You are on page 1of 12

No.

Dokumen:

DOKUMEN RANCANGAN
PENGEMBANGAN
PRODUK STERIL Tanggal Pengesahan:

Laboratorium Farmasetika
Fakultas Farmasi FURODYST® AMPUL
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh
Kelompok 7
ForDev Scientist ProsDev Scientist

PackDev Scientist AnDev Scientist Document Specialist

Disetujui Oleh

Asisten

PT. Triphar Indonesia


Makassar-Indonesia
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Oxyzol®
I. Rancangan Formula

Tiap 2 ml ampul Furodyst® mengandung

Furosemid 20 mg
NaOH 0,1 N 40%
Na2EDTA 0,02%
NaCl qs
Water for Injection ad 2 mL

II. Rencana desain sediaan


- Rencana nomor registrasi :
- Rencana nomor bets :
- Rencana klaim etiket : 1 ampul @ 2 ml, 1 batch @ 5 botol
- Rencana bahan kemas : Ampul amber
primer
- Rencana bahan kemas : Individual folding box
sekunder
- Rencana bahan label/etiket : Kertas stiker
- Rencana bahan : Kertas GSM 60
leaflet/brosur
- Rencana proses sterilisasi : Sterilisasi akhir
- Rencana indikasi sediaan : Mengatasi edema yang berhubungan dengan gagal jantung
kongestif, sindrom nefrotik, dan sirosis hepatik.
III. Dasar Formulasi
III.1 Dasar pembuatan sediaan/sistem/rute/volume
1. Rute parenteral mempunyai penyerapan cepat dan dapat digunakan untuk keadaan
darurat. Selain itu, tingkat obat dalam darah dapat diprediksi, karena hanya sedikit
hilang setelah injeksi subkutan atau intramuskular dan hampir tidak ada dengan
injeksi intravena. Pemberian dosis yang lebih kecil. Rute pemberian parenteral sangat
berguna dalam merawat pasien yang tidak sadar, atau tidak dapat menerima
pengobatan oral (Ansel : 167)
2. Dalam keadaan darurat, furosemid terapi oral tidak dapat diberikan. Injeksi secara
intramuskular dapat diberikan dalam beberapa kasus akan tetapi tidak cocok untuk
beberapa kondisi akut sehingga diberikan secara intravena (martindal : 1294)
3. Dibandingkan dengan Intramuskular, Sediaan intravena jauh lebih cepat
penyerapannya dibandingkan dengan IM (Fastrack : 104)
4. Pada sediaan IV dibuat sediaan larutan karena Obat dalam larutan mempunyai aksi
yang lebih cepat dibandingkan dengan suspensi dan emulsi. Beberapa kasus, obat
harus cepat diabsorbsi. Karena cairan tubuh bersifat aqueous sehingga lebih mudah
menerima obat dalam bentuk aquous dibanding yang berminyak (Ansel, 167)
5. Furosemide dalam sediaan parenteral biasanya dalam bentuk intravena atau
intramuskular (A to Z drug)
6. Sediaan ampul lebih kecil daripada vial sehingga lebih efektif (Scovil : 202)
7. Sediaan volume kecil biasanya digunakan untuk dosis yang kecil dan volumenya
mencapai 30 mL. Untuk sediaan Intravena hanya larutan yang dianjurkan(DOM
Martin : 970)
8. Volume parenteral biasanya 0,5 mL, 1 mL, 2 ml, 5 ml (FI 4 , 1044).

