Professional Documents
Culture Documents
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. MU
No.RM : 34.56.xx
Usia : 38 tahun
Tgl. MRS : 07 Maret 2018
Tgl. Pengkajian : 14 Maret 2017
Alamat : Jln. Ir. P.H.M. Noor Gg. Upaya RT.36 No.xx
Banjarmasin
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan Terakhir : SD (Sekolah Dasar)
Pekerjaan : IRT
Lama Bekerja :-
Sumber Informasi : Pasien
Kontak Keluarga Terdekat : 0853.6075.xxxx
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan lemas yang dirasakan mulai berkurang berkurang, tetapi pasien
mengeluh nyeri di sekitar perut, serta susah BAB dalam 3 hari terakhir.
V. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
VII.POLA NUTRISI-METABOLIK
No. Keterangan SMRS MRS
1. Jenis makanan/diet Nasi, ikan, sayur Nasi
2. Frekuensi 2x sehari, teratur 2x sehari, teratur
3. Porsi yang dihabiskan Setengah piring Seperempat saja,
Kadang setengah
piring
4. Komposisi Menu Nasi, ikan, sayur Bubur, ikan, sayur
5. Pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Nafsu Makan Normal Menurun
7. Fluktuasi BB 6 bln Tidak terkaji Tidak terkaji
terakhir
8. Sukar menelan Tidak Tidak
9. Riwayat Penyembuhan Lambat sembuh Lambat sembuh
Luka
b. Mata
Visus :-
Inspeksi
Bentuk : normal, tidak ada pembesaran bola mata
Konjungtiva : normal, warna kemerahan, tidak anemis
Palpebra : Edema : - ka/ - ki
Ikterik : - ka/ - ki
Pupil : Bereaksi terhadap cahaya, isokor
Tanda Peradangan : Tidak ada
Fungsi Pengelihatan : Normal
Penggunaan alat bantu : Tidak ada
Minus : - ka/ - ki,
Plus : Tidak ada
Silinder : - ka/ - ki
c. Hidung
Inspeksi
Bentuk : Normal
Warna : Normal
Pendarahan : Tidak ada
Palpasi
Nyeri Tekan : Tidak ada
e. Telinga
Inspeksi
Bentuk : Normal
Warna : Normal
Posisi : Simetris, sejajar
Perdarahan : Tidak ada perdarahan
Massa : Tidak ada massa
Serumen : Tidak ada serumen
Aroma : tidak berbau
Palpasi
Nyeri : Tidak ada nyeri
Gangguan pendengaran : Tidak ada gangguan pendengaran
Tes rinne : Tidak dikaji
Tes weber : Tidak dikaji
Tes Scwabach : Tidak dikaji
f. Leher
Inspeksi/Palpasi
Kekakuan : Tidak ada kekakuan
JVP : Tidak ada pembesaran JVP
Deviasi Trakea : Tidak ada deviasi trakea
Pembesaran Kel,Tyroid : Tidak ada
Pembesaran Kel.Limfe : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
3) Dada/Thorax
Inspeksi
Bentuk dada : Normal
Warna kulit dada : Normal, tidak ada kebiruan, tidak ada
kemerahan
Kondidi kulit dada : Normal, tidak ada lesi, tidak ada ulkus
Ekspansi dinding dada : Simetris
Tanda peradangan : Tidak ada tanda peradangan
Otot bantu napas : Tidak ada
Retraksi Suprasternal : Tidak ada
Palpasi
Massa abnormal : tidak ada massa abnormal
Krepitasi : Tidak ada krepitasi
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema,
Letak ictus cordis : Tidak bergeser
Taktir premitus : Teraba
Auskultasi
Jantung
Aortic : Bunyi jantung 2
Tricuspidd : Bunyi jantung 1
Pulmonal : Bunyi jantung 2
Mitral : Bunyi jantung 1
BJ Abnormal : Tidak ada
Paru
Suara napas : Vesikuler
Jenis Suara napas : Vesikuler
Perkusi
Jantung : Pekak
Batas Jantung : Normal
Paru : Sonor
5) Abdomen
Inspeksi
Bentuk : Buncit
Bayangan vena abnormal : Tidak ada
Kondisi kulit : Normal, tidak ada lesi
Palpasi
Penenggangan dinding abdomen : Tidak ada
Edema : Ada edema
Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan
Massa abnormal : Tidak ada massa abnormal
Auskultasi
Bising usus : Tidak terdengar
Perkusi : Redup
8) Ekstermitas
Kontraktur : tidak ada
Eformitas : tidak ada
Edema : ada edema
Nyeri/nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot :
4 4
2 2
Keterangan:
0 = Otot sama sekali tidak mampu bergerak
1 = Hanya ada kontraksi otot, tanpa gerakan persendian
2 = Ada pergerakan, tidak mampu melawan gaya gravitasi
3 = Hanya mampu menahan gaya gravitasi
4 = Mampu menggerakan persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahanan sedang
5 = Mampu menggerakan persendian dalam lingkup gerak penuh mampu
melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahanan penuh
Reflek
Bisep : Normal
Trisep : Normal
Pattela : Normal
Achiles : Normal
Plantar (Babinski) : Normal
Kimia
Kimia Darah
Glukosa darah Puasa 158 76-110 mg/dl
Glukosa 2 jam PP 225 <125 mg/dL
BUN (urea N ) 3,3 4,5 - 23 mg/dL
Albumin 2,6 3,8 – 5,1 mg/dl
USG Abdomen
Hasil:
Hepar: ukuran normal, tapi tajam regular, echoparenkim homogen, sistem
porta/bilier tidak melebar, tampak dilatasi v.hepatika diameter 1,1 cm, nodul/kista (-)
Gall Bladder: ukuran normal, dinding tidak menebal, batu/sludge (-)
Pankreas ukuran normal, echoparenkim homogen, ductus pankreaticus tidak
melebar, massa (-)
Lien: ukuran normal, echocortex meningkat homogen, sudut tajam, regular,
nodul/kista (-)
Ren D/S : ukuran normal, echocortex meningkat homogeny, batas cortex medulla
tegas, sistem pelviocalices D/S tidak melebar, batu/kista (-).
