You are on page 1of 1

Motivator Indonesia Jujur, Motivator Indonesia Berbakat, Motivator Indonesia Cerdas

Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta untuk bersikap tangguh. Saya pun bertanya.

Mana yang lebih besar? Semangatmu? Atau alasanmu? Kalau alasan yang dipilih, tentulah sudah
ketebak gimana nasibmu. Gitu-gitu melulu.

Beralasan dan bermalasan itu dekat sekali dengan sikap 'menyerah'. Ujung-ujungnya, gagal dan
terjungkal.

Menyerah, itu BUKAN menunjukkan besarnya HAMBATAN, tapi itu cuma menunjukkan besarnya alasan
dan kemalasan.

Jangan malas. Yang nyaman belum tentu baik. Yang serba menantang juga belum tentu baik. Apa yang
membuatmu bertumbuh, itu yang terbaik.

Jangan malas. Tak perlu membandingkan sukses kita dengan orang lain. Nggak akan ada habis-habisnya.
Bandingkan saja dengan pencapaian kita tahun sebelumnya.

Jangan malas. Orang -orang yang percaya pada KEINDAHAN IMPIAN dan keindahan masa depannya,
mana mungkin bermalasan?

Jangan malas. Sukses yang dilandasi dengan kegigihan dan kejujuran, akan lebih langgeng. Bahkan orang
tersebut akan lebih dihargai daripada kesuksesan dan pencapaiannya.

Sukses dan keberuntungan berpihak pada mereka yang terus-menerus mencoba, terus-menerus belajar,
dan terus-menerus beramal.

Share tulisan ini kalau Anda setuju. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

You might also like