You are on page 1of 31

PROGRAM TANGGAP DARURAT BENCANA

1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara rawan bencana baik bencana alam, bencana non-
alam dan sosial. Kondisi tersebut dimungkinkan karena letak geografis Indonesia dan
kemajemukan sosial serta budaya masyarakatnya.Hampir setiap kejadian bencana
menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti, korban meninggal, menderita sakit,
luka-luka, pengungsi dengan masalah gizinya, dan masalah air bersih serta sanitasi
lingkungan yang menurun. Selain masalah tersebut, bencana sering pula
menyebabkan kerusakan infrastruktur, gedung dan bangunan publik termasuk fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, gudang farmasi, dan
lain-lain. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang rusak tentunya dapat
mengganggupelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan dalam situasidan kondisi
apapun, tidak terkecuali rumah sakit sebagai fasilitas rujukan bagi penanganan korban
bencana.

2. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas umum sering mengalami gangguan
fungsional maupun struktural akibat bencana internal (misalnya, kebakaran, gedung
runtuh, dan keracunan) maupun bencana eksternal (misalnya, kehadiran pasien/korban
dalam jumlah yang besar pada waktu hamper bersamaan) sehingga rumah sakitpun
menjadi lumpuh (kolaps). Selain itu, dalam situasi dan kondisi bencana ataupun
kedaruratan, diperlukan upaya penguatan rumah sakit agar dapat berfungsi kembali
untuk memberikan jaminan pelayananrujukan bagi masyarakat yang membutuhkan
pertolongan spesialistik.
Gawat Darurat adalah suatu keadaan dimana seseorang secara tiba-tiba dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya dan jiwanya
(akan menjadi cacat atau mati) bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera.
Kedaruratan adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa individu dan
kelompok masyarakat luas sehingga menyebabkan ketidak berdayaan yang
memerlukan respon intervensi sesegera mungkin guna menghindari kematian dan
kecacatan serta kerusakan lingkungan luas.
1
Tanggap Darurat (emergency respons) adalah reaksi management pada tahap
awal bencana / tahap darurat berupa rescue, evakuasi (SAR) dan Rapid Assesment.

Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak / tidak terencana
atau secara perlahan tapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola
kehidupan normal atau kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan kerusakan tindakan
darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu manusia
beserta lingkungannya.
Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak
karena sebab yang sama dan perlu mendapat pertolongan segera dengan menggunkan
sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.
Bencana eksternal adalah bencana dari luar Rumah Sakit dalam waktu singkat
mendatangkan korban bencana dalam jumlah melebihi rata-rata sehingga memerlukan
penanganan khusus dan mobilisasi tenaga pendukung lainnya.
Bencana internal adalah bencana yang terjadi di Rumah Sakit yang
mendatangkan korban ataupun kerusakan pada bangunan fisisk RS sehingga
menimbulkan keadaan darurat yang memerlukan pertolongan atau penganan dengan
segera.
Dalam melaksanakan penanganan dan kesiap siagaan Rumah Sakit terhadap
system penanggulang bencana eksternal dan internal berpedoman pada ketentuan :
1. Kepmenkes Nomor 145/MENKES/SK/I/2007 Tentang Pedoman Penanggulangan
Bencana bidang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Rumah Sakit mampu mengatasi korban massal baik dari internal maupun dari
eksternal
Tujuan Khusus :
a. Membentuk tim penanggulangan bencana rumah sakit,
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung selama terjadi penanggulangan
bencana di rumah sakit,
2
c. Meningkatkan sistem komunikasi dan keamanan selama terjadi penanggulangan
bencana di rumah sakit,
d. Menjadi pedoman bagi rumah sakit dalam melakukan penanggulanganbencana.

4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Rencana penanggulangan bencana
Kemungkinan bencana yang bisa terjadi di RSUD dr. Fauziah Bireuen terdiri dari 2
yaitu :
- Bencana internal
Bencana internal adalah bencana yang terjadi di lingkungan RSUD dr. Fauziah
Bireuen baik yang disebabkan oleh alam, kegagalan teknologi, kebakaran dll.
- Bencana Eksternal
Bencana eksternal adalah bencana yang terjadi di luar RSUD dr. Fauziah
Bireuen dan korban ditangani di RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Rencana penanggulangan bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen dibagi dalam 3
tahapan, yaitu:
1) Pra Bencana
2) Saat Bencana
3) Pasca Bencana

1) PRA BENCANA
Pra bencana adalah program tanggap darurat bencana yang dilakukan untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penanganan bencana
sebelum bencana tersebut terjadi
Program yang direnacanakan untuk pra bencana adalah :
1. Review penilaian bencana internal dan eksternal yang berpeluang
terjadi di RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Untuk mempersiapkan SDM dan fasilitas RSUD dr. Fauziah Bireuen dalam
menanggulangi bencana maka Tim K3RS telah menetapkan dan melakukan
penilaian kemungkinan bencana yang bisa terjadi dan dihadapi oleh RSUD
dr. Fauziah Bireuen. Penetapan dilakukan berdasarkan pada Hazard analisa
dan data Badan Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB).
3
Penilaian ini dilakukan oleh Tim K3RS setiap tahun, data dan hasil
penilaian terlampir.
2. Review penetapan code emergency
Dalam menyebut keadaan darurat RSUD dr. Fauziah Bireuen telah
menetapkan code-code emergency. Code emergency yang telah ditetapkan
oleh RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
Code
No Keadaan Darurat
Emergency
Bahaya api
1 Code Red Bahaya asap
Ledakan yang menyebabkan kebakaran
2 Code Purple Ancaman bom
3 Code Brown Penerimaan korban massal
4 Code Blue Henti nafas, henti jantung
5 Code Orange Pelaksanaan evakuasi bencana internal
6 Code Green Keadaan aman
Penganiayaan
Pelecehan
Pasien mengamuk
Penodongan
7 Code Black Ancaman untuk bunuh diri
Penyanderaan
Penculikan
Pencurian
Perampokan
Krisis daya listrik lebih dari 5 menit
Krisis air bersih lebih dari 3 hari
Terhentinya suply gas medis lebih dari
2 hari
Ledakan yang tidak menyebabkan
8 Code Yellow kebakaran
Pencemaran lingkungan oleh limbah RS
Kebocoran instalasi gas sentral
Sabotase unit vital
Gempa Bumi
Banjir

