Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara rawan bencana baik bencana alam, bencana non-
alam dan sosial. Kondisi tersebut dimungkinkan karena letak geografis Indonesia dan
kemajemukan sosial serta budaya masyarakatnya.Hampir setiap kejadian bencana
menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti, korban meninggal, menderita sakit,
luka-luka, pengungsi dengan masalah gizinya, dan masalah air bersih serta sanitasi
lingkungan yang menurun. Selain masalah tersebut, bencana sering pula
menyebabkan kerusakan infrastruktur, gedung dan bangunan publik termasuk fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, gudang farmasi, dan
lain-lain. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang rusak tentunya dapat
mengganggupelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan dalam situasidan kondisi
apapun, tidak terkecuali rumah sakit sebagai fasilitas rujukan bagi penanganan korban
bencana.
2. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas umum sering mengalami gangguan
fungsional maupun struktural akibat bencana internal (misalnya, kebakaran, gedung
runtuh, dan keracunan) maupun bencana eksternal (misalnya, kehadiran pasien/korban
dalam jumlah yang besar pada waktu hamper bersamaan) sehingga rumah sakitpun
menjadi lumpuh (kolaps). Selain itu, dalam situasi dan kondisi bencana ataupun
kedaruratan, diperlukan upaya penguatan rumah sakit agar dapat berfungsi kembali
untuk memberikan jaminan pelayananrujukan bagi masyarakat yang membutuhkan
pertolongan spesialistik.
Gawat Darurat adalah suatu keadaan dimana seseorang secara tiba-tiba dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya dan jiwanya
(akan menjadi cacat atau mati) bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera.
Kedaruratan adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa individu dan
kelompok masyarakat luas sehingga menyebabkan ketidak berdayaan yang
memerlukan respon intervensi sesegera mungkin guna menghindari kematian dan
kecacatan serta kerusakan lingkungan luas.
1
Tanggap Darurat (emergency respons) adalah reaksi management pada tahap
awal bencana / tahap darurat berupa rescue, evakuasi (SAR) dan Rapid Assesment.
Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak / tidak terencana
atau secara perlahan tapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola
kehidupan normal atau kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan kerusakan tindakan
darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu manusia
beserta lingkungannya.
Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak
karena sebab yang sama dan perlu mendapat pertolongan segera dengan menggunkan
sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.
Bencana eksternal adalah bencana dari luar Rumah Sakit dalam waktu singkat
mendatangkan korban bencana dalam jumlah melebihi rata-rata sehingga memerlukan
penanganan khusus dan mobilisasi tenaga pendukung lainnya.
Bencana internal adalah bencana yang terjadi di Rumah Sakit yang
mendatangkan korban ataupun kerusakan pada bangunan fisisk RS sehingga
menimbulkan keadaan darurat yang memerlukan pertolongan atau penganan dengan
segera.
Dalam melaksanakan penanganan dan kesiap siagaan Rumah Sakit terhadap
system penanggulang bencana eksternal dan internal berpedoman pada ketentuan :
1. Kepmenkes Nomor 145/MENKES/SK/I/2007 Tentang Pedoman Penanggulangan
Bencana bidang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Rumah Sakit mampu mengatasi korban massal baik dari internal maupun dari
eksternal
Tujuan Khusus :
a. Membentuk tim penanggulangan bencana rumah sakit,
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung selama terjadi penanggulangan
bencana di rumah sakit,
2
c. Meningkatkan sistem komunikasi dan keamanan selama terjadi penanggulangan
bencana di rumah sakit,
d. Menjadi pedoman bagi rumah sakit dalam melakukan penanggulanganbencana.
