawi merupakan jumlah jari-jari sirip keras
3. Angka latin merupakan jumlah jari-jari sirip lunak
Tabel 4.8. Karakter Meristik Ular Macan Air (Xenochrophis melanzostus)
Gambar Sisik Kepala Ular Macan Air Keterangan
(Xenochrophis melanzostus)
1 1. Rostral
2. Prenasal
3
3. Internasal
7 4. Preocular
6 5. Postnasal
6. Frontal
8
7. Prefrontal
10
8. Supraocular
9 9. Sisik badan
10. Parietal
11. Temporal
12. Supralabial
13. Infralabial
14. Mental
15. Postmental
14 16. Chin shield
17. Loreal
18. Postocular
16
Gambar Ular Macan Air (Xenochrophis melanzostus)
Morfometri berasal dari dua suku kata, yaitu morfo yang berarti bentuk dan
metri yang berarti pengukuran, jadi morfometri adalah pengukuran morfologi yang
meliputi panjang, pengukuran bentuk tubuh, berat ataupun mengukur bagian tubuh
yang penting pada hewan. Sedangkan meristik adalah penghitungan secara
kuantitatif bagian tubuh dan jumlah bagian-bagian tubuh. Terdapat dua jenis
morfometri yaitu morfometri sederhana yang memiliki kelebihan dapat dilakukan
oleh siapa saja, perlakuan cepat, dan singkat namun kekurangannya tidak akurat, lalu
truss morphometrics yang perlakuannya cukup lama, lebih ribet namun hasilnya
sangat akurat. Manfaat morfometri yaitu untuk membedakan antara hewan
berkelamin jantan dan betina, membantu dalam identifikasi spesies supaya tidak
salah dalam identifikasi.
Preparat yang digunakan pada acara ini adalah udang air laut (Metapenaeus
sp.). Terdapat perbedaan antara udang air laut (Metapenaeus sp.) dengan udang air
tawar (Macrobranchium sp.) yaitu rasio antara abdomen dengan cepalothorax, pada
Metapenaeus sp. 2:1 sedangkan pada Macrobranchium sp. 1:1. Selain itu dari
segmen, pada Metapenaeus sp. segmen tumpang tindih, sedangkan pada
Macrobranchium sp. segmen sejajar kecuali cangkang satu dan tiga ditindih segmen
dua. Perbedaan yang lain adalah antara udang jantan dan betina. Abdomen betina
lebih besar, alat kelamin betina berada pada periopoda pasangan ketiga, pada jantan
di periopoda kelima, dan capit/periopoda jantan ukurannya lebih besar. Selanjutnya
bagian-bagian dati udang air laut adalah rostum berfungsi untuk pertahanan diri,
periopoda/kaki jalan berada di cephalothorax, pleopoda/kaki renang berada pada
abdomen persis setelah karapax, uropoda/kaki dayung berada paling ujung abdomen
dan telson untuk pertahanan bagian belakang.
Preparat selanjutnya pada acara morfometri vertebrata adalah ikan mujair
atau yang memiliki nama ilmiah Oreochromis mossambicus. Terdapat titik-titik truss
morphometrics pada ikan dimana titik nomor 1. Titik paling posterior rahang atas, 2.
Titik paling posterior dari mata, 3. Titik pangkal dari sirip abdomen, 4. Titik pangkal
sirip dorsal, 5. Titik pangkal sirip anal, 6. Perbatasan sirip dorsal keras dan lunak, 7.
Titik ujung sirip anal, 8. Titik ujung sirip dorsal, 9. Titik dorsal pangkal sirip caudal,
dan 10. Titik ventral pangkal sirip caudal. Titik truss morphometrics jika
dihubungkan akan terbentuk A1 (1-3), A2 (1-2), A3 (2-4), A4 (3-4), A5 (2-3), A6 (1-
4), B1 (3-5), B3 (4-6), B4 (6-5), B5 (5-4), B6 (3-6), C1 (7-5), C3 (6-8), C4 (8-7), C5
(7-6), C6 (5-8), D1 (9-7), D3 (8-10), D4 (10-9), D5 (9-8), dan D4 (7-10).
