You are on page 1of 28

Asuhan Keperawatan Penderita Stroke

Diterbitkan August 15, 2017


Tags
askep

Asuhan Keperawatan Penderita Stroke

Artikel ini hanya untuk menjadi Referensi. Untuk pengetahuan yang lebih luas,
maka carilah referensi di tempat lain. Terima Kasih

Download Filenya

Konsep Penyakit Stroke


A. Definisi
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.

B. Epidemiologi
Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa, diperkirakan terdapat 100-200
kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun (Hacke dkk, 2003). Di Amerika
diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang menyebabkan lebih
dari 160.000 kematian per tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup.
(Goldstein dkk, 2006). Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada kelompok usia 55-64
tahun, 1.50 pada kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada kelompok usia 75-84 tahun dan 0.76
pada kelompok usia diatas 85 tahun (Lloyd dkk, 2009).

C. Klasifikasi Stroke
Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke berdasarkan atas patologi anatomi (lesi),
stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah) (Misbach, 1999).
1) Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:
a. Stroke iskemik
I. Transient Ischemic Attack (TIA)
II. Trombosis serebri
III. Emboli serebri
b. Stroke hemoragik
I. Perdarahan intraserebral
II. Perdarahan subarakhnoid
2) Berdasarkan stadium:
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Stroke in evolution
c. Completed stroke
3) Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah):
a. Tipe karotis
b. Tipe vertebrobasiler
D. Faktor Resiko
Faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan
kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak(nonmodifiable, modifiable, atau potentially
modifiable) dan bukti yang kuat (well documented atau less well documented) .

1. Non modifiable risk factors :

a. Usia

b. Jenis kelamin

c. Berat badan lahir rendah

d. Ras/etnis

e. genetik

2. Modifiable risk factors


a. Well-documented and modifiable risk factors
1. Hipertensi
2. Paparan asap rokok
3. Diabetes
4. Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu
5. Dislipidemia
6. Stenosis arteri karotis
7. Sickle cell disease
8. Terapi hormonal pasca menopause
9. Diet yang buruk
10. Inaktivitas fisik
11. Obesitas

b. Less well-documented and modifiable risk factors


1. Sindroma metabolik
2. Penyalahgunaan alkohol
3. Penggunaan kontrasepsi oral
4. Sleep-disordered breathing
5. Nyeri kepala migren
6. Hiperhomosisteinemia
7. Peningkatan lipoprotein (a)
8. Peningkatan lipoprotein-associated phospholipase
9. Hypercoagulability
10. Inflamasi
11. Infeksi

E. Patofisiologi
ASUHANKEPERAWATAN PADA STROKE

I. Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan fisik head to toe
PENGKAJIAN
I. DATA IDENTITAS & BIOGRAFI
Nama :-
Umur :-
No. Rekam Medis :-
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Berat/ Tinggi Badan : …Kg/….Cm
Tanggal masuk ruangan :
Jam masuk ruangan :-
Datang dengan cara :
Dari :-
Diagnosa Medis : Stroke
Penanggung :
II. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama :-

Riwayat Penyakit Sekarang :-

Terapi/operasi yang pernah dilakukan


:-
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Dahulu :-
Obat-obat yang biasa dikonsumsi :-

Riwayat Kesehatan Keluarga -


Riwayat Kesehatan Lingkungan -
Riwayat Kesehatan Lainnya -
Riwayat perkembangan
Kondisi umum :-
Alergi: :-
Obat :-
Makanan :-
Tanda dan gejala :-
Obat sebelum MRS :-
III. PERNAFASAN
Jalan nafas :
Frekuensi :
Pola :
Batuk :
Sekresi :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Lainnya :
IV. KARDIOVASKULER
Tekanan darah :
Nadi :
Suhu :
Perfusi :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Lainnya :
V. NEUROLOGI
Kesadaran :
GCS :
Pupil :
Reflek patologi :
Refleks fisiologis :
Kejang :
Lainnya :
VI. GASTROINTESTINAL
Inspeksi :
 Keadaan mukosa :
 Bentuk abdomen :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :

 Benjolan/massa :

Lainnya :

Nutrisi :

BAB :

 Konsistensi :
:
 Frekuensi
:
 Lainnya

VII. GENITO URINARI


BAK :
Produksi :
Warna :
Lainnya :
VIII. INTEGUMEN
Warna kulit :
Tekstur :
Turgor :
Integritas :
Edema :
Lainnya :
IX. MUSKULOSKELETAL
Kekuatan otot :
Tonus :
Fraktur :
Nyeri :
 Skala nyeri :
Lainnya :
X. REPRODUKSI
Menarche :
Siklus haid :
Lama :
Disminorhe :
HPHT :
HPL :
Fluor :
Riwayat obstetric :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Lainnya :
XI. PSIKOSOSIAL
Hubungan social :
Mekanisme koping :
Support sistem :
Tenang :
Cemas :
Konsep diri :
Lainnya :
XII. ADL
Tk. Ketergantungan :
Personal hygiene :
Status mobilisasi :
Lainnya :
XIII. SPIRITUAL
Agama :
Keyakinan terhadap Tuhan YME
:
Kemauan untuk berubah :
Kemampuan untuk melakukan ibadah
Lainnya :
:
XIV. DIAGNOSTIK PENUNJANG
Rontgen :
Lab. :
Lainnya :
XV. CATATAN
Banjarbaru,25 September