Vesica Urinaria : mukosa regular, batu/massa/clot (-)
Uterus/adnexa D/S : ukuran normal, tidak tampak massa solid/kistik.
Mc Burney : nyeri tekan probe (-), tidak tampak penebalan dinding appendix.
Cairan bebas intraabdomen dan cavum pleura D-S
Kesimpulan:
Congestive Liver
Asites dan Efusi Pleura D - S
XIX. TERAPI/PENGOBATAN
Nama Obat dan Indikasi Kontraindikasi Efek samping
Dosis yang
diberikan
LASIX 50 cc Obat lini pertama Riwayat alergi Hypokalemia, kadar gula
Nacl 0,9 % / 24 pada pengobatan furosemide, hipotensi darah dan asam urat
jam ( Syring edema yang dan anuria meningkat, pusing, sakit
Pump ) disebabkan oleh gagal kepala, anemia,
jantung kengestif, hemolitik,ruam,
sirosis hati, dan dermatitis eksfoliatif.
penyakit ginjal
termasuk sindrom
nefrotik.
Omeprazole Merupakan terapi Omeprazole Sakit kepala, diare, nyeri
2x 40mg (IV) pilihan untuk kondisi- dikontraindikasikan abdomen, mual, muntah,
kondisi berikut yang untuk pasien yang infeksi saluran nafas atas,
tidak dapat menerima diketahui vertigo, ruam, konstipasi,
pengobatan peroral: hipersensitivitas batuk, astenia, nyeri
ulkus duodenum, terhadap obat ini atau tulang belakang, dan lain-
ulkus gaster, bahan lain yang lain. Kebanyakan efek
esofagitis ulseratif terdapat dalam samping bersifat ringan
dan sindrom Zolinger- formulasi. dan sementara dan tidak
Ellison. ada hubungan yang
konsisten dengan
pengobatan.
Metrodinasole Uretritis dan vaginitis Hipersensitif terhadap Mual, muntah, anoreksia,
3x 500mg Amebiasis metronidazole nyeri epigastrium,
(100ml) (IV via Pencegahan infeksi urtikaria, kemerahan,
infus) anaerob pasca operasi pruritus,
Giardiasis
P = Lanjutkan Intervensi
1. Mengkaji secara komprehensip
terhadap nyeri termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri dan faktor
presipitasi
2. Hasilnya nyeri di abdomen kuadran
bawah agak keras. Nyeri tekan
dengan skala 2
3. Mengobservasi reaksi
ketidaknyaman secara nonverbal
4. Menggunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengungkapkan
pengalaman nyeri dan penerimaan
pasien terhadap respon nyeri
5. Memberikan obat
II 1. Memonitor tanda dan gejala konstipasi S=
Pasien mengatakan masih sulit BAB. Tapi
2. Memonitor pergerakan usus, frekuensi,
ada BAB cair 1 kali.
konsistensi Perut kembung agak kurang.
Pasien mengatakan sudah melakukan
3. Menganjurkan pada pasien untuk makan buah-
gerakan ( mobilisasi ) secara bergantian
buahan dan serat tinggi
O = Makanan yang diberikan bubur plus
4. Memobilisasi bertahap
sayur, serta buah melon sudah dimakan
5. Mengevaluasi intake makanan dan minuman pasien.
Perut pasien kembung, agak keras di sekitar
6. Memberikan obat
kuadran bawah.