Halaman 2 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

III.2 Dasar pemilihan bahan aktif dan kekuatan sediaan


Furosemide
1. Furosemide digunakan dalam pengelolaan edema yang berhubungan dengan
gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik, dan sirosis hepatik. IV furosemid juga
dapat digunakan dalam pengobatan edema paru akut. Furosemide dapat
diberikan secara hati-hati untuk efek aditif dengan kebanyakan diuretik lainnya.
IV injeksi furosemid harus diberikan secara perlahan-lahan 1-2 menit. Dosis
injeksi furosemid, dimana obat tersebut hadir sebagai garam natrium. Dosis IM
atau IV dewasa yang umum adalah 20-40 mg diberikan sebagai suntikan
tunggal.Untuk penanganan edema paru akut pada orang dewasa, 40 mg
furosemid dapat disuntikkan perlahan IV selama 1-2 menit (AHFS, 14250).
2. Tidak seperti diuretik thiazide, karena kurva respons dosis sangat sedikit yang
diperoleh dengan meningkatkan dosis. Furosemid memiliki kurva respons dosis
yang memberikannya rentang terapeutik yang luas. Untuk dosis intravena
vaisanya 20 sampai 50 mg furosemid dapat diberikan dengan injeksi intravena
secara perlahan-lahan (Martindale : 1294)
3. Injeksi furosemid merupakan larutan steril yang dibuat dengan penambahan
NaOH P (FI 4 : 402)
III.3 Dasar pemilihan bahan tambahan
Natrium Hidroksida (NaOH)
1. Furosemid praktis tidak larut dalam air dan mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida (Martindal : 1292)
2. Injeksi furosemid merupakan larutan steril yang dibuat dengan penambahan NaOH P
(FI 4 : 402 &USP30).
3. NaOH dapat digunakan untuk mengatur pH dari sediaan hingga mencapai pH 9,0 dan
aman selama proses autoklaf (Injectable Dispersed System: 41).
Natrium klorida (Pengisotonis)
1. Natrium klorida secara luas digunakan dalam berbagai formulasi farmasi parenteral
dan nonparenteral, di mana penggunaan utama adalah untuk menghasilkan solusi
isotonik (HOPE:637).
2. Keadaan yang diinginkan dalam sediaan obat adalah keadaan isotonis, sehingga
dapat digunakan natrium klorida agar keadaan menjadi isotonis (FastTrack: 151).
3. Berbagai agen digunakan dalam produk steril untuk menyesuaikan tonisitas. Paling
umum adalah elektrolit sederhana seperti natrium klorida (Encyclopedia: 1275).
4. Solusi untuk injeksi, untuk aplikasi ke mukosa membran, dan solusi bervolume besar
penggunaan untuk mata harus dibuat iso-osmotik dengan cairan jaringan untuk
menghindari rasa sakit dan iritasi. Pengubah isotonisitas paling banyak digunakan
adalah dekstrosa dan natrium klorida (Aulton: 317).
Water for Injeksi (Pembawa)
1. Injeksi furosemid merupakan larutan steril dalam air untuk injeksi (FI 4 : 402).
2. Pada rute injeksi Water for Injection lebih sering digunakan dan dijelaskan pada USP
(DOM martin 977).
3. Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air,
karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh (Lachman: 1294).
4. Standar air yang sesuai untuk larutan parenteral dijelaskan dalam monografi USP,
Water for Injection (Scoville’s: 199).
Na2EDTA (Pengkhelat)
1. Dinatrium EDTA salah satu pengkhelat logam yang stabil dan paling umum digunakan
pada berbagai sediaan pembawa air dengan konsentrasi 0,005-0,1%. Pengkhelat ini
mampu membentuk kompleks stabil yang larut terhadap ion logam/metal (HOPE:
243).

Halaman 3 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

2. Membentuk komplesk dengan ion logam dan dapat meningkatkan efek antioksidan
yang digunakan dalam konsentrasi 0,02% (Ensiklopedia : 1625)
3. Efek trace metal bisa diminamalisir dengan menggunakan chelating agent seperta
EDTA (Remington : 747).
HCL dan NaOH (pH adjust)
1. Larutan NaOH maupun HCL dapat digunakan untuk mengatur pH fisiologis dari
sediaan (Modern Pharmaceutics: 277).
2. NaOH dapat digunakan untuk mengatur pH dari sediaan hingga mencapai pH 9,0 dan
aman selama proses autoklaf (Injectable Dispersed System: 41).
3. NaOH biasa digunakan sebagai bahan yang bersifat basa untuk mengatur pH sediaan
(HOPE: 648).
4. NaOH dan HCl pada umumnya dapat digunakan untuk mencapai pH yang diinginkan
(Ensiklopedia : 2212)
III.4 Dasar pemilihan bahan kemas

III.5 Dasar pemilihan metode sterilisasi

IV. Informasi Bahan Aktif


IV.1 Uraian farmakologi
Nama :
Kelas farmakologi :
Indikasi :
Mekanisme kerja :
Kontraindikasi :
Efek samping :
Toksisitas :
Dosis dan pemberian :
Interaksi obat :
Farmakokinetika :
IV.2 Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif
Nama resmi : RB:
Nama lain :
RM :
BM :
Pemerian :
Kelarutan :
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :
Polimorfisme :
Informasi tambahan :
IV.3 Uraian stabilitas
Stabilitas : Suhu :
Cahaya :
pH :

