Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Belajar Lapangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan langsung ke masyarakat
untuk untuk mengaplikasiakan ilmu yang di telah peroleh. PBL dilaksanakan untuk membina
atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal serta memelihara kesehatan
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang dilakukan di Dusun Sisoding Desa Manalu
Dolok kecamatan Parmonangan mulai tanggal 18 Maret – 05 April 2014.
PBL ini merupakan bagian dari proses belajar-mengajar di AKPER PEMKAB TAPUT
dimana mahasiswa/I penerapan secara langsung asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
dan masyarakat berdasarkan konsep teori yang di hantarkan dalam mata kuliah komunitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu menerapkan Askep terhadap individu, keluarga dan kelompok dan
melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian keperawatan pada keluarga binaan
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada keluarga binaan
c. Mampu membuat intervensi askep yang dilakukan pada keluarga binaan
d. Mampu melaksanakan implementasi kep yg dilakukan pada keluarga binaan
e. Mampu menentukan evaluasi pada setiap implementasi yg telah ada pada keluarga.
C. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dalam penulisan laporan komunitas PBL, penulis Hanya
bisa mengangkat masalah kesehatan yaitu:
D. Metode Penulisan
Adapun teknik penulisan yang di gunakan dalam pengumpulan data, antara lain:
Observasi
Wawancara
Study kepustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan
perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari
keluarga (Ekasari, 2000).
Menurut Duval, 1997 (dalam Supartini, 2004) mengemukakan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota.
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan adanya jaringan kerja dari
orang-orang yang secara regular berinteraksi satu sama lain yang ditunjukkan oleh adanya
hubungan yang saling tergantung dan mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan (Leininger,
1976).
B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan Friedman 1998, ada 8
tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :
1. Tahap I : Keluarga Pemula
Keluarga pemula merujuk pada pasangan menikah/tahap pernikahan. Tugas perkembangan
keluarga saat ini adalah membangun perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan
jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan keluarga berencana.
2. Tahap II: Keluaraga yang sedang mengasuh anak/ bayi (usia 30 bulqn)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan
dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,
menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan
keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak.
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,
membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan
perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi
terbuka dua arah.
6. Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas perkembangan
keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapat dari hasil pernikahan anak-anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyelesaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami dan istri.
7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir atau
kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55
tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah menyediakan
lingkungan yang sehat, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan
lansia dan anak-anak, memperoleh hubungna perkawinan yang kokoh.
8. Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama berlangsung
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas
perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,
menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan,
menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara
generasi.
C. Tipe Keluarga
Menurut Allender dan Spradley (2001)
a. Keluarga tradisional
1. Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak kandung
atau anak angkat
2. Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman, dan bibi
3. Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak
4. Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung atau anak
angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian.
5. Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dariseorang dewasa saja
6. Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut.
b. Keluarga non tradisional
1. Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah
2. Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu
rumah
3. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama dalam satu rumah tangga
D. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan (2005), yaitu:
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan kepribadian
anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada anak, membentuk
nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh
pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya anak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam melindungi keamanan
dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan
fisik, mental, dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta
mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan papan, dan
kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber daya keluarga.
5. Fungsi biologis
biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi untuk memelihara dan
membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.
6. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa aman/
memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga dan memberikan identitas keluarga.
7. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan, keterampilan
membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai
dengan tingkatan perkembangannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
8. Pekarangan
8.1. Apakah keluarga mempunyai pekarangan : ya
tidak
8.2. Pemanfaatan pekarangan : apotik hidup warung hidup
tidak dimanfaatkan dan kotor dll
D. PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
1. Pemanfaatan Sarana Kesehatan Keluarga
1.1. Tempat berobat / konsultasi kesehatan : rumah sakit praktek dokter
praktek bidan / perawat dukun
puskesmas / polindes / klinik
tidak berobat pengobatan sendiri
1.2. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan : 1 km 2 km
> 2 km < 1 km
2. Perilaku Kesehatan Keluarga
2.1. Apakah anggota keluarga ada yang merokok : ya
tidak
2.2. Apakah ada anggota keluarga yang menggunakan obat-2an terlarang : ya
tidak kalau ya
2.3. Apakah ada anggota keluarga yang menggunakan miras / narkotika : ya
tidak dijelaskan
3. Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Kesehatan
3.1 AIDS
3.1.1 Apakah anggota keluarga mengetahui tentang AIDS : ya
tidak
3.1.2 Apakah anggota keluarga mengetahui cara penularan AIDS : ya
tidak
3.1.3 Apakah anggota keluarga mengetahui cara pencegahan AIDS : ya
tidak
3.2 DHF
3.2.1 Apakah anggota keluarga mengetahui tentang DHF : ya
tidak
3.2.2 Apakah anggota keluarga mengetahui cara penularan DHF : ya
tidak
3.2.3 Apakah anggota keluarga mengetahui cara pencegahan DHF : ya
tidak
3.3 DIARE
3.3. 1 Apakah anggota keluarga mengetahui tentang DIARE : ya
tidak
3.3. 2 Apakah anggota keluarga mengetahui cara penularan DIARE : ya
tidak
3.3. 3 Apakah anggota keluarga mengetahui cara pencegahan DIARE : ya
tidak
3.4 TBC
3.4. 1 Apakah anggota keluarga mengetahui tentang TBC : ya
tidak
3.4. 2 Apakah anggota keluarga mengetahui cara penularan TBC : ya
tidak
3.4. 3 Apakah anggota keluarga mengetahui cara pencegahan TBC : ya
tidak
3.5 HEPATITIS
3.5. 1 Apakah anggota keluarga mengetahui tentang HEPATITIS : ya
tidak
3.5. 2 Apakah anggota keluarga mengetahui cara penularan HEPATITIS : ya
tidak
3.5. 3 Apakah anggota keluarga mengetahui cara pencegahan HEPATITIS : ya
tidak
3.6 Penyakit lain yang diderita keluarga
Tidak Ada
E. PERSONAL HYGIENE/ FISIK
No Nama Umur TB BB Pols Tensi Suhu
L P (kg) (mmHg) (◦C) Rambut Gigi Ku
F. BALITA dan KB ( data ini diambil apabila di dalam keluarga, anak yang berusia 0 – 5
tahun dan ibu PUS
1. Bayi dan Balita : ada
tidak
2. ika ya, jumlah dan usia berapa : 1 orang usia 3 bulan
3. Pernahkah ibu memeperoleh informasi kesehatan tentang perawatan tali pusat : ya
tidak
4. Apakah bayi / balita keluarga
4.1. Memiliki KMS : ya
tidak
4.2. Kalau ya, apakah keluarga mengerti cara membaca : ya
tidak
4.3. Ditimbang tiap bulan : ya
tidak
4.4. Diberi vitamin A tiap 6 bulan : ya
tidak
4.5. Diimunisasi dasar : ya
tidak
- Jika sudah, apa saja yang didapat : BCG DPT 1 DPT 2
DPT 3 POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4
CAMPAK
HEPATITIS 1 HEPATITIS 2 HEPATITIS 3 HEPATITIS 4
- Jika sudah diimunisasi : lengkap tidak lengkap
belum lengkap tidak dimengerti tidak diinginkan
- Jika belum alasan diimunisasi : takut efek samping
tidak ada waktu tidak tahu tempat jauh
4.6. Apakah anak bayi diberi makan tambahan : ya
tidak
- Jika ya, usia berapa : < 1 bulan 2 – 3
bulan 3 – 6 bulan > 6 bulan
- Jenis makanan yang dikomsumsi bayi / balita : makanan pokok / ASI
makanan pokok, protein hewani dan nabati ASI / PASI
makanan pokok, protein
hewani dan nabati, sayur dan buah
makanan pokok, protein
hewani dan nabati, sayur dan buah ditambah susu
5. Pemeriksaan fisik
BB : 4000 gr TB : 52 cm LLA: -
LLB: -
Kesimpulan dari rafik KMS:
Meningkatkan setiap bulan berada pada garis hijau Dasar setiap bulan berada
pada garis kuning Menurun setiap bulan berada pada garis merah