4
3. PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SAKIT
a. IGD (Instalasi Gawat Darurat ) yang terdiri dari :
Ruang Triage
Ruang Observasi : 2 tempat tidur
Ruang Tindakan : 1 tempat tidur
Ruang Resusitasi : 2 tempat tidur
Ruang dokter
b. ICU (Intensif Care unit ) : 5 tempat tidur
c. ICCU (Intensive Cardiologi Care Unit) : 5 tempat tidur
d. Ruang Perawatan : 100 tempat tidur
h. Kamar Operasi : 4 kamar
i. Ambulance : 3 unit

4. PENYEDIAAN PERALATAN DAN OBAT-OBATAN


Kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan dalam penaganan bencana
disesuaikan dengan stock gudang logistic medis.

5. PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Jumlah Ketenagaan RSUD dr. Fauziah Bireuen per Desember 2013 adalah
sebagai berikut :

Umum & SDM


> Manajer Umum & SDM 1 Orang
> Asmen Umum 1 Orang
> Koordinator laundry danLog Umum 1 Orang
> Koordinator IPSRS dan IPLS 2 Orang
> Koordinator Driver & Security 2 Orang
> Staff Maintenance 8 Orang
> Driver 5 Orang
> Elektromedis 1 Orang
> Staff SDM 3 Orang
> Sekretaris 1 Orang
> Staff Logistik Umum & Gudang 1 Orang

Pelayanan Medis
> Manajer Pelayanan Medis 1 Orang
> Dr. Umum Terlatih 10 Orang
> Paramedik Terlatih 10 Orang
> Admin Medik 1 Orang

Keperawatan
5
> Manajer Keperawatan 1 Orang
> Koord. VK 1 Orang
> Koord. OK & CSSD 1 Orang
> Koord. UGD & Poliklinik 1 Orang
> Koord. Intensif 1 Orang
> Koord. RI 1 Orang
> UGD 16 Orang
> Poliklinik 24 Orang
> ICU/ICCU 20 Orang
> Perina 8 Orang
> OK 20 Orang
> V K (Bidan) 8 Orang
> CSSD 2 Orang

> Hemodialisa 5 Orang

> Ekstra (u/homecare&BD) 2 Orang


> Staff Diklat 1 Orang
> Admin OK + Nurse Aid 1 Orang
> Admin UGD + Nurse Aid 1 Orang

MUTU
> Manajer Mutu 1 Orang

> Koord. Mutu 1 Orang

> Staf adm. Mutu/ 1 Orang


> K3 1 Orang

Penunjang Medis
> Koord. Radiologi 1 Orang
> Koord. Laboratorium 1 Orang
> Koord. Farmasi 1 Orang
> Koord. Fisioterapis 1 Orang
> Koord. Rekam Medis 1 Orang
> Koord. Gizi 1 Orang
> Radiologi 6 Orang
> Laboratorium 6 Orang
> Farmasi - Apoteker 3 Orang
> Farmasi - Farmasi Klinis 1 Orang
> Farmasi - Ast Apoteker 10 Orang
> Fisioterapi 3 Orang
> Rekam Medis 7 Orang
> Gizi - Ahli Gizi 2 Orang

6
> Gizi - Pemasak & Pastry 5 Orang

> Gizi - Admin Gizi & Ast Pemasak 1 Orang


> Koord Inventaris Medis 1 Orang
> Staf Inventaris Medis 1 Orang
> UPF 2 Orang

Keuangan, Akuntansi & IT

> Manager Keu, Akt, IT 1 Orang

> Koord Keu & Akt 1 Orang


> Koord. IT 1 Orang
> Koord. AR 1 Orang
> Koord. Kasir 1 Orang
> Staf IT 1 Orang
> Staff AP & Hondok 1 Orang
> Staff General Cashier & Pajak 1 Orang
> Staff Akuntansi 1 Orang
> Staf AR & income cashier 2 Orang
> Staf Income Cashier 1 Orang
> Kasir RI 6 Orang
> Kasir RJ - UGD 4 Orang
> Kasir RJ -Poliklinik 4 Orang

6. PENYEDIAAN PERALATAN EVAKUASI DARURAT


Untuk memudahkan evakuasi petugas dapat menggunakan alat bantu,
semua peralatan bantu tentunya dengan memperhatikan kemampuan, cara
pemakaian dan keselamatan semua pihak yaitu :

- Tandu darurat : digunakan untuk mengevakuasi pasien yang melewati


tangga darurat.
Ketersediaan tandu darurat 24 jam setiap hari, dimana tandu – tandu
ini disebar dimasing-masing unit kerja.
Jumlah Tandu Darurat yang ada di RSUD dr. Fauziah Bireuen
sebanyak 20 unit. Jumlah ini tidak mengalami perubahan dari tahun
sebelumnya.
- Kursi roda : hanya bisa digunakan untuk evakuasi pasien yang berada
di Lantai 1 dan Basement.

