You are on page 1of 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH

DAN DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN


TENTANG KANKER PAYUDARA DAN KETRAMPILAN PRAKTIK SADARI
(Studi pada Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak)

Aprilia Hidayati, 1Trixie Salawat,i 2Siti Istiana3

1. Prodi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas


Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia.
2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang Kedungmundu Raya No.22 50727, Semarang, Indonesia.
Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id

ABSTRAK
Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan demontrasi
dalam meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan ketrampilan praktik
SADARI (studi pada siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak). Metode :
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan penelitian “one
group pre test dan post test. Sampelnya adalah para siswi SMA Futuhiyyah dan diambil
dengan teknik cluster sampling sehingga didapat 55 sampel. Data didapat dari
kuesioner untuk pengetahuan dan checklist untuk ketrampilan . Data dianalisis dengan
menggunakan paired sample t test dan uji wilcoxon dengan α= 0,05. Hasil : Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan siswi tentang kanker
payudara antara sebelum dan sesudah penyuluhan dengan z hitung sebesar 6,456 (p
value = 0,000), dan ada perbedaan ketrampilan siswi melakukan ketrampilan SADARI
dengan t hitung sebesar 48,252 (p value = 0,000). Kesimpulan : Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui metode ceramah tentang kanker
payudara dan demonstrasi ketrampilan praktik SADARI berpengaruh terhadap
pengetahuan siswi tentang kanker payudara dan ketrampilan praktik SADARI di SMA
Futuhiyyah Kabupaten Demak.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, engetahuan Kanker Payudara, Praktik SADARI

Pendahuluan payudara masih tinggi, terutama pada


Kanker payudara dikenal sebagai salah negara-negara sedang berkembang,
satu kanker yang paling sering karena keterlambatan diagnosis,yang
menyerang kaum wanita. Selain itu berarti juga keterlambatan pengobatan
kecenderungan peningkatan (Bustan, 2007, p.155).
prevelensinya tidak dapat dihindari. Problem kanker payudara di Indonesia
Ditambah lagi kematian karena kanker adalah urutan kedua setelah kanker
1
Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan FIKKES UNIMUS http://Jurnal.unimus.ac.id
2
Dosen FKM UNIMUS
3
Dosen Prodi DIII Kebidanan FIKKES UNIMUS
serviks. Walaupun belum ada data yang sehingga memudahkan perabaan
akurat untuk menghitung frekuensi (Suryaningsih dan Sukaca, 2009, p.155).
kanker payudara di Indonesia, di Deteksi dini dilakukan terutama pada
perkirakan insiden seluruh kanker 180 usia remaja dengan peningkatan
per 100.000 penduduk khusus kanker kewaspadaan disertai pengobatan yang
payudara kira-kira 18 per 100.000 sesuai dipercaya dapat menurunkan
penduduk (Bustan, 2007, p.156). jumlah kematian karena kanker payudara
(Bustan, 2007, p.161). Masa remaja
Berdasarkan laporan program dari Dinas terjadi berbagai perubahan baik secara
Kesehatan Kabupaten/Kota yang berasal fisik, sosial maupun spiritual yang pada
dari rumah sakit dan puskesmas tahun awalnya sulit diterima tapi seiring
2009 di provinsi Jawa Tengah, kasus bertambahnya waktu dan usia serta
penyakit kanker yang ditemukan pemahaman yang dimiliki, remaja mulai
sebanyak 24.204 kasus (24,19 per 1000 bisa menerima perubahan tersebut.
penduduk). Terdiri dari kanker serviks Penerimaan remaja terhadap hal-hal
9,11 per 1000 penduduk, kanker mamae yang tabu mulai terbuka karena
12,28 per 1000 penduduk, kanker hepar merupakan pengetahuan baru bagi
2,02 per 1000 penduduk, kanker bronkus mereka tapi penerimaannya cenderung
0,78 per 1000 penduduk (Dinas tertutup dan malu-malu. Banyak
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). perubahan-perubahan yang terjadi pada
Di Demak berdasarkan laporan dari remaja terutama organ seksual yang
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mulai mengalami kematangan pada awal
Demak tahun 2009, Kasus penyakit usia remaja. Khusus pada remaja wanita
kanker yang di temukan terdiri dari terjadi perubahan pada payudara
kanker servik sebanyak 38 kasus, kanker merupakan hal yang wajar terjadi pada
payudara sebanyak 281 kasus, kanker remaja (Widyastuti,2009, p.10).
hepar sebanyak 8 kasus, kanker paru Banyak mitos yang mengatakan bahwa
sebanyak 16 kasus ( Dinas Kesehatan kanker payudara lebih sering menyerang
Kabupaten Demak, 2009) wanita yang sudah berusia di atas 30
Menurut badan kesehatan dunia World tahun, tetapi kini banyak wanita usia
Health Organization (WHO) satu- remaja menderita kanker payudara.
satunya cara yang efektif sampai saat ini Karena itu, remaja puteri harus waspada,
hanya dengan melakukan deteksi sedini apalagi sampai sekarang penyakit
mungkin pada kemungkinan timbulnya penyakit ganas itu belum diketahui
penyakit ini, yaitu dengan melakukan penyebabnya, minuman beralkohol, dan
Pemeriksaan Payudara Sendiri makanan tinggi lemak, juga melahirkan
(SADARI). Tindakan ini sangat penting di atas usia 30 tahun (Ghofar, 2009,
karena hampir 85% benjolan payudara di p.13).
temukan oleh penderita sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pemeriksaan ini sebaiknya di lakukan 7- Kepala Sekolah SMA Futuhiyyah
10 hari setelah menstruasi, karena Mranggen kabupaten Demak, didapatkan
kondisi payudara lunak dan longgar masih kurangnya pendidikan tentang