Ttd,

Ns. X

1. Identitas penanggung jawab


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku/bangsa :
Hub. Dengan px :

Lihat Artikel Terkait : OBAT STROKE PALING MUJARAB TANPA EFEK SAMPING,
Pengobatan Stroke Alami Tanpa Obat, Penyakit stroke dan Cara Pengobatannya
Pemeriksaan fungsional Gordon

No. Dx Komponen Pengkajian Diag


Pola Penatalaksanaan - -
Kesehatan/Persepsi Sehat
Pola Nurtrisi dan - -
Metabolik
Pola Eliminasi
Pola Latihan dan Aktivitas 
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil Hambatan mob

bahwa pola latihan dan aktivitasnya terganggu Defisit perawa
dengan tanda dan gejala: kelemahan 
dan Resiko jatuh
kelumpuhan pada separuh badan.

Pola Istirahat Tidur


Pola Kognitif 
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil Nyeri akut

bahwa pola kognitif terganggu dengan tanda dan Hambatan kom
gejala: nyeri atau sakit yang hebat pada kepala.
Pola Persepsi Konsep Diri 
Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil Defisit perawa
bahwa pola latihan dan persepsi konsep diri
terganggu deengan tanda dan gejala: pasien merasa
malu dengan kecacatan pada tubuhnya, pasien
kehilangan pekerjaan karena penyakitnya dan
pasien tidak dapat memerankan peran sebagai
suami/istri/orang tua.
Pola Peran dan Tanggung -
Jawab
Pola Seksual – Reproduksi -
Pola Koping dan Toleransi Pada pasien dalam kasus stroke didapatkan hasil Ansietas
Stress bahwa pola koping dan toleransi diri terganggu
deengan tanda dan gejala: pasien merasa gelisah
dan khawatir karena tidak akan bisa lagi kembali ke
aktivitas normal dalam jangka waktu yang lama.
Pola Keyakinan dan Nilai -
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
• Kesulitan membolak balik posisi Hambatan mobilitas Gangguan
• Perubahan cara berjalan fisik neuromuskular
• Keterbatasan kemampuan melakukan
keterampilan motorik halus
• Keterbatasan kemampuan melakukan
keterampilan motorik halus
• Ketidakmampuan mengambil dan memasukan Defisit Perawatan Diri Gangguan
makanan ke mulut : Makanan Neuromuskular
• Ketidakmampuan mengunyah makanan
• Ketidakmampuan menghabiskan makanan
• Mengekspresikan perilaku (gelisah, merengek, Nyeri akut Agens cidera
menangis ) biologis
• Melaporkan nyeri secara verbal
• Tidak dapar bicara Hambatan Perubahan sistem
• Pelo Komunikasi Verbal saraf pusat
• Sulit bicara
• Bicara dengan kesulitan
• Gelisah Ansietas Perubahan dalam
• Mengekspresikan kekhawatiran karena status kesehatan
perubahan dalam peristiwa hidup
• Gangguan mobilitas fisik Resiko Jatuh
• Penuruan ekstremitas bawah
• Penggunaan alat bantu (tongkat)
• Gangguan keseimbangan
• Berat badan 20% atau lebih di bawah berat Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
badan ideal nutrisi kurang dari menelan makanan
• Ketidakmampuan memakan makanan kebutuhan tubuh
• Keleahan otot pengunyah

Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa
1. Hambatan mobilitas fisik b/d Gangguan neuromuskular
2. Defisit Perawatan Diri : Makanan b/d Gangguan Neuromuskular
3. Nyeri Akut b/d Agens cidera biologis
4. Hambatan Komunikasi Verbal b/d Perubahan sistem saraf pusat
5. Ansietas b/d Perubahan dalam status kesehatan
6. Resiko Jatuh faktor resiko Gangguan mobilitas fisik, Penuruan ekstremitas bawah,
Penggunaan alat bantu (tongkat)
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan
menelan makanan