7
- Metode gendong untuk pasien anak, dipapah untuk pasien dewasa.
- Ambulance : digunakan untuk evakuasi skala 3 dan skala 4 dimana
yang digunakan bisa ambulance RSUD dr. Fauziah Bireuen ataupun
ambulance dari pihak pihak lain.
Untuk 2017 RSUD dr. Fauziah Bireuen memiliki Ambulance
sebanyak 3 unit dan jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya

7. PENETAPAN TINGKAT SIAGA


Siaga adalah keadaan dimana pada waktu relatif singkat, terdapat korban
yang masuk rumah sakit dalam jumlah yang melebihi kapasitas pekerjaan
rutin sehingga memerlukan penanggulangan khusus yang berbeda dari
ketentuan dan tata cara penanganan normal
Untuk menangani korban massal agar sesuai dengan ketentuan maka RSUD
dr. Fauziah Bireuen menetapkan siaga berdasarkan pada jumlah korban.
SIAGA I
Keadaan dimana datangnya korban 10-15 orang melebihi kemampuan
pelayanan Instalasi Gawat Darurat sehingga harus dibantu dengan
melakukan mobilisasi tenaga dan fasilitas dari tempat lain, tetapi masih
terbatas dalam lingkungan RSUD dr. Fauziah Bireuen, sedangkan kegiatan
rutin harian sebagian masih dapat dilaksanakan seperti biasa.
SIAGA II
Dengan jumlah korban 16-25 orang ,keadaan dimana harus memobilisasi
sebagian besar tenaga RSUD dr. Fauziah Bireuen, menghentikan semua
pasien yang menuju IGD, sementara kegiatan lain rawat jalan poliklinik
dengan dokter yang tidak terkait penanggulangan bencana dan rawat inap
masih bisa berjalan.
SIAGA III
Dengan jumlah korban > 25 orang, keadaan dimana harus dilakukan
mobilisasi sebagian besar tenaga Rumah Sakit maka kegiatan Rawat inap
saja yang masih berlangsung sementara semua kegiatan lain dihentikan.

8
8. REVIEW ALUR TANGGAP DARURAT BENCANA
Untuk mempermudah karyawan dalam menjalankan prosedur tanggap
darurat maka Tim K3RS telah mengeluarkan alur terkait penanganan
tanggap darurat bencana.Dan untuk kemajuan pelayanan maka dilakukan
perubahan alur berdasarkan hasil sosialisasi, pelatihan dan simulasi. Review
alur tanggap darurat bencana dilakukan setahun sekali.
Daftar alur tanggap darurat bencana 2017 adalah :
- Alur triase korban massal (terlampir)
- Alur penerimaan korban massal (terlampir)
- Alur penanggulangan bencana kebakaran (terlampir)

9. REVIEW PROSEDUR TERKAIT TANGGAP DARURAT BENCANA


- Prosedur pencegahan dan penaggulangan kebakaran
- Prosedur gempa bumi
- Prosedur komunikasi bencana kebakaran
- Prosedur triase
- Prosedur pengaturan lalu lintas bencana
- Prosedur komunikasi dalam bencana kebakaran
- Prosedur evakuasi bencana
- Prosedur evakuasi unit khusus

10. REVIEW TIM TANGGAP DARURAT BENCANA


Tim tanggap darurat bencana terdiri dari :
 Tim tanggap darurat bencana eksternal
 Tim penanggulangan kebakaran
 Tim evakuasi
 Tim keamanan dan keselamatan