Lasix 50cc Nacl 0,9 % / 24 jam ( Syring Pump ) TD = 130/70 mmHg
N= 86x / menit
Omeprasolone 3 x 500mg ( 100 ml ) ( IV )
S= 36,1 0C
Metrodinasole 3x 100ml via infus RR= 24x/menit
Terpasang Vemplon
Aminefron 3 x 1 ( oral )
Terpasang Syring Pump
VIP Albumin 3x 2 500mg (oral )
A = Masalah Belum Teratasi
SF 1x 300 mg ( oral )
Asam Folat 3 x 400 mg ( oral ) P = Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor tanda dan gejala
Curvit Syr 3 x 120ml cth
konstipasi
2. Memonitor pergerakan usus,
frekuensi, konsistensi
3. Menganjurkan pada pasien untuk
makan buah-buahan dan serat tinggi
4. Memobilisasi bertahap
5. Mengevaluasi intake makanan dan
minuman
6. Memberikan obat
Sabtu, I 1. Mengkaji secara komprehensip terhadap nyeri S=
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan masih nyeri.
17 Maret kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi Pasien sudah melakukan relaksasi napas
2018 2. Hasilnya nyeri di abdomen kuadran bawah agak dalam
keras. Nyeri tekan dengan skala 2
3. Mengobservasi reaksi ketidaknyaman secara O=
nonverbal Nyeri tekan di perut bagian bawah.
4. Hasilnya pasien hanya mengeluh tetapi tidak Skala 2
ada ekspresi wajah kesakitan. TD = 140/90 mmHg
5. Menggunakan strategi komunikasi terapeutik N= 90x / menit
untuk mengungkapkan pengalaman nyeri dan S= 37,3 0C
penerimaan klien terhadap respon nyeri RR= 20x/menit
6. Menentukan pengaruh pengalaman nyeri Terpasang Vemplon
7. Tidak ada pengalaman nyeri sebelumnya. Terpasang Syring Pump
8. Menentukan faktor yang dapat memperburuk
nyeri. A = Masalah Belum Teratasi
Nyeri dialami pasien karena jarang BAB
sehingga perutnya agak sedikit mengeras.
9. Memberikan informasi tentang nyeri yang di P = Lanjutkan Intervensi
alami pasien 1. Mengkaji secara komprehensip
10. Mengontrol lingkungan dengan mehidupkan terhadap nyeri termasuk lokasi,
lampu kamar agar pasien nyaman saat karakteristik, durasi, frekuensi,
beristirahat. kualitas, intensitas nyeri dan faktor
11. Menghilangkan faktor presipitasi dengan presipitasi
membagikan pengetahuan cara mengontrol 2. Hasilnya nyeri di abdomen kuadran
nyeri bawah agak keras. Nyeri tekan
12. Mengajarkan mengalihkan nyeri dengan dengan skala 2
cara,relaksasi napas dalam 3. Mengobservasi reaksi ketidaknyaman
13. Memberikan obat secara nonverbal
Metrodinasole 3x 100ml via infus 4. Menggunakan strategi komunikasi
Omeprasolone 3 x 500mg ( 100 ml ) ( IV ) terapeutik untuk mengungkapkan
pengalaman nyeri dan penerimaan
pasien terhadap respon nyeri
5. Memberikan obat
II 1. Memonitor tanda dan gejala konstipasi S=
Pasien mengatakan masih sulit BAB.
2. Memonitor pergerakan usus, frekuensi,
Perut terasa kembung.
konsistensi
O=
3. Menganjurkan pada pasien untuk makan buah-
Perut pasien kembung, agak keras di sekitar
buahan dan serat tinggi kuadran bawah.
TD = 140/90 mmHg
4. Memobilisasi bertahap
N= 90x / menit
5. Mengevaluasi intake makanan dan minuman S= 37,3 0C
RR= 20x/menit
6. Memberikan obat
Terpasang Vemplon
Lasix 50cc Nacl 0,9 % / 24 jam ( Syring Pump ) Terpasang Syring Pump
Omeprasolone 3 x 500mg ( 100 ml ) ( IV )
A = Masalah Belum Teratasi
Metrodinasole 3x 100ml via infus
P = Lanjutkan Intervensi
Aminefron 3 x 1 ( oral )
1. Memonitor tanda dan gejala
VIP Albumin 3x 2 500mg (oral )
konstipasi
SF 1x 300 mg ( oral )
2. Memonitor pergerakan usus,
Asam Folat 3 x 400 mg ( oral )
frekuensi, konsistensi
Curvit Syr 3 x 120ml cth
3. Menganjurkan pada pasien untuk
makan buah-buahan dan serat
tinggi
4. Memobilisasi bertahap
5. Mengevaluasi intake makanan
dan minuman
6. Memberikan obat