Halaman 4 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Air :
Lainnya :
Inkompatibiltas : Gugus fungsi :
Ion logam :
Senyawa tertentu :
Saran penyimpanan :
V. Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kimia dan stabilitas)
1.
Nama resmi :
Nama lain :
Kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :
Kelarutan :
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
2.
Nama resmi :
Nama lain :
Kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :
Kelarutan :
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
3.
Nama resmi :
Nama lain :
Kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :

Halaman 5 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Kelarutan :
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
4.
Nama resmi : RB:
Nama lain :
Kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :
Kelarutan :
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
5. Dinatrium Edetat (HOPE: 242)
Nama resmi : Dinatrium edetat RB:
Nama lain : Dinatrii edetas, disodium
EDTA, disodium
ethylenediamine tetraacetate,
edathamil disodium
Kelas fungsional : Pengkhelat
Konsentrasi : 0,005-0,01% b/v
RM : C10H18N2Na2O10
BM : 372,2 g/mol
Pemerian : Warna : Putih
Rasa : Sedikit asam
Bau : Tidak berbau
Bentuk : Kristal atau serbuk
Kelarutan : Dalam air : Mudah larut
Dalam pelarut lain : Praktis tidak larut dalam kloroform
dan eter; sedikit larut di etanol (95%)
pKa dan pH larutan : pH = 4,3-4,7 pada larutan 1% b/v
Titik lebur : Dekomposisi pada 252°C
Informasi lain : -
Stabilitas : Garam edetate lebih stabil dari pada asam edetic (lihat juga
asam Edetic). Namun, disodium edetate dihydrate kehilangan
air kristalisasi bila dipanaskan sampai 120°C. Larutan berair
dari disodium edetate dapat disterilisasi dengan autoklaf, dan

Halaman 6 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

harus disimpan dalam wadah bebas alkali.


Inkompatibilitas : Disodium edetate berperilaku sebagai asam lemah,
menggantikan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi
dengan logam membentuk hidrogen. Hal ini tidak sesuai
dengan zat pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam, dan
paduan logam.
Penanganan : Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan
dan jumlah bahan yang ditangani. Disodium edetate dan
turunannya merupakan iritasi ringan pada selaput lendir.
Pelindung mata, sarung tangan, dan masker debu dianjurkan
Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 0.26 g/kg(6)
LD50 (mouse, IV): 0.056 g/kg
LD50 (mouse, OP): 2.05 g/kg
LD50 (rabbit, IV): 0.047 g/kg
LD50 (rabbit, OP): 2.3 g/kg
LD50 (rat, OP): 2.0 g/kg
Saran penyimpanan : Disodium edetate bersifat higroskopik dan tidak stabil saat
terkena kelembaban. Ini harus disimpan dalam wadah
tertutup dengan baik di tempat sejuk dan kering.
6. Natrium Klorida (HOPE: 637; PubChem)
Nama resmi : Natrium klorida RB:
Nama lain : Alberger, chlolure
de sodium, garam
biasa, garam dapur,
garam batu
Kelas fungsional : Pengisotonis
Konsentrasi : Sesuai perhitungan
RM : NaCl
BM : 58,44 g/mol
Pemerian : Warna : Tidak berwarna
Rasa : Asin
Bau :-
Bentuk : Kristal
Kelarutan : Dalam air : Sangat mudah larut
Dalam pelarut lain : Agak sukar larut dalam etanol,
mudah larut dalam gliserin
pKa dan pH larutan : pH = 6,7-7,3
Titik lebur : 804°C
Informasi lain : Densitas: 0,93 g/cm3
Stabilitas : Larutan natrium klorida berair stabil namun dapat
menyebabkan pemisahan partikel kaca dari beberapa jenis
wadah kaca. Larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf
atau filtrasi.
Inkompatibilitas : Larutan natrium klorida berair korosif terhadap zat besi.
Mereka juga bereaksi untuk membentuk presipitat dengan
garam perak, timbal, dan merkuri. Oksidator kuat
membebaskan klorin dari larutan asam natrium klorida yang
diasamkan. Kelarutan metilparaben pengawet antimikroba
menurun dalam larutan natrium klorida berair dan viskositas
gel karbomer dan larutan hidroksietil selulosa atau

