You are on page 1of 22

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DATABASE

NAMA KELOMPOK

Ni Putu Eka Kartika Putri (1515351122)

Baiq Sintya Shizuka Candra (1515351124)

Putu Kevin Yudhia (1515351125)

Made Adrian Andriawan (1515351126)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem
manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data.
Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat
waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi
oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil
tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya
dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga
suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat
dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik,
minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal,
sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik
institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun,
diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis
Data
1.2 Rumusan Masalah
1) Kebangkitan era database
2) Apa saja konsep dan struktur database?
3) Bagaimana menciptakan dan menggunakan database?
4) Apa saja model database?
5) Bagaimana cara pengelolaan database?
6) Apa saja keuntungan implementasi sistem manajemen basis data (DBMS)?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui kebangkitan era database.
2) Untuk mengetahui konsep dan struktur database.
3) Untuk mengetahui cara menciptakan dan menggunakan database.
4) Untuk mengetahui model database.
5) Untuk mengetahui cara pengelolaan database.
6) Untuk menegtahui keuntungan implementasi sistem manajemen data basis
(DBMS).
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pengertian Data
Menurut Raymond Mcleod Jr, dan George P. Shell: 2008 Data merupakan fakta dan
angka yang pada umum nya tidak dapat digunakan karena volume yang besar
sehingga harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan suatu informasi
yang berguna bagi suatu organisasi.

Pengertian Database
Menurut Raymond Mcleod Jr, dan George P. Shell: 2011 Database merupakan
kumpulan beberapa file. Definisi umum database adalah kumpulan semua data
perusahaan yang berbasis computer. Definisi yang lebih spesifik dari database adalah
kumpulan data yang dikontrol oleh perangkat lunak system manajemen database.
Dalam definisi spesifik ini data perusahaan yang dikontrol dan dikelola oleh system
manajemen database akan dipertimbangkan sebagai database, tetapi file computer
yang ada di computer pribadi manajer tidak dianggap sebagai database.
BAB III

PEMBAHASAN

Hierarki dan Manajemen Data

Data field adalah unit data terkecil, menggambarkan jumlah terkecil suatu data yang
dapat diakses kembali dari computer dalam suatu waktu. Record adalah kumpulan data field
yang berhubungan dengan pengguna secara logis. Data field dalam satu record berhubungan.
File merupakan kumpulan record yang saling berhubungan. Di dalam file terdapat record dan
data field.

Database merupakan kumpulan beberapa file. Definisi umum database adalah


kumpulan semua data perusahaan yang berbasis computer. Definisi yang lebih spesifik dari
database adalah kumpulan data yang dikontrol dan dikelola oleh perangkat lunak sistem
manajemen database.

3.1 Kebangkitan Era Database

Pada tahun-tahun awal komputer, para pemakai terkendala dengan cara pencatatan
data pada medium penyimpanan. Catatan-catatan pita magnetik harus diproses secara
berurutan, dan sukar untuk mengintegrasikan isi file-file yang terpisah. Para spesialis
informasi mencari cara memecahkan permasalahan yang disebabkan oleh cara
pengorganisasian data secara fisik, dan usaha mereka mengarah ke organisasi logis.
Organisasi logis (logical organization) mengintegrasikan data dari beberapa lokasi
fisik yang berbeda dan merupakan cara pemakai melihat data. Organisasi fisik (physical
organization), sebaliknya merupakan cara komputer melihat data sebagai file – file yang
terpisah. Tugas spesialis informasi adalah menyediakan organisasi logis yang diperlukan
oleh pemakai dalam kendala dari organisasi fisik.

Integritas Logis dalam Satu File


Dua pendekatan memungkinkan catatan – catatan pada satu file dipilih berdasarkan
karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini disebut inverted file dan
linked list. Keduanya membutuhkan DASD.
Inverted file
Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu, tetapi suatu
indeks yang menyertainya memungkinkan catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan
yang berbeda. Inverted file dirancang untuk memecahkan jenis masalah berupa permintaan
manajer atas laporan yang mendaftarkan hanya catatan –catatan tertentu dalam suatu file.
Inverted file index seperti itu, juga sering disebut indeks sekunder.

Linked List
Linked list adalah file yang berisi link field

Integritas Logis antara Beberapa File


Link digunakan untuk saling menghubungkan catatan- catatan dalam satu file dengan
catatn – catatan yang berhubungan dengan secara logis di file – file lain. Sistem GE ini
dimulai, yaitu integrated data store, dan merupakan langkah maju pertama menuju satu
database terintegrasi dari beberapa file.