 Tim Tanggap Darurat Bencana Eksternal


Tim tanggap darurat bencana eksternal adalah tim yang berperan dalam
menangani korban akibat bencana yang terjadi di luar lingkungan RSUD dr.
Fauziah Bireuen. Ketentuan karyawan yang akan terlibat dalam Tim
9
Tanggap Darurat Bencana Eksternal masih sama seperti tahun sebelumnya
dan tidak mengalami perubahan untuk tahun 2016.
Tim tanggap darurat bencana eksternal terdiri dari :
a. Pusat Komando : dr. Jaga UGD
- Menentukan tingkat kesiagaan
- Mengaktifkan tim tanggap darurat bencana
- Memimpin kegiatan penanggulangan bencana
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain dalam rangka
penanggulangan bencana baik internal ataupun eksternal
- Melaporkan ke Manajemen Rumah Sakit mengenai
perkembangan
b. Penanggung Jawab Ruang
1. Ruang Triase : Dokter Jaga Ruangan
Anggota : PJ UGD
- Melaksanakan triase bencana untuk korban
- Melakukan pencatatan identitas korban
- Melakukan triase ulang
2. Ruang Tindakan : Dokter Spesialis
Anggota : Perawat UGD dan perawat ruangan
- Menentukan korban yang harus ditindak lanjuti dengan
perawatan atau rujuk
3. Ruang Observasi : Dokter Jaga Ruangan
Anggota : Perawat UGD dan perawat ruangan
- Melakukan pemantauan kondisi korban bencana
- Memberikan penanganan medis bagi korban
- Menentukan korban yang harus ditindak lanjuti dengan
perawatan atau rujuk
4. Ruang Resusitasi : Dokter Jaga CC
Anggota : Perawat UGD dan perawat ruangan
- Melakukan tindakan resusitasi
- Menentukan korban yang memenuhi indikasi perawatan
intensif
10
- Menentukan korban yang dapat ditempatkan pada ruang
observasi
5. Ruang Jenazah : Petugas Kamar Jenazah yang bertugas
- Mendata korban yang meninggal
- Melakukan perawatan jenazah bagi korban yang
meninggal
- Mengatur pengambilan jenazah oleh pihak keluarga
c. Koordinator
1. Koordinator Dokter : Kabid Pelayanan Medik
 Melakukan mobilisasi tenaga Dokter untuk membantu
penanggulangan korban bencana
 Membantu ketua Tim Penanggulangan Bencana
mengatur distribusi tenaga Dokter /Tim Medis
2. Koordinator Perawat : Kabid Perawatan
 Melakukan mobilisasi tenaga perawat untuk membantu
penanggulangan korban bencana
 Membantu ketua Tim Penanggulangan Bencana
mengatur distribusi tenaga perawat
3. Koordinator Kamar Bedah : Kepala Bagain Kamar Bedah
 Mempersiapkan Kamar Bedah untuk penanganan korban
yang akan menjalani pembedahan
 Mempersiapkan alat/instrumen bedah untuk dipakai di
UGD dan di OK
4. Koordinator Farmasi : Kepala Bagaian Farmasi
 Mempersiapkan kebutuhan obat, cairan dan alat
kesehatan untuk penanganan korban
 Mengatur pencatatan obat, cairan dan alat kesehatan
yang dipergunakan
5. Koordinator Laboratorium : Kepala Bagian Laboratorium
 Mengatur permintaan diagnostik laboratorium
 Mengatur pencatatan pemeriksaan laboratorium

11
6. Koordinator Radiologi : Kepala Bagian Radiologi
 Mengatur pelaksanaan pemeriksaan Radiologi bagi
korban bencana
 Mempersiapkan peralatan radiologi untuk dipergunakan
membantu diagnostik
7. Koordinator Administrasi : Kepala Bagian Admiting & Billing
 Mencatat penggunaan obat, cairan, alat kesehatan yang
dipergunakan selama penanggulangan
 Melakukan dokumentasi pemeriksaan penunjang yang
dilakukan
 Melakukan dokumentasi Nama korban, jumlah korban,
alamat, diagnosa dan penanganan yang dilakukan
8. Koordinator Keamanan : Kepala Bagian Keamanan
 Mengatur keamanan dan lalulintas kendaraan selama
tanggap darurat bencana.
9. Koordinator Maintenance : Kepala Bagian Maintenance
 Membantu penyediaan Fasilitas, sarana untuk
penanganan korban
 Memperbaiki gangguan fasilitas dan sarana yang terjadi
selama penanganan korban
10. Koordinator Konsumsi : Kepala Bagian Gizi
 Menyediakan konsumsi untuk petugas dan korban
bencana
 Mengatur pembagian konsumsi bagi petugas dan korban

 Tim Penanggulangan Kebakaran


Tim penanggulangan kebakaran adalah satuan tugas yang mempunyai tugas
khusus fungsional di bidang penanggulangan kebakaran.
Tim ini terdiri dari :
1. Pusat Komando Kebakaran
Adalah Direktur atau Dokter IGD sebelum direktur datang. Pusat
Komando bencana dilakukan di IGD.Selanjutnya berdasarkan
12
informasi dari Pusat Komando Manager Umum dan Ketua K3
bergabung di Pusat Komando.
Pusat Komando Kebakaran memiliki Tugas :
- Menginventarisasi secara berkelanjutan atas semua sarana dan
personil peran kebakaran.
- Melakukan pembinaan dan pengembangan potensi anggota tim
pemadam kebakaran.
- Menyusun program pembinaan penanggulangan kebakaran
secara berkelanjutan.
- Memonitor perkembangan situasi yang terjadi dan memberikan
pengarahan tentang langkah-langkah yang harus diambil saat
kebakaran
- Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan upaya
penyelamatan jiwa pada peristiwa kebakaran.
- Mengkomunikasikan kebakaran kepada Ketua K3 dan Manager
Umum serta Direktur
- Mengkomandokan kapan harus dilakukan evakuasi pada masing
-masing lantai
- Menginformasikan semua keputusan kebakaran kepada
operator, agar dapat diumumkan kondisi terkini kebakaran