[Type text]
kesehatan yang di berikan di SMA cukup besar (Notoatmodjo, 2003, p. 28).
tersebut. Selanjutnya para siswi belum Sedangkan untuk pendidikan kesehatan
pernah mendapatkan penyuluhan dan tentang praktik SADARI adalah
seminar kesehatan khususnya mengenai menggunakan metode demonstrasi.
kanker payudara dan Praktik SADARI. Metode demonstrasi lebih mudah untuk
Berdasarkan studi pendahuluan yang menunjukkan pengertian, ide, dan
dilakukan oleh peneliti pada 15 orang prosedur tentang suatu hal yang pernah
siswi kelas XII SMA Futuhiyyah dipersiapkan dengan teliti untuk
Mranggen Kabupaten Demak pada bulan memperlihatkan bagaimana cara
April 2011 diperoleh data bahwa 12 dari melaksanakan suatu tindakan adegan
15 siswi kurang mengetahui tentang dengan menggunakan alat peraga
kanker payudara. Selanjutnya dari 15 (Sudjana, 2002, p. 83).
siswi tersebut mengakui tidak pernah Berdasarkan latar belakang tersebut,
melakukan praktik SADARI. maka dirasa perlu untuk melakukan
Mengingat masih banyak siswi yang penelitian tentang pengaruh pendidikan
belum mengetahui tentang kesehatan kesehatan melalui metode ceramah dan
reproduksi, khususnya pengetahuan demonstrasi dalam meningkatkan
tentang kanker payudara dan praktik pengetahuan tentang kanker payudara
SADARI. Sangatlah penting untuk dan ketrampilan praktik SADARI pada
dilakukan pendidikan kesehatan, dengan siswi SMA Futuhiyyah Mranggen
harapan dapat mengubah pengetahuan Kabupaten Demak.
dan praktik tentang kesehatan reproduksi
pada siswi dalam hal ini adalah siswi Metode Penelitian
SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Jenis penelitian ini menggunakan
Demak menjadi lebih baik. penelitian Quasi Experiment. Quasi
Ada beberapa metode yang dapat Experiment (eksperimen pura-pura)
digunakan dalam melakukan pendidikan disebut demikian karena eksperimen
kesehatan antara lain metode ceramah, jenis ini belum memenuhi persyaratan
diskusi kelompok, curah pendapat, seperti cara eksperimen yang dapat
panel, bermain peran, demonstrasi, dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-
simposium, dan seminar. Dimana peraturan tertentu ( Arikunto, 2006,
masing-masing metode mempunyai p.84). Rancangan penelitian yang
kelebihan dan kekurangan digunakan adalah One Group Pre-test
(Notoatmodjo, 2003, pp. 58-62). Post-test ialah rancangan penelitian yang
Alternatif metode yang dapat hanya menggunakan satu kelompok
dipergunakan pada pendidikan kesehatan subyek serta melakukan pengukuran
khususnya kesehatan reproduksi tentang sebelum dan sesudah pemberian
kanker payudara adalah menggunakan perlakuan pada subyek. Di dalam desain
metode ceramah. Metode ceramah, ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali
selain sederhana juga efektif dalam yaitu sebelum dan sesudah eksperimen.
upaya penyampaian informasi secara Observasi yang dilakukan sebelum
cepat kepada kelompok sasaran yang eksperimen (01) disebut pre-test, dan

