Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
produksi dan sekresi hormon tiroid. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan
dikulit dan otot.1 Hipotiroidisme biasanya disebabkan oleh proses primer dimana
jumlah produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid tidak mencukupi. Dapat juga
sekunder oleh karena gangguan sekresi hormon tiroid yang berhubungan dengan
gangguan sekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang adekuat dari kelenjar
dari hipotalamus (hipotiroid sekunder atau tersier). Manifestasi klinis pada pasien
akan bervariasi, mulai dari asimtomatis sampai keadaan koma dengan kegagalan
hipotiroidisme dapat berakibat berbagai efek yang tidak diinginkan oleh terapi
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fascia propria (true capsule) dan fascia pretrakealis (false capsule). Berat kelenjar
tiroid ± 500 gram dan tinggi ± 5 cm. Kelenjar tiroid letak ventral di bagian kaudal
medial (sisi dalam) kelenjar tiroid terdapat laring, trakea, esofagus, carotid sheath,
dan N. Recurrens laryngeus. Kelenjar tiroid melekat pada laring dan ikut gerakan
atau langsung dari arcus aortae). Aliran darah vena (v.thyreoidea superior dan
2
Gambar 1. Anatomi Kelenjar Tiroid7
kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang,
dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. Apabila tidak
terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin, akan timbul kelambanan
mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi retardasi mental dan dwarfisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang
nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tiroid.
Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali sehingga mempunyai afinitas
yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan ini
kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4
yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat
oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid (thyroid binding globulin, TBG) atau
peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan
oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai negative
3
feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi.
B. Definisi
genetik dan usia. Secara klinis dikenal 1. Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan
4
yodium dan resistensi perifer. Yang paling banyak ditemukan ialah hipotiroidisme
primer.5,6
mengakibatkan retardasi mental dan fisik yang ireversibel apabila tidak diberi
pengobatan segera setelah lahir. Sedangkan apabila terjadi pada anak dan dewasa,
meskipun berat tetapi reversibel. Pada usia lanjut klinisnya cenderung kurang jelas
dan spesifik, sebab banyak yang menyerupai gejala usia lanjut. Makin cepat
hipotiroidisme terjadi, makin jelas gejala dan tanda klinisnya. Pada tiroiditis
C. Epidemiologi
Insidensi hipotiroidisme bervariasi tergantung kepada faktor geografik dan
lingkungan seperti kadar iodium dalam makanan dan asupan zat goitrogenik.
Selain itu juga berperan faktor genetik dan distribusi usia dalam populasi tersebut.
sebesar 15 per 1000. Hipotiroidisme umumnya lebih sering dijumpai pada wanita,
per 1000 penduduk untuk wanita dan 0,6 per 1000 penduduk untuk pria.1,4
The Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES
III) yang melakukan survey pada 17.353 individu yang mewakili populasi di
5
Amerika Serikat melaporkan frekuensi hipotiroidisme sebesar 4,6% dari populasi
(0,3% dengan klinis jelas dan 4,3% sub klinis). Lebih banyak ditemukan pada
wanita dengan ukuran tubuh yang kecil saat lahir dan indeks massa tubuh yang
rendah pada masa kanak-kanak. Dan prevalensi hipotiroidisme ini lebih tinggi
pada ras kulit putih (5,1%) di bandingkan dengan ras hispanik (4,1%) dan Afrika-
Amerika (1,7%).3,5
Prevalensi hipotiroid di Indonesia belum diketahui secara pasti. Riset
salah satu penunjang diagnostik gangguan tiroid. Dari pemeriksaan TSH tersebut
didapatkan 2,7% laki-laki dan 2,2% perempuan memiliki kadar TSH tinggi yang
D. Etiologi
Hipotiroidisme dapat diklasifikasikan menjadi hipotiroidisme primer,
Hipotiroidisme klinis ditandai dengan kadar TSH tinggi dan kadar FT4 rendah,
sedangkan pada hipotiroidisme subklinis ditandai dengan kadar TSH tinggi dan
kadar FT4 normal, tanpa gejala atau ada gejala sangat minimal. Akibat jangka
kontroversi tentang diobati atau tidak diobati kasus hipotiroidisme subklinis ini.