3.2 Konsep dan Struktur Database

Konsep Database

Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, otomatis pengguna
tersebut akan berpikir bahwa susunan record yang nampak pada laporan menggambarkan
susunan record yang tersimpan di dalam disk komputer. Sebuah record yang muncul baik
sebelum atau sesudah record lainnya muncul, tersimpan dalam lokasi yang terpisah. Suatu
sistem manajemen database dapat secara logis menampilkan data dalam suatu urutan-urutan
yang benar, meskipun masing-masing record dalam database tersebut tersimpan dalam file
dan lokasi yang berbeda dalam ruang penyimpanan computer. Integritas logis record yang
berada pada beberapa lokasi fisik ini disebut konsep basis data (database concept). Lokasi
fisik pada media penyimpanan dalam kompoter berbeda dengan logika lokasi menurut
presepsi pengguna.
Dua sasaran utama dari konsep database adalah untuk memininmalkan redundasi data
dan untuk memperoleh independensi data. Indenpendensi data (data independence) adalah
kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada
program-program aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program komputer untuk
memproses pesanan pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian
yang disimpan di dalam basis data. Independensi data tercapai dengan menempatkan
spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan kamus yang secara spesifik terpisah dari program.
Ketika program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk
mengambil data, mereka harus secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan
memerlukan kode program komputer untuk ditulis ulang jika jumlah karakter untuk kode
mengalami perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25 aplikasi komputer yang
membutuhkan akses ke file kode, maka seluruhnya akan perlu dimodifikasi. Dengan
independensi data, tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi, karena satu-satunya
perubahan hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam database.
Kamus data (data dictionary) menggambarkan definisi dari data yang tersimpan di
dalam database dan dikendalikan oleh sistem manajemen database. Struktur database yang
dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari definisi field, definisi tabel, relasi tabel, dan
hal-hal lainnya. Namun field data, jenis data (seperti teks atau angka atau tanggal), nilai-nilai
yang valid untuk data, dan karakteristik-karakteristik lainnya akan disimpan dalam kamus
data. Perubahan-perubahan pada struktur data hanya dilakukan satu kali di dalam kamus data;
program-program aplikasiyang mempergunakan data tidak akan ikut terpengaruh.

Struktur Database

Struktur database adalah cara mengorganisasikan data agar pemrosesan data menjadi
lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen
database. Sistem manajemen database (DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang
menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam database,
maupun formulir dan laporan yang berhubungan dengan database. Inilah sebabnya mengapa
database yang dikendalikan oleh sistem manajemen database disebut self-decribing set of
related data.
a. Struktur Database Hierarki
Sitem manajemen database yang pertama, IDS (integrated Data Store)
dikembangkan oleh GE pada tahun 1964. Database ini memengaruhi kerja
standarisasi oleh Komite Bahasa Sistem Data (Committee on Data System Language-
CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintahan, industri dan akademisi
sehingga standar yang dikembangkan dapat diterima semua pihak. CODASYL
membentuk suatu Kelompok Penugasan Database (Data Base Task Group) dan
menugaskan kelompok tersebut untuk mengembangkan standar database.
Sistem manajemen database IDS mengikuti struktur databases hierarkis.
Struktur hierarkis ini dibangun dari kelompok data, subkelompok data, dan
subkelompok yang lebih kecil menyerupai cabang dan ranting dari suatu pohon.
Seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan data dari record pada satu
cabang dan memindahkannya ke record yang ada di cabang lainnya, memerlukan
Sistem Manajemen Database yang akan melakukan navigasi lalu lintas perpindahan
melalui persimpangan-persimpangan cabang.

