You are on page 1of 6

A.

PENGERTIAN
Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus merupakan suatu metode
pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif sosial, tidak terkecuali pada
penelitian keperawatan. Metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari suatu
interaksi informan atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang
berfokus untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Data atau
informasi yang diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi kelompok, juga
merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut. Keunggulan penggunaan
metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya dan memberikan nilai tambah pada data
yang tidak diperoleh ketika menggunakan metode pengumpulan data lainnya, terutama dalam
penelitian kuantitatif (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006)

B. PERSIAPAN TEKNIS
1. Pembentukan tim
Pemebtukan tim adalah langkah awal yang paling menetukan dlam keberhasilan FDG. Setiap
FDG mebutuhkan :
a. 1 Moderator adalah fasilitator diskusi yang harus terlatih dan memahami masalah
b. 1 Pencatat proses adalah orang yang tekun mengamati proses FDG, dan membantu
moderator.
c. 1 Penghubung peserta aalah mengenal dan mau menghubungi dan memastikan
partisipasi peserta.
d. 1 orang bloker adalah orang yang bertugas mencegah pengaruh-pengaruh negative
terhadap FDG.
e. 1-2 orang logistic adalah orang-orang yang membantu transportasi, kebutuhan
rehat,dll.

C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN FGD


1. Kekuatan
a. Sinergisme. Suatu kelompok mampu menghasilkan informasi, ide dan pandangan yang
lebih luas.
b. Manfaat bola salju. Komentar yang didapat secara acak dari peserta dapat memacu
reaksi berantai respons yang beragam dan sangat mungkin menghasilkan ide-ide baru.
c. Stimulan. Pengalaman diskusi kelompok sebagai sesuatu yang menyenangkan dan
lebih mendorong orang berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
d. Keamanan. Individu biasanya merasa lebih aman, bebas dan leluasa mengekspresikan
perasaan dan pikirannya dibandingkan kalau secara perseorangan yang mungkin ia
akan merasa khawatir.
e. Spontan. Individu dalam kelompok lebih dapat diharapkan menyampaikan pendapat
atau sikap secara spontan dalam merenspons pertanyaan, hal yang belum tentu
mudah terjadi dalam wawancara perseorangan.
2. Kelemahan/Kesulitan
a. Karena dapat dilakukan secara cepat dan murah, FGD sering digunakan oleh pembuat
keputusan untuk mendukung dugaan/pendapat pembuat keputusannya.
Persoalannya adalah, seberapa jauh FGD dilakukan sesuai prinsip dan prosedur yang
benar.
b. FGD terbatas untuk dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dari seorang
individu yang mungkin dibutuhkan. Hal ini disebabkan FGD terbatas waktu dan
memberi kesempatan secara adil bagi semua peserta untuk menyampaikan
pendapatnya. Untuk ini FGD tidak boleh dipertentangkan dengan metode lainnya,
tetapi justru harus dilihat sebagai saling melengkapi.
c. Teknik FGD mudah dilaksanakan, tetapi sulit melakukan interpretasi datanya.
d. FGD memerlukan fasilitator- moderator (pemandu diskusi) yang memiliki ketrampilan
tinggi. Hal ini amat berpengaruh terhadap hasil.
D. PELAKSANAAN FGD
1. Persiapan sebelum Kegiatan (Acara Pertemuan) FGD
a. Tim fasilitator (pengundang) harus datang tepat waktu sebelum peserta (undangan)
tiba. Tim fasilitator sebaiknya memulai komunikasi secara informal dengan peserta yang
berguna untuk menjalin kepercayaan dan pendekatan masyarakat.
b. Tim fasilitator harus mempersiapkan ruangan sedemikian rupa dengan tujuan agar
peserta dapat berpartisipasi secara optimal dalam FGD. Sebaiknya peserta duduk
melingkar bersama-sama dengan fasilitator pemandu dikusi. Pencacat biasanya duduk di
luar lingkaran tersebut tetapi masih di sekitar lingkaran itu. Fasilitator harus
mengusahaakan tidak ada interupsi dari luar dan menjamin bahwa semua peserta yang
berpartisipasi duduk selingkar
2. Pembukaan FGD (Pemanasan dan Penjelasan)
a. Pemandu diskusi hendaknya memulai dengan melakukan pemanasan dan penjelasan
tentang beberapa hal, seperti: sambutan, tujuan pertemuan, prosedur pertemuan dan
perkenalan.
b. Dalam menyampaikan sambutan pembuka ucapkanlah terima kasih atas kehadiran
informan (peserta). Tekankan arti penting kehadiran mereka sambil menjelaskan
pengertian umum FGD. Jelaskanlah maksud dan tujuan diadakannya pertemuan FGD
yang sedang dilakukan.
c. Perkenalkan diri (nama-nama fasilitator) dan peranannya masing- masing. Kemudian
mintalah pula peserta memperkenalkan diri. Pemandu harus cepat mengingat nama
peserta yang berguna pada saat memimpin diksusi.
