You are on page 1of 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
KONDILOMATA AKUMINATA

2.1 DEFINISI
Kondilomata Akuminata ialah vegetasi oleh human papilloma virus tipe
tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Pertumbuhan jaringan bersifat
jinak, superfisial, terutama di daerah genital.Dengan berkembangnya teknik biologi
molekuler, Human Papillomavirus (HPV) diidentifikasi sebagai penyebab
kondiloma akuminata. Kondiloma akuminata juga dikenal sebagai kutil kelamin, kutil
kemaluan, kutil genitalia, genital warts, veruka akuminata, venereal wart, dan jengger
ayam1,2

Kondiloma adalah lesi kulit yang berlokasi di area genital (uretra, genital
danrektum).Kondiloma merupakan penyakit menular seksual yang menular melalui
hubungan seksual.Masa inkubasi dapat terjadi dari 3 minggu hingga 6 bulan setelah kontak dengan
orang yang terinfeksi.Kondiloma akuminata merupakan pertumbuhan jaringan yang bersifat
jinak, superficial terutama di daerah genital. Kondiloma akuminata dijumpai
padaberbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual melewati
liangrectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva,
serviks,pada perineum atau disekitar anus. Kondiloma sering kali tampak rapuh atau
mudah terpecah, bisa tersebar multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam
jumlah maupun ukurannya.Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai
penampakan normal dan anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah
frenulum, korona, glans padapria dan daerah introitus posterior pada wanita.1,2

2.2 EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini termasuk Penyakit akibat Hubungan Seksual (P.H.S.). Frekuensinya
pada pria dan wanita sama. Jenis kelamin pria 13% dan wanita 9% yang pernah
mengalami kondiloma akuminata.Umur diderita pada kebanyakan wanita aktif seksual
dibawah usia 25 tahun. Tersebar kosmopolitdan transmisi melalui kontak kulit
langsung.Dewasa ini kutil kelamin adalah penyakit menular seksual viral yang paling
umum, 3 kali lebih banyak dari herpes genital dan tingkat kejadian hanya dilampaui oleh
GO dan infeksi klamidia. 1,3

2.3 ETIOLOGI
Virus penyebab adalah Virus Papilloma Humanus (VPH), ialah virus DNA yang
tergolong dalam keluarga virus Papova. Sampai saat ini telah dikenal sekitar 70 tipe
VPH, namun tidak seluruhnya dapat menyebabkan kondiloma akuminata. Tipe-tipe
yang ditemui dalam kondiloma akuminatum adalah tipe 6, 11,16, 18, 30, 31, 33, 35,
39, 41, 42, 44, 51, 52, dan 56.1

2.4 GAMBARAN KLINIS


Penyakit ini terutama terdapat didaerah lipatan yang lembab misalnya didaerah
genitalia eksterna. Pada pria tempat predileksinya diperineum dan sekitar anus, sulkus
koronarius, glans penis penis, muara uretra eksterna, korpus, dan pangkal penis.Pada
wanita didaerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang-kadang porsio uteri.Pada
wanita yang banyak mengelurkan fluor albus atau wanita yang hamil pertumbuhan
penyakit lebih cepat. Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna
kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman.Permukaan berjonjot atau
papilomatosa sehingga pada begetasi yang besar dapat dilakukan percobaan sondase. Jika
timbul infeksi sekunder warna kemerahan akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau
tidak enak.Vegetasi yang besar disebut sebagai glant condyloma (buschke) yang pernah
dilaporkan menimbulkan degenerasi maligna, sehingga harus dilakukan biopsi.1
Pada pria dapat menyerang penis, uretra, dan daerah rektal. Infeksi dapat dormant
atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel rambut atau
dalam lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi. Pada wanita condiloma akuminata
yang sering menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina sebagian besar
lesi timbul tanpa simptom. Namun pada sebagian kasus biasanya terjadi perdarahan
setelah coitus, gatal, dan vaginal discharge. Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm namun
bisa berkumpul sampai berdiameter 2 -10 cm dan bertangkai dan biasanya ada yang
sangat kecil sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada
kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai saluran

2
uretra.Pada umumnya penderita memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak
pasangan. 1,2,3,4