6
Pengalaman menunjukkan substitusi tiroksin pada kasus dengan TSH >10 mU/ml
apabila pasien hamil. Untuk mencegah krisis adrenal pada pasien dengan
tiroksin.6
tersering. Pada pasien-pasien lebih muda, lebih sering dihubungkan dengan goiter;
pada pasien lebih tua, kelenjar mungkin dihancurkan total oleh proses imunologis
dan satu-satunya sisa penyakit ini adalah uji antibodi mikrosomal antitiroid yang
pemberian iodin radioaktif atau tiroidektomi subtotal. Kelenjar tiroid yang terlibat
dalam penyakit autoimun lebih rentan terhadap asupan iodida berlebihan, (seperti
hipotiroidisme dengan goiter pada pasien dengan kelainan kelenjar tiroid; kelenjar
7
Walaupun prosesnya bisa disembuhkan sementara dengan menghentikan
iodida, penyakit dasarnya biasanya akan terus berlangsung dan biasanya akan
subakut; ini biasanya sementara, akan tetapi dapat menjadi permanen pada kira-
kira 10% pasien. Defisiensi iodida adalah penyebab hipotiroidisme yang jarang
hipotiroidisme dengan goiter; pada saat ini litium karbonas merupakan penyebab
hipotiroidisme berat bila hambatan pada sintesis hormon adalah lengkap, atau
E. Patogenesis
Defisiensi hormon tiroid mempengaruhi semua jaringan tubuh, sehingga
yang paling jelas pada kulit, otot jantung dan otot bergaris. Penumpukan ini tidak
destruksi glikosaminoglikan.10
8
F. Manifestasi Klinis 2,8,9
Spektrum gambaran klinik hipotiroidisme sangat lebar, mulai dari keluhan
cepat lelah atau mudah lupa sampai gangguan kesadaran berat (koma miksedema).
Dewasa ini sangat jarang ditemukan kasus-kasus dengan koma miksedema. Gejala
yang sering dikeluhkan pada usia dewasa adalah cepat lelah, tidak tahan dingin,
berat badan naik, konstipasi, gangguan siklus haid dan kejang otot.
1. Tanda kardiovaskular-- Hipotiroidisme ditandai oleh adanya gangguan
pada respons terhadap terapi. Pembesaran jantung dapat terjadi; pembesaran ini
dan dilatasi ventrikel kiri tapi sering karena efusi perikardial. Derajat efusi
curah jantung berkurang, jarang dijumpai gagal jantung kongestif dan edema
penyakit arteri koronaria, tetapi penyakit arteri koronaria lebih umum terjadi
pada pasien dengan hipotiroidisme, khususnya pasien lebih tua. Pada pasien
dangkal dan lambat dan gangguan respons ventilasi terhadap hiperkapnia atau
koma miksedema.
3. Peristaltik usus jelas menurun, berakibat konstipasi kronis dan kadang-kadang
9
4. Fungsi ginjal terganggu, dengan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus dan
hemoglobin sebagai akibat defisiensi hormon tiroksin; (2) defisiensi zat besi
dari peningkatan kehilangan zat besi akibat menoragia, demikian juga karena
kegagalan usus untuk mengabsorbsi besi; (3) defisiensi asam folat akibat
gangguan absorbsi asam folat pada usus; dan (4) anemia pernisiosa, dengan
kelemahan otot.
7. Gejala-gejala sistem saraf pusat dapat termasuk kelemahan kronis, letargi,
miksedema biasanya cukup tenang tapi dapat sangat depresi atau bahkan sangat
10
Gambar 3. Efek dan manifestasi klinis hipotirodisme11
G. Diagnosis
Terdapat tiga pegangan klinis untuk mencurigai adanya hipotiroidisme,
etiologi dan risiko penyakit yang dapat menjurus kepada kegagalan tiroid
dan hipofisis.
3. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit
11
dalam batas normal. Uji positif terhadap autoantibodi tiroid mengarah tiroiditis
rendah tapi TSH serum tidak akan meningkat. Kemudian mungkin perlu
membedakan penyakit hipofisis dari hipotalamus, dan untuk hal ini uji TSH
paling membantu. Tidak adanya respons TSH terhadap TRH menunjukkan adanya
hipofisis intak tapi bahwa defek ada pada sekresi TRH hipotalamus. Pasien
mungkin mendapatkan terapi tiroid (levotiroksin atau tablet tiroid kering) ketika
Kelenjar tiroid yang teraba atau membesar dan uji positif terhadap
mendasari, pada kasus mana terapi harus diteruskan. Jika antibodi tidak ada, terapi
waktu paruh tiroksin cukup panjang (7 hari) dan memungkinkan kelenjar tiroid
fungsi tiroid setelah penghentian T4. Pada individu hipotiroid, TSH menjadi jelas
meningkat pada 5-6 minggu dan T 4 tetap normal, kemudian keduanya normal
didapatkan hasil:14
a. Serum TSHs
12
Normal T4 : 4,5-11,7 g/dl
karena memiliki sifat yang tidak spesifik, akan tetapi pemeriksaan juga dapat
dilakukan seperti: FNAB, CT-Scan dan MRI (deteksi adanya tumor), USG atau
informasi yang tepat tentang ukuran, bentuk kelenjar tiroid maupun nodul.14
13
Tabel 2. Indeks diagnostik Billewicz
H. Diagnosis Banding12
lengkap adalah sangat karakteristik, tetapi jika tidak ada dugaan yang menjurus ke
klinisi yang telah berpengalaman sekalipun. Meskipun test yang spesifik tidak
mahal dan tersedia, seringkali para klinisi tidak bisa mengenali gejala klinik
hipotiroidisme primer. Diperlukan kecermatan yang tinggi agar tidak terjadi hal
kekeliruan dan diagnosis yang kurang peka. Pada beberapa kasus menunjukkan
penurunan aktifitas mental dan fisik, kulit kering, rambut mudah rontok,
merupakan gejala yang mirip dengan hipotiroidisme. Orang tua seringkali mudah
mengalami hipotermia jika terpapar udara dingin. Pasien dengan gagal ginjal
warna kulit yang kepucatan. Keadaan klinis seperti ini memerlukan pemeriksaan
klinik yang lebih lanjut. Sindrom Nefrotik perlu dibedakan dengan hipotiroidisme
mengingat dari pemeriksaan klinik seringkali sulit dibedakan. Pada penyakit ini
14
mengarah ke hipotiroidisme. Serum T4 total mungkin menurun, jika terjadi
penurunan thyroid binding globulin melalui urin tetapi FT4 dan TSH dalam batas
normal.
dan tingling pada ekstremitas mungkin mirip dengan gejala klinis pada
anemia pernisiosa tumpang tindih, tidak ada keterkaitan antara keduanya. Pada
pasien kritis dan terutama pada usia lanjut sering pula disertai dengan
hipotiroidisme. Pada pasien ini kadar T4 total mungkin menurun, tetapi secara
umum FT4 tetap normal, kecuali pasien dalam keadaan yang sangat kritis. Adanya
gambaran klinik demikian jika disertai dengan tidak adanya peningkatan TSH,
bentuk murni dan stabil dan tidak mahal. Levotiroksin dikonversi menjadi T3 di
walaupun hanya satu jenis. Tiroid kering tidak memuaskan karena isi hormonnya
karena absorpsinya yang cepat dan waktu paruhnya yang singkat dan efek
sementara. Waktu paruh levotiroksin kira-kira 7 hari, jadi hanya perlu diberikan
sekali sehari. Preparat ini diabsorpsi dengan, kadar dalam darah mudah dipantau
15
dengan cara mengikuti FT4 dan kadar TSH serum. Dosis harian levotiroksin
dapat timbul bila diminum malam hari. Sebagai tambahan, ketika kadar serum
tiroksin dipantau, adalah penting mengukur darah puasa atau sebelum mendapat
dosis harian hormon untuk mendapat data yang konsisten. Dosis levotiroksin :
Dosis penggantian rata-rata levotiroksin pada dewasa adalah 112 µg/hari atau 1,6
µg/kg atau 100-125 mg/hari. Untuk L-T3 25-50 µg. Kadar TSH awal seringkali
dapat digunakan patokan dosis pengganti: TSH 20 µU/ml butuh 50-75 µg tiroksin
sehari, TSH 44-75 µU/ml butuh 100-150 µg. Sebagian besar kasus dibutuhkan
100-200 µg L-T4 sehari. Dosis levotiroksin bervariasi sesuai dengan umur dan
berat badan. Anak kecil membutuhkan dosis yang cukup mengejutkan dibanding
orang dewasa. Pada orang dewasa, rata-rata dosis penggantian T4 kira-kira 1,7
µg/kg/hari atau 0,8 µg/pon/hari. Pada orang dewasa lebih tua, dosis penggantian
lebih rendah, kira-kira 1,6 µg/kg/hari, atau sekitar 0,7 µg/pon/hari. Untuk supresi
TSH pada pasien dengan goiter nodular atau kanker kelenjar tiroid, rata-rata dosis
absorbsi T4, dan pada pasien-pasien seperti ini dibutuhkan dosis T 4 lebih besar.