d. Jelaskan prosedur pertemuan, seperti: menjelaskan penggunaan alat perekam,
kerahasiaan dijaga dan hanya untuk kepentingan studi ini saja, peserta tidak perlu
menunggu untuk dimintai pendapat, silahkan berbicara satu per satu sehingga bisa
direkam dan tata tertib lainnya untuk kelancaran pertemuan.
e. Jelaskan bahwa pertemuan tidak ditujukan untuk mendengarkan memberikan ceramah
kepada peserta dan tekankan bahwa fasilitator ingin belajar dari peserta. Tekankan juga
bahwa pendapat dari semua peserta sangat penting sehingga diharapkan semua peserta
dapat mengeluarkan pendapatnya. Sampaikan bahwa oleh karena itu fasilitator akan
mengemukakan sejumlah pertanyaan yang sudah dipersiapakan sebelumnya.
f. Mulailah pertemuan dengan mengajukan pertanyaan bersifat umum yang tidak
berkaitan dengan masalah atau topik diskusi. Setelah itu proses itu dilalui, barulah mulai
memandu pernyataan dengan menggunakan acuan panduan yang sudah disediakan.
Jangan lupa! Pemandu dikusi harus menguasai pertanyaan-pertanyaan dan
mengemukakan secara sistematis tanpa selalu harus membacakan secara kaku panduan
pertanyaan.
3. Penutupan FGD
a. Untuk menutup pertemuan FGD, menjelang acara berakhir jelaskanlah kepada peserta
bahwa acara diskusi kita tentang masalah dan atau topik tadi segera akan selesai. Jika
pemandu sudah memiliki beberapa kesimpulan umum yang dinilai cukup kuat,
sampaikanlah secara singkat point- pentingnya. Untuk itu tanyakan kembali kepada
masing-masing peserta apakah masih ada lagi pendapat atau komentar yang ingin
disampaikan atau ditambahkan. Komentar yang sesuai dapat digali lebih mendalam.
b. Menjelang pertemuan benar-benar ditutup, sampaikanlah terima kasih kepada peserta
atas partisipasi mereka dan nyatakan sekali lagi bahwa pendapat-pendapat mereka
semua sangat berguna. Sesudah FGD selesai, tim fasilitator harus segera berkumpul
untuk melengkapi catatan lapangan hasil dan proses FGD.
E. KARAKTERISTIK METODE FGD
Metode FGD merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian dengan hasil
akhir memberikan data yang berasal dari hasil interaksi sejumlah partisipan suatu penelitian,
seperti umumnya metode-metode pengumpulan data lainnya. Berbeda dengan metode
pengumpul data lainnya, metode FGD memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya, merupakan
metode pengumpul data untuk jenis penelitian kualitatif dan data yang dihasilkan berasal dari
eksplorasi interaksi sosial yang terjadi ketika proses diskusi yang dilakukan para informan yang
terlibat (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
Karakteristik pelaksanaan kegiatan FGD dilakukan secara obyektif dan bersifat eksternal.
FGD membutuhkan fasilitator/moderator terlatih dan terandalkan untuk memfasilitasi diskusi
agar interaksi yang terjadi diantara partisipan terfokus pada penyelesaian masalah. Carey (1994)
menjelaskan karakteristik pelaksanaan metode FGD yaitu menggunakan wawancara semi
struktur kepada suatu kelompok individu dengan seorang moderator yang memimpin diskusi
dengan tatanan informal dan bertujuan mengumpulkan data atau informasi tentang topik isu
tertentu. Metode FGD memiliki karakteristik jumlah individu yang cukup bervariasi untuk satu
kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai 8 individu (Kitzinger, 1996;
Twin, 1998) atau 6 sampai 10 individu (Howard, Hubelbank,& Moore,1999).
Karakteristik permasalahan/isu yang dapat diperoleh datanya melalui metode FGD
adalah isu/ masalah untuk memperoleh pemahaman tentang berbagai cara yang membentuk
perilaku dan sikap sekelompok individu atau untuk mengetahui persepsi, wawasan, dan
penjelasan tentang isu sosial yang tidak bersifat personal, umum, dan tidak mengancam
kehidupan pribadi seseorang (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
Dengan demikian, tidak semua permasalahan/isu dapat dikumpulkan datanya melalui
metode FGD. Data yang dikumpulkan melalui metode FGD pada umumnya berhubungan dengan
berbagai peristiwa atau isu-isu sosial di masyarakat yang dapat memunculkan stigma buruk bagi
individu atau kelompok tertentu. Informasi yang diperlukan dari individu atau kelompok
tersebut tidak memungkinkan diperoleh dengan metode pengumpulan data lainnya. Namun,
metode FGD kurang tepat untuk memperoleh topik/data yang bersifat sangat personal seperti
isu-isu sensitif kehidupan pribadi, status kesehatan, kehidupan seksual, masalah keuangan, dan
agama yang bersifat personal (Kitzinger, 1996; Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Irwanto. 2006. Focused Group discussion (FGD). Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
Indrizal, Edi.

You might also like