Professional Documents
Culture Documents
Tujuan dari tindakan suction adalah mempertahankan kepatenan jalan nafas, membebaskan
jalan nafas dari sekret/ lendir yang menumpuk dan mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan
diagnosa
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Kemungkinan bahaya yang akan terjadi akibat tindakan suction adalah nyeri hebat yang
dirasakan oleh pasien, hipoksia, trauma jaringan dan inflamasi di area saluran pernafasan dan
meningkatkan risiko infeksi. Pencegahannya dengan melakukan tindakan sesuai prosedur,
cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan, dan tindakan dengan prinsip steril.
9. Analisa sintesa
Penurunan tingkat kesadaran
Reflek batuk menurun
Akumulasi secret dijalan napas dan alveoli
Ketidakefektifan jalan napas
Bersih jalan napas dengan suction melalui trakeostomy
10. Evaluasi
a. Sekret banyak yang keluar (terhisap)
b. Bunyi nafas bersih
c. Kebutuhan oksigenasi terpenuhi
d. Klien maneteskan air mata
Maknanya Tindakan dilakukan tidak menggunakan prinsip steril dan klien nampak
kesakitan saat dilakukan tindakan suction karena penghisapan dilakukan berulang-ulang
hingga klien meneteskan air mata.
ANALISA SINTESA 2
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahayanya : apabila perawat salah dalam melakukan perawatan luka dan alat-alat ada yang
tidak bersih dan ada yang tidak steril maka akan menyebabkan infeksi berkelanjutan pada
luka klien
Pencegahanya : perawat harus mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
keperawatan serta menjaga kebersihan dan kesterilan alat-alat yang akan digunkan untuk
melakukan pembersihan luka
9. Analisa sintesa
Adanya luka post op craniotomy
Luka kering atau basah (rembes) dan balutan kotor
Resiko infeksi
Lakukan perawatan luka dan ganti balutan
10. Evaluasi
Luka klien terlindungi dari kotoran serta terindungi dari mikroorganisme
a. Infeksi
b. Striktur uretra
c. Ruptur uretra
d. Perforasi buli-buli
e. Pendarahan
f. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan
Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur tindakan yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan, seperti pengecekan balon kateter
sebelum pemasangan, memperhatikan teknik steril, pemasangan secara gentle, pemberian
lubrikasi, dan mengunakan kateter yang sesuai
9. Analisa sintesa
Kerusakan pada ginjal
Disfungsi ginjal
Penurunan sirkulasi ginjal
Produksi urin klien negative
Pengeluaran urin terganggu
Pemantauan haluaran urin (output) dengan tindakan pemasangan kateter urin
10. Evaluasi
a. Terdapat haluaran urin pada klien meskipun sedikit
b. HR : 60x/menit, S : 370C, Creatinin 180 mikromol/L Natrium 145 mmol/L, Kalium 5,25
meq/I
Maknanya : Masalah belum teratasi ditandai dengan haluaran urin yang sedikit, kadar
creatinin, natrium, dan kalium mengalami penurunan namun belum sampai pada rentang
normal