1) PRA BENCANA
Pra bencana adalah program tanggap darurat bencana yang dilakukan untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penanganan bencana
sebelum bencana tersebut terjadi
Program yang direnacanakan untuk pra bencana adalah :
1. Review penilaian bencana internal dan eksternal yang berpeluang
terjadi di RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Untuk mempersiapkan SDM dan fasilitas RSUD dr. Fauziah Bireuen dalam
menanggulangi bencana maka Tim K3RS telah menetapkan dan melakukan
penilaian kemungkinan bencana yang bisa terjadi dan dihadapi oleh RSUD
dr. Fauziah Bireuen. Penetapan dilakukan berdasarkan pada Hazard analisa
dan data Badan Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB).
3
Penilaian ini dilakukan oleh Tim K3RS setiap tahun, data dan hasil
penilaian terlampir.
2. Review penetapan code emergency
Dalam menyebut keadaan darurat RSUD dr. Fauziah Bireuen telah
menetapkan code-code emergency. Code emergency yang telah ditetapkan
oleh RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
Code
No Keadaan Darurat
Emergency
Bahaya api
1 Code Red Bahaya asap
Ledakan yang menyebabkan kebakaran
2 Code Purple Ancaman bom
3 Code Brown Penerimaan korban massal
4 Code Blue Henti nafas, henti jantung
5 Code Orange Pelaksanaan evakuasi bencana internal
6 Code Green Keadaan aman
Penganiayaan
Pelecehan
Pasien mengamuk
Penodongan
7 Code Black Ancaman untuk bunuh diri
Penyanderaan
Penculikan
Pencurian
Perampokan
Krisis daya listrik lebih dari 5 menit
Krisis air bersih lebih dari 3 hari
Terhentinya suply gas medis lebih dari
2 hari
Ledakan yang tidak menyebabkan
8 Code Yellow kebakaran
Pencemaran lingkungan oleh limbah RS
Kebocoran instalasi gas sentral
Sabotase unit vital
Gempa Bumi
Banjir
4
3. PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SAKIT
a. IGD (Instalasi Gawat Darurat ) yang terdiri dari :
Ruang Triage
Ruang Observasi : 2 tempat tidur
Ruang Tindakan : 1 tempat tidur
Ruang Resusitasi : 2 tempat tidur
Ruang dokter
b. ICU (Intensif Care unit ) : 5 tempat tidur
c. ICCU (Intensive Cardiologi Care Unit) : 5 tempat tidur
d. Ruang Perawatan : 100 tempat tidur
h. Kamar Operasi : 4 kamar
i. Ambulance : 3 unit
Pelayanan Medis
> Manajer Pelayanan Medis 1 Orang
> Dr. Umum Terlatih 10 Orang
> Paramedik Terlatih 10 Orang
> Admin Medik 1 Orang
Keperawatan
5
> Manajer Keperawatan 1 Orang
> Koord. VK 1 Orang
> Koord. OK & CSSD 1 Orang
> Koord. UGD & Poliklinik 1 Orang
> Koord. Intensif 1 Orang
> Koord. RI 1 Orang
> UGD 16 Orang
> Poliklinik 24 Orang
> ICU/ICCU 20 Orang
> Perina 8 Orang
> OK 20 Orang
> V K (Bidan) 8 Orang
> CSSD 2 Orang
MUTU
> Manajer Mutu 1 Orang
Penunjang Medis
> Koord. Radiologi 1 Orang
> Koord. Laboratorium 1 Orang
> Koord. Farmasi 1 Orang
> Koord. Fisioterapis 1 Orang
> Koord. Rekam Medis 1 Orang
> Koord. Gizi 1 Orang
> Radiologi 6 Orang
> Laboratorium 6 Orang
> Farmasi - Apoteker 3 Orang
> Farmasi - Farmasi Klinis 1 Orang
> Farmasi - Ast Apoteker 10 Orang
> Fisioterapi 3 Orang
> Rekam Medis 7 Orang
> Gizi - Ahli Gizi 2 Orang
6
> Gizi - Pemasak & Pastry 5 Orang
7
- Metode gendong untuk pasien anak, dipapah untuk pasien dewasa.
