Professional Documents
Culture Documents
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tahun 1974 tentang Perkawinan berlaku secara efektif tanggal 1 Oktober 1975.
Nikah seperti ini pada dasarnya adalah kebalikan dari nikah yang dilakukan
menurut hukum. Sedangkan nikah menurut hukum adalah yang diatur dalam UU
adalah nikah yang dilakukan tidak menurut hukum. Dan nikah yang dilakukan
tidak menurut hukum dianggap nikah liar, sehingga tidak mempunyai akibat
akan mempersatukan dua insan dalam sebuah rumah tangga. Pernikahan adalah
satu-satunya ritual pemersatu dua insan yang diakui secara resmi dalam hukum
bertemunya dua insan yang saling mencintai, tanpa ada lagi batasan yang
yang saat ini berusaha untuk memanfaatkan ritual tersebut hanya untuk
kepuasaan seks saja, atau juga karena alasan-alasan lain. Berbagai permasalahan
1
Darmawati, “Nikah Siri, nikah dibawah tangan dan status anaknya”. Ar-Risalah, Vol.10 No.1
Mei 2010, 38-39.
2
Nikah di bawah tangan (nikah sirri) adalah salah satu bentuk permasalahan
yang saat ini masih banyak terjadi di negara Indonesia. Memang, masalah nikah
siri ini sangat sulit untuk dipantau oleh pihak yang berwenang, karena mereka
dilakukan hanya dihadapan seorang ustadz atau tokoh masyarakat saja sebagai
tidak dilaporkan kepada pihak yang berwenang, yaitu KUA (bagi yang muslim)
atau Kantor Catatan Sipil setempat (bagi yang nonmuslim) untuk dicatat.
Memang, dalam hukum agama Islam nikah siri bukanlah satu hal yang
dilarang, dengan syarat pernikahan tersebut telah memenuhi rukun dan syarat
syah-nya nikah. Namun, nikah siri tetap saja tidak akan dianggap sah di mata
maka pernikahan yang tidak dicatatkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) atau
B. Rumusan masalah
yang berlaku di Indonesia dan akibat hukum terhadap status anak dan harta
2. Bagaimana solusi dan upaya yang dapat dilakukan bila perkawinan bawah
3
BAB II
4
A. Keadilan dalam Teori Hukum Positif (Legal Positivism)
Eropa yang ditandai dan diwarnai perkembangan pesat ilmu-ilmu eksakta berikut
1. tahap teologis
2. tahap metafisis
3. tahap positif/ilmiah
Bagi Comte yang penting adalah stadium/ tahap ilmiah, sebagai tahap
terakhir dan tertinggi pemikiran manusia, dimana pada tahap ini pemikiran
manusia sampai pada suatu pengetahuan yang ultim. Dasar dari pengetahuan
antara fakta-fakta melalui cara yang dapat diawasi, artinya melalui metode
eksperimental.
yuridis dalam arti yang mutlak. Artinya adalah ilmu pengetahuan hukum adalah
2
Auguste Comte, Volume 1: An Intellectual Biography, Cambridge University Press (1993),
Paperback, 2006.
5
undang-undang positif yang diketahui dan disistematikan dalam bentuk
perlu dipisahkan secara tegas antara hukum dan moral (antara hukum yang
berlaku dan hukum yang seharusnya / antara das Sollen dan das Sein). Dalam
kacamata positivis tiada hukum lain kecuali perintah penguasa (law is command
from the lawgivers). Bahkan bagi sebagian aliran Positivisme Hukum yang
disebut juga Legisme, berpendapat bahwa hukum itu identik dengan Undang-
(1790-1859). Bagi Austin hukum adalah perintah dari penguasa. Hakikat hukum
sebagai suatu sistem yang tetap, logis, dan tertutup. Austin menyatakan “ a law is
a command which obliges a person or persons… Laws and other commands are
said to proceed from superior, and to bind or oblige inferiors”. Austin pertama-
2. hukum yang dibuat oleh manusia, yang dibagi lagi kedalam dua bagian :
Hukum dalam arti yang sebenarnya ini (disebut juga hukum positif)
meliputi hukum yang dibuat oleh penguasa dan hukum yang disusun oleh manusia
3
John Austin, The Province Of Jurisprudence, dikutip dari Darji Darmodiharjo, Pokok-pokok
Filsafat Hukum, Gramedia, Jakarta, 2004, hal 114
6
secara individu untuk melaksanakan hak-hak yang diberikan kepadanya. Hukum
yang tidak sebenarnya adalah hukum yang tidak dibuat oleh penguasa, sehingga
Senada dengan Austin, tokoh dari aliran Positivisme Hukum lainnya yaitu
bahkan etis. Pemikirannya ini dikenal sebagai Teori Hukum Murni ( the pure
sebagai suatu keharusan yang mengatur tingkah laku manusia sebagai mahluk
rasional. Dalam hal ini yang dipersoalkan oleh hukum bukalah ”bagaimana
hukum itu seharusnya“ (what the law ought to be) melainkan “apa hukumnya”
(what is the law). Dengan demikian hukum itu merupakan hukum positif an sich.