Lihat Juga : Asuhan Keperawatan Penyakit HIPERTENSI, ASUHAN


KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV-AIDS

Intervensi Keperawatan
Nama : Ruang :
Jenis Kelamin : No. RM :
Umur : Dx Medis : Stroke
No.
NOC NIC
Diagnosa
1  Mobilitas  Terapi Latihan : Kontrol Otot
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Tentukan kesiapan pasien untuk men
3 x 24 jam masalah hambatan mobilitas fisik
aktifitas
pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Keseimbangan (4) 2. Kolaborasikan dengan terapis fisik
2. Pergerakan otot (4) program latihan
3. Pergerakan sendi (4) 3. Sediakan privasi pasien saat pelatihan
4. Sarankan pasien untuk menggunakan b
Keterangan : tidak melukai saat latihan
Skala 1 : tidak pernah mendemonstrasikan
Skala 2 : jarang mendemostrasikan 5. Tekankan penyediaan instruksi pa
Skala 3 : kadang-kadang mendemonstrasikan mengenai latihan yang tepa
Skala 4 : sering mendemostrasikan meminimalisir luka dan mema
Skala 5 : selalu mendemonstrasikan keefektifan
6. Sediakan isyarat langkah demi lang
setiap latihan aktifitas motorik
latihan
7. Sediakan lingkungan yang nyam
pasien setelah periode latihan
8. Anjurkan pasien untuk melakukan latih
mandiri
2.  Bantuan Perawatan Diri : Makan
 Perawatan Diri : Makan 1. Kemampuan untuk menelan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2. Berikan bantuaan fisik yang diperlukan
3 x 24 jam pasien mampu, dengan kriteria hasil
: 3. Sediakan makanan pilihan dan minum
1. Mengunyah makanan (4)
sesuai
2. Menelan makanan (4)
3. Menelan cairan (4) 4. Pantau berat badan pasien
5. Berikan sedotan untuk minum jika diperlu
Keterangan :
Skala 1 : Parah sekali terkompromi
Skala 2 : Parah terkompromi
Skala 3 : Sedang terkompromi
Skala 4 : Ringan terkompromi
Skala 5 : Tidak terkompromi

3.  Kontrol Nyeri  Manajemen Nyeri


 Level Nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara kom
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
4 x 60 menit (4 jam) pasien tidak mengalami kualitas dan faktor presipitasi
nyeri, dengan kriteria hasil:
1. Mengenali serangan nyeri (3) 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidakny
2. Melaporkan nyeri (3) 3. Gunakan teknik komunikasi terapeut
3. Ekspresi wajah terhadap nyeri (3) mengetahui pengalaman nyeri pasien
4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
Keterangan ( 1 ) : 5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
Skala 1 : tidak pernah mendemonstrasikan.
Skala 2 : jarang mendemonstrasikan. 6. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
Skala 3 : kadang – kadang mendemonstrasikan.7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Skala 4 : sering mendemonstrasikan.
Skala 5 : selalu mendemonstrasikan. 8. Tingkatkan istirahat
Keterangan ( 2 - 3 ) : 9. Berikan informasi tentang nyeri seperti
Skala 1 : parah sekali
nyeri, berapa lama nyeri akan berku
Skala 2 : parah
Skala 3 : sedang antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Skala 4 : ringan
10. Kolaborasi dengan dokter jika ada kel
Skala 5 : tidak ada
tindakan nyeri tidak berhasil

4  Komunikasi : ekspresif  Peningkatan Komunikasi : penurunan b


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama1. Menggunakan kata – kata yang seder
1 x 24 menit (1 hari) pasien tidak mengalami kalimat yang pendek.
hambatan komunikasi verbal, dengan kriteria2. Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
hasil: 3. Dorong pasien untuk mengulang kata – kat
1. Menggunakan bahasa dalam berbicara : vokal (4. Kaji kemampuan pasien dalam berkomunik
4)
2. Kejelasan dalam berbicara ( 4 )

Keterangan :
Skala 1 : Parah sekali terkompromi
Skala 2 : Parah terkompromi
Skala 3 : Sedang terkompromi
Skala 4 : Ringan terkompromi
Skala 5 : Tidak terkompromi
5.  Kecemasan diri – Kontrol  Penurunan Kecemasan
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1 x 60 menit (1 jam) pasien tidak mengalami 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhada
cemas, dengan kriteria hasil:
pasien
1. Melaporkan berkurangnya tanda gejala fisik
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
akibat stres ( 4 )
selama prosedur
2. Beradaptasi dalam perubahan hidup ( 4 )
4. Temani pasien untuk memberikan keam
3. Melaporkan berkurangnya stres ( 4 )
mengurangi takut
4. Menggunakan teknik relaksasi untuk
5. Berikan informasi aktual mengenai
mengurangi kecemasan ( 4 )
tindakan prognosis
6. Libatkan keluarga untuk mendampingi klie
7. Instruksikan pada pasien untuk menggunak
Keterangan :
Skala 1 : tidak pernah mendemonstrasikan. relaksasi
Skala 2 : jarang mendemonstrasikan.
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
Skala 3 : kadang – kadang mendemonstrasikan.
Skala 4 : sering mendemonstrasikan. 9. Identifikasi tingkat kecemasan
Skala 5 : selalu mendemonstrasikan.
10. Bantu pasien mengenal situasi yang men
kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan
ketakutan, dan persepsi.