b. Struktur Jaringan Database


Struktur jaringan database (network database structure) dikembangkan untuk
memudahkan pengambilan kembali record tertentu. Struktur ini memungkinkan
penambahanan sebuah record terhadap beberapa record lain dalam database.
Subkomite dari CODASYL membuat spesifikasi untuk struktur Jaringan database
(network database structure) pada tahun 1971.
Network atau jaringan mengatasi masalah bagaimana menelusuri kembali
semua jalur untuk menggabungkan "cabang-cabang” database. Secara konseptual,
setiap record database dapat menunjukkan record lainnya dari database yang sama,
seperti melompat dari satu cabang ke cabang lain dalam satu pohon yang sama.
Namun, koneksi seperti ini memiliki banyak kemungkinan dan ini merupakan
kelemahan dalam penerapan struktur jaringan untuk mengatasi masalah-masalah
praktis. Akan terjadi ketidakteraturan bila setiap record dapat berhubungan dengan
record lainnya. Bahkan profesional di bidang sistem informasi yang telah
berpengalaman mengalami kesulitan untuk mengembangkan dan menggunakan
database memakai struktur jaringan secara benar.
c. Struktur Database Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah menerapkan secara luas sistem manajemen
database berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi bisnis tetap memerlukan
cara untuk menangani masalah-masalah manajerial menggunakan database. Hal ini
berarti diperlukan suatu cara untuk memfokuskan perhatian pada kelompok-kelompok
kecil data dan saling menghubungkannya tanpa harus menelusuri records data secara
keseluruhan. Masalah lain adalah tabel yang terletak jauh diujung cabang hanya dapat
dihubungkandengan satu tabel yang lebih tinggi.
Pemecahan masalah datang melalui penelitian dasar yang dilakukan secara
independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd dengan menggunakan aljabar relasional
(relation algebora). Karya mereka berkaitan erat dengan struktur database relasional
yang paling umum digunakan saat ini oleh berbagai organisasi bisnis. Struktur
database memiliki bentuk seperti sekelompok tabel yang serupa dengan tabel
spreadsheet. Hubungan antara berbagai tabel tidak bersifat sebagai penunjuk atau
pemberi alamat, tetapi hubungan yang bersifat implisit.
Jika struktur hierarki dan struktur jaringan mengandalkan hubungan fisik
dalam bentuk alamat penyimpanan, hubungan dalam struktur database relasional
bersifat implisit. Hubungan implisit didapat secara tidak langsung dari data Bila
terdapat field data (kolom) yang sama pada dua tabel, maka record dari dua tabel itu
dapat digabungkan bila nilai-nilai field datanya setara (equal).

3.3 Menciptakan dan Menggunakan Database

Menciptakan Database

1) Penentuan kebutuhan data

Kita dapat menggunakan dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan


data, yaitu: pendekatan yang berorientasi pada proses (process-oriented)dan
pemodelan perusahaan.
a. Pendekatan yang Berorientasi pada Proses
Ketika perusahaan memilih pendekatan yang berientasi pada proses (process-
oriented) untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan tersebut akan
menjalankan urutan-urutan langkah berikut ini. Pertama, mendefinisikan
masalah. Kemudian keputusan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalahyang
teridentifikasi, dan menjabarkan informasi yang dibutuhkan untuk setiap
keputusan. Selanjutnya menentukan pemrosesan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan informasi, dan terakhir menentukan spesifikasi data yang diminta
oleh pemrosesan. Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan yang
berorientasi pada masalah (problem-oriented-approach) dan pemodelan yang
berorientasi pada proses (process-oriented-modeling).
b. Pemodelan Perusahaan
Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa ia mengambil
keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas. Semua
area diperhitungkan dan sinergi sumber daya data antara area-area bisnis juga
akan dapat ditingkatkan.meskipun pendekatan prosecco-oriented memungkinkan
kebutuhan dari dari masing-masing sistem dapat terdefinisikan dengan satu cara
yang logis, kelemahannya adalah kesulitan dalam mengaitkan data dari satu
masalh bisnis ke data dari masalah bisnis lainnya. Jika perusahaan melakuakn
pemodelan data perusahaan, dienkripsi dari seluruh data perusahaan disebut
sebagai model data perusahaan (enterprise data model).
2) Teknik pemodelan data

Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang


menguraikan data, bagaimana data diagregatkan ke dalam tabel, dan bagaimana tabel
di hubungkan satu sama lain. Terdapat sejumlah teknik, namun kita akan merumuskan
perhatian hanya pada dua teknik saja, yaitu : diagram relasi entitas dan diagram kelas.
Diagram relasi entitas digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-
kumpulan data konseptual sehingga record-record-nya saling terhubung akan dapat
digabungkan bersama. Diagnram kelas digunakan untuk menguraikan hubungan data
maupun tindakan-tindakan yang mengoperasikan data di dalam relasi. Teknik-teknik
ini memberikan alat untuk memfasilitasi komunikasi antara pengguna dengan
spesialis sistem informasi sehubungan dengan struktur data yang digunakan di dalam
suatu aplikasi sistem informasi.
a. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram –ERD) seperti ditunjukan
oleh namanya, berhubungan dengan kata di dala entitas dan hubungan antarentitas.
Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk mengkomunikasi tentang
kebutuhan datauntuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai
pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data
individu. Kumpulan konseptual field-fieldd data yang saling berhubungan ini disebut
dengan entitas (entities).
Satu entitas dapat berubah menjadi satu tabel, namun sering kali satu entitas
dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah tingkat konsepualiasasi data yang lebih
tinggi daripada tabel. ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaiknya
secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antarentitas tidak
ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena
selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali
dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi
pengguna dan para professional sistem informasi dapat mengkonseptualisasikan
bagaiman record-record di dalam entitas dapat berhubungan dengan record-record di
entitas-entitas yang lain.
Entitas-entitas di dalam ERD akan memiiki nama, sama halnya seperti tabel
yang memiliki nama. Relasi juga akan menggabungkan entitas-entitas sama halnya
dengan garis-garis yang menggabungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama
diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas akan
berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain. Dari uraian yang
singkat ini kita akan dapat membayangkan bahwa terdapat tiga entitas data yang
terpisah : PERUSAHAAN, KARYAWAN, dan PRODUK. Entitas diwakili oleh
kotak-kotak di dalam suatu ERD, sehingga Figur 6.9 menunjukkan entitas-entitas
diatas
Figur 6.9
PERUSAHAAN