2. Tim pemadam kebakaran ruangan


Adalah petugas peran kebakaran yang terdiri dari Perawat dan
petugas yang sedang bertugas yang masing – masing akan berperan
sebagai TIM BIRU, TIM MERAH, TIM KUNING DAN TIM PUTIH
Tim Pemadam Kebakaran Ruangan memilki tugas sebagai berikut :
 Tim Biru :
- Menginformasikan tentang adanya kebakaran dan
mengkomunikasikan secara terus menerus bagaimana
keadaan kebakaran sebelum ada bantuan dari petugas
keamanan dan petugas maintenance.
- Memberi tahu ke semua pasien tentang rencana evakuasi
13
- Menandai setiap ruangan yang sudah tidak ada pasien di
dalamnya bila evakuasi terjadi
- Melakukan pencatatan setelah semua samai di titik
berkumpul
 Tim Merah :
- Melakukan pemadaman untuk mencegah kemungkinan
api membesar sebelum ada bantuan dari petugas
keamanan dan maintenance
 Tim Kuning :
- Mengkomando jalannya evakuasi dan melaksanakan
evakuasi pasien
- Mengkoordinasi penunggu pasien untuk membantu
melakukan evakuasi terhadap pasien sebelum ada bantuan
dari Maintenance dan petugas keamanan
- Tehnik evakuasi sesuai dengan kondisi pasien
- Evakuasi dilakukan sesuai perintah dari usat komando
 Tim Putih :
- Bertugas mengumpulkan dan mengevakuasi semua
dokumen dan file yang penting
3. Tim petugas keamanan (security)
Terdiri dari petugas keamanan
Uraian Tugasnya :
- Koordinator petugas keamanan akan menuju tempat kejadian
kebakaran dan membantu tim yang berada di ruangan untuk
melakukan pemadaman api selain itu koordinator petugas
keamanan akan terus melaporkan kondisi terkini kebakaran
kepada pusat komando
- Petugas keamanan yang berada di lobby akan menuju ke ruang
tempat kejadian kebakaran dan membantu melakukan evakuasi
pasien
- Petugas keamanan yang ada di setiap lain mengkoordinasi
untuk siaga evakuasi sambil menunggu perintah evakuasi
14
- Petugas kebakaran yang berada di lantai yang terjadi kebakaran
akan membantu melakukan evakuasi
- Petugas keamanan yang berada di posko akan mengatur
jalannya lalu lintas di area rumah sakit
- Petugas keamanan yang berada di posko akan melaporkan
kondisi keadaan kebakaran kepada polresta barelang sesuai
tingkat kebakaran
4. Tim maintenance
Terdiri dari petugas maintenance
Uraian tugasnya :
- Mematikan aliran listrik setempat atau secara keseluruhan bila
diperlukan
- Menghidupkan pompa hidran kebakaran
- Menuju tempat kejadian kebakaran dan membantu proses
pemadaman dan evakuasi
- Menginformasikan kebakaran kepada satpeka
5. Tim komunikasi
Terdiri dari operator dan costumer care
Uraian tugasnya :
- Membunyikan alarm central kebakaran
- Menginformasikan adanya kebakaran dengan menyebut “Code
Red”
- Menginformasikan kepada costumer care selanjutnya costumer
care akan melakukan pengumuman sebagai berikut “Code Red
lantai … ruang … kamar … “ sebanyak dua kali.”
- Menginfomasikan semua perkembangan terkini kebakaran
sesuai perintah pusat komando bencana. Informasinya adalah
“Code Green”
- Sedangkan bila kebakaran tidak bisa diatasi dan pusat komando
meminta untuk mengevakuasi lantai maka akanada informasi
“Code Orange.”
-
15
6. Tim Medis
Terdiri dari dokter Ruangan dan Penanggung Jawab perawat
Uraian tugasnya :
- Bertugas memutuskan keadaan pasien sesuai triase setelah
evakuasi dilakukan
- Berkoordinasi dengan tim kuning untuk mengetahui jumlah
pasien dan keadaannya.
Selain tim penanggulangan kebakaran, maka tim yang lain bersiap
siaga melaksanakan tugas sesuai instruksi pusat komando :
1. Tim Evakuasi
2. Manager Umum
3. Manager Medis dan Yanmed
4. Manager Keuangan
5. Manager Logistic
6. Manager SDM
7. Tim Ambulance
8. Tim Farmasi
9. Tim Rekam Medis
10. Tim Laboratorium
11. Tim Humas
12. Seluruh Unit RSUD dr. Fauziah Bireuen

 Tim Evakuasi
Tim Evakuasi Bencana ini mengalami perubahan pada tahun 2016. Tim
Evakuasi Bencana terdiri dari :
1. Tim Evakuasi Internal (evakuasi skala 1 dan skala 2) dilaksanakan
oleh:
 Tim Evakuasi Ruangan ( Tim Kuning ) yaitu : Koordinator
ruangan (1 orang) dibantu oleh security lobby dan IGD (2 orang)
 Tim Evakuasi Tangga Darurat
2. Tim Evakuasi skala 3 dan skala 4 dilaksanakan oleh Tim Evakuasi
RSUD dr. Fauziah Bireuen dan dibantu oleh pihak lain seperti Dinas
16
Kesehatan, Tim Penangggulangan Bencana Nasional, Petugas
Pemadam Kebakaran Kota yang sebelumnya sudah diatur oleh Pusat
Komando.
 Tim Keamanan Dan Keselamatan
Tim Keamanan dan Keselamatan RSUD dr. Fauziah Bireuen terdiri Tim
K3RS, Maintenace dan Security. Tim keamanan dan keselamatan RSUD dr.
Fauziah Bireuen masih sama seperti tahun sebelumnya dan tidak
mengalami perubahan untuk tahun 2017.
Uraian tugas Tim Keamanan dan Keselamatan ini adalah :

 Melakukan identifikasi potensi bahaya dilingkungan RSUD dr. Fauziah


Bireuen
 Melakukan rapid asesment saat terjadi gempa bumi untuk menentukan
jalur evakuasi