6.  Perilaku Pencegahan Jatuh  Pencegahan Jatuh


1. Identifikasikan defisiensi kognitif atau
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1 x 24 jam (1 hari) pasien tidak mengalami pasien yang bisa meningkatkan kemungk
gangguan keseimbangan yang membuat
di suatu lingkungan.
terjatuh, dengan kriteria hasil:
1. Penggunaan alat bantu yang sesuai (4) 2. Identifikasikan perilaku dan faktor-fak
memberi efek risiko untuk jatuh.
Keterangan :
3. Instruksikan pasien untuk memanggil as
Skala 1 : tidak pernah mendemonstrasikan.
Skala 2 : jarang mendemonstrasikan. ingin bergerak, bila diperlukan.
Skala 3 : kadang – kadang mendemonstrasikan.
4. Ajarkan pasien bagaimana cara jatu
Skala 4 : sering mendemonstrasikan.
Skala 5 : selalu mendemonstrasikan. meminimalisir luka.
5. Sediakan alat bantu untuk menstabil
berjalan.

7.  Status Nutrisi : Pemasukan Cairan dan  Manajemen Nutrisi


1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk m
Makanan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
7 x 24 jam (7 hari ) pasien tidak mengalami 2. Yakinkan diet yang dimakan mengandu
kekurangan nutrisi, dengan kriteria hasil:
serat untuk mencegah konstipasi.
1. Pemasukan nutrisi ( 4 )
3. Ajarkan pasien bagaimana membua
2. Pemasukan makanan ( 4 )
makanan harian.
3. Pemasukan Cairan ( 4 )
4. Monitor adanya penurunan BB.
4. Pemasukan makanan melalui oral ( 4 )
5. Monitor lingkungan selama makan.
5. Pemasukan cairan melalui oral ( 4 )
6. Monitor turgor kulit.
7. Monitor kekeringan, rambut kusam, tota
Keterangan ( 1 - 4 ):
Skala 1 : Parah Sekali Hb dan kadar Ht.
Skala 2 : parah
8. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringa
Skala 3 : sedang
Skala 4 : ringan konjungtiva.
Skala 5 : tidak ada
9. Monitor intake nuntrisi.
10. Informasikan pada klien dan keluarg
manfaat nutrisi.
11. Kolaborasi dengan dokter tentang k
suplemen makanan seperti NGT/ TPN
intake cairan yang adekuat dapat dipertaha
12. Anjurkan banyak minum.

Implementasi keperawatan
Nama : Ruangan :
Jenis Kelamin : No. Ruangan :
Umur : Dx. Medis :
Tanggal. Shift No. Dx Jam Tindakan keperawatan TTD
23 Pagi 1 08.00 –1. Menentukan kesiapan pasien
September 09.00 untuk meningkatkan aktifitas
2014 2. Mengkolaborasikan dengan
terapis fisik mengenai program
latihan
3. Menyediakan privasi pasien saat
pelatihan
4. Menyarankan pasien untuk
menggunakan baju yang tidak
melukai saat latihan

9. Menekankan penyediaan
instruksi pada pasien
mengenai latihan yang
tepat untuk meminimalisir
luka dan memaksimalkan
keefektifan
10. Menyediakan isyarat
langkah demi langkah
pada setiap latihan
aktifitas motorik selama
latihan
11. Menyediakan lingkungan
yang nyaman pada pasien
2 setelah periode latihan
Anjurkan pasien untuk melakukan
latihan secara mandiri
10.00 –1. Membuat pasien mampu untuk
11.00 menelan
2. Memberikan bantuaan fisik yang
diperlukan
3. Menyediakan makanan pilihan
3
dan minuman yang sesuai
4. Memantau berat badan pasien
5. Memberikan sedotan untuk
minum jika diperlukan

1. Melakukan pengkajian nyeri


secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
3. Menggunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Mengurangi faktor presipitasi
nyeri
4
5. Memilih dan lakukan penanganan
nyeri
6. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi
7. Mengevaluasi keefektifan kontrol
5
nyeri
8. Meningkatkan istirahat
9. Memberikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang
dan antisipasi ketidaknyamanan
dari prosedur
10. Mengkolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil

1. Menggunakan kata – kata yang


sederhana dan kalimat yang
pendek.
2. Berdiri di depan pasien ketika
berbicara.
6
3. Mendorong pasien untuk
mengulang kata – kata
4. Mengkaji kemampuan pasien
siang 12.00 – dalam berkomunikasi.
13.00
1. Menggunakan pendekatan
yangmenenangkan
2. Menyatakan dengan jelas
7 harapanterhadap pelaku pasien
3. Menjelaskan semua prosedur dan
apayang dirasakan selama
prosedur
4. Menemani pasien untuk
memberikankeamanan dan
mengurangi takut
5. Memberikan informasi aktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
6. Melibatkan keluarga
untukmendampingi klien
7. Menginstruksikan pada pasien
untukmenggunakan tehnik
relaksasi
8. Mendengarkan dengan penuh
perhatian
9. Menidentifikasi tingkat
kecemasan
10. Membantu pasien mengenal
situasi yangmenimbulkan
kecemasan
11. Mendorong pasien
untukmengungkapkan perasaan,
ketakutan,persepsi.

1. Mengidentifikasikan defisiensi
kognitif atau fisik dari pasien
yang bisa meningkatkan
kemungkinan jatuh di suatu
lingkungan.
2. Mengidentifikasikan perilaku dan
faktor-faktor yang memberi efek
risiko untuk jatuh.
3. Menginstruksikan pasien untuk
memanggil asisten jika ingin
bergerak, bila diperlukan.
4. Mengajarkan pasien bagaimana
cara jatuh untuk meminimalisir
luka.
5. Menyediakan alat bantu untuk
menstabilkan gaya berjalan.

1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
2. Meyakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian.
4. Memonitor adanya penurunan
BB.
5. Memonitor lingkungan selama
makan.
6. Memonitor turgor kulit.
7. Memonitor kekeringan, rambut
kusam, total protein, Hb dan
kadar Ht.
8. Memonitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva.
9. Memonitor intake nuntrisi.
10. Menginformasikan pada klien
dan keluarga tentang manfaat
nutrisi.
11. Mengkolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
12. Menganjurkan banyak minum.

pagi 1 08.00 –1. Menentukan kesiapan pasien


09.00 untuk meningkatkan aktifitas
2. Mengkolaborasikan dengan
terapis fisik mengenai program
latihan
3. Menyediakan privasi pasien saat
pelatihan
4. Menyarankan pasien untuk
menggunakan baju yang tidak
melukai saat latihan

5. Menekankan penyediaan
instruksi pada pasien
mengenai latihan yang
tepat untuk meminimalisir
luka dan memaksimalkan
keefektifan
6. Menyediakan isyarat
langkah demi langkah
pada setiap latihan
aktifitas motorik selama
latihan
7. Menyediakan lingkungan
yang nyaman pada pasien
setelah periode latihan
Anjurkan pasien untuk melakukan
latihan secara mandiri

1. Membuat pasien mampu untuk


2
menelan
2. Memberikan bantuaan fisik yang
diperlukan
3. Menyediakan makanan pilihan
dan minuman yang sesuai
4. Memantau berat badan pasien
5. Memberikan sedotan untuk
minum jika diperlukan
( Lanjutkan Implementasi pada
diagnosa defisit perawatan diri :
makan sampai hari ke tiga)
1. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
2. Meyakinkan diet yang dimakan
7 mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian.
4. Memonitor adanya penurunan
BB.
5. Memonitor lingkungan selama
makan.
6. Memonitor turgor kulit.
7. Memonitor kekeringan, rambut
kusam, total protein, Hb dan
kadar Ht.
8. Memonitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva.
9. Memonitor intake nuntrisi.
10. Menginformasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi.
11. Mengkolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
12. Menganjurkan banyak minum.
( Lanjutkan Implementasi
diagnosa Nutrisi Metabolik
sampai hari ke 7)
Evaluasi Keperawatan

Nama : Ruangan :
Jenis Kelamin : No. Ruangan :
Umur : Dx. Medis :
Tanggal. Shift Jam No. Dx Catatan perkembangan TT
25 Sep pagi 08.00- 1 S: Pasien mengatakan sudah bisa
2014 10.00 membolak balik posisi dengan
benar tanpa bantuan
O: Pasien terlihat sudah bisa
berjalan dengan benar
A: Masalah Hambatan Mobilitas
fisik teratasi
P: Hentikan intervensi

25 sep pagi 11.00- 2 S: Pasien mengatakan belum bisa


2014 12.00 memasukan makanan ke mulut
O: Pasien terlihat sedikit bisa
mengunyah makanan
A: Masalah Defisit Perawatan
Diri : Makanan
P: Hentikan Intervensi
23 sep 12.00 – 3 S : Pasien mengatakan tidak ada
2014 13.00 nyeri lagi
O : Pasien terlihat tidak menahan
nyeri
A : Masalah Nyeri Akut teratasi
P : Hentikan intervensi

