You are on page 1of 11

Tugas

psikologi
indra peraba
Disusun oleh:

Khairu salmi
Riri dalvi agusti
Viky fatria rama dona
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan pada Allah SWT karena dengan ridho-Nya
kami dapat menyusun serta dapat meyelesaikan makalah ini.

Salawat serta salam tak lupa pula kami ucapkan kepada nabi besar
Muhammad SAW beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang, dan hingga hari
akhir nanti.

Ucapan terima kasih tak lupa juga kami ucapkan pada dosen mata kuliah
Psikologi Keperawatan yang telah memberikan kami bimbingan serta pengajaran
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah kami ini.

Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya


dalam menyelesaikan makalah ini tapi kami mengetahui makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Karena itu kami mohon kritik serta saran yang kira nya dapat
membangun bagi kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini menjadi
lebih baik.

Kami berharap selain untuk memenuhi nilai kami dalam mata kuliah
Psikologi Keperawatan Makalah ini juga dapat bermanfaat bagi teman-teman dan
seluruh pembacanya

Solok, 3 September 2015

Penulis
ANATOMI KULIT
.

Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang
terletak di bagian paling luar.

Cara kerja kulit:


Tekanan-korpuskelcani-terjadi depolarisasi-terbentuknya potensial aksi yang
dihantarkan dalam bentuk implus oleh saraf sensorik ke otak-implus di olah timbul
takanan sensasi di kulit

Indera Perasa dan Peraba pada Manusia (Kulit) : Struktur Fungsi Bagian

- Anda dapat merasakan dingin saat musim penghujan dan merasa panas saat
musim kemarau. Anda juga merasa sakit saat dicubit oleh teman Anda. Mengapa?
Anda dapat merasakan hal tersebut karena Anda memiliki suatu indra perasa
yang terdapat pada kulit atau sering disebut indra perasa. Indra perasa
menanggapi rangsang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan, dan rasa nyeri.
Reseptor di kulit yang menerima kelima rangsang tersebut disebut turgo reseptor.
Anda telah mengetahui contoh dari rasa dingin, panas, dan nyeri. (Baca juga :
Sistem Indera pada Manusia)

- apa yang terjadi jika tubuh terlalu panas ?

 Otot kulit akan relaksasi


 Glandula sodorifera sekresi keringat di permukaan kulit untuk meningkat
kan pembuangan panas secara evaporasi
 Vasodilatasi pembuluh darah kulit,panas banyak di bawa darah ke kulit,di
buang ke udara

-apa yang terjadi jika tubuh terlalu dingin?

 Otot kulit berkontraksi rambut tegak


 Glandula sudorifera berhenti mensekresi
 Vasokontriksi pembuluh darah kulit
 Kontraksi dan relaksasi otot secara cepat,menghasilkan energi
panas(mengigil)

-proses pengeluaran keringat

Diatur oleh hipotalamus (otak) hipotalamus dapat menghasilkan


brakdikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika
hipotalamus mendapat rangsangan,misalnya berupa perubahan suhu pada
pembuluh darah maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatik
ke kelenjar keringat selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam
dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian megirimnya kepermukaan
kulit dalam bentuk keringat.

1. Fungsi bagian-bagian kulit :

2. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit & mencegah


penguapan air dari dlm tubuh.

3. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat

4. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh

5. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut

6. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

Turgo reseptor dalam kulit ada bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.

a. Korpuskula paccini, merupakan saraf perasa tekanan kuat.

b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba.

c. Korpuskula ruffini, merupakan saraf perasa panas.


d. Ujung saraf crausse, merupakan saraf perasa dingin.

e. Korpuskula meissner, merupakan saraf perasa nyeri.

f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan saraf perasa nyeri.

g. Lempeng merkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.

Reseptor-reseptor ini terdapat di dermis kulit. Perhatikan Gambar 1. untuk


mengetahui letak dermis kulit. Lapisan kulit terdiri atas epidermis dan dermis.

Reseptor pada indera peraba kulit

Gambar 1. Reseptor pada indera peraba

a. Epidermis, terdiri atas bagian-bagian berikut.

Lapisan kulit ari, merupakan lapisan yang selalu mengelupas dan berganti
dengan sel yang baru.

Lapisan Malpighi, merupakan lapisan kulit yang tersusun atas sel-sel yang
disebut melanoblas. Melanoblas mengandung zat warna atau pigmen yang
disebut melanin. Melanin menjadikan kulit mempunyai warna.
Selain itu, melanin juga berfungsi melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat
merusak lapisan kulit. Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan
tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor.

b. Dermis, terdiri atas bagian-bagian berikut.