Levotiroksin mempunyai waktu paruh cukup panjang (7 hari) sehingga jika pasien
tidak mampu mendapat terapi lewat mulut untuk beberapa hari; meniadakan terapi
akut dan harus ditangani di unit perawatan intensif. Gas darah harus dimonitor
16
secara teratur, dan pasien-pasien biasanya membutuhkan intubasi dan ventilasi
dicari dan harus diobati dengan terapi yang tepat. Cairan intravena harus diberikan
dengan hati-hati dan asupan cairan bebas berlebihan harus dihindarkan karena
mempunyai deplesi tiroksin serum yang sangat jelas dan sejumlah besar tempat
tempat pengikatan yang kosong, pada globulin pengikat tiroksin dan jadi harus
menerima dosis muatan awal tiroksin intravena, diikuti dengan suatu dosis harian
klinis adanya perbaikan adalah peningkatan suhu tubuh dan kembalinya fungsi
serebral yang normal dan fungsi pernapasan. Jika diketahui pasien memiliki
diperlukan. Namun, bila tidak ada data tersedia, kemungkinan adanya penyerta
insufisiensi) bisa terjadi. Pada kasus ini, kortisol plasma harus diukur atau, jika
tapering dose setelah 7 hari. Dukungan adrenal dapat dihentikan lebih dini jika
kortisol plasma praterapi sekitar 20 µg/dL atau 1ebih besar atau hasil stimulasi
17
besar ada risiko bawaan mempresipitasi angina, kegagalan jantung, atau aritmia
pada pasien-pasien tua dengan dasar penyakit arteri koronaria. Jadi, jenis terapi ini
tidak dianjurkan untuk pasien-pasien rawat jalan dengan miksedema adalah lebih
baik untuk memulai dengan perlahan-lahan dan kemudian sampai dosis seperti
disebut di atas.
meninggal. Walaupun jarang, ini dapat terjadi lebih sering dalam masa
penyakit Graves, dengan akibat hipotiroidisme permanen. Karena ini paling sering
pada pasien-pasien tua dengan adanya dasar penyakit paru dan pembuluh darah,
mortalitasnya sangat tinggi. Pasien (atau seorang anggota keluarga bila pasien
koma) mungkin ingat akan penyakit tiroid terdahulu, terapi radioiodin, atau
18
berat dengan suhu tubuh mencapai 24° C (75° F). Pasien biasanya wanita tua
gemuk dengan kulit kekuning-kuningan, suara parau, lidah besar, rambut tipis,
serum yang meningkat, dan protein cairan serebrospinalis yang meningkat. Efusi
pleural, perikardial atau abdominal dengan kandungan protein tinggi bisa juga
didapatkan. Tes serum akan menunjukkan FT4 yang rendah dan biasanya TSH
yang sangat meningkat. Asupan iodin radioaktif tiroid adalah rendah dan antibodi
CO2 dan hipoksia; (2) ketidakseimbangan cairan dan elektrolit; dan (3)
hipotermia. Retensi CO2 telah lama dikenal sebagai bagian internal dari koma
depresi sistem saraf pusat dan otot-otot dada yang lemah cukup turut berperan.