KARYAWAN PRODUK

Karena perusahaan menjual produk, maka akan terdapat relasi antara entitas
PRODUK dan PERUSAHAAN. Demikian pula halnya dengan perusahaan yang
mempekerjakan karyawan, sehingga akan terdapat relasi diantara kedua entitas. Relasi
diweakili oleh garisyang diberi nama, seperti yang ditampilkan pada figure 6.10.
Penamaan merupakan hal yang penting untuk dokumentasi, ia dapat memberikan
penjelasan mengapa perancang membuat relasi diantarakedua entitas.
Figure 6.10
PERUSAHAAN
mempekerjakan menjual

KARYAWAN PRODUK

Bagian terakhir dalam mebuay ERD adalah menentukan berapa banyak record di
salah satu entitas yang akan berhubungan dengan record dalam entitas yang lain.
Figur 6.11 menunjukkan bagaimana kita menyebutkan bahwa satu record dalam
entitas PERUSAHAAN dapat berhubungan dengan banyak recoed di dalam entitas
PRODUK dan juga bahwa satu record dalam entitas PERUSAHAAN dapat
berhubungan dengan banyak record dalam entitas KARYAWAN. Relasi
“mempekerjakan” memiliki angka ”1” di sebelah entitas PERUSAHAAN dan huruf
“M” di sebelah entitas KARYAWAN. Huruf “M” disini berarti “banyak” (many).
Relasi akan dibaca menjadi “satu record perusahaan dapat berhubungan dengan
banyak record perusahaan.” Hubungan antara entitas PERUSAHAAN dan
KARYAWAN disebut hubungan “satu-dengan-banyak” (one-to-many). Hubungan
antara entitas PERUSAHAAN dan PRODUK juga merupakan hubungan satu-dengan-
banyak. Seperti pada figure 6.11
Figur 6.11
1 1
PERUSAHAAN
Mempekerjakan menjual
M M
KARYAWAN PRODUK

ERD adalah salah satu sarana komuniksi dan dokumentasi yang bermanfaat di antara
professional sistem informasi dan para pengguna. Ketika pemikiran-pemikiran dapat
tedokumentasi dan terkomunikasikan dengan jelas, spesialis sistem informasi akan
memiliki kelengkapan yang lebih baik dalam mengembangkan suatu struktur sistem
manajemen basis data guna mendukung pengambilan keputusan.
b. Diagram Kelas
Suatu diagram relasi entitas hanya merupakan penyajian grafis dari data dan
relasi, bukannya tindakan-tindakan yang dilakukan atas data. Terdapat satu teknik
dimana data yang digunkan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait dengan
data dapat disajikan secara grafis. Teknik ini disbut diagram kelas (calss diagram),
dan merupakan salah satu dari beberapa model rancangan yang berorientasi pada
objek, objek adalah bongkahan konseptual dari suatu sistem informasi—data,
tindakan-tidakan yang dilakukan atas data, dan relasi diantara objek. Objek meiliki
karakteristik-karakteristik lain yang bermanfaat dalam melakukan analisiss
perancangan suatu sistem informasi, namun disni kita hanya tertarik pada dampak
yang mereka berikan pada penguraian data.
Diagram kelas (class diagram) terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama, filed-
field di dalam kelas, dan tindakan-tindakan (kadang disebut sebagai metode) yang
dilakukan atas kelas. Diagram kelas terlihat serupa dengan diagram diagram relasi
entitas, namun keikutsertaan tidakan yang dioperasikan pada data (seperti menambah
produk) dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada bagaiman data
dan aplikasi bekerja bersama. Diagram kelas masih merupakan penyajian data
konseptual di tingat atas, namun penambahan tindakan-tindakan yang akan diambil
atas data membantu memperjelas rancangan spesifik tabel-tabel di dalam basis data.