Halaman 7 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

hidroksipropil selulosa dikurangi dengan penambahan


natrium klorida.
Penanganan : Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan
dan jumlah bahan yang ditangani. Jika dipanaskan sampai
suhu tinggi, natrium klorida akan menyebabkan uap
mengiritasi mata.
Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 6.61 g/kg
LD50 (mouse, IV): 0.65 g/kg
LD50 (mouse, oral): 4.0 g/kg
LD50 (mouse, SC): 3.0 g/kg
LD50 (rat, oral): 3.0 g/kg
Saran penyimpanan : Bahan padat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat, di tempat yang sejuk dan kering.
7. Natrium Hidroksida (HOPE: 648; PubChem)
Nama resmi : Natrium hidroksida RB:
Nama lain : Soda kaustik, E524, Iye, natrii
hydroxydum, soda Iye,
natrium hidrat
Kelas fungsional : Alkalizing agent
Konsentrasi : Secukupnya
RM : NaOH
BM : 40,00 g/mol
Pemerian : Warna : Putih atau hampir putih
Rasa : -
Bau :-
Bentuk : Pellet
Kelarutan : Dalam air : Sangat mudah larut
Dalam pelarut lain : Praktis tidak larut dalam eter, larut
dalam gliserin
pKa dan pH larutan : pH = 12 pada larutan 0,05% b/v
Titik lebur : 318°C
Informasi lain : -
Stabilitas : Saat terkena udara, natrium hidroksida cepat menyerap
kelembaban dan cairan, namun kemudian menjadi padat
kembali karena penyerapan karbon dioksida dan
pembentukan natrium karbonat.
Inkompatibilitas : Sodium hidroksida adalah basa kuat dan tidak sesuai dengan
senyawa yang mudah mengalami hidrolisis atau oksidasi. Ini
akan bereaksi dengan asam, ester, dan eter, terutama dalam
larutan berair.
Penanganan : Amati tindakan pencegahan penanganan normal sesuai
dengan kuantitas dan konsentrasi material yang ditangani.
Sarung tangan, pelindung mata, respirator, dan pakaian
pelindung lainnya harus dipakai. Sodium hydroxide adalah
iritasi korosif pada kulit, mata, dan selaput lendir. Padat dan
larutan menyebabkan luka bakar, seringkali dengan ulserasi
mendalam. Hal ini cukup beracun pada konsumsi dan
berbahaya saat menghirup.
Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 0.04 g/kg
LD50 (rabbit, oral): 0.5 g/kg

Halaman 8 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Saran penyimpanan :Sodium hidroksida harus disimpan dalam wadah nonlogam


kedap udara di tempat sejuk dan kering.
8. Asam Klorida (HOPE: 308; PubChem)
Nama resmi : Asam hidroklorida RB:
Nama lain : Acidum
hydrochloridum
concentratum, asam
klorohidrat, asam
klorohidrat
terkonsentrasi, E507
Kelas fungsional : Acidyfing agent
Konsentrasi : Secukupnya
RM : HCl
BM : 36,46 g/mol
Pemerian : Warna : Jernih dan tidak berwarna
Rasa : -
Bau : Berbau tajam
Bentuk : Cairan
Kelarutan : Dalam air : Bercampur
Dalam pelarut lain : Larut dalam dietileter, etanol (95%),
dan metanol
pKa dan pH larutan : pH = 0,1 (larutan 10% v/v)
Titik lebur : -
Informasi lain : Titik didih: 110°C untuk larutan campuran 20,24% b/b HCl
Stabilitas : Penyimpanan di dekat alkali pekat, logam, dan sianida
seharusnya
dihindari
Inkompatibilitas : Asam hidroklorida bereaksi keras dengan alkali, dengan
evolusi sejumlah besar panas. Asam hidroklorida juga bereaksi
dengan banyak logam, hidrogen bebas
Penanganan : Perhatian harus dilakukan saat menangani asam hidroklorida,
dan perlindungan yang sesuai terhadap penghirupan dan
tumpahan harus dilakukan. Pelindung mata, sarung tangan,
masker wajah, apron, dan respirator direkomendasikan,
tergantung dari keadaan dan jumlah asam klorida yang
ditangani. Tumpahan harus diencerkan dengan jumlah air
yang berlebihan dan buang air besar. Percikan pada kulit dan
mata harus diobati dengan mencuci segera dan lama dengan
sejumlah besar air dan perhatian medis harus dicari. Asap
dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan sistem
pernafasan; Pemaparan yang terlalu lama pada asap bisa
merusak paru-paru. Di Inggris, batas paparan kerja jangka
pendek yang direkomendasikan untuk gas hidrogen klorida
dan kabut aerosol adalah 8 mg/m3 (5 ppm). Batas paparan
jangka panjang (TWA 8 jam) adalah 2 mg/m3 (1 ppm)
Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 1.4 g/kg
LD50 (rabbit, oral): 0.9 g/kg
Saran penyimpanan : Asam hidroklorida harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat, kaca atau wadah inert lainnya pada suhu di bawah
30°C.
9. Aqua for Injection/Water (HOPE: 766; PubChem)