11. SOSIALISASI, PELATIHAN DAN SIMULASI


Sosialisasi adalah kegiatan atau proses penanaman dan pemindahan
informasi tentang suatu aturan yang berlaku
Pelatihan adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
Simulasi adalah kegiatan yang mengimplementasikan suatu aturan yang
dibuat. Sosialisasi, pelatihan dan simulasi adalah hal yang saling terkait.
Dimana dalam memahami semua program kerja K3RS maka ketiga metode
tadi harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Tujuan diadakan sosialisasi, pelatihan dan simulasi adalah
Tujuan Umum
Tersedianya acuan bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi dalam menangani bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen
Tujuan khusus
1. Karyawan mampu memahami ketentuan K3RS yang telah dibuat oleh
tim K3RS dalam penanggulangan bencana
2. Karyawan mampu melaksanakan ketentuan K3RS yang telah dibuat
oleh tim K3RS dalam penanggulangan bencana

17
Sasaran :
Setelah mengikuti sosialisasi,pelatihan dan simulasi diharapkan karyawan
mampu menjalankan dan melaksanakan prosedur dengan baik dalam
menjalankan kegiatan kerja selama berada dilingkungan RSUD dr. Fauziah
Bireuen.
Kegiatan
Peserta pelatihan :
 Semua karyawan RSUD dr. Fauziah Bireuen
 Semua pekerja lain yang bekerja di RSUD dr. Fauziah Bireuen
 Karyawan baru
Metode palatihan,sosialisasi dan simulasi
Diselenggarakan dalam bentuk :
 Sosialisasi
o Ceramah pengenalan program
o Tanya Jawab
o Diskusi
 Pelatihan
o Ceramah dan praktek lapangan
o Tanya Jawab
o Diskusi
o Test
 Simulasi
o Pelaksanaan semua hasil sosialisasi dan pelatihan
o Dengan sumber materi pelatihan dari kesehatan,keselamatan
dan kebakaran
Jadwal pelaksanaan pelatihan :
Disesuaikan dengan jadwal diklat RSUD dr. Fauziah Bireuen
Sosialisasi
1) Karyawan baru dilakukan sosialisasi K3RS dijadwalkan sesuai
dengan jadwal orientasi karyawan
2) Karyawan lama dari masing-masing unit dilakukan sosialisasi K3RS
3 bulan sekali dengan pencapaian peserta di akhir tahun 100%
18
3) Pekerja lain di lingkungan RS dilakukan sosialisasi K3RS secara
berkala setiap 3 bulan sekali secara bergantian
Pelatihan
1) Pelatihan internal dilakukan bersamaan dengan sosialisasi
Cara pelaksanaan program pelatihan internal :
- Tim K3RS mengusulkan kebutuhan terhadap peningkatan
pengetahuan karyawan kepada diklat
- Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya
dan diklat memilih sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS
- Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa
mengganggu pelayanan
2) Pelatihan eksternal disesuaikan kebutuhan ketenagaan di unit
Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga
kesehatan untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh
instansi lain dalam bentuk seminar/symposium/workshop.
Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal :
- Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan
disetujui oleh coordinator dan manager terkait,kemudian
berkas diserahkan ke unit Diklat untuk ditindak lanjuti.
- Diklat membuat proposal tentang pelatihan /pendidian dan
meneruskan kepada direktur untuk mendapatkan
persetujuan,apabila proposal disetujui diteruskan ke bagian
keuangan dan ke bagian SDM untuk pembuatan surat
kontrak.
- Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan
mengikuti pelatihan eksternal.
Simulasi
1) Simulasi eksternal untuk bencana internal
2) Simulasi tanggap darurat bencana ekternal dan bencana internal
dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun

19
2) SAAT BENCANA
1. MENGAKTIFKAN TIM TANGGAP DARURAT
Bila terjadi bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen, baik bencana
eksternal ataupun internal maka direktur atau dokter jaga IGD saat
direktur tidak berada ditempat harus mengaktifkan tim tanggap darurat.
Tim tanggap darurat yang diaktifkan disesuaikan dengan jenis bencana
yang terjadi.

2. RAPID ASSESMENT
Rapid assessment dilakukan saat terjadi bencana internal sebelum
evakuasi akan dilakukan. Rapid assessment bertujuan untuk memastikan
jalur evakuasi yang paling aman untuk dilewati saat bencana dan menilai
seberapa parah kerusakan fisik bangunan yang disebabkan oleh bencana
tersebut.
Rapid assessment dilakukan oleh Tim Keamanan dan Keselamatan

3. MOBILISASI TENAGA
Ketenagaan Siaga I Siaga II Siaga III
Dr. Jaga Ruangan 1 1 1
Dr. Jaga IGD 1 1 1
Dr. SpAn 0 1 1
Dr. SpPD 0 1 1
Dr. SpPB 0 1 1
PJ. UGD 1 1 1
Perawat UGD 3 3 3
Perawat ICU 1 1 1
Perawat VK 1 1 1
Perawat HD 1 1 1
Perawat 1 1 1
Perawat Poli (pada jam 0 5 5
kerja)
Security 3 4 4
Maintenance 1 2 2
Farmasi 1 2 2
Gizi 2 2 2
Laboratorium 0 2 2
Radiologi 0 1 1
Cleaning Service 0 3 3
Tim Evakuasi 0 0 3
Petugas Ambulance 0 0 3
TOTAL 16 34 40