Menggunakan Database

Laporan dan Formulir Isian

Sebagian pengguna berinteraksi dengan database melalui laporan dan formulir isian.
Grafik interface pengguna adalah interface bagi pengguna yang berbasis grafik, disediakan
oleh hampir semua vendor perangkat lunak manajemen database untuk memudahkan
membuat formulir isisian dan laporan sederhana.
Formulir isian menunjukkan satu record pada saat tertentu tapi tidak memberikan
rangkuman data. Formulir isian ini dibuat menggunakan program access dan
menggambarkan vendor perangkat lunak DBMS pada umumnya.
Laporan kumpulan atau agregasi data-data yang diperoleh dari database,yang dibuat
dalam bentuk dan susunan atau format yang dapat membantu proses pengambilan
keputusan.

Query Menggunakan Contoh


Beberapa pengguna ingin melangkah lebih jauh dari laporan dan formulir isian.
Pengguna ingin secara langsung mengajukan permintaan atau pertanyaan mengenai data
yang diperlukannya dalam database. Query umumnya menyeleksi sejumlah field data
tertentu kemudian membatasi tampilan record hanya untuk kriteria-kriteria tertentu. Bentuk
ini dinamakan permintaan menggunakan contoh atau “query-by-example” (QBE), sebab
perangkat lunak sistem manajemen database memberikan formulir standar yang harus
dilengkapi oleh pengguna sehingga sistem dapat mengerjakan query yang diajukan dengan
benar. Alasan mengapa konsep QBE sangat berarti adalah karena penting bagi seorang
manajer untuk dapat mengakses secara langsung nilai-nilai database. Manajer dapat
memanfaatkan QBE agar dapat dengan cepat menemukan data yang khusus diperlukan
untuk memecahkan masalah.

Bahasa Query Terstruktur


Bahasa Query Terstruktur atau Structured Query Language (SQL) adalah kode yang
digunakan oleh sistem manajemen database relasional yang digunkan untuk melakukan
pekerjaan database tersebut. SQL menjadi topic penting karena dua alasan. Pertama,
semakin banyak data base yang bisa diakses melalui web. Manajer dan profesional lainnya
perlu mengetahui bahwa SQL adalah metode yang dapat digunakaan untuk berinteraksi
dengan database berbasis web. Kedua, manajer perlu mengetahui bahwa tidak sulit
menggunakan SQL untuk memperoleh data yang mereka perlukan. Jika manajer merekrut
programmer untuk menulis SQL, mereka harus menyadari bahwa pekerjaan ini bukan
merupakan perkerjaan yang memerlukan keterampilan teknik yang tinggi.

Pengolahan Database Lanjutan


Pengolahan analisis on-line (on-line analytical processing-OLAP) adalah fitur yang
semakin umum dalam perangkat lunak DBMS. Vendor menambahkan fisilitas ini agar
analisis data dapat dilakukan seperti pada statistic tabung silang (cross-tabulation statistic).
Penambahan data, pertukatan data, dan penggudangandata adalah konsep-konsep
yang memandang data perusahaan sebagai sumber daya yang berharga yang harus
dimanfaatkan seoptimal mungkin. Konsep-konsep ini memfokuskan pada metodologi yang
memungkinkan pengguna mengakses dengan cepat kumpulan data-data tertentu yang
diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
Penemuan pengetahuan (knowledge discovery) adalah konsep yang lain daam DBMS.
Sejumlah data dalam database bertambah banyak akan memunculkan pertanyaan seperti
bagaimana pengguna dapat mengetahui hubungan antardata? Field data mana yang
menentukan dalam proses pengambilan keputusan? Adakah data-data penting dalam
database yang tidak dimanfaatkan? Knowledge discorevy berusaha menjawab pertanyaan
ini dengan cara menganalisis kegunaan data dan kesamaan data antara tabel yang berbeda.