19
dorongan ventilasi yang terganggu, respirasi yang dibantu hampir selalu perlu
pada pasien dengan koma miksedema. Gangguan cairan dan elektrolit yang utama
dengan restriksi air. Hipotermia sering tidak dikenali karena termometer klinis
biasanya hanya sampai kira-kira 34°C (93°F); suatu jenis termometer laboratorium
yang mencatat skala yang lebih besar harus digunakan untuk mendapatkan
pembacaan suhu tubuh yang tepat. Suhu tubuh yang rendah bisa disebabkan
karena hilangnya stimulasi tiroksin pada mekanisme transpor natrium kalium dan
aktivitas ATPase yang menurun. Penghangatan kembali tubuh secara aktif adalah
Peningkatan suhu tubuh adalah indikasi yang berguna untuk melihat efektivitas
miksedema termasuk gagal jantung, edema paru, efusi pleural atau peritoneal,
kadang-kadang terjadi berkaitan dengan koma miksedema, tetapi ini relatif jarang
adrenal dan pengganti adrenal perlu dilakukan. Petunjuk klinis tentang adanya
miksedema hipofisis termasuk riwayat adanya amenore atau impotensi dan rambut
20
pubis atau aksilar yang jarang; kolesterol serum normal dan kadar TSH hipofisis
yang normal atau rendah. Pada CT scan atau MRI dapat memperlihatkan
K. Prognosis7,10
Perjalanan miksedema yang tidak diobati adalah penurunan keadaan
secara lambat yang akhirnya menjadi koma miksedema dan kematian. Namun,
waktu paruh tiroksin yang panjang (7 hari), diperlukan waktu untuk mencapai
keseimbangan pada suatu dosis yang tetap. Jadi, perlu untuk memantau FT4 dan
kadar TSH setiap 4-6 minggu sampai suatu keseimbangan normal tercapai.
Setelah itu, FT4 dan TSH dapat dipantau sekali setahun. Dosis T4 harus
ditingkatkan kira-kira 25% selama kehamilan dan laktasi. Pasien lebih tua
memetabolisir T4 lebih lambat, dan dosis akan diturunkan sesuai dengan umur.
Pada suatu waktu angka mortalitas koma miksedema mencapai kira-kira 80%.
Prognosis telah sangat membaik dengan diketahuinya pentingnya respirasi
yang dibantu secara mekanis dan penggunaan levotiroksin intravena. Pada saat
ini, hasilnya mungkin tergantung pada seberapa baiknya masalah penyakit dasar
dapat dikelola.
21
BAB III
KESIMPULAN
yodium, kelebihan yodium dan resistensi perifer. Yang paling banyak ditemukan
cepat lelah atau mudah lupa sampai gangguan kesadaran berat (koma miksedema).
Diagnosis hipotiroid dapat ditegakkan selain dari gejala klinis yang ada tetapi juga
dari pemeriksaan FT4 dan serum TSH. Kombinasi FT 4 serum yang rendah dan
dari keterlambatan pengobatan dan dapat berujung pada kematian. Prognosis dari
hipotiroidisme adalah baik jika didiagnosis sedini mungkin dan diberikan terapi
yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA
22
1. Soewondo P, Cahyanur R. Hipotiroidisme dan gangguan akibat kekurangan
2007. 295-317
4. Vaidya B, Pearce Simon HS. Management of hypothyroidism in adult. BMJ.
overview#a1
6. Djokomoeljanto R. Kelenjar tiroid, hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Dalam:
Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2009. h.1993-
2003
7. Gardner DG, Shoback D. Greenspan’s basic and clinical endocrinology. Eighth
2005. h.1231-2
10. Anwar R. Fungsi dan kelainan kelenjar tiroid.(Referat). Fakultas Kedokteran
UNPAD; 2005
23
11. Silbernagl S, Lang F. Color atlas of pathophysiology. New York: Thieme;
24