23 sep Siang 14.00 – 4 S : Pasien mengatakan sudah


2014 15.00 bisa berbicara
O : Pasien terlihat tidak pelo
A : Masalah hambatan
komunikasi verbal teratsi
P : hentikan intervensi
23 sep Sore 16.00- 5 S : Pasien mengatakan sudah
2014 17.00 tidak merasa cemas
O : Pasien sudah tidak terlihat
khawatir
A : Masalah ansietas teratasi
P : Hentikan intervensi
23 sep Malam 18.00 – 6 S : Pasien mengatakan mampu
2014 19.00 menjaga keseimbangan
O : Pasien terlihat sudah tidak
menggunakan alat bantu
A : Masalah Resiko jatuh
teratasi
P : Hentikan intervensi
29 Sep pagi 08.00 – 7 S : Pasien mengatakan mampu
2014 09.00 memakan makanan
O : Berat badan pasien
meningkat
A : Masalah Ketidakseibangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi
P : Hentikan Intervensi

PENUTUP

Kesimpulan

Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Lihat Juga : 6 Jurus Mudah Menghafal Al-Qur’an
Sampai Jumpa di AntonTasik

penyakit stroke penyakit stroke ringan penyakit stroke pdf penyakit stroke adalah penyakit
stroke ppt penyakit stroke di indonesia penyakit stroke in english penyakit stroke sebelah
kanan penyakit stroke otak penyakit stroke di malaysia penyakit stroke sebelah kiri penyakit
stroke apa bisa disembuhkan penyakit stroke apa bisa sembuh penyakit stroke akut penyakit
stroke akibat apa penyakit stroke akibat penyakit stroke apakah bisa sembuh obat penyakit
stroke alami penyebab penyakit stroke adalah penyakit stroke pada anak penyakit stroke
boleh sembuh penyakit stroke boleh di urut penyakit stroke bisa disembuhkan penyakit stroke
berat penyakit stroke bisa sembuh penyakit stroke batang otak penyakit stroke boleh dipijat
penyakit stroke berulang penyakit stroke berdarah penyakit stroke bertahan berapa lama
penyakit stroke.com gejala penyakit stroke dan cara penyembuhannya penyakit stroke dan
cara penyembuhannya penyakit stroke dan cara pengobatannya penyakit stroke dan cara
pencegahannya agar penyakit stroke cepat sembuh www.obat penyakit stroke.com ciri
penyakit stroke penyebab penyakit stroke dan cara mengatasinya ciri penyakit stroke ringan
penyakit stroke disebabkan oleh penyakit stroke dalam islam penyakit stroke dan
pengobatannya penyakit stroke dan penanganannya penyakit stroke di akibatkan penyakit
stroke dan penyembuhannya penyakit stroke dalam bahasa inggris epidemiologi penyakit
stroke di indonesia epidemiologi penyakit stroke epidemiologi penyakit stroke non
hemoragik elak penyakit stroke etiologi penyakit stroke efek penyakit stroke epidemiologi
penyakit stroke pdf etiologi penyakit stroke pdf evaluasi penyakit stroke frekuensi penyakit
stroke faktor penyakit stroke fisioterapi penyakit stroke foto penyakit stroke fase penyakit
stroke farmakologi penyakit stroke fakta penyakit stroke farmakoterapi penyakit stroke
fenomena penyakit stroke di indonesia fisiologi penyakit stroke penyakit stroke gejala
guideline penyakit stroke gejala penyakit stroke dan pengobatan obat penyakit gejala stroke
gejala penyakit stroke ringan gambar penyakit stroke gejala penyakit stroke dan
pengobatannya gejala penyakit stroke dan pengobatanya gejala2 penyakit stroke penyakit
stroke haba penyakit stroke hemoragik penyakit stroke hemorrhagic penyakit stroke
hemoragic penyakit stroke hemoragik pdf tanda penyakit stroke haba hubungan penyakit
stroke dan hipertensi penyakit heat stroke penyakit head stroke penyakit stroke iskemik
penyakit stroke infark penyakit stroke itu apa penyakit stroke wikipedia indonesia
perkembangan penyakit stroke di indonesia penyakit stroke menurut islam jurnal penyakit
stroke iskemik penyakit stroke jantung penyakit stroke jurnal jenis2 penyakit stroke penyakit
stroke dan jantung jurnal penyakit stroke pdf jenis penyakit stroke dan pengobatannya
jelaskan penyakit stroke jamu penyakit stroke penyebab penyakit stroke dan jantung penyakit
stroke kaskus penyakit stroke ke 2 penyakit stroke kecil penyakit stroke kanan penyakit
stroke keturunan penyakit stroke koma penyakit stroke pada kucing kesan penyakit stroke
penyakit stroke k link penyakit stroke lumpuh penyakit stroke lidah leaflet penyakit stroke