[Type text]
observasi sesudah eksperimen (02) dipakai adalah teknik korelasi product
disebut Post-test (Arikunto 2006, p.85). moment dengan rumus uji validitas
Penelitian di laksanakan pada bulan dalam penelitian ini akan dilaksanakan
agustus 2011 dan tempat penelitian di di SMA Pembangunan Mranggen,
SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak.
Demak. Populasi dan sampel. Dalam Uji Reliabilitas, Menurut Arikunto ,
penelitian ini yang menjadi populasi 2006, p.178. Reliabilitas menunjuk pada
adalah Populasi pada penelitian ini suatu pengertian bahwa suatu instrument
adalah siswi kelas X dan XI SMA cukup dapat dipercaya untuk digunakan
Futuhiyyah Mranggen, Demak sebagai alat pengumpul data, karena
berjumlah 220. Dalam hal ini, peneliti instrument tersebut sudah baik.
menggunakan teknik sampling cluster, Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
sehingga sampelnyaberjumlah 55 yang reliabel akan menghasilkan data
responden . yang dipercaya juga. Apabila data yang
Dalam penelitian ini terdapat tiga memang benar sesuai dengan
variabel : kenyataan.maka berapa kalipun diambil
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tetap akan sama. Uji reliabilitas dalam
pendidikan kesehatan tentang kanker penelitian ini menggunakan rumus
payudara dan praktik SADARI. Cronbach Alpha
Variabel terikat pada penelitian ini Analisa Data
adalah Pengetahuant tentang kanker Dalam penelitian ini analisa data berupa
payudara dan Ketrampilan praktik analisa univariat yaitu menganalisis
SADARI. Berdasarkan data yang variabel-variabel yang ada secara
dikumpulkan berasal dari : deskriptif disajikan dalam bentuk
Uji Validitas, Menurut Notoatmodjo, distribusi frekuensi dan persentase
2010, p.164. Validitas adalah suatu dengan menggunakan program komputer
indeks yang menunjukan alat ukur itu meliputi karakteristik responden,
benar-benar mengukur apa yang diukur.. pengetahuan siswi tentang kanker
Dalam penelitian ini peneliti payudara sebelum dan sesudah
menggunakan Construct Validity untuk penyuluhan dan praktik siswi melakukan
uji validitasnya yaitu dengan SADARI sebelum dan sesudah
memberikan pertanyaan-pertanyaan penyuluhan.
kepada 30 Analisa bivariat
responden sebagai sarana uji, kemudian Analisis ini dapat dilakukan uji
dilakukan uji korelasi antara skor (nilai) kolmogorov smirnov menunjukkan
tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor semua data distribusi normal, maka
total kuesioner tersebut. dianalisis dengan menggunakan uji t
Apabila kuesioner tersebut telah dependen/paired sampel t test (Dependen
memiliki validitas konstruk, berati sampel Pt test). Apabila data tersebut
semua item (pertanyaan) yang ada dalam berdistribusi tidak normal, maka
kuesioner itu mengukur konsep dengan menggunakan uji wilcoxon.Taraf
peneliti ukur. Teknik korelasi yang kesalahan ditetapkan 5 % atau taraf

[Type text]
kepercayaan 95 % (Notoatmodjo,2010, Informasi Frekuensi Persentase
p.191) . (%)
Ya 27 49,1
Hasil dan Pembahsan Tidak 28 50,9
Hasil Penelitian Total 55 100,0
Analisis Univariat bahwa dari 55 responden, 27 (49,1% )
Karakteristik Responden diantaranya sudah pernah mendengar
Karakteristik responden ini meliputi informasi tentang kanker payudara dan
usia, keterpaparan informasi dan sumber 28 (50,9%) responden diantaranya
informasi tentang kanker payudara yang belum pernah mendengar informasi
Sumber Frekuensi Persentase (%)
akan dijabarkan sebagai berikut :
informas
a) Usia
i
Usia Frekuensi Presentase
Radio 5 9,1
(%) Televisi 11 20,0
< 15 0 0,0 Koran 1 1,8
15-19 55 100,0 Tenaga 2 3,6
>19 0 0,0
kesehata
Total 55 100,0
n
Teman 3 5,5
dapat diketahui bahwa semua responden Guru 3 5,5
berusia antara 15-19 tahun yaitu Lain-lain 2 3,6
sebanyak 55 (100%) siswi. Total 27 49,1
b) Tingkatan Kelas tentang kanker payudara.