6. Bumil
6.1. Apakah di keluarga ada ibu hamil : ya tidak
6.2. Berapa usia kehamilan saat itu : - dan kehamilan ke berapa -
6.3. Apa ibu memeriksa kehamilan : ya
tidak
- Jika ya, berapa kali ibu memeriksanya : 1x 2x 3x
4x tidak pernah
- Jika tidak kenapa : tidak tahu malas
tempat jauh merasa tidak perlu
takut tidak ada
waktu tidak ada keluhan
6.4. Apakah ibu sudah
- Ditimbang BB : ya tidak
- Ukur TFU : ya tidak
- Lingkar lengan atas : ya tidak
- Memiliki KMS : ya tidak
- Mendapat tablet perum/zat besi : ya tidak
- Informasi kesehatan tentang kehamilan. : ya tidak
Kalau sudah dari siapa : Bidan desa
6.5. Bila ya, dari mana ibu memperoleh informasi tentang kehamilan : penyuluhan kelompok /
kader / dukun bersalin majalah / koran
Petugas
kesehatan radio / televisi
6.6. Tempat pemeriksaan kehamilan : rumah sakit
posyandu praktek dokter
puskesmas / polindes
dukun praktek perawat / bidan
6.7. Rencana kehamilan ditolong oleh : dokter
bidan / perawat kesehatan dukun terlatih
6.8. Apakah ada keluhan selama hamil ? kalau ada sebutkan : Tidak ada
7. Ibu Nifas ( POST PARTUM )
7.1. Apakah ibu memeriksa kesehatan ( kunjungan ulang ) selama nifas : ya
tidak
7.2. Jika ya, kapan : minggu 1 setelah post partum
minggu 6-7 post partum sewaktu-waktu jika ada keluhan
7.3. Pemeriksaan dilakukan oleh : dokter perawat
bidan dukun
7.4. Tempat Pemeriksaan : puskesmas polindes
posyandu rumah sakit
7.5. Pemeriksaan Fisik : TB …………… cm BB :
………………… kg
7.6. Apakah ada penyulit selama nifas : perdarahan infeksi
kejang
pembendungan ASI / Abses demam
dll
8. Ibu Meneteki
8.1. Apakah ibu sedang meneteki : ya tidak
8.2. Jika ya, sampai usia berapa bayi disusui : > 2 tahun 1-2
tahun 6 bulan – 1 tahun < 6 bulan
8.3. Apakah ibu tahu cara meneteki yang benar : ya tidak
8.4. Lamanya meneteki atau normal untuk meneteki : > 30 menit 20 – 30 menit
15 – 20 menit tergantung sampai bayi puas
8.5. Kapan ibu memberi ASI pada anaknya : setiap anak menangis setiap
3 jam malam hari saja tidak teratur
8.6. Apakah ibu member asi exclusive pada bayi : ya tidak
8.7. Usia anak disapih : pada saat lahir < 1
tahun > 1 tahun > 2 tahun
8.8. Biasanya alasan penyapihan anak : ibu sakit ibu
bekerja ibu hamil lagi ASI tidak ada dll
8.9. Jika bayi disapihkan, apa pengganti ASI : susu formula khusus bayi air
tajin susu kental manis teh manis dll
9. Data KB
9.1. Apakah ibu tergolong pasangan usia subur ( 15 – 45 tahun ) yang lengkap pasangannya : `
ya tidak
9.2. Apakah ibu sudah menjadi aseptor KB : ya tidak
9.3. Jika ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan : pil kontap
sistem kalender IUD
Sanggama terputus suntik
kondom susuk
9.4. Alasan ibu tidak menjadi aseptor KB : takut efek kurang
pengetahuan suami kurang setuju ekonomi rendah
adat / kebudayaan
ibu sedang meneteki ibu hamil lagi
G. DATA SOSIAL BUDAYA : SPIRITUAL
1. Faktor Sosial Budaya
1.1. Apakah keluarga sudah menjadi anggota JPKM ( dana sehat ) : ya
tidak
1.2. Kegiatan sosial apa saja yang dilakukan anggota keluarga dalam masyarakat : karang
taruna muda-mudi ibu PKK dll
perwiridan
doa lingkungan perpulungan
2. Faktor Spiritual
2.1. Apakah anggota keluarga aktif menjalankan ibadah agamanya : ya
tidak
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 Ds: Sanitasi lingkungan Kurang pengetahuan tentang
- Keluarga mengatakan
yang kurang sehat SPAL
membuang air limbah keluarga
ketanah dibelakang rumah
-
Do:
- Air limbah tampak terbuang
ketanah dibelakang rumah
2 Ds: Ketidakmampuan Kurang pengetahuan tentang
- Keluarga mengatakan tidak
keluarga dalam penyakit menular
mengetahui tentang berbagai
mengenal masalah
penyakit menular
Do: kesehatan
- Keluarga tampak kebinggunan
saat ditanyai mengenai
penyakit menular
3 Ds: Ketidakmampuan Kurang pengetahuan tentang
- Keluarga mengatakan
keluarga dalam pengolahan sampah
membuang sampah secara