penyakit stroke pada lansia makalah tentang penyakit stroke lengkap penyakit stroke pada
usia lanjut lp penyakit stroke larangan penyakit stroke lama penyakit stroke penyakit stroke
malaysia penyakit stroke menurut ustad danu penyakit stroke muka penyakit stroke mulut
penyakit stroke mata penyakit stroke menurut who penyakit stroke makalah penyakit stroke
menurut para ahli penyakit stroke mematikan penyakit stroke non hemoragik penyakit stroke
non hemoragic perjalanan penyakit stroke non hemoragik pencegahan penyakit stroke non
hemoragik pengertian penyakit stroke non hemoragik askep penyakit stroke non hemoragik
latar belakang penyakit stroke non hemoragik asuhan keperawatan penyakit stroke non
hemoragik ncp penyakit stroke penyakit stroke obatnya penyakit stroke obat penyakit stroke
obatnya apa penyakit stroke dan obatnya penyakit stroke disebabkan oleh apa penyakit stroke
pendarahan otak obat penyakit stroke ringan penyakit stroke powerpoint penyakit stroke
panas penyakit stroke ppt download penyakit stroke penyebabnya penyakit stroke parah
penyakit stroke ringan dan berat rawatan penyakit stroke rehabilitasi penyakit stroke
riskesdas penyakit stroke rasional penyakit stroke penyebab penyakit stroke ringan penyakit
stroke setengah badan pengobatan penyakit stroke secara tradisional simptom penyakit stroke
statistik penyakit stroke di malaysia penyakit seperti stroke penyakit saraf stroke penyakit
sejenis stroke pengobatan penyakit stroke secara medis penyakit stroke tidak bisa bicara
penyakit stroke terjadi karena penyakit stroke tenggorokan penyakit stroke telinga penyakit
stroke tia data penyakit stroke terbaru tahap penyakit stroke stroke termasuk penyakit apa
penyakit stroke usia muda penyakit stroke ustad danu penyakit stroke pada usia muda
penyakit stroke ala ustad danu ubat penyakit stroke urutan penyakit stroke urut penyakit
stroke ubati penyakit stroke penyakit stroke di usia muda penyakit jantung dan stroke video
penyakit stroke vidio penyakit stroke penyakit stroke wikipedia penyakit stroke wajah
penyakit stroke wiki pengertian penyakit stroke wikipedia penyakit stroke pada wanita
penyakit stroke di wajah pengertian penyakit stroke menurut who www.penyakit stroke
penyakit stroke youtube mengobati penyakit stroke yang paling efisien penyakit stroke yang
sering nangis obat alami penyakit stroke 2010 contoh menu makanan penyakit stroke 2010
penyakit stroke stadium 4 obat penyakit stroke 5 asuhan keperawatan stroke asuhan
keperawatan stroke hemoragik asuhan keperawatan stroke non hemoragik asuhan
keperawatan stroke pdf asuhan keperawatan stroke iskemik asuhan keperawatan stroke non
hemoragik pdf asuhan keperawatan stroke infark asuhan keperawatan stroke hemoragik di icu
asuhan keperawatan stroke hemoragik pdf asuhan keperawatan stroke hemoragik di ruang icu
asuhan keperawatan askep stroke hemorrhagic asuhan keperawatan cva bleeding diagnosa
keperawatan cva bleeding asuhan keperawatan pada cva bleeding buku asuhan keperawatan
stroke latar belakang asuhan keperawatan stroke asuhan keperawatan cva stroke contoh
asuhan keperawatan stroke contoh asuhan keperawatan stroke non hemoragik contoh asuhan
keperawatan stroke infark contoh asuhan keperawatan stroke hemoragik contoh kasus asuhan
keperawatan stroke contoh asuhan keperawatan pasien stroke asuhan keperawatan stroke.doc
asuhan keperawatan stroke di icu asuhan keperawatan gawat darurat stroke asuhan
keperawatan pasien dengan stroke non hemoragic asuhan keperawatan pada pasien dengan
stroke non hemoragic asuhan keperawatan dengan stroke asuhan keperawatan dengan stroke
hemoragik asuhan keperawatan dengan stroke non hemoragik asuhan keperawatan dengan
stroke infark asuhan keperawatan cva emboli asuhan keperawatan stroke emboli format
asuhan keperawatan stroke format pengkajian asuhan keperawatan stroke asuhan
keperawatan gerontik stroke asuhan keperawatan gadar stroke asuhan keperawatan pasien
stroke di gawat darurat asuhan keperawatan gawat darurat stroke hemoragik asuhan
keperawatan gerontik dengan stroke asuhan keperawatan gawat darurat stroke non hemoragik