Tingkatan Frekuensi Persentase d) Sumber Informasi tentang Kanker


Kelas (%) Payudara
Kelas X 33 60 Dari 27 (49,1%) responden yang
Kelas XI 22 40 terpapar informasi tentang kanker
Total 55 100
payudara, 20% mengaku memperoleh
informasi dari televisi, 9,1%
memperoleh informasi dari radio, 5,5%
diketahui bahwa dari 55 responden. 33 memperoleh informasi dari teman dan
(60,0 %) diantaranya kelas X dan 22 guru, 3,6% memperoleh informasi dari
(40,0%) diantaranya kelas XI. tenaga kesehatan dan lain-lain, 1,8%
memperoleh informasi dari koran.
c) Paparan Informasi tentang Kanker
e) Pengetahuan Responden (Siswi)
Klasifikasi Frekuensi Persentase
tentang Kanker
(%)
Baik 0 0,0 Payudara Sebelum Penyuluhan
Cukup 0 0,0 (PreTest)
Kurang 55 100,0 terlihat bahwa 55 (100%) siswi termasuk
Total 55 100,0 dalam kategori kurang.
Payudara

[Type text]
penyuluhan, pengetahuan sesudah
f) Pengetahuan Responden (Siswi) penyuluhan, ketrampilan sebelum
tentang Kanker Payudara Sesudah penyuluhan , ketrampilan sesudah
Penyuluhan (PostTest) penyuluhan responden dengan
Klasifikasi Frekuensi Persentase menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
(%) (KS) untuk menentukan jenis statistic
Baik 53 96,4 yang akan digunakan dalam pengujian
Cukup 1 1,8 hipotesis. Hasil uji Kolmogorov Smirnov
Kurang 1 1,8
Total 55 100,0
Nilai p- Keteranga
terlihat bahwa 1 (1,8% ) siswi termasuk
KS value n
dalam kategori kurang, 1 (1,8%) siswi
Pengetahua 1,21 0,10 Normal
termasuk dalam kategori cukup,
n 9 2
sedangkan 53 ( 96,4% ) siswi termasuk
(pretest)
dalam kategori baik. Pengetahua 2,08 0,00 Tidak
n 7 0 Normal
g) Ketrampilan Responden (Siswi) (posttest)
melakukan Praktik SADARI Ketrampilan 0,96 0,31 Normal
Sebelum Penyuluhan (pretest) 0 6
Klasifikasi Frekuensi Persentase Ketrampilan 1,27 0,07 Normal
(%) (posttest) 6 7
Baik 0 0,0 dapat dilihat bahwa variabel
Kurang 55 100,0 pengetahuan (pretest) berdistribusi
Total 55 100,0 normal (p-value > 0,05), variabel
terlihat bahwa 55 (100%) siswi termasuk pengetahuan (posttest) berdistribusi tidak
dalam kategori kurang. normal (p-value < 0,05), variabel praktik
(pretest) berdistribusi normal (p-value >
h) Ketrampilan Responden (Siswi) 0,05), dan praktik (posttest) sehingga
melakukan Praktik SADARI untuk menguji perbedaan rata-rata
Sesudah Penyuluhan variabel pengetahuan (pretest) dan
Klasifikasi Frekuensi Persentase pengetahuan (posttest) digunakan uji
(%) WilCoxon, sedangkan untuk menguji
Baik 55 100,0 perbedaan rata-rata antara variabel
Kurang 0 0,0
praktik (pretest) dan praktik (posttest)
Total 55 100,0
digunakan uji beda Paired Sampel T
terlihat bahwa 55 (100%) siswi termasuk
dalam kategori baik. Test.