3.4 Model Database


Terdapat beberapa altenatif dalam mengorganisasi dan menampilkan hubungan antar
data dalam batabase. DBMS konvensional menggunakan satu diantara tiga prinsip
model database untuk menjaga entitas, atribut, dan hubungan. Ketiga prinsip model
database tersebut adalah : hirarki (hierarchical), jaringan (network), dan relasi
(relational).
1. Model Data Hirarki
Model ini merupakan salah satu dari model database yang mengorganisasi data dalam
struktur pohon. Satu record dibagi dalam segmen-segmen, setiap segmen mempunyai
beberapa hubungan induk anak (parent-child). Dalam setiap record elemen data
diorganisasi ke dalam penggalan-penggalan record yang disebut segmen. Bagi user,
setiap record akan tampak seperti bagan organisasi dengan satu level segmen puncak,
yang disebut “root”. Satu segmen yang lebih tinggi dihubungkan secara logis dengan
segmen yang lebih bawah dalam hubungan parent-child. Sebuah parent-segmen dapat
saja mempunyai lebih dari satu anak, tetapi seorang anak hanya bisa memiliki satu
parent.
2. Model data Network ( jaringan ).
Model data network adalah salah satu variasi dari model hierarki data . dan
lagi,database dapat diubah dari hirarki ke network dalam rangka mengoptimalkan
prosessing dan kenyamanan pemakaian. Disamping itu struktur hirarchi
menggambarkan satu sampm beberapa hubungan, struktur jaringan menggambarkan
data secara logis dalam beberapa hubungan. Dengan kata lain, dalam data network
parent dapat memiliki beberapa anak, dan satu anak dapat saja memiliki lebih dan’
satu parent.
3. Model hubungan (relasional )
Model hubungan data adalah model yang paling mutahir dari ketiga model yang ada.
Model ini sangat tepat untuk mengatasi beberapa keterbatasan dari dua model yang
lain. Model hubungan ini menunjukan bahwa semua data didalam database adalall
sesederhana tabel dua dimensi yang discbut relation ( relasi). Tabel tampak sepeni flat
file, tetapi infonnasi didalamnya lebih dari satu file dan dapat secara mudah
dikeluarkan dan dikombinasi.
Keunggulan dan kelemahan dari ketiga model
Keunggulan utama dari model database hierarki dan network adalah pemrosesan bisa
lebih efisien. Misalnya, model hirarchi adalah sangal cocok untuk sistem pemrosesan
reservasi pada airline, yang harus mengendalikan jutaan dari strukur permintaan rutin
setiap hari, yakni informasi pemesanan. hirarki dan network mempunyai beberapa
kelemahan. semua pola akses, directory, indikator harus ditentukan didepan.
Keduanya tidak mudah dirubah tanpa merubah program pokok. Dengan demikian
desain ini mcmpunyai fleksibilitas yang rendah.
Sistem hierarki dan janrigan adalah programming intensive, memakan banyak
waktu, sulit untuk diinstall, dan sulit diperbaiki pada saat terjadi kesalahan. Kedua
program ini tidak dapat mendukung kebutuhan ad-hoc, karena menggunakan bahasa
yang menyerupai bahasa inggris.
Kekuatan relational database manajemen system adalah memiiiki fleksibilitas
terutama untuk “ad-hoc queries”, kekuatan untuk mengkombinasikan dari berbagai
sumber, desain dan perawatannya sederhana, dan kemampuan untuk menambah data
dan record baru tanpa mengganggu program dan aplikasi yang ada. Namun
kelemahannya adalah secara relatif mempunyai efisiensi processing yang rendah.
Sistem ini lebih lambat, karena memerlukan beberapa akses dari data yang disimpan
pada disk untuk menampilkan perintah memilih, join, dan projek. Memilih satu
bagian dari berjutajuta, dalam satu record pada satu saat tentunya akan memakan
waktu yang banyak.

3.5 Pengelolaan Database

Sumber Daya
Komponen sarana pengolah statistik (Statistic performance statistic processor) pada
DBMS memelihara informasi yang mengidentifikasi data apa saja yang telah digunakan,
siapa yang menggunakan data, kapan data digunakan, dan lain sebagainya. Statistik tersebut
adalah sumber daya berharga yang digunakan untuk mengelola database. Dengan analisis
statistik, proses yang lebih aman dan efisien dapat dicapai. lnformasi ini penting dalam
menggambarkan profil penggunaan database sehingga strukturnya mungkin diubah untuk
mengefisiensikan pengolahan, misalnya dengan cara memecah tabel yang besar menjadi dua
tabel yang lebih kecil. Satu tabel besar mungkin terdiri dari kelompok data berisi sejumlah
besar record yang jarang diminta, dan kelompok kecil data yang justru datanya sering
dipergunakan.
Sambil melakukan fungsi-fungsinya, DBMS juga menyimpan log transaksi yang
mencatat setiap tindakan database dan kapan tindakan tersebut dilakukan. Log ini
digunakan berkaitan pembuatan back up (back up) salinan database sehingga jika database
gagal, dapat dibuat dan diakses kembali dengan cepat berkat adanya back up salinan. Bila
semua database gagal, salinannya tidak berfungsi, dan log transaksi tidak dimiliki maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Salinan Back up database dibuat secara periodik. Database biasanya disalin pada lain
disket atau tape komputer. Kunci untuk membuat salinan back up adalah adanya waktu jeda
stopping point) di mana tidak ada aktivitas database yang dilakukan. Masing-masing
transaksi database dibuat dari beberapa subunit dan subunit dari satu transaksi pengguna
digabung dengan subunit dari pengguna lain. Bila semua subunit telah selesai digabungkan,
salinan back up ungkin sulit didapatkan lagi.