Gambar 3. Lesi kondiloma pada wanita.1

Gambar 4. Lesi Kondiloma pada pria. 1

2.5 PATOFISIOLOGI
HPV merupakan kelompok virus DNA double-strand.Sekitar 30 jenis HPV
dapatmenginfeksi traktus anogenital.Virus ini menyebabkan lokal infeksi dan muncul
sebagailesi kondiloma papilomatous.Infeksi HPV menular melalui aktivitas seksual.HPV
yang berhubungan dengan traktus genital dibagi dalam kelompok resiko rendah
danresiko tinggi yang didasarkan atas genotipe masing-masing.Sebagian besar
kondilomagenital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau HPV-11. Sementara tipe 16, 18, 31,
33,45, 51, 52,56, 68, 89 merupakan resiko tinggi.4
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari adanya
epitelskuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada lapisan bawah
epitel,namun struktur protein virus tidak ditemukan. Lapisan basal sel yang terkena
ditandaidengan batas yang jelas pada dermis.Lapisan menjadi hiperplasia (akantosis),
parspapilare pada dermis memanjang.Gambaran hiperkeratosis tidak selalu ada, kecuali
bilakutil telah ditemui pada waktu yang lama atau pengobatan yang tidak berhasil, dimanastratum
korneum hanya mengandung 2 lapisan sel yang parakeratosis. Koibeytesterpancar ±
pencar keluar dari lapisan terluar dari kutil genialia.Merupakan sel skuamosayang zona

3
mature perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral sitoplasma. Intinya bisa diperluas
dan hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti bisa terlihat. Penelitianultrastruktural
menunjukkan adanya partikel ± partikel virus pada suatu bagian nuclei sel. Koilositosis
muncul untuk menunjukkan kembali suatu efek cytopathic spesifik dariHPV.5
Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk:4
1. Bentuk akuminata
Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab.Terlihat vegetasi
bertangkaidengan permukaan berjonjot seperti jari.Beberapa kutil dapat bersatu
membentuk lesiyang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol.Lesi yang
besar ini seringdijumpai pada wanita yang mengalami fluor albus dan pada
wanita hamil, atau padakeadaan imunitas terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna,
sepertibatang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum.Kelainan
berupapapul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar
secara diskret.
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali
tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam
asetat.Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.

Gambar 5. Gambaran histologi kondilomata akuminata6

2.6 FAKTOR-FAKTOR RESIKO1,2,3


1. Aktivitas Seksual
Kondiloma akuminata atau infeksi HPV sering terjadi pada orang yang
mempunyai aktivitas seksual yang aktif dan mempunyai pasangan seksual lebih
dari 1 orang (multiple).Pada penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi-
4
mahasiswa yang sering bergonta-ganti pasangan seksual dapat terinfeksi HPV
melalui pemeriksaan DNA. Wanita dengan lima atau lebih pasangan seksual
dalam lima tahun memiliki resiko 7,1% mengalami infeksi HPV (anogenital
warts) dan 12,8% mengalami kekambuhan dalam rentang waktu tersebut. Pada
penelitian yang lebih luas,WAVE III yang melibatkan wanita berusia 18-25 tahun
yang memiliki tigakehidupan seksual dengan pasangan yang berbeda berpotensi
untuk terinfeksi HPV.
2. Penggunaan Kontrasepsi
Penelitian pada 603 mahasiswa yang menggunakan alat kontrasepsi oral
ternyata menunjukkan adanya hubungan terjadinya infeksi HPV pada
servik.Namun hubungan pasti antara alat kontrasepsi oral dengan angka
kejadian terjadinya kondiloma akuminata masih menjadi perdebatan di dunia.
3. Merokok
Hubungan antara merokok dengan terjadinya kondiloma akuminata masih
belum jelas. Namun pada penelitian ditemukan adanya korelasi antara
terjadinya infeksi HPV pada seviks dengan penggunaan rokok tanpa filter
(cigarette) dengan carapengukuran HPV DNA.
4. Kehamilan
Penyakit ini tidak mempengaruhi kesuburan, hanya pada masa kehamilan
pertumbuhannya makin cepat, dan jika pertumbuhannya terlalu besar dapat
menghalangi lahirnya bayi dan dapat timbul perdarahan pasca persalinan.Selain
itu dapat juga menimbulkan kondiloma akuminata atau papilomatosis laring
(kutil pada saluran nafas) pada bayi baru lahir. Keluhan keputihan yang di
alami dapat terjadi akibat adanya kondiloma di vagina danserviks, atau mungkin
juga keputihan oleh sebab lain seperti jamur misalnya.
5. Imunitas
Kondiloma juga sering ditemukan pada pasien yang immunocompromised
(misal:HIV)

2.7 DIAGNOSIS BANDING 1,2,3,4


Papul dan nodul pseudoverrucous adalah suatu kondisi yang dapat dilihat berkaitan dengan
ureterostomi dan pada daerah perianal yang berkaitan dengan defekasi yang tidak
dapat ditahan juga bisa menyerupai kondiloma akuminata. Papul-papul yang terdapat
didaerah anogenital seperti moluskum dan skintag.

5
a. Veruka vulgaris : vegetasi yang tidak bertangkai, kering, dan berwarna abu-abu
atau sama dengan warna kulit.Terutama terdapat pada anal-anak, tetapi dapat
juga pada dewasa dan orang tua. Tempat predileksinya terutama di ekstremitas
bagian ekstensor, walaupun penyebarannya dapat ke tubuh bagian lain
termasuk mukosa mulut dan hidung. Kutil ini bentuknya bulat berwarna abu-
abu, besarnya lentikular, permukaan kasar (verukosa). Dengan goresan dapat
timbul autoinkolusi sepanjang goresan (fenomenan Kobner).1

Gambar 6 : veruka vulgaris pada ektensor.1

b. Kondiloma lata : sifilis stadium II klinis berupa plakat yang erosiveatau rata
ditemukan banyak spirochaeta pallidum dengan mikroskop lapangan gelap.