asuhan keperawatan gerontik dengan stroke pdf asuhan keperawatan gerontik pada pasien
stroke asuhan keperawatan gerontik dengan post stroke asuhan keperawatan stroke
hemorrhagic asuhan keperawatan stroke haemoragic asuhan keperawatan stroke hemoragik
doc asuhan keperawatan stroke hemoragik nanda nic noc asuhan keperawatan stroke
hemoragik di igd asuhan keperawatan stroke hemorargic asuhan keperawatan stroke infark
pdf asuhan keperawatan stroke iskemik pdf makalah asuhan keperawatan stroke iskemik
asuhan keperawatan pada klien stroke iskemik asuhan keperawatan cva infark diagnosa
keperawatan stroke iskemik asuhan keperawatan cva ich jurnal asuhan keperawatan stroke
pdf jurnal asuhan keperawatan stroke asuhan keperawatan keluarga stroke asuhan
keperawatan kegawatdaruratan stroke asuhan keperawatan kasus stroke asuhan keperawatan
klien stroke asuhan keperawatan kritis stroke hemoragik asuhan keperawatan klien stroke
iskemik asuhan keperawatan kasus stroke non hemoragik asuhan keperawatan kasus stroke
hemoragik diagnosa keperawatan keluarga stroke asuhan keperawatan stroke lengkap asuhan
keperawatan cva pada lansia laporan pendahuluan asuhan keperawatan stroke non hemoragik
asuhan keperawatan lansia stroke asuhan keperawatan stroke pada lansia diagnosa
keperawatan stroke pada lansia laporan asuhan keperawatan stroke laporan asuhan
keperawatan stroke hemoragik asuhan keperawatan keluarga dengan lansia stroke laporan
pendahuluan asuhan keperawatan stroke asuhan keperawatan stroke menurut nanda nic noc
asuhan keperawatan pada pasien stroke menurut nanda makalah asuhan keperawatan stroke
non hemoragik diagnosa keperawatan stroke menurut nanda diagnosa keperawatan stroke
hemoragik menurut nanda makalah asuhan keperawatan stroke makalah asuhan keperawatan
stroke hemoragik makalah asuhan keperawatan stroke pdf asuhan keperawatan stroke non
hemoragik nanda nic noc asuhan keperawatan stroke non hemoragic pdf asuhan keperawatan
stroke non hemoragic asuhan keperawatan stroke nanda nic noc asuhan keperawatan stroke
nic noc asuhan keperawatan stroke non hemoragik pada tn asuhan keperawatan stroke non
haemoragik asuhan keperawatan stroke non hemoragik nic noc asuhan keperawatan stroke
pis asuhan keperawatan stroke ppt asuhan keperawatan stroke pada tn asuhan keperawatan
stroke perdarahan intraserebral asuhan keperawatan pasien stroke non hemoragic asuhan
keperawatan pasien stroke asuhan keperawatan stroke ringan rencana asuhan keperawatan
stroke non hemoragik diagnosa keperawatan stroke ringan asuhan keperawatan keluarga
dengan stroke ringan asuhan keperawatan pada pasien stroke ringan rencana asuhan
keperawatan stroke Jika anda menderita penyakit jantung bengkak segera atasi dengan Herbal
AgaricPro Obat Jantung Bengkak Cepat dan Alami Paling Ampuh . AgaricPro sudah terbukti
dapat mengatasi penyakit jantung bengkak tersebut. Terimakasih rencana asuhan
keperawatan stroke hemoragik Sangat keren dan jua luar biasa dari Artikelnya. Jangan lupa
kunjungi pula 3 Cara Mengenal Jati Diri dan 3 Cara Untuk Move-On Lebih Cepat . Jangan
lupa untuk mencari obat Cara Mengobati campak Dengan Cepat yang pastinya Baik dan
sehat dan juga Obat Pneumia Pada Ibu Hamil . InsyaAllah berkah dan Luar baisa. Don't
Forget yah. asuhan keperawatan stroke scribd standar asuhan keperawatan stroke asuhan
keperawatan stroke trombotik asuhan keperawatan tentang stroke asuhan keperawatan cva
trombosis asuhan keperawatan tentang stroke iskemik asuhan keperawatan teoritis stroke
asuhan keperawatan teoritis stroke hemoragik diagnosa keperawatan tentang stroke asuhan
keperawatan tentang penyakit stroke diagnosa keperawatan untuk stroke diagnosa
keperawatan untuk stroke hemoragik asuhan keperawatan untuk penyakit stroke asuhan
keperawatan untuk pasien stroke
Lihat Artikel Terkait : OBAT STROKE PALING MUJARAB TANPA EFEK SAMPING,
Pengobatan Stroke Alami Tanpa Obat, Penyakit stroke dan Cara Pengobatannya
Google Facebook Twitter

Artikel Terkait


Asuhan Keperawatan Anemia Pernisioasa (ASKEP)

Asuhan Keperawatan Penyakit Hernia

You might also like