Analisis bivariat digunakan untuk a) Uji Perbedaan Pengetahuan Siswi


tentang Kanker Payudara Sebelum
menguji hipotesis. Sebelum dilakukan
pengujian hipotesis, terlebih dahulu dan Sesudah Penyuluhan
Hasil uji z (Wilcoxon)
dilakukan uji normalitas data dari
variabel-variabel pengetahuan sebelum Variabel Z p- Keterangan

[Type text]
(koefisien value Kabupaten Demak sebelum dan sesudah
beda) penyuluhan”.
Pengetahuan 6,456 0,000
(Pretest><Posttest) perbedaan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji beda (wilcoxon) Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
diperoleh z-hitung pengetahuan siswi kesimpulan sebagai berikut :
tentang kanker payudara (sebelum dan Pertama Sebelum kegiatan penyuluhan
sesudah penyuluhan) sebesar 6,456 (pretest), responden yang memiliki
dengan α = 0,05, dan diperoleh p-value pengetahuan tentang kanker payudara
(0,000) < 0,05 sehingga Ha diterima, termasuk kategori kurang yaitu sebesar
yang menyatakan ada perbedaan 55 (100%) siswi
pengetahuan tentang kanker payudara Kedua Setelah kegiatan penyuluhan
sebelum dan sesudah penyuluhan di (posttest), responden yang memiliki
SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten pengetahuan tentang kanker payudara 1
Demak. (1,8% ) siswi termasuk dalam kategori
kurang, 1 (1,8%) siswi termasuk dalam
b) Uji Perbedaan Ketrampilan Siswi kategori cukup, sedangkan 53 ( 96,4% )
Melakukan Pemeriksaan Payudara siswi termasuk dalam kategori baik.
Sendiri (SADARI) Sebelum dan Ketiga Sebelum kegiatan penyuluhan
Sesudah Penyuluhan (pretest), responden yang memiliki
ketrampilan SADARI termasuk dalam
kategori kurang sebesar 55 (100,0%)
siswa.
Keempat Setelah kegiatan penyuluhan,
Hasil uji t (Paired sample t test) responden yang memiliki ketrampilan
Variabel t p- Ketera praktik SADARI termasuk dalam
(koefisien value ngan kategori baik yaitu sebesar 55 (100,0%)
beda) siswi.
Praktik 48,252 0,000 Ada Kelima Ada pengaruh penyuluhan
(Pretest> perbed terhadap pengetahuan siswa tentang
<Posttest aan praktik SADARI di SMA Futuhiyyah
) Mranggen Kabupaten Demak (p = 0,000
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan z = 6,456).
t-hitung ketrampilan siswi melakukan Daftar Pustaka.
SADARI (sebelum dan sesudah 1. Arikunto, S. 2006. Prosedur
penyuluhan) sebesar 48,252 dengan α = Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
0,05, dan diperoleh p-value (0,000) < Jakarta: PT Rineka Cipta.
0,05 sehingga Ha diterima, yang 2. Bustan, M. N. 2007. Epidemiolagi
menyatakan ” Ada perbedaan antara Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT
ketrampilan siswi melakukan SADARI Rineka Cipta.
di SMA Futuhiyyah Mranggen

[Type text]
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak. 16. Kanker Payudara. Yogyakarta:
2009. Profil Kesehatan Kabupaten Paradigma Indonesia.
Demak. 17. Wawan. A. 2010. Teori dan
4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Tengah. 2009. Profil Kesehatan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Provinsi Jawa Tengah. Nuha Medika.
5. Herijulianti, E. 2001. Pendekatan 18. Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan
Metode dalam Pendidikan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya
Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
6. Http: // repository. usu. ac. id/
bitstream/ 123456789/ 17135/ 5/
chapter I. pdf. Accessed on Juni
2011.
7. Machfoedz,I. 2005. Pendidikan
Kesehatan Bagian dari Promosi
kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
8. Mangan, Y. 2010. Solusi Sehat
Mencegah dan Mengatasi Kanker.
Jakarta: Agro Media Pustaka.
9. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
10. Notoatmodjo,S. 2005. Metodologi
Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
11. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta .
12. Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker
Rahim dan Kanker Payudara.
Yogyakarta: Wahana Totalita
Publisher.
13. Nursalam. 2008. Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
14. Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
15. Suryaningsih, E. K. dan Sukaca.
2009. Kupas Tuntas

[Type text]

You might also like