aturan yang mirip hukum, tetapi tidak bersifat perintah dari otoritas yang
berdaulat. Kepastian hukum harus selalu dijunjung apapun akibatnya dan tidak
ada alasan untuk tidak menjunjung hal tersebut, karena dalam paradigmanya
hukum positif adalah satu-satunya hukum. Dari sini nampak bahwa bagi kaum
dengan pasti oleh negara. Kepastian hukum berarti bahwa setiap orang dapat
4
Hans Kelsen (1881-1973) yang dituangkan dalam karyanya yang terkenal dengan judul Reine
Rechtslehre (ajaran hukum murni), Algemeine Statslehre (Ajaran umum tentang negara), General
Theory of Law and State (teori umum tentang hukum dan negara).
7
menuntut agar hukum dilaksanakan dan tuntutan itu pasti dipenuhi keadilan dalam
hukum positif.
Hukum tidak lagi dilihat sebagai pranata manusia, melainkan hanya sekedar
media profesi. Akan tetapi karena sifatnya yang deterministik, aliran ini
masyarakat dapat hidup dengan suatu acuan yang jelas dan ketaatan hukum demi
undang Perkawinan
Perkawinan, perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan
8
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
Dari Pasal 2 Ayat 1 ini, kita tahu bahwa sebuah perkawinan adalah
memenuhi syarat dan rukun nikah atau ijab kabul telah dilaksanakan (bagi
agama dan kepercayaan masyarakat perlu disahkan lagi oleh negara, yang
9
Tata cara pencatatan perkawinan dilaksanakan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 9 PP No. 9 tahun 1975 ini,
pengumuman pada suatu tempat yang sudah ditentukan dan mudah dibaca
oleh umum.
Ibu.
10
Anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan atau perkawinan yang
tidak tercatat, selain dianggap anak tidak sah, juga hanya mempunyai
Akibat lebih jauh dari perkawinan yang tidak tercatat adalah, baik istri
perkawinan.
memenuhi Pasal 2 ayat (2) UU No 1 Tahun 1974 dan tata cara perkawinan
menurut PP No. 9 Tahun 1975. Mereka hidup sebagai suami istri tanpa
11
dilaksanakan oleh pemuka agama di tempat perkawinan itu dilaksanakan,
perempuan yang masih perjaka atau gadis, maupun yang dilakukan oleh
antara seorang laki-laki yang lebih dari satu istri dalam waktu yang sama.
izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila
12
melaksanakan perkawinan di bawah tangan, cukup dihadapan pemuka
agama.5
berstatus Pegawai Negeri Sipil tidak boleh beristri lebih dari seorang,
apabila itu terjadi wajib melapor dan memperoleh izin terlebih dahulu
sebenarnya.
dihasilkan dari Forum Ijtima’ yang dihadiri lebih dari 1000 ulama dari
5
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/03/hikmah/utama02.htm
6
(http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2006/12/05/1344.html).
13
lalu di kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor, Pacitan, Jawa
Timur7
masih rendah.
BAB III
7
(http//hukumonline.com/detail.asp?id=15651&cl=Berita).
14
PEMBAHASAN
umum, artinya kaum wanita terlindungi hak asasinya, tidak dilecehkan. Sebab
menurut hukum positif Indonesia, nikah di bawah tangan itu tidak diakui
sama sekali. Adanya ikatan perkawinan diakui secara hukum hanya jika
dicatat oleh petugas yang ditunjuk. Jadi, di dalam struktur Kantor Urusan
Agama itu ada petugas pencatatan Nikah (PPN) yang kita sebut penghulu.
Terkadang ada salah tafsir bahwa penghulu itu menikahkan. Tapi, dia juga
bisa bertindak menjadi naibul wali ketika wali menyerahkan untuk memimpin
kewaliannya itu.