- Ambulance : digunakan untuk evakuasi skala 3 dan skala 4 dimana
yang digunakan bisa ambulance RSUD dr. Fauziah Bireuen ataupun
ambulance dari pihak pihak lain.
Untuk 2017 RSUD dr. Fauziah Bireuen memiliki Ambulance
sebanyak 3 unit dan jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya
8
8. REVIEW ALUR TANGGAP DARURAT BENCANA
Untuk mempermudah karyawan dalam menjalankan prosedur tanggap
darurat maka Tim K3RS telah mengeluarkan alur terkait penanganan
tanggap darurat bencana.Dan untuk kemajuan pelayanan maka dilakukan
perubahan alur berdasarkan hasil sosialisasi, pelatihan dan simulasi. Review
alur tanggap darurat bencana dilakukan setahun sekali.
Daftar alur tanggap darurat bencana 2017 adalah :
- Alur triase korban massal (terlampir)
- Alur penerimaan korban massal (terlampir)
- Alur penanggulangan bencana kebakaran (terlampir)
11
6. Koordinator Radiologi : Kepala Bagian Radiologi
Mengatur pelaksanaan pemeriksaan Radiologi bagi
korban bencana
Mempersiapkan peralatan radiologi untuk dipergunakan
membantu diagnostik
7. Koordinator Administrasi : Kepala Bagian Admiting & Billing
Mencatat penggunaan obat, cairan, alat kesehatan yang
dipergunakan selama penanggulangan
Melakukan dokumentasi pemeriksaan penunjang yang
dilakukan
Melakukan dokumentasi Nama korban, jumlah korban,
alamat, diagnosa dan penanganan yang dilakukan
8. Koordinator Keamanan : Kepala Bagian Keamanan
Mengatur keamanan dan lalulintas kendaraan selama
tanggap darurat bencana.
9. Koordinator Maintenance : Kepala Bagian Maintenance
Membantu penyediaan Fasilitas, sarana untuk
penanganan korban
Memperbaiki gangguan fasilitas dan sarana yang terjadi
selama penanganan korban
10. Koordinator Konsumsi : Kepala Bagian Gizi
Menyediakan konsumsi untuk petugas dan korban
bencana
Mengatur pembagian konsumsi bagi petugas dan korban
Tim Evakuasi
Tim Evakuasi Bencana ini mengalami perubahan pada tahun 2016. Tim
Evakuasi Bencana terdiri dari :
1. Tim Evakuasi Internal (evakuasi skala 1 dan skala 2) dilaksanakan
oleh:
Tim Evakuasi Ruangan ( Tim Kuning ) yaitu : Koordinator
ruangan (1 orang) dibantu oleh security lobby dan IGD (2 orang)
Tim Evakuasi Tangga Darurat
2. Tim Evakuasi skala 3 dan skala 4 dilaksanakan oleh Tim Evakuasi
RSUD dr. Fauziah Bireuen dan dibantu oleh pihak lain seperti Dinas
16
Kesehatan, Tim Penangggulangan Bencana Nasional, Petugas
Pemadam Kebakaran Kota yang sebelumnya sudah diatur oleh Pusat
Komando.
Tim Keamanan Dan Keselamatan
Tim Keamanan dan Keselamatan RSUD dr. Fauziah Bireuen terdiri Tim
K3RS, Maintenace dan Security. Tim keamanan dan keselamatan RSUD dr.
Fauziah Bireuen masih sama seperti tahun sebelumnya dan tidak
mengalami perubahan untuk tahun 2017.
Uraian tugas Tim Keamanan dan Keselamatan ini adalah :
17
Sasaran :
Setelah mengikuti sosialisasi,pelatihan dan simulasi diharapkan karyawan
mampu menjalankan dan melaksanakan prosedur dengan baik dalam
menjalankan kegiatan kerja selama berada dilingkungan RSUD dr. Fauziah
Bireuen.
