Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi
mahasiswa/i akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata
kuliah KEPERAWATAN JIWA. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun
dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalahini. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Keindahan ataupun penampilan ragawi yang menarik, merupakan salah satu aspek
penting dalam membuat kesan pertama dan juga bisa membuat orang lain tertarik pada diri
kita. Sekalipun penilaian seperti ini tentulah sangat dangkal dan terkesan tidak melihat ‘isi’
ataupun hal-hal lain di luar penampilan, tetapi tidak bisa disangkal bahwa orang memang
cenderung melihat penampilan fisik ataupun tampilan ‘luar saja’.
Menurut pendapat peneliti, kita akan lebih senang jika melihat orang yang memiliki
penampilan ‘enak dipandang’ dan bersih daripada orang yang dekil, kotor atau tidak terawat.
Salah satu aspek penampilan fisik yang penting dan merupakan hal yang paling terlihat
adalah tubuh.
Gangguan citra tubuh adalah kekecauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya.
Evaluasi diri dan perasaan tentang kemampuan diri negatif, yang dapat diekspresikan secara
langsung
BAB 2
PEMBAHASAN
I. KONSEP DASAR
A. DEFENISI
Kekacauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya. Evaluasi diri dan perasaan
tentang kemampuan diri negatif, yang dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak
langsung.
B. Etiologi
1. Kekurangan umpan balik posotif
2. Kegagalan yang dirasakan
3. Harapan-harapan yang tidak reakistis (pada bagian diri dan orang lain)
4. Perkembangan ego mengalami retardasi
5. Kebutuhan ketergantungan yang tidak terpenuhi
6. Ancaman terhadap keamanan karena gangguan fungsi pada dinamika-dinamika
keluarga
7. Rasa takut yang tak wajar terhadap kegemukan
8. Kehilangan kontrol yag dirasakan pada beberapa aspek kehidupan
C. Batasan Karakteristik
1. Citra yang mengalami distorsi, melihat diri sebagai gemuk meskipun pada
keadaan berat badan normal/sangat kurus
2. Penolakan bahwa adanya masalah dengan berat badan yang rendah
3. Kesulitan menerima atau penguatan positif
4. Kegagalan untuk mengambil tanggung jawab merawat diri sendiri atau
pengabaian diri
5. Tidak berpartisipasi pada terapi
6. Perilaku merusak diri sendiri(muntah yang dibuat sendiri ; penyalahgunaan obat-
obat pencahar dan diuretik, penolakan untuk makan
7. Kontak mata kurang
8. Akam perasaan yang tertekan dan pikiran-pikiran yang mencela diri sendiri
setelah episode dari pesta dan mencuci perut
9. Perenungan yang mendalam tentang penampilan diri dan bagaimana orang-orang
lain melihat diri mereka
Pengertian
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap nperubahan bentuk, struktur dan
fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.
1. Perubahan dan kehilangan anggota tubuh baik struktur , bentuk maupun fungsi
2. Pasien menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuhh yang terganggu
3. Pasien menolak melihat bagian tubuh
4. Pasien menolak menyentuh bagian tubuh
5. Aktifitas sosial pasien menurun
Gangguan citra tubuh : tindakan impasif ( pasang infus, kateter , oksigen ) operasi ,
perubahan fungsi ( lumpuh , sesak nafas, buta , dan tuli )
Data objektif
Data subjektif
Tujuan :
1. Pasien mampu mengidentifikasi citra tubuhnya : penyebab tanda dan gejala serta
akibatnya
2. Pasien meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuh
3. Pasien mampu mengidentifikasi potensi ( aspek positif ) tubuh
4. Pasien mampu mengetahui cara cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien mampu melakukan cara untuk meningkatkan citra tubuh
6. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini , persaan dan
harapan dengan citra tubuhnya saat ini
Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu pasien
menyentuh bagian tersebut.
Diskusikan aspek positif diri.
Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh dengan cara sbb
- Gunakan prostesis, kosmetiik atau alat lain sesegera mungkin, gunakan pakaian
terbaru
- Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan
tubuh yang ideal
Lakukan interaksi secara bertahap :
- Susun jadwal kegiatan sehari-hari
- Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas
keluarga dan sosial
- Motivasi pasien untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti
- Beri pujian terhadap keberhasilan pasien dalam melakukan interaksi
SP 1 PASIEN
Asessment dan menerima citra tubuh dan latihan meningkatkan citra tubuh
ORIENTASI
“ selamat pagi perkenalkan nama saya wirasusi,senang di panggil susi dari pukesmas nan
balimo solok,saya datang untuk merawat adek, nama adek siapa ? senang dipanggil apa?
Bagaimana perasaan adek tri hari ini ? bagaimana penyembuhan lukanya ? bagaimana kalau
kita berbincang-bincang tentang perasaan terhadap kaki tri yang mengalami gangguan ?”
KERJA
“ Bagaimana keadaan tri terhadap kaki tri yang sudah mulai sembuh ? apa harapan tri untuk
penyembuhan ini ? bagus sekali , tri sudah mengungkapkan perasaan dan harapan mulai
sekarang tri dapat mencoba melihat kaki dan nanti secara bertahap dapat mulai menyentuh
kaki tri yang sakit. Baik, bagaiamna kalu kita membicarakan bagian tubuh lainnya yang
masih dapat digunakan? Mari kita mulai ( boleh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki,
buat daftar potensi tubuh yang masih prima). “wah ternyata banyak sekali bagian tubuh tri
yang masih berfungsi denfan baik yang perlu di syukuri
TERMINASI
“ bagiamana perasaan tri setelat kita berbincang-bincang? Wah banyak sekali bagian tubuh tri
yang masih berfungsi dengan baik”. ( sebutkan beberapa bagian tubuh yang masih belum
berfungsi )
“bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan untuk mengguanakan anggota tubuh yang masih
berfungsi dengan baik” ( masukan jadwal kegiatan)
“baik 2 hari lagi kita bertemu untuk membicarakan cara meningkatkan citra tubuh tri , mau
jam berapa tri ? baik sampai jumpa tri “
1. Mendiskusikan kondisi pasien gangguan citra tubuh penyebab proses terjadi tanda dan
gejala dan akibat
2. Jelaskan pada keluarga tentang cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
3. Melatih keluarga merawat gangguan citra tubuh pasien
- Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah
- Memfasilitasi interaksi dirumah
- Melaksanakan kegiatan dirumah dan kegiatan sosial
- Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
4. Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk gangguan citra
tubuh
5. Beri pujian yang realistik terhadap keberhasilan keluarga
SP1 KELUARGA :
SP 2 KELUARGA : evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra tubuh
melalui aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan rencana tindakan
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kekacauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya. Evaluasi diri dan perasaan
tentang kemampuan diri negatif, yang dapat di ekspresikan secara langsung atau
tidak langsung.
2. Saran
Kami berharap bahwa informasi-informasi dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Apabila ada kekurangan-
kekurangan dalam makalah ini kami akan menerima segala saran yang sifatnya
membangun serta memperbaiki
KEPERAWATAN JIWA
TENTANG
OLEH KELOMPOK 2
ISPAL ANDRI
MAHHARANI
MAWARNI
NADILA WULANSARI
NELSI GUSLIANDA
2017