Personel Database

Personel kunci database adalah orang-orang yang secara khusus terlibat dengan
database. Administrator database mempunyai tangung jawab secara teknis dan manajerial
terhadap database. Programer database diperlukan untuk membuat kode komputer yang
dapat mengelola data dengan efisien. Beberapa transaksi database mungkin terlalu
kompleks bagi pengguna untuk diaplikasikan, dan mungkin diperlukan juga penulisan kode-
kode program yang lebih canggih untuk mencapai efisiensi pengolahan data sehingga satu
aplikasi tidak mendominasi sumber daya database yang ada.

Pengguna akhir database adalah personel kunci lainnya. Saat perkiraan bentuk
keputusan dan sejumlah besar data telah ditampilkan, maka pengguna akhir akan sangat
memengaruhi desain database, penggunaan, dan efisiensinya.

ADMINISTRATOR DATABASE Administrator database mengawasi semua aktivitas


database. Mereka harus mempunyai keterampilan manajerial dan keterampilan teknikal
yang tinggi. Administrator database harus memahami operasional bisnis perusahaan sebab
keputusan-keputusan dalam operasional bisnis perusahaan memengaruhi isi database.
Administrator database juga harus ahli dalam teknologi database sebab perangkat keras dan
perangkat lunak DBMS mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kecepatan dan
penggunaan database.

Tugas administrator database terbagi dalam empat area utama, yaitu perencana,
penerapan, operasi, dan keamanan.

 Perencanaan database, adalah aktivitas yang memerlukan kerja sama dengan para
manajer di setiap area bisnis untuk mendefinisikan data-data yang dibutuhkan
perusahaan. Seorang administrator database juga harus ikut terlibat dalam
perancangan pemodelan perusahaan untuk menentukan data saja yang dibutuhkan
perusahaan. Terakhir, administrator database memegang peranan penting dalam
memilih perangkat keras dan perangkat lunak sistem manajemen database.
 Penerapan database, mencakup pembuatan database yang sesuai dengan spesifikasi
dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur
penggunaan database.
 Operasi database, adalah aktivitas yang menawarkan program-program pendidikan
bagu pengguna database, dan menyediakan bantuan bila diperlukan. Perusahaan-
perusahaan besar memiliki beberapa ahli database, yang dipimpin oleh seorang
manajer adminisuator database.
 Keamanan database, berupa kegiatan pemantauan database menggunakan statistik
yang disediakan DBMS. Selain itu, administrator database juga bertugas menjaga
keamanan database. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah di mana sejumlah
vendor diperbolehkan mengakses database perusahaan dan pelanggan diizinkan
mengakses sistem pemesanan barang agar dapat melakukan pemesanan sendiri
melalui internet, maka keamanan database telah menjadi masalah rumit. Penting
untuk diingat bahwa keamanan database berarti mencegah pengguna tidak sah untuk
mengakses database dan mempermudah akses bagi pengguna yang sah.

PROGRAMER DATABASE. Programer database adalah ahli pemrograman yang


umumnya mempunyai lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada prograner-
programer lainnya di perusahaan. Hal mi terjadi karena database merupakan pusat
penyimpanan fakta-fakta perusahaan. Jika terdapat kesalahan program dalam database,
maka konsekuensinya akan dirasakan oleh hampir semua pengguna. Oleh karena itu,
perusahaan memilih programer yang paling terampil dan berpengalaman untuk menjadi
programer database.

Programer database biasanya menulis kode untuk memilah data atau


mengelompokkan data dari database. Pengguna selanjutnya dapat memindahkan data yang
telah diolah ini langsung dari komputer perusahaan ke komputer pribadi mereka. Salah satu
keuntungan metode ini adalah database perusahaan hanya diakses sekali pada saat data
perusahaan dipindahklan ke komputer pengguna, pengolahan selanjutnya dilakukan pada
komputer milik pengguna. Dengan cara seperti ini, efisiensi penggunaan database
perusahaan dapat dicapai. Manfaat lainnya adalah pengguna tidak perlu mengakses
keseluruhan database perusahaan sehingga database perusahaan lebih aman.

PENGGUNA AKHIR. Pengguna akhir tidak bisa diabaikan sebagai personel penting yang
berinteraksi dengan database. Mereka menghasilkan laporan dan formulir isian, mengajukan
query dan menggunakan output permintaan dari database untuk membuat keputusan yang
bedampak terhadap perusahaan dan pelanggannya.

Kemajuan perangkat lunak DBMS telah mendorong terjadinya interaksi antara


database dengan pengambil keputusan. Pengguna tidak perlu mempelajari bagaimana
caranya membuat pernyataan sesuai dengan kode SQL. Dengan formulir isian yang telah
disediakan oleh sistem QBE, pengguna cukup mengklik pilihan-pilihan yang telah ada
untuk mengajukan query. Semakin mudahnya penggunaan komputer berdampak pada
semakin banyaknya pengguna akhir yang memanfaatkan database.