Kegiatan
Peserta pelatihan :
Semua karyawan RSUD dr. Fauziah Bireuen
Semua pekerja lain yang bekerja di RSUD dr. Fauziah Bireuen
Karyawan baru
Metode palatihan,sosialisasi dan simulasi
Diselenggarakan dalam bentuk :
Sosialisasi
o Ceramah pengenalan program
o Tanya Jawab
o Diskusi
Pelatihan
o Ceramah dan praktek lapangan
o Tanya Jawab
o Diskusi
o Test
Simulasi
o Pelaksanaan semua hasil sosialisasi dan pelatihan
o Dengan sumber materi pelatihan dari kesehatan,keselamatan
dan kebakaran
Jadwal pelaksanaan pelatihan :
Disesuaikan dengan jadwal diklat RSUD dr. Fauziah Bireuen
Sosialisasi
1) Karyawan baru dilakukan sosialisasi K3RS dijadwalkan sesuai
dengan jadwal orientasi karyawan
2) Karyawan lama dari masing-masing unit dilakukan sosialisasi K3RS
3 bulan sekali dengan pencapaian peserta di akhir tahun 100%
18
3) Pekerja lain di lingkungan RS dilakukan sosialisasi K3RS secara
berkala setiap 3 bulan sekali secara bergantian
Pelatihan
1) Pelatihan internal dilakukan bersamaan dengan sosialisasi
Cara pelaksanaan program pelatihan internal :
- Tim K3RS mengusulkan kebutuhan terhadap peningkatan
pengetahuan karyawan kepada diklat
- Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya
dan diklat memilih sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS
- Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa
mengganggu pelayanan
2) Pelatihan eksternal disesuaikan kebutuhan ketenagaan di unit
Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga
kesehatan untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh
instansi lain dalam bentuk seminar/symposium/workshop.
Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal :
- Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan
disetujui oleh coordinator dan manager terkait,kemudian
berkas diserahkan ke unit Diklat untuk ditindak lanjuti.
- Diklat membuat proposal tentang pelatihan /pendidian dan
meneruskan kepada direktur untuk mendapatkan
persetujuan,apabila proposal disetujui diteruskan ke bagian
keuangan dan ke bagian SDM untuk pembuatan surat
kontrak.
- Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan
mengikuti pelatihan eksternal.
Simulasi
1) Simulasi eksternal untuk bencana internal
2) Simulasi tanggap darurat bencana ekternal dan bencana internal
dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun
19
2) SAAT BENCANA
1. MENGAKTIFKAN TIM TANGGAP DARURAT
Bila terjadi bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen, baik bencana
eksternal ataupun internal maka direktur atau dokter jaga IGD saat
direktur tidak berada ditempat harus mengaktifkan tim tanggap darurat.
Tim tanggap darurat yang diaktifkan disesuaikan dengan jenis bencana
yang terjadi.
2. RAPID ASSESMENT
Rapid assessment dilakukan saat terjadi bencana internal sebelum
evakuasi akan dilakukan. Rapid assessment bertujuan untuk memastikan
jalur evakuasi yang paling aman untuk dilewati saat bencana dan menilai
seberapa parah kerusakan fisik bangunan yang disebabkan oleh bencana
tersebut.
Rapid assessment dilakukan oleh Tim Keamanan dan Keselamatan
3. MOBILISASI TENAGA
Ketenagaan Siaga I Siaga II Siaga III
Dr. Jaga Ruangan 1 1 1
Dr. Jaga IGD 1 1 1
Dr. SpAn 0 1 1
Dr. SpPD 0 1 1
Dr. SpPB 0 1 1
PJ. UGD 1 1 1
Perawat UGD 3 3 3
Perawat ICU 1 1 1
Perawat VK 1 1 1
Perawat HD 1 1 1
Perawat 1 1 1
Perawat Poli (pada jam 0 5 5
kerja)
Security 3 4 4
Maintenance 1 2 2
Farmasi 1 2 2
Gizi 2 2 2
Laboratorium 0 2 2
Radiologi 0 1 1
Cleaning Service 0 3 3
Tim Evakuasi 0 0 3
Petugas Ambulance 0 0 3
TOTAL 16 34 40
20
4. MOBILISASI FASILITAS
Nama Alat/
No Fasilitas/ Siaga I Siaga II Siaga III
Obat
Alat bantu Troli Troli Troli
1
pernapasan Emergency Emergency Emergency
4 dari UGD, 4 dari UGD,
2 Minor Set 4 dari UGD 3 dari poli 4 dari poli
bedah bedah
4 dari UGD, 5 dari UGD,
3 GV Set 4 dari UGD 4 dari poli 4 dari poli
bedah bedah
Logistik Logistik Logistik
Oksigen
4 Medis Medis Medis
Mask
Farmasi Farmasi Farmasi
Logistik Logistik Logistik
Oksigen
5 Medis Medis Medis
Canule
Farmasi Farmasi Farmasi
Oksigen Maintenanc
6 Maintenance Maintenance
Mobile e
1 UGD, 3 1 UGD, 3
Magnolia, 3 Magnolia, 3
Bed Pasien 1 UGD, 3 Koridor ICU, 2 Koridor ICU, 2
7 (Tandu Magnolia, 3 Ophyris, 3 Ophyris, 3
darurat) Koridor ICU Pandoria, 1 HD, Pandoria, 1 HD,
1 B. Clinik, 1 1 B. Clinik, 1
Ramonda Ramonda
Logistik Logistik
8 Obat Farmasi Medis Medis
Farmasi Farmasi
6. PEMBENTUKAN POSKO
Pembentukan posko dalam keadaan bencana ditetapkan saat rumah sakit
mengalami tanggap darurat bencana internal dan eksternal. Posko
tanggap darurat bencana di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
a. Pos Komando
Pos komando terletak di Ruang dr UGD
Dipimpin oleh dokter jaga UGD dan direktur
Fasilitas pusat komando
21
- Peralatan komunikasi internal dan external.
- Mobile phone dan baterai cadangan.
- Radio komunikasi dua arah dan baterai cadangan.
- Toilet dan tempat cuci tangan.
- Ruang makan dan minum serta air minum kemasan.
- Papan tulis / whiteboard dan alat tulis.
- Lampu senter dan baterai cadangan.
- Perlengkapan kantor.
- Rencana kerja.
- Peralatan Keamanan
b. Pos Komunikasi
Terletak di ruang customer care pada jam kerja dan counter IGD di
luar jam kerja.
Dipimpin olehKoordinator costumer care pada jam kerja. Petugas
counter UGD di luar jam kerja sebelum koordinator costumer care
datang
Fasilitas yang harus ada
- HT
- Telepon
- Daftar telepon yang harus dihubungi
- Kartu identitas
c. Pos logistic medis
Terletak di Farmasi
Dipimpin oleh ka unit farmasi
Fasilitas yang harus ada
- HT
- Telepon
- Daftar telepon yang harus dihubungi
d. Pos konsumsi
Terletak di ruang gizi
Dipimpin oleh koordinator gizi
Fasilitas yang harus ada HT, telepon
22
e. Pos Tim Medis
Terletak di ruang poli bedah
Dipimpin oleh manager yanmed
Fasilitas yang harus ada HT, telepon
f. Pos tim keamanan
Terletak di posko
Dipimpin oleh komandan keamanan
Fasilitas yang harus ada HT
g. Pos administrasi
Terletak di ruang poli bedah
Dipimpin oleh Koordinator admission dan koordinator kasir
Fasilitas yang harus ada
- Peralatan tulis
- Papan pengumuman
- HT
- Telepon
h. Pos maintenance
Terletak di ruang maintenance
Dipimpin oleh koordinator maintenance
Fasilitas yang harus ada HT
i. Pos driver
Terletak di basement
Dipimpin oleh koordinator driver
Fasilitas yang harus ada HT
j. Pos Humas
Terletak di ruang informasi medis
Dipimpin oleh Humas
Mengkoordinasikan antara media dengan informasi dari RS yang
hanya boleh diberikan oleh Direktur RS atau yang diberi
wewenang.