Selain truss morphometrics terdapat pula morfometri sederhana dengan hasil
dari panjang total 24 cm, panjang standar 19 cm, tinggi badan 7,8 cm, panjang
pangkal sirip punggung 12 cm, tinggi sirip punggung 8 cm, panjang sirip perut 6,2
cm, panjang batang ekor 2 cm, dan tinggi batang ekor 2,8 cm. ikan memiliki sirip
pectoral, abdominal, anal, dan dorsal yang memiliki singkatan. Untuk sirip pectoral
yaitu P, AB untuk sirip abdominal, A untuk anal, D untuk dorsal. Penulisan jumlah
tulang sirip pun berbeda. Angka romawi untuk penulisan jumlah tulang sirip keras
serta angka biasa untuk penulisan sirip tulang lunak. P = 10, AB = I.5, A = III.4 dan
D = VIII.13.
Preparat terakhir pada morfometri sederhana adalah Xenochrophis
melanzostus yang memiliki nama lokal ular macan air. Analisi karakter morfologi
dilakukan secara morfometri sederhana dan secara meristik. Analisis karakter
morfologi secara morfometri sederhana didapatkan hasil panjang total yang diukur
dari kepala hingga ekor sepanjang 92,7 cm, panjang standar sebesar 71,7 cm diukur
dari moncong hingga anal, panjang kepala 3,5 cm, lebar kepala 1,8 cm, diameter
mata 0,5 cm, diameter badan 2,4 cm diukur menggubakan jangka sorong, dan jarak
mata sampai pangkal kepala 2,3 cm. selanjutnya hasil analisis karakter morfologi
secara meristik, terdapat 18 jenis sisik yaitu: rostal dari ujung atas mulut 1, prenasal
yaitu sisik sebelum lubang hidung 2, postnasal yaitu sisik sesudah lubang hidung 2,
preokular yang berada didepan mata 2, frontal yang dihimpit oleh 8 sisik ada 1,
prefrontal diantara internasal dan frontal 2, supraocular diatas mata 2, parietal
terdapat dibelakang frontal 2, temporal samping belakang parietal 6, supralabial
bagian bukaan mulut atas 18, infralabial sepanjang bagian mulut bawah 18, mental
dibawah rostral 1, postmental diantara mental dan chin shield 2, chin shield 4 berada
dibawah, loreal diantara preokular dan postnasal 2, posocular sisik belakang mata 4,
sisik badan 73.
Cara perhitungan sisik ular terdapat tiga macam, lurus atau spiral yang
dimulai dari sisik samping dilanjutkan ke sisik yang sejajar hingga mencapai sisik
paling akhir, zig-zag yaitu dengan cara menghitung sisik secara zig-zag atau selang-
seling, dan metode v, yang menghitung dari sisik pertama hingga ke tengah lalu
dilanjutkan menghitung sisik sebaliknya. Cara mengetahui apakah ular tersebut
memiliki kelenjar bisa atau tidak dapat dilihat dari perbandingan jarak mata hingga
moncong dan jarak mata hingga leher, jika jarak antara mata hingga leher lebih besar
dibandingkan jarak mata hingga moncong maka dapat dikatakan ular tersebut
memiliki kelenjar bisa karena jarak mata hingga leher yang lebar ada kemungkinan
itu merupakan tempat untuk menyimpan bisa. Namun, jika perbandingannya sama
maka ular tersebut tidak memiliki bisa. Ada pula cara yang berbeda yaitu jika kepala
berbentuk segitiga. Toleransi setiap orang terhadap bisa ular berbeda-beda
tergantung kekebalan tubuh masing-masing individu.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran