You are on page 1of 13

Kata pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi
mahasiswa/i akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.

Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata
kuliah KEPERAWATAN JIWA. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun
dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalahini. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Solok, Agustus 2018

penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keindahan ataupun penampilan ragawi yang menarik, merupakan salah satu aspek
penting dalam membuat kesan pertama dan juga bisa membuat orang lain tertarik pada diri
kita. Sekalipun penilaian seperti ini tentulah sangat dangkal dan terkesan tidak melihat ‘isi’
ataupun hal-hal lain di luar penampilan, tetapi tidak bisa disangkal bahwa orang memang
cenderung melihat penampilan fisik ataupun tampilan ‘luar saja’.

Menurut pendapat peneliti, kita akan lebih senang jika melihat orang yang memiliki
penampilan ‘enak dipandang’ dan bersih daripada orang yang dekil, kotor atau tidak terawat.
Salah satu aspek penampilan fisik yang penting dan merupakan hal yang paling terlihat
adalah tubuh.

Gangguan citra tubuh adalah kekecauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya.
Evaluasi diri dan perasaan tentang kemampuan diri negatif, yang dapat diekspresikan secara
langsung
BAB 2

PEMBAHASAN

GANGGUAN CITRA TUBUH / HARGA DIRI

I. KONSEP DASAR
A. DEFENISI

Kekacauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya. Evaluasi diri dan perasaan
tentang kemampuan diri negatif, yang dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak
langsung.

B. Etiologi
1. Kekurangan umpan balik posotif
2. Kegagalan yang dirasakan
3. Harapan-harapan yang tidak reakistis (pada bagian diri dan orang lain)
4. Perkembangan ego mengalami retardasi
5. Kebutuhan ketergantungan yang tidak terpenuhi
6. Ancaman terhadap keamanan karena gangguan fungsi pada dinamika-dinamika
keluarga
7. Rasa takut yang tak wajar terhadap kegemukan
8. Kehilangan kontrol yag dirasakan pada beberapa aspek kehidupan

C. Batasan Karakteristik
1. Citra yang mengalami distorsi, melihat diri sebagai gemuk meskipun pada
keadaan berat badan normal/sangat kurus
2. Penolakan bahwa adanya masalah dengan berat badan yang rendah
3. Kesulitan menerima atau penguatan positif
4. Kegagalan untuk mengambil tanggung jawab merawat diri sendiri atau
pengabaian diri
5. Tidak berpartisipasi pada terapi
6. Perilaku merusak diri sendiri(muntah yang dibuat sendiri ; penyalahgunaan obat-
obat pencahar dan diuretik, penolakan untuk makan
7. Kontak mata kurang
8. Akam perasaan yang tertekan dan pikiran-pikiran yang mencela diri sendiri
setelah episode dari pesta dan mencuci perut
9. Perenungan yang mendalam tentang penampilan diri dan bagaimana orang-orang
lain melihat diri mereka

D. Sasaran atau tujuan


1. Sasaran jangka pendek
Pasien secara verbal mengakui kesalahan resepsi tentang citra tubuh. Sebagai
“gemuk” dalam waktu yang ditentukan (tergantung pada berat dan kronisnya
kondisi)
2. Sasaran jangka panjang
Pasien akan mendemonstrasikan adanya peningkatan harga diri yang ditunjukan
pada ungkapan dari aspek-aspek positif dan memperlihatkan berkurangnya
perenungan yang mendalam tentang penampilan diri, dan bayangan yang lebih
realistis tentang tubuh dikembangkan saat pulang.

E. Intervensi dengan rasional tertentu


1. Bantu pasien untuk memeriksa ulang persepsi-persepsi negatif tentang diri dan
untuk mengetahui sifat-sifat yang positif. Identifikasi pasien sendiri tentang
kekuatan dan sifat positif dapat meningkatkan rasa nilai diri
2. Berikan penguatan positif bagi pembutan keputusan-keputusan yang dibuat secara
mandiri yang mempengaruhi kehidupan pasien. Penguatan positif
meningkatkan harga diri dan dapat memberi dorongan kepada pasien untuk
terus berfungsi secar lebih mandiri
3. Berikan penguatan positif jika perasaan-perasaan jujur yang berhubungan dengan
masalah-masalah otonomi dan ketergantungan tetap terpisah dari perilaku-
perilaku makan mal adaptif
4. Bantu pasien untuk membuat persepsi yang realistis dari citra tentang tubuh dan
hubungkan dengan makanan. Pasien perlu mengetahui bahwa persepsinya
tentang ctra tubuh adalah tidak sehat dan bahwa mempertahankan kontrol
melalui perilaku-perilaku makan yang mal adaptif adlah berbahaya bahkan
mengancam jiwa
5. Tingkstksn perasaan-perasaan kontrol di dalam lingkungan melalui partisipasai
dan pembuatan keputusa mandiri. Melaui umpan balik yang positif, bantu pasien
untuk mengajar menerima diri sebagaimana adanya, termasuk kelemahan dan
kekuatan. Pasien harus mengerti bahwa dia sanggup, individu yang memiliki
otonomi dapat melakukan diluar unit keluarga dan bahwa ia tidak
diharapkan untuk menjadi seseorang yang sempurna. Kontrol terhadap
kehidupan yang harus dicapai dengan cara-cara lain selain melakukan dan
menurunkan berat badan.
6. Bantu pasien untuk menyadari bahwa kesempurnaan adlah realistis, dan gali
kebutuhan ini dengannya. Saat pasien merasa lebih baik tentang diri dan
mengidentifikasi sifat dari diri yang positif, serta mengembangkan
kemampuan untuk menrima ketidak sempurnaan pribadi tertentu,
kebutuhan terhadap pencapaian yang tidak realistis harus berkurang
7. Bantu pasien untuk mengklaim kepemilikan terhadap perasaan-perasaan marah
dan mengetahui bahwa mengekspresikannya dapat diterima jika dilakukan dengan
cara dan sesuai. Jadilah model yang efektif. Kemarahan yang tidak
diekspresikan sering dihadapkan pada diri sendiri, mengakibatkan
penurunan harga diri

F. Hasil pasien yang diharapkan / kriteria pulang


1. Pasien mampu mengungkapkan aspek-aspek positif tentang diri sendiri
2. Pasien mengekspresikan minat terhadap kesejahteraan orang dan berkurangnya
renungan yang berlebihan tentang penganan diri
3. Pasien mengungkapkan diri bayangan tentang tubuhsekarang “gemuk” adalah
persepsi yang salah serta mendemonstrasikan kemampuan untuk mengambil
kendali terhadap kehidupan diri sendiri tanpa harus berlindung pada perilaku-
perilaku makan yang mal adaptif
pengkajian

Asuhan keperawatan gangguan citra tubuh

Pengertian

Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap nperubahan bentuk, struktur dan
fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Tanda dan gejala

1. Perubahan dan kehilangan anggota tubuh baik struktur , bentuk maupun fungsi
2. Pasien menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuhh yang terganggu
3. Pasien menolak melihat bagian tubuh
4. Pasien menolak menyentuh bagian tubuh
5. Aktifitas sosial pasien menurun

Penyebab gangguan citra tubuh

Gangguan citra tubuh : tindakan impasif ( pasang infus, kateter , oksigen ) operasi ,
perubahan fungsi ( lumpuh , sesak nafas, buta , dan tuli )

Data objektif

Perubahan dan kehilangan anggota tubuh maupun fungsinya

Pasien menolak melihat bagian tubuh

Pasien menolak menyentuh bagian tubuh


Aktivitas sosial pasien menurun

Data subjektif

 Pasien mengungkapkan penolakan terhadap :


1. Perubahan anggota tubuh saat ini mis: tidak puas dengan hasil operasi
2. Anggota tubuhnya tidak berfungsi
3. Interaksi dengan orang lain
 Pasien mengungkapkan perasaan tidak berdaya, berharga dan keputus asaan
 Pasien mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang
terganggu
 Pasien sering mengatakan kehilangan
 Pasien merasa asing dengan bagian tubuh yang hilang

Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh

Asuhan keperawatan untuk pasien

Tujuan :

1. Pasien mampu mengidentifikasi citra tubuhnya : penyebab tanda dan gejala serta
akibatnya
2. Pasien meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuh
3. Pasien mampu mengidentifikasi potensi ( aspek positif ) tubuh
4. Pasien mampu mengetahui cara cara untuk meningkatkan citra tubuh
5. Pasien mampu melakukan cara untuk meningkatkan citra tubuh
6. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu

Tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan citra tubuh

 Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini , persaan dan
harapan dengan citra tubuhnya saat ini
 Motivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu pasien
menyentuh bagian tersebut.
 Diskusikan aspek positif diri.
 Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
 Ajarkan pasien untuk meningkatkan citra tubuh dengan cara sbb
- Gunakan prostesis, kosmetiik atau alat lain sesegera mungkin, gunakan pakaian
terbaru
- Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan
tubuh yang ideal
 Lakukan interaksi secara bertahap :
- Susun jadwal kegiatan sehari-hari
- Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas
keluarga dan sosial
- Motivasi pasien untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti
- Beri pujian terhadap keberhasilan pasien dalam melakukan interaksi

SP 1 PASIEN

Asessment dan menerima citra tubuh dan latihan meningkatkan citra tubuh

1. Bina hubungan saling percaya


a. Mengungkapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
dengan nama panggilan yang di sukai
b. Menjelaskan tujuan interaksi : melatih penerimaan citra tubuh dan meningkatkan
citra tubuh agar proses penyembuhan lebih cepat
2. Membuat kontrak 2 kali pertemuan latihan pengendalian gangguan citra tubuh
3. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya :
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. Bantu pasien mengenal penyebab gangguan citra tubuh
c. Bantu pasien menyadari gangguan citra tubuhnya
4. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang terganggu bagian tubuh yang
masih potensial dan harapan
5. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
6. Bantu menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial

ORIENTASI

“ selamat pagi perkenalkan nama saya wirasusi,senang di panggil susi dari pukesmas nan
balimo solok,saya datang untuk merawat adek, nama adek siapa ? senang dipanggil apa?
Bagaimana perasaan adek tri hari ini ? bagaimana penyembuhan lukanya ? bagaimana kalau
kita berbincang-bincang tentang perasaan terhadap kaki tri yang mengalami gangguan ?”

(perhatikan data-data tentang gangguan citra tubuh)


“ mau berapa lama ? bagaimana kalau 30 menit ? mau dimana kita berbincang-bincang?
Diruang tamu ? “

KERJA

“ Bagaimana keadaan tri terhadap kaki tri yang sudah mulai sembuh ? apa harapan tri untuk
penyembuhan ini ? bagus sekali , tri sudah mengungkapkan perasaan dan harapan mulai
sekarang tri dapat mencoba melihat kaki dan nanti secara bertahap dapat mulai menyentuh
kaki tri yang sakit. Baik, bagaiamna kalu kita membicarakan bagian tubuh lainnya yang
masih dapat digunakan? Mari kita mulai ( boleh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki,
buat daftar potensi tubuh yang masih prima). “wah ternyata banyak sekali bagian tubuh tri
yang masih berfungsi denfan baik yang perlu di syukuri

TERMINASI

“ bagiamana perasaan tri setelat kita berbincang-bincang? Wah banyak sekali bagian tubuh tri
yang masih berfungsi dengan baik”. ( sebutkan beberapa bagian tubuh yang masih belum
berfungsi )

“bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan untuk mengguanakan anggota tubuh yang masih
berfungsi dengan baik” ( masukan jadwal kegiatan)

“baik 2 hari lagi kita bertemu untuk membicarakan cara meningkatkan citra tubuh tri , mau
jam berapa tri ? baik sampai jumpa tri “

Asuhan keperawatan untuk keluarga

Tujuan : keluarga mampu :

- Mengenal masalah gangguan citra tubuh pada anggota keluarganya


- Mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
- Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan citra tubuh
- Melakuakn folow up anggota keluarga yang mengalami gangguan citra tubuh

Tindakan keperawatan pada keluarga :

1. Mendiskusikan kondisi pasien gangguan citra tubuh penyebab proses terjadi tanda dan
gejala dan akibat
2. Jelaskan pada keluarga tentang cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
3. Melatih keluarga merawat gangguan citra tubuh pasien
- Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah
- Memfasilitasi interaksi dirumah
- Melaksanakan kegiatan dirumah dan kegiatan sosial
- Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
4. Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk gangguan citra
tubuh
5. Beri pujian yang realistik terhadap keberhasilan keluarga

SP1 KELUARGA :

Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat

1. Bina hubungan saling percaya


a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan interaksi : menjelaskan citra tubuh pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan lebih cepat
2. Membuat kontrak 2 kali pertemuan latihan cara merawat gangguan citra tubuh
3. Bantu keluarga mengenal gangguan citra tubuh :
a. Menjelaskan gangguan citra tubuh penyebab proses terjadi tanda dan gejala serta
akibatnya
b. Menjelaskan cara merawat gangguan citra tubuh pasien : membantu
mengembangkan motivasi pasien untuk menerima kondisi tubuhnya yang
terganggu dan potensial sehat
4. Sertakan keluarga saat melatih pasien, meningkatkan citra tubuh : latihan pada tubuh
yang terganggu dan mempertahankan tubuh yang sehat

SP 2 KELUARGA : evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra tubuh
melalui aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan rencana tindakan

1. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam menanyakan peran


keluarga merawat pasien dan kondisi pasien
2. Membuat kontrak ulang latihan lanjutan cara merawat dan folow up
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kekacauan pada cara seseorang merasakan citra tubuhnya. Evaluasi diri dan perasaan
tentang kemampuan diri negatif, yang dapat di ekspresikan secara langsung atau
tidak langsung.

2. Saran
Kami berharap bahwa informasi-informasi dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Apabila ada kekurangan-
kekurangan dalam makalah ini kami akan menerima segala saran yang sifatnya
membangun serta memperbaiki
KEPERAWATAN JIWA

TENTANG

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH

OLEH KELOMPOK 2

ISPAL ANDRI

JUSMELDA KARMILA SARI

MAHHARANI

MARTIA CIKA ALBANI

MAWARNI

MONIKA YUANDA PUTRI


MUCHNI CHAIRA EKA PUTRI

MUHAMMAD AGUNG PAMBUDI

NADILA WULANSARI

NELSI GUSLIANDA

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI KEPERAWATAN SOLOK

2017

You might also like