23
7. KOORDINASI DENGAN DINAS TERKAIT
Dalam menghadapi situasi darurat RSUD dr. Fauziah Bireuen akan
dibantu dan berkoordinasi dengan badan penerintahan baik tingkat kota
ataupun propinsi ataupun pihak swasta dalam menangani kondisi darurat
tersebut.
Badan pemerintahan yang akan membantu dalam penaganan keadaan
darurat di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah :
- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bireuen
- Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen
- Dinas Tenaga Kerja Kab Bireuen
- Kepolisian setempat
- Rumah sakit swata lainnya
3) PASCA BENCANA
Rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh RSUD dr. Fauziah Bireuen
pasca bencana adalah :
- Pemulihan Psikososial
- Pemulihan Fasilitas
1. PEMULIHAN PSIKOSOSIAL
Pemulihan psikososial yang dapat dilaksanakan oleh RSUD dr. Fauziah
Bireuen adalah :
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berlanjut untuk
karyawan dan korban yang terkena dampak akibat bencana
internal
- Menyediakan layanan konseling bagi karyawan dan korban
yang terkena dampak bencana akibat benacana internal
- Ikut berperan serta dengan lembaga pemerintah dalam
mengatasi psiko – trauma yang dialami oleh korban bencana
eksternal
24
- Merujuk penderita yang tidak daapt ditangani dengan konseling
awal dan membutuhkan konseling lanjut, psikoterpi atau
penenganan lebih spesifik
2. PEMULIHAN FASILITAS
Pemulihan fasilitas dilkakukan sesuai dengan keadaan setelah
terjadinya bencana internal.
5. Sasaran
Seluruh karyawan RS mengetahui sistem penanggulangan bencana eksternal di
RSUD dr. Fauziah Bireuen
25
6. Jadwal Kegiatan
POKOK WAKTU PELAKSANAAN
NO BAHASAN KEGIATAN FREK TEMPAT PIC
PROGRAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Notulen Rapat Per Tahun
Direktur,
Pembuatan
Manager,
Program R. Aula
Koordinator &
K3RS
2 Rapat Rutin Notulen Rapat 2 Kali Per Direktur,
Bulan
Manager,
R. Aula
Koordinator &
K3RS
3 Rencana Pra Bencana
Penggulangan 1 Hazard Analisa
Bencana Penilaian Bencana Per Tahun
Eksternal
BPBD K3RS
26
5 Penyediaan SDM 24 Jam
RSUD dr. Fauziah
Bireuen
27
Prosedur Evakuasi Per Tahun
Pasien
All Unit Kerja K3RS
10 Review Tim Tanggap Darurat
Tim Tanggap Darurat Per Tahun
Bencana Ekternal Direktur
Tim Penaggulangan Per Tahun
Kebakaran Direktur
28
6 Pembentukan Posko Situasional All Tim Ketua Tim
7 Koordinasi dinas terkait
Pasca Bencana
1 Bencana Internal
Pemulihan Fasilitas Sesuai Direksi &
Kebutuhan
Management
Pemulihan Psikologi - Sesuai Direksi &
Kebutuhan
Kesehatan Management
4 Rapat Notulen Rapat Per Tahun
Evaluasi Direktur,
R. Morning Manager,
Report Koordinator &
K3RS
29
7. Evaluasi
Evaluasi untuk program ini dilakukan berdasarkan :
1. Evaluasi kebijakan dan prosedur dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
2. Evaluasi mobilisasi fasilitas dan tenaga dilakukan minimal 1 kali dalam
setahun
3. Evaluasi metode, waktu dan kendala pelaksanaan sosialisasi, pelatihan dan
simulasi dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi.
4. Evaluasi berkala program dilakukan satu kali dalam setahun yaitu pada bulan
April (jadwal dapat berubah sewaktu-waktu).
30
Lampiran
31