20
4. MOBILISASI FASILITAS
Nama Alat/
No Fasilitas/ Siaga I Siaga II Siaga III
Obat
Alat bantu Troli Troli Troli
1
pernapasan Emergency Emergency Emergency
4 dari UGD, 4 dari UGD,
2 Minor Set 4 dari UGD 3 dari poli 4 dari poli
bedah bedah
4 dari UGD, 5 dari UGD,
3 GV Set 4 dari UGD 4 dari poli 4 dari poli
bedah bedah
Logistik Logistik Logistik
Oksigen
4 Medis Medis Medis
Mask
Farmasi Farmasi Farmasi
Logistik Logistik Logistik
Oksigen
5 Medis Medis Medis
Canule
Farmasi Farmasi Farmasi
Oksigen Maintenanc
6 Maintenance Maintenance
Mobile e
1 UGD, 3 1 UGD, 3
Magnolia, 3 Magnolia, 3
Bed Pasien 1 UGD, 3 Koridor ICU, 2 Koridor ICU, 2
7 (Tandu Magnolia, 3 Ophyris, 3 Ophyris, 3
darurat) Koridor ICU Pandoria, 1 HD, Pandoria, 1 HD,
1 B. Clinik, 1 1 B. Clinik, 1
Ramonda Ramonda
Logistik Logistik
8 Obat Farmasi Medis Medis
Farmasi Farmasi

5. MANAGEMENT KEUANGAN DAN PUBLIKASI


Management keuangan dan publikasi dalam keadaan bencana ditetapkan
saat rumah sakit mengalami tanggap darurat bencana internal dan
eksternal.

6. PEMBENTUKAN POSKO
Pembentukan posko dalam keadaan bencana ditetapkan saat rumah sakit
mengalami tanggap darurat bencana internal dan eksternal. Posko
tanggap darurat bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
a. Pos Komando
Pos komando terletak di Ruang dr UGD
Dipimpin oleh dokter jaga UGD dan direktur
Fasilitas pusat komando
21
- Peralatan komunikasi internal dan external.
- Mobile phone dan baterai cadangan.
- Radio komunikasi dua arah dan baterai cadangan.
- Toilet dan tempat cuci tangan.
- Ruang makan dan minum serta air minum kemasan.
- Papan tulis / whiteboard dan alat tulis.
- Lampu senter dan baterai cadangan.
- Perlengkapan kantor.
- Rencana kerja.
- Peralatan Keamanan
b. Pos Komunikasi
Terletak di ruang customer care pada jam kerja dan counter IGD di
luar jam kerja.
Dipimpin olehKoordinator costumer care pada jam kerja. Petugas
counter UGD di luar jam kerja sebelum koordinator costumer care
datang
Fasilitas yang harus ada
- HT
- Telepon
- Daftar telepon yang harus dihubungi
- Kartu identitas
c. Pos logistic medis
Terletak di Farmasi
Dipimpin oleh ka unit farmasi
Fasilitas yang harus ada
- HT
- Telepon
- Daftar telepon yang harus dihubungi
d. Pos konsumsi
Terletak di ruang gizi
Dipimpin oleh koordinator gizi
Fasilitas yang harus ada HT, telepon
22
e. Pos Tim Medis
Terletak di ruang poli bedah
Dipimpin oleh manager yanmed
Fasilitas yang harus ada HT, telepon
f. Pos tim keamanan
Terletak di posko
Dipimpin oleh komandan keamanan
Fasilitas yang harus ada HT
g. Pos administrasi
Terletak di ruang poli bedah
Dipimpin oleh Koordinator admission dan koordinator kasir
Fasilitas yang harus ada
- Peralatan tulis
- Papan pengumuman
- HT
- Telepon
h. Pos maintenance
Terletak di ruang maintenance
Dipimpin oleh koordinator maintenance
Fasilitas yang harus ada HT
i. Pos driver
Terletak di basement
Dipimpin oleh koordinator driver
Fasilitas yang harus ada HT
j. Pos Humas
Terletak di ruang informasi medis
Dipimpin oleh Humas
Mengkoordinasikan antara media dengan informasi dari RS yang
hanya boleh diberikan oleh Direktur RS atau yang diberi
wewenang.

23
7. KOORDINASI DENGAN DINAS TERKAIT
Dalam menghadapi situasi darurat RSUD dr. Fauziah Bireuen akan
dibantu dan berkoordinasi dengan badan penerintahan baik tingkat kota
ataupun propinsi ataupun pihak swasta dalam menangani kondisi darurat
tersebut.
Badan pemerintahan yang akan membantu dalam penaganan keadaan
darurat di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bireuen
- Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen
- Dinas Tenaga Kerja Kab Bireuen
- Kepolisian setempat
- Rumah sakit swata lainnya

3) PASCA BENCANA
Rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh RSUD dr. Fauziah Bireuen
pasca bencana adalah :
- Pemulihan Psikososial
- Pemulihan Fasilitas

1. PEMULIHAN PSIKOSOSIAL
Pemulihan psikososial yang dapat dilaksanakan oleh RSUD dr. Fauziah
Bireuen adalah :
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berlanjut untuk
karyawan dan korban yang terkena dampak akibat bencana
internal
- Menyediakan layanan konseling bagi karyawan dan korban
yang terkena dampak bencana akibat benacana internal
- Ikut berperan serta dengan lembaga pemerintah dalam
mengatasi psiko – trauma yang dialami oleh korban bencana
eksternal

24
- Merujuk penderita yang tidak daapt ditangani dengan konseling
awal dan membutuhkan konseling lanjut, psikoterpi atau
penenganan lebih spesifik