Halaman 9 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Nama resmi : Purified water RB:


Nama lain : Aqua, aqua purificata,
hidrogen oksida
Kelas fungsional : Pelarut
Konsentrasi : Secukupnya
RM : H2O
BM : 18,02 g/mol
Pemerian : Warna : Jernih, tidak berwarna
Rasa : Tidak berasa
Bau : Tidak berbau
Bentuk : Cairan
Kelarutan : Dalam air :-
Dalam pelarut lain : Umumnya bercampur dengan
pelarut polar lainnya
pKa dan pH larutan : pH untuk WFI Steril: 5,0-7,0
Titik lebur : 0°C
Informasi lain : Titik didih: 100°C
Stabilitas : Air stabil secara kimiawi di semua keadaan fisik (es, cairan,
dan uap). Air yang meninggalkan sistem pemurnian farmasi
dan memasuki tangki penyimpanan harus memenuhi
persyaratan tertentu. Tujuannya saat merancang dan
mengoperasikan sistem penyimpanan dan distribusi adalah
menjaga agar air tidak melebihi batas yang diizinkan selama
penyimpanan. Secara khusus, sistem penyimpanan dan
distribusi harus memastikan bahwa air terlindungi dari
kontaminasi ionik dan organik, yang akan menyebabkan
peningkatan konduktivitas dan karbon organik total. Sistem
juga harus dilindungi terhadap masuknya fisik partikel asing
dan mikroorganisme sehingga pertumbuhan mikroba dicegah
atau diminimalkan.
Inkompatibilitas : Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi dengan obat-
obatan dan eksipien lainnya yang rentan terhadap hidrolisis
(dekomposisi dengan adanya air atau uap air) pada suhu
sekitar dan tinggi. Air dapat bereaksi keras dengan logam
alkali dan cepat dengan logam alkali dan oksida mereka,
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga
bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat
dari berbagai komposisi, dan dengan bahan organik dan
kalsium karbida tertentu.
Penanganan : Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan
dan jumlah bahan yang ditangani.
Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 25 g/kg
Saran penyimpanan : Untuk WFI steril: Simpan dalam wadah dosis tunggal,
sebaiknya gelas Tipe I atau Tipe II, tidak lebih dari 1000 mL.

VI. Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi


VI.1 Peralatan
Tuliskan peralatan yang direncanakan untuk digunakan pada tabel berikut
No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP

Halaman 10 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

VI.2 Rancangan Spesifikasi Sediaan


Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan)
No. Kriteria Spesifikasi Referensi
1
2
3
4
5

VI.3 Rancangan Proses Sterilisasi


. Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan)
No. Nama Metode Strilisasi Referensi

VII. Rancangan Pengemasan


VII. Kemasan Primer (No. Rancangan: 18BKP.A8.001-15041)
1 Jenis : Botol kaca amber
Bahan : Kaca tipe 1
Dimensi : 7 cm x 2 cm x 28 mm
Volume : 15 ml
(lampirkan gambar skematis)
VII. Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 18BKS.A8.001-15041)
2 Jenis : Doos
Bahan : Individula Folding Box

Halaman 11 dari 12
Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337

Dimensi : 2 cm x 2 cm x 8 cm
Volume :-
(lampirkan gambar skematis)
VII. Leaflet (No. Rancangan: 18LFT.A8.001-15041)
3 Jenis : Kertas HVS
Bahan : GSM 60
Dimensi : 10 cm x 6 cm
(lampirkan gambar skematis)
VII. Label (No. Rancangan: 18LBL.A8.001-15041)
4 Jenis : Label
Bahan : Kertas stiker
Dimensi : 2,5 ccm x 2,5 cm
(lampirkan gambar skematis)
VIII Perhitungan tonisitas, buffer, produksi, dan perhitungan lain
. Perhitungan Buffer (Posfat 6,5)

IX. Rancangan proses produksi

X Referensi
1.

Editing Notes:
1. Jangan mengganti font. Gunakan font Calibri 11

Halaman 12 dari 12

You might also like