menangani masalah
sembarangan
Do: kesehatan
- Sampah tampak berserakan
dibelakang rumah
Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan tentang sistem pembuangan air limbah
Total skoring :
4 1/6 + 4 1/6 + 3 2/3= 13
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:
1. Kuranga pengetahuan tentang SPAL = 4 1/6
2. Kurang pengetahuan tentang pengolahan sampah = 4 1/6
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit menular = 3 2/3
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan / Kriteria Intervensi
1 Kurang pengetahuan Keluarga mengetahui- Mengadakan penyuluhan tentang sanitasi
tentang SPAL arti pentingnya lingkungan
SPAL yang baik - Membantu keluarga dalam memperbaiki
Dengan kriteria: SPAL dirumah Tn. B.H
Keluarga mampu
memperbaiki SPAL
dirumahnya
2 Kurang pengetahuan Keluarga memahami- Penyuluhan tentang sanitasi lingkungan
tentang pengolahan tentang pengolahan - Membantu keluarga dalam membuat
sampah sampah lubang galian sampah
Dengan kriteria:
Keluarga mampu
mengolah sampah
3 Kurang pengetahuan Keluarga mengetahui Mengadakan penyuluhan mengenai
tentang penyakit tentang penyakit penyakit menular
menular menular
Dengan kriteria:
Klien mengerti
tentang penyakit
menular
B. SARAN
1. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan adanya kerjasama antara keluarga dan perawat.
2. Diharapkan dalam pembuatan diagnose disesuaikan dengan masalah yang didapat saat
melakukan pengkajian.
3. Dalam pembuatan perancanaan diharapkan mahasiswa/I dapat membuat pelaksanaannya.
4. Dalam melakukan pelaksanaan harus disesuaikan dengan perencanaan dan perlunya kerjasama
yang baik antara keluarga dan perawat.
5. Dalam evaluasi penulis harus dapat melihat keberhasilan yang diperoleh dari pelaksanaan yang
dilakukan juga penulis memerlukan waktu yang cukup dalam melakukan evaluasi.
Lampiran I
Pertemuan :I
Waktu : 45 menit
kok bahasan : Pengertian SPAL, cara pembuatan SPAL, syarat-syarat SPAL yang benar, jenis-
a. Pergertian SPAL
a. Pengertian SPAL
Buku
Alat tulis
leaflet
V. Metode : ceramah dan Tanya jawab
VI. Langkah-langkah
VII. Evaluasi
a. Sebutkan Pengertian SPAL?
Jawab :
SPAL adalah suatu rangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau
membuang air limbah dari suatu kawasan/ lahan baik itu dirumah tangga maupun
kawasan industri.
b. Sebutkan jenis-jenis air limbah?
Jawab:
1. Air limbah domestik
2. Air limbah industri
3. Air limbah limpasan dan rembesan air hujan
c. Sebutkan cara pengolahan air limbah?
Jawab:
1. Pengolahan secara fisik
2. Pengolahan secara kimiawi
3. Pengolahan secara biologi
Lampiran II
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pertemuan : II
Waktu : 45 menit
a. Pergertian Sampah
c. Jenis-jenis sampah
Buku
Alat tulis
leaflet
VI. Langkah-langkah
VII. Evaluasi
a. Sebutkan Pengertian sampah
Jawab :
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
b. Sebutkan cara pengolahan sampah
Jawab:
1. Dibakar
2. Ditanam
3. Didaur ulang
c. Sebutkan jenis-jenis sampa
Jawab:
1. Sampah organik
2. Sampah anorganik
Lampiran III
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pertemuan : III
Waktu : 45 menit
Buku
Alat tulis
leaflet
VI. Langkah-langkah
VII.Evaluasi
a. Sebutkan Pengertian penyakit menular?
Jawab :
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dari manusia atau hewan
sakit atau dari benda/ hewan yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia
yang sehat.
b. Sebutkan cara penularan penyakit menular?
Jawab:
1. Penularan secara langsung
Hubungan seksual
Penggunaan jarun suntik secara bergabtian
Transfusi darah, dll
2. Penularan secara tidak langsung
c. Sebutkan jenis-jenis penyakit menular:
Jawab:
1. Demam berdarah
2. TBC
3. Hepatitis
4. Rabies
d. Sebutkan penyebab penyakit menular
1. Arthropoda (serangga)
2. Cacing
3. Protozoa
4. Jamur
5. Spirochaeta
6. virus