Gambar 7 : gambaran kondiloma latu pada genital wanita.1

6
c. Karsinoma sel skuamosa Vegetasi yang seperti kembang kol, mudah berdarah
dan berbau. Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel epidermis yang
mempunyai beberapa tingkat kematangan, dapat intraepidermal, dapat pula
bersifat invasif dan bermetastasis jauh. Umur yang paling sering adalah 40-50
tahun (dekade V-VI).1

Gambar 8 : (a). Karsinoma sel skuamosa Vegetasi yang mudah berdarah, (b).
Karsinoma sel skuamosa Vegetasi seperti kembang kol.1

2.8 PENGOBATAN
Karena virus infeksi HPV sangat bersifat subklinis dan laten,1 maka tidak
terdapatterapi spesifik terhadap virus ini, maka perawatan diarahkanpada pembersihan
kutil-kutil yang tampak dan bukan pemusnahan virus. Pemeriksaan adalah lesi yang
munculsebelum kanker serviks adalah sangat penting bagi pasien wanita yang memiliki
lesiklinis atau riwayat kontak. Perhatian pada pribadi harus ditekankan karena
kelembabanmendukung pertumbuhan kutil

Kemoterapi

1. Podophylin

Podophylin adalah resin yang diambil dari tumbuhan dengan kandunganbeberapa


senyawa sitotoksik yang rasionya tidak dapat dirubah. Podophylini yangpaling aktif adalah
podophylotoksin.Jenis ini mungkin terdiri atas berbagaikonsentrasi 10-25 % dengan
senyawa benzoin tinoture, spirit dan paraffin cair.yang digunakan adalah tingtur podofilin
25 %, kulit di sekitarnya dilindungidengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi

7
setelah 4-6 jam dicuci. Jikabelum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari, setiap kali
pemberian tidak boleh lebih dari 0,3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Gejala
toksik ialahmual, muntah, nyeri abdomen gangguan alat napas dan keringat kulit dingin.
Respon pada jenis perawatan ini bervariasi, beberapa pasien membutuhkanbeberapa sesi
perawatan untuk mencapai kesembuhan klinis, sementara pasien-pasien yang lain
menunjukkan respon yang kecil dan jenis perawatan lain harusdipertimbangkan.3

2. Asam Triklorasetik ( TCA )

Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu. Pemberiannya


harus hati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat juga diberikan pada
wanita hamil

3. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU)


Krim 5 Fu dapat digunakan khususnya untuk perawatan kutil uretra danvulva vagina,
konsentrasinya 1 - 5 % pemberian dilakukan setiap hari sampai lesihilang dan tidak miksi
2 jam setelah pengobatan.

4. Interferon
Diberikan dalam bentuk suntikan (i.m atau intralesi) dan topical (krim). Interferon alfa
diberikan dengan dosis 4-6 mU secara i.m selama 6 minggu. Interferon beta diberikan
dengan dosis 2 x 106 unit i.m selama 10 hari berturut-turut.

5. Immunoterapi
Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan dapat diberikan
pengobatan bersama dengan imunostimulator.

Pembedahan
1. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
2. Bedah Beku ( N2, N2O cair )
3. Laser

2.9 PROGNOSIS
Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Faktor predisposisi dicari,
misalnya hygiene, adanya fluor albus, atau kelembaban pada pria akibat tidak sirkumsisi.1

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Handoko R P. Penyakit Virus. Dalam : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu


Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke7. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, 2015; p:481-483.
2. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology.
6th ed. McGraw-Hill, 2013.
3. Siregar RS. Saripati penyakit kulit, edisi kedua. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2015
4. Lacey C J N, Woodhal S C, Wikstrom A. 2011 European Guideline for the
Management of Anogenital Warts. Diakses pada tanggal 17 september 2017
5. http://www.iusti.org/regions/europe/pdf/2012/Euro_HPV_guidelines.pdfhttp://eme
dicine.medscape.com/article/781735-overview#a0104. Diakses pada tanggal
17September 2017.
6. Bakardzhiev I, Pehlivanov G, Stransky D, Gonevski M. Treatment of Candylomata
Acuminata and Bowenoid Papulosis With CO2 Laser and Imiquimod. J of IMAB-
Annual Procceding (Scientific Papers). 2012;18:246-9.
7. Ghadishah,Delaram.Reference:Condyloma-Acuminata
http://emedicine.medscape.com/article/781735-overview. diunduh pada tanggal 25
september 2017.

You might also like