DBMS membuat asumsi tentang apa yang dinginkan pengguna saat pengguna
membuat pilihan-pilihan dengan cara mengklik melalui interface database. Pengguna harus
memahami asumsi yang dibuat komputer agar data yang ditampilkan sesuai dengan masalah
yang harus dipecahkan dan keputusan yang akan diambil. Karenanya pengguna
membutuhkan pelatihan sistem database, sehingga sumber daya database benar-benar dapat
dimanfaatkan sebagai aset dalam pengambilan keputusan.
3.6 Keuntungan Implementasi Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
Saat perusahaan atau pengguna individu memutuskan apakah akan menggunakan
DBMS, keuntungan dan kerugiannya harus dipertimbangkan. Keuntungan-keuntungan
pengguna DBMS:
 Mengurangi pengulangan data. Jumlah data dikurangi. Pengulangan terjadi saat file-
file computer disimpan terpisah pada tiap aplikasi computer. Duplikat data dibatasi
hanya pada field yang memerlukan penggabungan dua table. Data yang sama tetapi
berada dalam berbagai file yang berbeda dalam DBMS relasional digunakan untuk
membentuk hubungan implisit di antara data.
 Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dan dipelihara dalam database
itu sendiri dan bukan disimpan dalam program-program aplikasi. Perubahan dapat
dibuat pada struktur data tanpa memengaruhi program-program aplikasi untuk
mengakses data.
 Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan logis antardata dan SQL
memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit, padahal
dengan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau Java diperlukan
beberapa jam bahkan hari untuk mengambil data yang sama. Hal ini karena suatu
program computer dalam CEBOL dan Java tidak ditulis untuk mengakses data.
DBMS menyediakan sarana khusus untuk mengakses data yaitu QBE dan SQL.
 Meningkatkan keamanan. Baik DBMS pada mainframe maupun computer mikro
dapat menerapkan beberapa lapis keamanan seperti kata password, direktori
pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS juga lebih aman dari pada
data lain yang ada dalam perusahaan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Database merupakan kumpulan data yang dikontrol oleh perangkat lunak system
manajemen database. Data perusahaan yang dikontrol dan dikelola oleh system
manajemen database akan dipertimbangkan sebagai database, tetapi file computer
yang ada di computer pribadi manajer tidak dianggap sebagai database.
Ada dua pendekatan memungkinkan catatan–catatan pada satu file dipilih berdasarkan
karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini disebut inverted file
adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu, tetapi suatu indeks yang
menyertainya memungkinkan catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan yang
berbeda. Sedangkan linked list yaitu file yang berisi link filed. Sistem manajemen
database (DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur
database, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam database, maupun
formulir dan laporan yang berhubungan dengan database. Ada 3 struktur database
yaitu Struktur Database Hierarki, Struktur Jaringan Database, dan Struktur Database
Relasional.
Kita dapat menggunakan dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data,
yaitu: pendekatan yang berorientasi pada proses (process-oriented)dan pemodelan
perusahaan. Data dari database dapat diakses olehpengguna menggunakan laporan
dan formulir isian. Namun manajer memerlukan akses data secara cepat dan langsung
dari database. Perbedaan terbesar antara laporan dan formulir adalah bahwa formulir
dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record
basis data. Query merupakan suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan
record-record yang dipilih. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah
terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu
kumpulan kriteria tertentu.
Personel kunci database adalah orang-orang yang secara khusus terlibat dengan
database. Administrator database mempunyai tangung jawab secara teknis dan
manajerial terhadap database. Programer database diperlukan untuk membuat kode
komputer yang dapat mengelola data dengan efisien. Beberapa transaksi database
mungkin terlalu kompleks bagi pengguna untuk diaplikasikan, dan mungkin
diperlukan juga penulisan kode-kode program yang lebih canggih untuk mencapai
efisiensi pengolahan data sehingga satu aplikasi tidak mendominasi sumber daya
database yang ada. Pengguna akhir database adalah personel kunci lainnya. Saat
perkiraan bentuk keputusan dan sejumlah besar data telah ditampilkan, maka
pengguna akhir akan sangat memengaruhi desain database, penggunaan, dan
efisiensinya.
Keuntungan-keuntungan pengguna DBMS adalah mengurangi pengulangan data,
mencapai independensi data, mengambil data dan informasi secara cepat dan
meningkatkan keamanan. Sedangkan kekurangan DBMS adalah membeli penti lunak
yang mahal, membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar, dan menyewa
dan memperkerjakan dan staf DBA

You might also like