2. PEMULIHAN FASILITAS
Pemulihan fasilitas dilkakukan sesuai dengan keadaan setelah
terjadinya bencana internal.

5. Sasaran
Seluruh karyawan RS mengetahui sistem penanggulangan bencana eksternal di
RSUD dr. Fauziah Bireuen

25
6. Jadwal Kegiatan
POKOK WAKTU PELAKSANAAN
NO BAHASAN KEGIATAN FREK TEMPAT PIC
PROGRAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Notulen Rapat Per Tahun
Direktur,
Pembuatan
Manager,
Program R. Aula
Koordinator &
K3RS
2 Rapat Rutin Notulen Rapat 2 Kali Per Direktur,
Bulan
Manager,
R. Aula
Koordinator &
K3RS
3 Rencana Pra Bencana
Penggulangan 1 Hazard Analisa
Bencana Penilaian Bencana Per Tahun
Eksternal
BPBD K3RS

Penilaian Bencana Per Tahun


Internal
RSUD dr. Fauziah
Bireuen

2 Penetapan Code Situasinal


RSUD dr. Fauziah
Emergency Bireuen

3 Penyediaan Fasilitas 24 Jam


RSUD dr. Fauziah
Rumah Sakit Bireuen

4 Penyediaan Alkes & Obat 24 Jam


RSUD dr. Fauziah
Bireuen

26
5 Penyediaan SDM 24 Jam
RSUD dr. Fauziah
Bireuen

6 Penyediaan Peralatan 24 Jam


Evakuasi Darurat RSUD dr. Fauziah
Bireuen

7 Penetapan Tingkat Siaga situasional


RSUD dr. Fauziah
Bireuen

8 Review Alur Tanggap Darurat


Alur Triase Per Tahun
Penerimaan Korban K3RS
Massal
Alur Komunikasi Per Tahun
Penerimaan Korban K3RS
Massal
Alur Komunikasi Per Tahun
Bencana Kebakaran K3RS
9 Review Standart Prosedur Operasional
Prosedur Penerimaan Per Tahun
Korban Massal
All Unit Kerja K3RS

Prosedur Gempa Bumi Per Tahun All Unit Kerja K3RS


Prosedur Komunikasi Per Tahun
Bencana
Prosedur Triase Per Tahun All Unit Kerja K3RS
Prosedur Bila Terjadi Per Tahun
Kebakaran
All Unit Kerja K3RS
Prosedur Pengaturan Per Tahun
Lalu Lintas Bencana
All Unit Kerja K3RS

27
Prosedur Evakuasi Per Tahun
Pasien
All Unit Kerja K3RS
10 Review Tim Tanggap Darurat
Tim Tanggap Darurat Per Tahun
Bencana Ekternal Direktur
Tim Penaggulangan Per Tahun
Kebakaran Direktur

Tim Evakuasi Per Tahun Direktur


Tim Keamanan Dan Per Tahun
Keselamatan Direktur
11 Sosialisasi, Pelatihan, Simulasi
Sosialisasi Sesuai
Kebutuhan K3RS & Diklat
Pelatihan
Eksternal Sesuai
kebutuhan
Internal Per Bulan R. Diklat & unit
Kerja K3RS & Diklat
Simulasi
Saat Bencana
1 Mengaktifkan Tim Situasional
Tanggap Darurat ( Tim
Bencana Eksternal, Tim Pusat Komando
Kebakaran, Tim Evakuasi
)
2 Rapid Asesment Situasional Tim Keamanan
RSBB
& Keselamtan
3 Mobilisasi Tenaga Situasional Pusat Komando
All Unit
& Koordinator
4 Mobilisasi Fasilitas Situasional Pusat Komando
All Unit
& Koordinator
5 Management Keuangan Situasional Kasir & Mgr. Keuangan &
Dan Publikasi Humas BD

28
6 Pembentukan Posko Situasional All Tim Ketua Tim
7 Koordinasi dinas terkait
Pasca Bencana
1 Bencana Internal
Pemulihan Fasilitas Sesuai Direksi &
Kebutuhan
Management
Pemulihan Psikologi - Sesuai Direksi &
Kebutuhan
Kesehatan Management
4 Rapat Notulen Rapat Per Tahun
Evaluasi Direktur,
R. Morning Manager,
Report Koordinator &
K3RS

29
7. Evaluasi
Evaluasi untuk program ini dilakukan berdasarkan :
1. Evaluasi kebijakan dan prosedur dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
2. Evaluasi mobilisasi fasilitas dan tenaga dilakukan minimal 1 kali dalam
setahun
3. Evaluasi metode, waktu dan kendala pelaksanaan sosialisasi, pelatihan dan
simulasi dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi.
4. Evaluasi berkala program dilakukan satu kali dalam setahun yaitu pada bulan
April (jadwal dapat berubah sewaktu-waktu).

8. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pelaporan dilakukan setiap tahun bersama dengan evaluasi terhadap pelaksanaan
program tanggap darurat di RSUD dr. Fauziah Bireuen.

30
Lampiran

1. Kebijakan Penanggulangan Kebakaran, Kewaspadaan Bencana dan Evakuasi


2. Panduaan Kewaspadaan Bencana dan Evakuasi
3. SPO Musibah masal Eksternal
4. SPO Evakuasu Internal
5. SPO Pengiriman Petugas Ke Lokasi bencana/ Tim Pra Hospital
6. SPO Kode Emergency
7. SPO Keamanan bencana

31

You might also like