1) Ujung-ujung saraf peraba

2) Pembuluh darah

3) Otot penegak bulu/rambut

4) Folikel rambut

5) Papila

6) Kelenjar lemak

7) Kelenjar keringat

8) Kelenjar minyak

Kulit Membantu Menjaga Suhu Tubuh Agar Tetap Sama

Jika Anda kepanasan, keringat keluar dari kulit Anda dan ketika kering, keringat
itu menarik panas dari tubuh. Demikian juga pembuluh darah di lapisan bawah
kulit melebar, untuk melepaskan lebih banyak panas melalui kulit. Itulah mengapa
orang yang kepanasan kelihatan berkeringat dan wajahnya memerah
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 14 pt

Klik untuk perbesar gambar

Anatomi kulit secara histopatologik

1. Lapisan Epidermis (kutikel)


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 14 pt

Klik gambar untuk perbesar

o Stratum Korneum (lapisan tanduk)


=> lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati,
tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
o Stratu Lusidum
=> terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti,
protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Lapisan ini lebih jelas tampak pada telapak tangan dan kaki.
o Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)
=> merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir
kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari
keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
o Stratum Spinosum (stratum Malphigi) atau prickle cell layer (lapisan
akanta )
=> terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih
karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng
bila semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum,
terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari
protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini
membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di
antara sel spinosum juga terdapat pula sel Langerhans.
o Stratum Basalis
=> terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada
perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel
basal bermitosis dan berfungsi reproduktif.
 Sel kolumnar => protoplasma basofilik inti lonjong besar, di
hubungkan oleh jembatan antar sel.
 Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell => sel
berwarna muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap,
mengandung pigmen (melanosomes)
2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin) => terdiri dari lapisan elastik
dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 14 pt

o Pars Papilare => bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung


serabut saraf dan pembuluh darah.
o Pars Retikulare => bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri
dari serabut penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar
(matriks) lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan
kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen
dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan (bundel) yang
mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat
elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin
stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya
bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah mengembang serta lebih
elastis.
3. Lapisan Subkutis (hipodermis) => lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan
ikat longgar berisi sel lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke
pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan
dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan
panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini
terdapat saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Lapisan lemak
berfungsi juga sebagai bantalan, ketebalannya berbeda pada beberapa kulit.
Di kelopak mata dan penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 14 pt

Vaskularisasi di kuli diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis)


dan pleksus profunda (terletak di subkutis)

FUNGSI KULIT

7. FungsiProteksi
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang
dapat melindungi tubuh dari gangguan :
o fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.
o kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat
o panas : radiasi, sengatan sinar UV
o infeksi luar : bakteri, jamur

Beberapa macam perlindungan :

o Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan


mengadakan tanning (penggelapan kulit)
o Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
o Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan
kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur
o Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati
melepaskan diri secara teratur.
8. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan
absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah antar
sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
9. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti
NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan
bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk
melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai
Vernix Caseosa.
10.Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan
subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
o Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas
o Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin
o Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan
o Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan
o Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan
11.Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah
kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang baik.
Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi,
dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi ekstravasasi
cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung
air dan Na)
12.Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk
pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
13.Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah
bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng
dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang
dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21
hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik.
14.Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol
dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya
cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan

Kesimpulan

Kulit (Integumen) adalah lapisan pelindung terluar dari tubuh kita. Kulit
memiliki fungsi yang sangat vital bagi system tubuh. Setiap hari ada jutaan
sel kulit yang rusak dan harus diperbaharui karena ia tak henti-hentinya
menerima berbagai rangsangan mekanis dari luar. Kulit terdiri atas dua
lapisan, yaitu Epidermis (lapisan luar), dan Dermis (korium) atau lapisan
dalam. Lapisan luar terdiri dari beberapa lapis, yaitu: stratum korneum
(lapisan zat tanduk) yang mati dan selalu mengelupas, stratum lusidum,
stratum granulosun yang mengandung pigmen, dan stratum germinativum
yaitu lapisan yang selalu membentuk sel-sel ke arah luar.

Saran

Dengan kita mempelajari anatomi kulit di harapkan dan membantudalam


proses pembelajaran dan kita semua dapat memahami dan mengetahui
bagian- bagian dari kulit dan serta anatomi dari kulit

Formatted: Font: Times New Roman, 14 pt


Formatted: Indent: Left: 0.5", Space Before: Auto, After:
Auto, Line spacing: single

You might also like