Namun itu harus ada serah terima dari wali yang sesungguhnya. Tidak
bisa dia mengangkat dirinya menjadi wali. Apalagi pihak lain yang mencoba
merupakan perkawinan yang sah dihadapan hukum dan negara, hanya sah
tangan adalah sah hanya kurang dalam pencatatan perkawinan atau syarat
15
administratif saja.Tetapi bila melihat dari Pasal 2 ayat harus dibaca sebagai
Indonesia tidak mengenal istilah ‘kawin bawah tangan’ dan semacamnya dan
sosiologis, istilah ini diberikan bagi perkawinan yang tidak dicatatkan dan
berlaku”.
B. Akibat hukum terhadap status anak dan harta yang dihasilkan dalam
perkawinan
kekuatan hukum yang tetap dan dianggap tidak sah di mata hukum Negara.
16
dan perempuan umumnya, baik secara hukum maupun sosial, serta bagi anak
yang dilahirkan.
berhak atas nafkah dan warisan dari suami jika ditinggal meninggal dunia.
Selain itu sang istri tidak berhak atas harta gono-gini jika terjadi perpisahan,
Secara sosial, sang istri akan sulit bersosialisasi karena perempuan yang
istri simpanan.
memiliki dampak negatif bagi status anak yang dilahirkan di mata hukum.
keluarga ibu, keterangan berupa status sebagai anak luar nikah dan tidak
Bisa saja, suatu waktu ayahnya menyangkal bahwa anak tersebut bukan
berhak atas biaya kehidupan dan pendidikan, nafkah dan warisan dari
yang sah.
17
Anak hasil perkawinan dibawah tangan dianggap anak tidak sah,
apabila terjadi perkawinan sah anak hanya diakui. Sedangkan anak yang lahir
hanya ada pengakuan dari ayah anak tersebut dan harus disertai putusan
pengadilan.
terjadi
nikah; c. adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat
Artinya, bila ada salah satu dari kelima alasan di atas yang dapat
18
Tetapi untuk perkawinan dibawah tangan, hanya dimungkinkan itsbat
dilahirkan anak-anak jangan lupa, bila telah memiliki Akte Nikah, harus
Sipil setempat agar status anak pun sah di mata hukum. Jika pengurusan
akte kelahiran anak ini telah lewat 14 (empat belas) hari dari yang telah
status anak-anak anda dalam akte kelahirannya bukan lagi anak luar
bawah tangan akan tetap dianggap sebagai anak di luar kawin, karena
19
dilahirkan sebelum perkawinan ulang dilangsungkan. Oleh karenanya,
dalam akte kelahiran, anak yang lahir sebelum perkawinan ulang tetap
sebagai anak luar kawin, sebaliknya anak yang lahir setelah perkawinan
dua cara, yaitu dengan mencatatkan perkawinan dengan itsbat nikah dan
“Akan sulit bila tidak memenuhi salah satu alasan yang ditetapkan.
20
Perkawinan ulang dilakukan menurut ketentuan agama yang dianut.
b. Pengakuan anak
Jika dalam perkawinan telah lahir anak-anak, maka dapat diikuti dengan
pengakuan anak. Yakni pengakuan yang dilakukan oleh bapak atas anak
yang lahir di luar perkawinan yang sah menurut hukum. Pada dasarnya,
pengakuan anak dapat dilakukan baik oleh ibu maupun bapak. Namun,
8
http://www.lbh-apik.or.id/fact51-bwh%20tangan.htm
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
istilah ini diberikan bagi perkawinan yang tidak dicatatkan dan dianggap
Anak hasil perkawinan dibawah tangan dianggap anak tidak sah, apabila
terjadi perkawinan sah anak hanya diakui. Sedangkan anak yang lahir di
hanya ada pengakuan dari ayah anak tersebut dan harus disertai putusan
pengadilan.
terjadi, namun tidak ingin menjadi masalah dimasa yang akan datang bagi
22
B. Saran
memenuhi persyaratan secara kumuilatif Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) UU
23
Daftar Pustaka
Darmawati, “Nikah Siri, nikah dibawah tangan dan status anaknya”. Ar-Risalah,
Vol.10 No.1 Mei 2010, 38-39.
(http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2006/12/05/1344.html) diakses 4
Januari 2018.
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/03/hikmah/utama02.htm diakses
4 Januari 2018
24